Anda di halaman 1dari 25

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT

D I H E R B A L I N D O U TA M A

Disusun oleh:
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK

1. Alvi Sulasuna Tri Chomsyah (2010401002)


2. Syafira Ramadyah Difasanjaya (2010401011)
3. Al Diva Baldan Wijaya (2010401043)
4. Zulfa Indira Wahyuni (2010401049)
5. Nurlita Maghfiroh (2010401051)
DAUN DEWA

• Tanaman Daun Dewa (Gynura pseudochina Lour.) merupakan


salah satu tanaman obat Indonesia yang telah lama digunakan
secara turun-menurun untuk pengobatan berbagai penyakit
seperti obat kanker, demam, kencing manis, tekanan darah
tinggi, dan penyakit kulit.
• Rivai, dkk. (2012) menyatakan bahwa hasil penelitian
Sayuthi, dkk. (2000) menunjukkan hasil penapisan fitokimia
menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid, flavonoid,
tanin, steroid, dan triterpenoid dalam daun dewa.
BAGIAN YANG DIMANFAATKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat herbal di CV. Herbal Indo Utama adalah
bagian daun pada tanaman daun dewa. Menurut Commas, dkk. (2021), kandungan yang
terdapat pada tanaman daun dewa berupa flavonoid, saponin, dan minyak atsiri. Bagian
daun tanaman ini memiliki manfaat dalam menghentikan pendarahan (batuk darah, muntah
darah, mimisan), membantu mengurangi lemak darah, mengobati infeksi tenggorokan,
radang mata, sakit gigi, rematik, sendi, luka terpukul (berdarah atau memar), digigit
binatang berbisa, menyembuhkan pembengkakan payudara, menurunkan kadar asam urat,
mengobati batu ginjal, hipertensi (darah tinggi), dan kencing manis (diabetes mellitus).
PENGOLAHAN

PEMANENAN

SORTASI, PENCUCIAN, DAN PERAJANGAN

PENGERINGAN

PENYIMPANAN

EKSTRAKSI

Cara Penggunaan
3 x 1 kapsul dalam sehari
PENGEMASAN
Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) merupakan
tanaman liar yang mempunyai prospek cukup baik
sebagai tanaman obat (Sutardi, 2016). Menurut Winarto
(2003) melaporkan pegagan telah ditetapkan sebagai
tanaman obat tradisional sejak tahun 1884. Tanaman
pegagan secara sistematika sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Klassis : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica (L.) Urban (Mangas,
2006).

PEGAGAN
BAGIAN YANG DIMANFAATKAN

Bagian tanaman yang dimanfaatkan yaitu dari tangkai


sampai daunnya. Hal ini dikarenakan pada daun dan tangkai
memiliki akumulasi senyawa bioaktif yang lebih tinggi
dibandingkan bagian lainya. Alasan lainnya yaitu akar dan
stolon yang tertinggal di lahan dapat tumbuh dan dipanen
kembali. Pemanenan daun pegagan dapat dilakukan pada
umur 2-4 bulan, akan tetapi kandungan bioaktif yang paling
tinggi terdapat pada daun pegagan yang dipanen pada
umur 4 bulan (Bunei dan Ramandey, 2021).
Daun

Tangkai daun
PENGOLAHAN

PEMANENAN

SORTASI, PENCUCIAN, DAN GRADING

PENGERINGAN

EKSTRAKSI

PENGEMASAN
Cara Penggunaan
3 x 1 kapsul dalam sehari
FUNGSI/ MANFAAT DAUN PEGAGAN
Tanaman pegagan memiliki kandungan bioaktif yang tinggi diantaranya yaitu
asiatikosida, tankunisida, isotankunisida, madekasosida, brahmosida, brahminosida,
asam brahmik, asam madasiatik, meso-inositol, sentelosida, karotenoid, hidrokotilin,
vellarin, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, dan
besi, fosfor, minyak atsiri (1%), pektin (17, 25%), asam amino dan vitamin B, zat pahit
vellarine, dan zat samak. Manfaatnya sebagai berikut:
• Sebagai antilepra dan antilupa
• Menurunkan tekanan darah dan menghambat terjadinya keloid
• Menurunkan gejala depresi, mencegah varises, dan memperlancar air seni
• Mengatasi gangguan pencernaan dan membersihkan darah
• Mengatasi wasir dan konstipasi
• Menyembuhkan flu dan sinusitis
• Mengatasi TBS kilit, gigitan ular, dan bisul
• Meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan konsentrasi
• Membangkitkan fungsi sistem saraf pada otak (Sutardi, 2016).
SAMBILOTO

