Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rika Putri Riyadi (1900039)

Kelas : D3 II-A
Tugas : Mikrobiologi Dan Parasitologi
Definisi Plasmid

Molekul DNA berbentuk sirkuler yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi disebut plasmid.
Plasmid ini merupakan molekul DNA nonkromosom yang dapat berpindah dari bakteri satu
ke bakteri yang lain dan memiliki sifat pada keturunan bakteri sama dengan induknya.

 Jenis-jenis plasmid

Plasmid Berdasarkan Kemampuan Mentransfer ke Bakteri

1. Konjugasi: pada plasmid F menginisiasi terbentuknya philus (bakteri jantan). philus


adalah saluran yang menonjol, melekat, & melisis bakteri lainnya, sebagai jembatan
sitoplasma. Plasmid bereplikasi, kemudian plasmid replikasi yang baru dipindahkan
ke sel bakteri pasangannya. Plasmid ini memiliki 25 gen yang dipelukan untuk
transfer.

Transfer seksual plasmid ke bakteri lain melalui pilus a. Plasmid F, memiliki 25 gen yang
diperlukan untuk transfer.
2. Non konjugasi: plasmid non-konjugasi tidak melakukan konjugasi. Plasmid ini hanya
dapat di trannsfer dengan bantuan plasmid
3. Mobilisabel: pada saat tertentu bisa pindah, pada saat lain Membawa hanya sebagian
dari gen diperlukan untuk transfer. Juga bisa pindah (parasit) pada saat konjugasi
plasmid .

Plasmid berdasarkan Fungsinya :

1. Plasmid (F) fertilitas: untuk konjugasi, terdapat dalam gen untuk phili
2. Plasmid (R) resistensi: mengandung gen-gen yang membawa resistensi bakteri,
antibiotik, maupun
3. Col-Plasmid, mengandung kolkisin yang dapat membunuh bakteri yang lain
4. Plasmid degradasi, plasmid yang mempunyai gen yang dapat menghasilkan senyawa
yang dapat mencerna, misalnya toluene atau asam salisilat
5. Plasmid virulence (patogen opertunistik): plasmid yang dapat menyebabkan patogen.
Bila masuk ke dalam sel bakteri, dapat mengubah bakteri yang tidak patogen menjadi
6. Addiction system: plasmid ini menghasilkan racun jangka panjang dan pengakal
singkat. Sel anak yang menyimpan salinan plasmid bertahan hidup, sementara sel
anak yang gagal untuk mewarisi plasmid meninggal atau menderita penurunan
pertumbuhan tingkat karena racun tersisa dari sel induk.

 Plasmid bakteri

 Plasmid rekombinan dikembalikan ke sel bakteri.


 Sel bakteri ditumbuhkan dalam kultur, kemudian membentuk klon sel, DNA asing
yang disambungkan ke dalam plasmid tidak merusak kemampuan plasmid untuk
bereplikasi di dalam sel bakteri dan gen yang diinginkan direplikasi bersama dengan
plasmid begitu sel inangnya menjadi banyak. Dapat dikatakan gen itu telah diklon.
 Identifikasi klon bakteri yang membawa gen yang diinginkan tersebut.
 Aplikasi terakhir dari pengklonan gen dalam bakteri.

 Mutasi dan mutagen

 Pengertian mutasi yaitu perubahan struktur genetic yang dialami oleh makhluk hidup.
Struktur genetic yang berubah bisa dalam tingkat gen yang meliputi DNA atau RNA,
dapat pula dalam tingkat kromosom. Masing masing perubahan struktur genetic ini
akan menimbulkan efek yang berbeda beda antara satu dengan yang lain.
 Pengertian mutagen yaitu segala sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi.
 Mutagen terdiri atas tiga jenis yaitu:
a) Mutagen kimia, yaitu berupa zat kimia penyebab terjadinya mutasi antaralain
kolkisin, digitonin,dan lain sebagainya.
b) Mutagen fisika, yaitu berupa sinar-sinar radioaktif penyebab terjadinya mutasi
antara lain sinar X, sinar rontgen, sinar Ultra Violet dan sinar sinar lainnya.
c) Mutagen biologi, berupa makhluk hidup penyebab terjadinya mutasi antara lain
bakteri dan virus.
Sedangkan mutan adalah makhluk hidup yang telah menglami mutasi, misalnya padi
tahan hama varietas padi atomita yang telah mengalami penyinaran oleh BATAN.
 Macam/jenis mutasi, dapat dibedakan menjadi beberapa, meliputi:
 Berdasarkan cara terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) mutasi alami, yaitu jenis mutasi yang terjadi secara alami, misalnya kanker kulit
yang disebabkan karena radiasi sinar UV yang terjadi secara alami
b) mutasi buatan, yaitu jenis mutasi yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu
misalnya penyinaran pada varietas padi agar mempunyai sifat tahan hama.
 Berdasarkan tempat terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua yaitu:
a) mutasi somatik, yaitu mutasi yang terjadi pada sel tubuh, biasanya mutasi ini tidak
diwariskan ke keturunan selanjutnya.
b) mutasi germinal, yaitu mutasi yang terjadi pada sel gamet, biasanya akan
diwariskan.
 Berdasarkan tingkat genetik yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi dua yaitu:
a) mutasi gen, yaitu mutasi yang terjadi pada tingkat gen, atau kita sebut sebgai
mutasi titik.
b) mutasi kromosom, yaitu mutasi yang terjadi pada tingkat kromosom, atau kita
sebut sebagai aberasi.