Tanaman sambiloto (Andrographis paniculata)


merupakan tanaman yang berasal dari India yang
umumnya tumbuh liar dan digunakan sebagai
obat tradisional. Tanaman ini kemudian
menyebar ke daerah tropis Asia hingga sampai ke
Indonesia.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Solanes
Familia : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Species : Andrographis paniculate Ness
(BPOM RI, 2012)
BAGIAN YANG DIMANFAATKAN

Dalam membuat suatu produk olahan sambiloto, CV. Herbal Indo Utama
memanfaatkan bagian tanaman daun dan batangnya. Sementara menurut
Aprillia dan Safitri (2020), semua bagian tanaman sambiloto dapat dijadikan
obat tetapi akan terasa sangat pahit jika dimakan atau direbus untuk diminum
biasa. Perbedaan penggunaan bagian tanaman antara CV. Herbal Indo Utama
dan riset Aprillia dan Safitri (2020), berdasarkan bahwa penggunaan daun
dan batang adalah agar tanaman tersebut masih dapat hidup dan
memproduksi daun dan batang sedangkan jika seluruh bagian digunakan
maka diperlukan penanaman kembali.
PENGOLAHAN

PEMANENAN

SORTASI, PENCUCIAN, DAN GRADING

PENGERINGAN

PENYIMPANAN

EKSTRAKSI

Cara Penggunaan
3 x 2 kapsul dalam sehari sesudah makan
PENGEMASAN
DAUN UNGU

Daun ungu merupakan salah satu komoditas tanaman yang sering


dimanfaatkan tanaman hias sebagai bahan baku pembuatan obat.
Populasi daun ungu tersebar diseluruh wilayah Indonesia seperti
Pulau Jawa, Ternate, dan Maluku. Pemanfaatan daun ungu sebagai
tanaman obat didasarkan pada penelitian Sekti dkk. (2022) yang
menunjukan adanya berbagai kandungan senyawa kimia berupa
flavonoid, alkaloid, tannin, triterpenoid, fenol, dan saponin.
(Graptophyllum pictum L. Griff) Kandungan senyawa kimia daun ungu dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesehatan tubuh, seperti sebagai obat penyakit
diuretic, melancarkan haid pada Wanita, antiinflamasi, pengobatan
sembelit, bisul, ambeien, dan antireumatik.
BAGIAN YANG
DIMANFAATKAN
• Dalam membuat suatu produk berbahan dasar daun ungu, CV
Herbal Indo Utama memanfaatkan tanaman daun ungu pada
bagian daunnya. Sementara itu menurut Biodiversity Warriors
(2015), bagian tanaman yang digunakan untuk membuat
produk obat dapat berasal dari bagian daun, kulit batang, dan
bunga. Perbedaan bagian yang digunakan berarti pengolahan
yang diterapkan juga berbeda. Penggunaan bagian daun
tanaman daun ungu pada CV Herbal Indo Utama dengan
alasan agar tanaman dapat tetap tumbuh dan menghasilkan
daun-daun yang baru. Sementara jika seluruh bagian
(Graptophyllum pictum L. Griff) dimanfaatkan maka diperlukan penanaman lagi.
MANFAAT DAUN UNGU

OBAT LUKA OBAT WASIR PELANCAR HAID


Berdasarkan penelitian Daun ungu mengandung senyawa Berdasarkan Kurniawati (2018),
Andiyani dkk. (2015) ekstrak flavonid yang bersifat antiinflamasi daun ungu mampu melancarkan
daun ungu memiliki efek yang sehingga dapat menurunkan haid pada wanita, khususnya
mampu menyembuhkan luka. peradangan, nyeri, dan pendarahan
pada bunga daun ungu. Bunga
Konsentrasi paling optimal pada anus. Kemudian, daun ungu
dalam aplikasi daun ungu memiliki kandungan alkaloid daun ungu diseduh seperti teh
sebagai penyembuh luka yaitu nontoksik, steroid, saponin, dan tannin kemudian diminum secara
pada konsentrasi 10% dan dimana kandungan tersebut berkala
15%. Kandungan tannin pada membantu dalam melunakan tinja
ekstrak daun ungu membantu sehingga mengatasi dan mencegah
dalam proses pengeringan penyakit hemoroid. Hal ini karena daun
luka karena tannin berfungsi ungu mengandung serat dengan
sebagai astringent untuk presentase mencapai 35% (Sya’haya
mengerutkan jaringan kulit. dan Iyos, 2016).
PENGOLAHAN

PEMANENAN

SORTASI, PENCUCIAN, DAN GRADING

PENGERINGAN

PENYIMPANAN

EKSTRAKSI

Cara Penggunaan
3 x 1 kapsul dalam sehari
PENGEMASAN
KUMIS KUCING
Orthosiphon aristatus merupakan tanaman yang termasuk ke
dalam famili Lamiaceae. Tanaman ini merupakan tanaman
yang digunakan sebagai obat herbal terkenal di Asia Tenggara
yang umumnya berasal dari Pulau Jawa dan dikenal dengan
nama kumis kucing.

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Laminaceae
Genus : Orthosiphon
Species : Orthosiphon aristatus (DEPKES RI, 2011)
BAGIAN YANG
DIMANFAATKAN
Berdasarkan hasil wawancara, bagian tanaman kumis kucing yang
digunakan atau dimanfaatkan CV. Herbal Indo Utama adalah bagian
daunnya beserta ranting yang masih muda sepanjang 30 cm
termasuk bunganya. Pada beberapa penelitian, menurut Faramayuda
dkk (2021), ranting muda dan daun kumis kucing dapat digunakan
untuk berbagai pengobatan penyakit di Negara Malaysia. Sementara
itu, menurut Hermanto dkk (2022), bagian tanaman kumis kucing
yang dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat adalah bagian
daunnya karena merupakan bagian terbanyak dari tanaman tersebut.
Hal yang berbeda juga berdasarkan penelitian Handayani (2015)
dalam Herlina dkk (2020), seluruh bagian kumis kucing
(Orthosiphon aristatus) dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
MANFAAT/FUNGSI TANAMAN KUMIS KUCING

Berdasarkan hasil wawancara, tanaman kumis kucing


memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh manusia, terutama
untuk kesehatan yang berhubungan dengan ginjal dan urin.
Menurut Madyastuti dkk (2020), tanaman kumis kucing
(Orthosiphon aristatus Benth) berkhasiat untuk
menghancurkan batu ginjal, melancarkan pengeluaran urin,
mengurangi proses radang kandung kemih, dan menurunkan
kadar glukosa darah. Hal ini dikarenakan tanaman kumis
kucing mengandung senyawa flavonoid, saponin dan fenolik
yang mempunyai aktivitas biologis sebagai diuretik. Agen
diuretic merupakan zat yang dapat meningkatkan
pengeluaran urin dan bekerja langsung terhadap ginjal.
PENGOLAHAN