 Uji Mutagen (Ames)

AMES Test Ames test adalah uji untuk menentukan apakah suatu senyawa adalah
mutagen. Nama test ini diambil dari nama penemunya yaitu Bruce Ames. Bruce Ames dkk
pada tahun 1970an menemukan suatu metode uji dengan menggunakan bakteri khusus yang
sangat sensitif terhadap senyawa2 mutagen.
Penggunaan Ames test adalah berdasarkan asumsi bahwa setiap senyawa yang bersifat
mutagenik terhadap bakteri yang digunakan, dapat berubah menjadi karsinogen yang dapat
menyebabkan kanker.he Food and Drug Administration (FDA) USA saat ini menggunakan
metode yg dikembangkan Ames untuk menapis senyawa2 kimia secara cepat dan murah
Walaupun demikian, pada kenyataannya, beberapa senyawa yang menyebabkan kanker pada
hewan percobaan (misalnya dioksin) tidak menunjukkan positif pada Ames test (atau
kebalikannya).
Mikroba uji yang digunakan dalam Ames test adalah Salmonella typhimurium galur
MUTANT.
Contoh Ames test untuk uji kualitatif Suatu suspensi biakan Salmonella typhimurium
galur histidinerequiring (his ) ditumbuhkan dalam pelat agar yang mengandung campuran rat
liver enzymes yang tidak mengandung histidin Sebuah filter paper di impregnasi dengan
10µg 2-aminofluorene, suatu karsinogen. Efek mutagenik senyawa ini dapat menyebabkan
bakteri tersebut memperoleh kembali kemampuannya untuk tumbuh walaupun di dalam
media tidak ada histidinnya. Hal ini menyebabkan tumbuhnya koloni bakteri disekitar disk
filter paper.

Jumlah koloni bakteri yang tumbuh merupakan ukuran aktivitas mutagenik (potensi)
dari senyawa yang digunakan Angka ini biasanya merepresentasikan jumlah revertants
(bakteri yang termutasi) per mikrogram of mutagen atau per gram sampel yang mengandung
mutagen.

 Fungsi dan kegunaan plasmid dalam bidang farmasi


Plasmid digunakan sebagai vektor untuk mengklonkan gen atau mengklonkan
fragmen DNA atau mengubah sifat bakteri. Pada umumnya bakteri mempunyai satu
kromosom.
a) Sebagai rekayasa genetika
b) Sebagai pembuatan insulin

 Perananan transposon dalam bidang farmasi


Transposon digunakan sebagai alat untuk melakukan mutagenesis dan untuk menyisipkan
penanda. transposon adalah DNA yang dengan sendirinya dapat berpindah-pindah tempat
atau berpindah posisinya. Transposon dapat berpindah-pindah tempatnya pada satu molekul
DNA atau pada satu krosom. Transposon juga dapat pindah dari satu molekul DNA ke
molekul DNA lainnya atau pindah dari satu kromosom ke kromosom lainnya. Karena
memiliki kemampuan untuk berpindah tempat dengan sendirinya maka sering kali transposon
disebut juga dengan nama elemen loncat.
a) transposon sering digunakan oleh para peneliti untuk melakukan mutagenesis
(melakukan proses mutasi) sehingga dihasilkan mutan.
b) Transposon juga dapat digunakan untuk menandai suatu sel. Transposon yang
membawa gen resistensi terhadap antibiotik sering digunakan oleh para peneliti
sebagai penanda.

Anda mungkin juga menyukai