PEMANENAN

SORTASI, PENCUCIAN, DAN GRADING

PENGERINGAN

PENYIMPANAN

EKSTRAKSI

Cara Penggunaan
PENGEMASAN 3x sehari, 1-3 kapsul
PUSTAKA
Andiyani, R., Yuniarni, U., & Mulyanti, D. (2015). Uji Efektivitas Ekstrak Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) sebagai
Penyembuh Luka. Prosiding Farmasi, 311-315.
Biodiversity Warriors. 2015. Artikel Daun Ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff).
https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/daun-wungu-graptophyllum-pictum-l-griff/#. Diakses pada 14 Mei 2023
pukul 13.18 WIB.
Buney, P., dan J. M. Ramandey. 2021. Identification of Pegagan Plants (Centella asiatica L.) As Medicine Plants for Mee Tribe
Communities in Tigi East District Deiyai. Jurnal Pertanian dan Peternakan, 6(1): 1-10.
Commas, R.D., M. Munir, dan Yadi. 2021. Uji Aktivitas Antifungal Ekstrak Etanol Daun Dewa (Gynura pseudochina (Lour.) DC.) terhadap
Pertumbuhan Candida albicans dengan Metode Kirby Bauer. Mulawarman Dental Journal. 1(2): 67-75)
Faramayuda, F., S. Julian, A.S. Windyaswari, T. S. Mariani, Elfahmi dan Sukrasno. 2021. Review: Flavonoid pada Tanaman Kumis Kucing
(Orthosiphon stamineus Benth.). Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences. Vol 13.
Herlina, N., A. Nurlaila, Y. Hendrayana, I. Karyaningsih dan A. Aleandra. 2020. Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Sekitar
Taman Nasional Gunung Ciremai Desa Karangsari Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Prosiding Seminar Nasional dan
Call for Papers Fahutan Universitas Kuningan. 1(1) : 12 – 20.
Hermanto, F., A. K. Syam, Suryani dan F. Faramayuda. 2022. Sosialisasi Potensi Tanaman Kumis Kucing Sebagai Imunostimulan yang
Dapat digunakan dimasa Pandemik Covid-19 : Penjelasan Khasiat, Penanaman dan Pengolahan Pasca Panen. Abditani :
Jurnal Pengabdian Masyarakat. 5(2) : 81 – 85.
Kurniawati, A. 2018. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Ungu (EEDU) Graptophyllum Pictum L. Griff terhadap Aktivitas Fagositosis Monosit
yang dipapar Candida Albicans. Jurnal Kedokteran Gigi, 12 (1): 126-133.
PUSTAKA
Madyastuti, R., L. Wientarsih, S. Widodo, E. H. Purwaningsih dan E. Harlina. 2020. Aktivitas Diuretik dan Analisa Mineral Urin Perlakuan
Ekstrak Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon Stamineus Benth) pada Tikus Jantan. Acta Veterinaria Indonesiana. 8(2) : 16 – 23.
Mangas, M. S., Bonfill, R.M. Cusido , L. Osuna, M. T.Pinol, and J. Palazon. 2006. Ide ntification of Triterpenoid Compounds of Centella
asiatica by Thin Layer Chromatography and Massspectrometry. Biomed Chromatogr, 20: 151- 153
Rivai, H., A. Bakhtiar, H. Nurdin, H. Suyani, dan D. Weltasari. 2012. Identifikasi Senyawa Antioksidan Dari Daun Dewa (Gynura
pseudochona (Lour.) DC). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 17(1): 84-91.
Sekti, B. H., & Nurfitria, N. 2022. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum pictum L. griff) menggunakan Metode DDPH
(1, 1-diphenyl-2-picryhydrazyl). Jurnal Insan Cendekia, 9(2), 140-147.
Supardi. 2016. Bioactive Compounds in Pegagan Plant and Its Use for Increasing Immune System. Jurnal Penelitian dan Pengembangan,
33(3): 121-138.
 Sya’haya, S., dan R. N. Iyos. 2016. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Ungu (Graptophylum pictum Griff) terhadap Penyembuhan
Hemoroid. Majority, 5 (5) : 155-160
Triyandi, R., Rokiban, A., dan Pratiwi, C. S. 2020. Fraksi Air Ekstrak Daun Wungu (Graptopphyllumpictum L.) sebagai Antiinflamasi
terhadap Tikus Putih Jantan. Jurnal Farmasi Lampung, 9(1), 1-9.
Winarto, W.R. dan M. Surbakti. 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan. Agromedia Pustaka, Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai