Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

BUDIDAYA TANAMAN OBAT

OLEH:

NAMA : YULIANA

STAMBUK. : 17 031014140

KELAS : VII B

DOSEN : Ir. HERMAN NURSAMAN, Mp

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

MAKASSAR

2020
MENGIDENTIFIKASI MANFAAT DAN KEGUNAAN

A. Bangle

ekstrak rimpang bangle memiliki efek mukolitik (berfungsi sebagai obat yang dapat
mengencerkan sekret saluran napas) sehingga mengurangi kekentalan dahak dan dapat
digunakan sebagai obat batuk tradisional (Alam et al. 2012). Selain memiliki khasiat sebagai
obat tradisional, tanaman bangle juga dapat digunakan sebagai aroma-terapi, bumbu dapur,
insektisida alami dan juga bahan campuran untuk parfum mawar.

Masyarakat indonesia biasanya memanfaatkan tumbuhan Bangle (Zingiber purpureum


Roxb) sebagai penurun panas (antipiretik), peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak
(ekspektoran), pembersih darah, pencahar (laksatif), antioksidan, dan obat cacing (vermifuge).
(Alam,dkk, 2012 ).

B. Lavender

Bunga lavender memiliki 25-30 spesies, beberapa diantaranya adalah Lavandula angustifolia,
lavandula lattifolia, lavandula stoechas (Fam. Lamiaceae) . Penampakan bunga ini adalah
berbentuk kecil, berwarna ungu kebiruan, dan tinggi tanaman mencapai 72 cm. Asal tumbuhan
ini adalah dari wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India.
Lavender termasuk tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis rumput-rumputan, semak pendek,
dan semak kecil.

Manfaat Bunga lavender dapat digosokkan ke kulit, selain memberikan aroma wangi,
lavender juga dapat menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. Bunga lavender kering dapat
diolah menjadi teh yang dapat kita konsumsi. Manfaat lain bunga lavender adalah dapat
dijadikan minyak esensial yang sering dipakai sebagai aromaterapi karena dapat memberikan
manfaat relaksasi dan memiliki efek sedasi yang sangat membantu pada orang yang mengalami
insomnia.

C. Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman herbal yang memiliki khasiat obat
yang hidup didaerah tropis dan subtropis. Kemudian untuk morfologi kencur memiliki batang
berbentuk basal yang memiliki ukuran kurang lebih 20 cm yang tumbuh dalam rumpun.
Kemudian kencur memiliki daun berwarna hijau berbentuk tunggal yang pinggir daunnya
berwarna merah kecoklatan. . (Haryudin 2016)

Pemanfaatan kencur baik pada kalangan industry maupun rumah tangga bukan hanya
digunakan sebagai obat namun bisa juga sebagai makanan, minuman yang kaya akan manfaat
bagi kesehatan. Terdapat manfaat yang terkandung dalam kencur diantaranya sebagai anti jamur
(Lely, N. and Rahmanisah,D. (2017)

D. Mengkudu

Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) Merupakan tanaman tropis dan liar,
mengkudu dapat tumbuh di tepi pantai hingga ketinggian 1500 m dpl (di atas permukaan laut),
baik di lahan subur maupun marginal. (Solomon, 1999)

Manfaat Buah Mengkudu Secara tradisionil di berbagai negara, buah mengkudu banyak
dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit dan masalah kesehatan lainnya, antara lain :
gangguan mata, bisul, diabetes, demam, infeksi mulut dan gigi, gangguan rahim, hipertensi,
TBC, disentri, anti-helmintik, ekspektoran, laksatif.

Fungsi yaitu : Meningkatkan daya tahan tubuh yaitu merangsang produksi sel T,
meningkatkan fungsi timus dan kelenjar tiroid, memiliki efek anti bakteri dan efek analgesik.
Menormalkan tekanan darah yaitu melalui kandungan scopoletin yang berfungsi untuk
melebarkan pembuluh darah dan adanya arginin yang berfungsi dalam sintesis nitrik oksida (NO)
suatu vasodilator. (Solomon N, 1999 ; Sjabana D, Bahalwan RD, 2000 ; Waha MG, 1999),

E. Lidah buaya

Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada
iklim tropis ataupun subtropis dan sudah digunakan sejak lama karena fungsi pengobatannya.
Lidah buaya dapat tumbuh di daerah beriklim dingin dan juga di daerah kering, seperti Afrika,
Asia dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada
musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. (Furnawanthi, 2002)

Fungsi Penggunaan dari lidah buaya yaitu:

1. Membantu menyembuhkan luka


2. Meminimalkan kerusakan kulit akibat radang yang disebabkan oleh udara dingin

3. Melindungi kulit dari sinar X, karena tanamn lidah buaya adalah antioksidan yang efektif dan
dapat membersihan radikal bebas yang disebabkan oleh sinar radiasi X.

4. Mengurangi timbulnya penyakit kanker, infeksi akibat serangan HIV dan mengurangi
pembengkakan pada radang sendi

Manfaat Lidah Buaya Tanaman Lidah Buaya dikenal sebagai bahan obat tradisional dan
kosmetika termasuk dalam bidang farmasi. Khasiat yang tersimpan dari lidah buaya untuk
pembersih darah, penurun panas, obat wasir, batuk rejan dan mempercepat penyembuhan luka.
Sejumlah nutrisi yang bermanfaat terkandung di dalam lidah buaya, berupa bahan organik dan
anorganik, di antaranya vitamin, mineral, beberapa asam amino, serta enzim yang diperlukan
tubuh. (Setiabudi , 2008).

F. Tribulus

Tribulus terrestris merupakan tanaman obat yang berasal dari wilayah Mediterania yang
tergolong dalam spesies Zygophyllaceae. Tanaman ini mengandung saponin; steroid; diosgenin;
furostanol; spirostanol; tigogenin; ruscogenin; flavonoid; alkaloid; lignamides dan cinammik
asam amides (Bharathiraja et al. 2013; Sarwat et al. 2008).

Kandungan berbagai macam zat kimia T. terrestris memiliki banyak manfaat khususnya
di bidang farmasi dan gizi dimanfaatkan untuk menghambat pembentukan batu ginjal;
mengobati diabetes; rematik; impotensi; penyakit jantung serta meningkatkan stamina tubuh
(Neychev dan Mitev 2005).

G. Kemangi

Kemangi (Ocimum sanctum) merupakan tanaman tahunan yang tumbuh liar yang dapat
ditemukan di tepi jalan dan di tepi kebun. Tanaman ini tumbuh ditempat tanah terbuka maupun
agak teduh dan tidak tahan terhadap kekeringan. Tumbuh kurang lebih 300 m di atas permukaan
laut (Zainal, dkk. 2016).

Manfaat kemangi biasanya masyarakat menjadikan daun kemangi sebagai pelengkap


masakan atau sebagai lalapan, selain itu dapat digunakan sebagi obat, pestisida nabati, penghasil
minyak atsiri, sayuran dan minuman penyegar. Hasan (2016) Manfaat kemangi sudah banyak
diterapkan dalam kehidupan masyarakat sebagai pengobatan tradisional, misalnya saja daun
kemangi digunakan untuk mengobati, batuk, selesma, demam, urat saraf, encok, air susu kurang
lancar, sariawan, radang telinga, panu, muntah-muntah dan mual, peluruh kentut, peluruh haid,
pembersih darah setelah bersalin, borok, dan untuk memperbaiki fungsi lambung. Biji kemangi
di gunakan untuk pengobatan sembelit, borok, kecing 13 nanah, penyakit mata, penenang,
peluruh air kencing, pencahar, peluruh keringat, kejang perut. Akar digunakan untuk mengobati
penyakit kulit. Semua bagian tanaman digunakan sebagai pewangi, obat perangsang, disentri,
dan demam.

Kandungan senyawa yang terdapat pada kemangi adalah senyawa fenolik, yaitu,
cirsimaritin, cirsilineol, apigenin, isotymusin, tanin dan asam rosmarinat, dan jumlah yang cukup
besar dari eugenol (komponen utama minyak atsiri) (Singh, dkk. 2012). Daun kemangi kaya
akan mineral makro yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium, juga mengandung betakaroten dan
vitamin C. Daun kemangi juga mengandung komponen non gizi antara lain senyawa flavonoid
dan eugenol, boron, anetol, arginin dan minyak atsiri.

H. Brotowali

Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) mengandung senyawa kimia, seperti alkaloid


berberine, damar lunak, pati, glikosida, pikroretrosid, harsa, zat pahit pikroretin, tinokrisposid,
palmatin, kolumbin, dan kaokulin atau pikrotoksin. Selain itu, Brotowali juga mengandung zat-
zat lain seperti saponin dan tanin. Kandungan alkaloid berberine, saponin, dan tanin diduga
merupakan bahan aktif yang banyak terdapat pada batang Brotowali dan memilki efek
bakterisida (Saptorini, 2007).

Kegunaan Sebagai obat tradisional, Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) memilki


banyak kegunaan dan manfaat. Oleh masyarakat, Brotowali banyak digunakan untuk
menyembuhkan demam, hiperglikemia, luka, infeksi cacing di usus dan infeksi di kulit. Dekok
batangnya dipercaya sebagai antipiuretik, anti-malaria dan pembersih ulkus di kulit (Rahman et
al., 1999).

I. Jati Belanda

Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan
manusia khususnya dalam bidang farmakologi sebagai bahan baku obat tradisional. Hal ini
karena Jati Belanda mempunyai banyak kandungan kimia diantaranya alkaloid, saponin,
flavanoid, steroid, tannin dan kuinon (Iswantini dkk., 2003)

Manfaat bagi kehidupan manusia Jati Belanda pada daunnya dapat digunakan untuk
mengurangi obesitas dan pelangsing tubuh. Pada batangnya banyak dimanfaatkan sebagai obat
disentri, wasir, pneumonia, batuk dan bronkitis. Sedangkan pada rebusan biji Jati Belanda yang
dibakar dan dilumatkan dengan air, kemudian dibubuhi setetes minyak adas dapat dimanfaatkan
untuk mengobati perut kembung dan sesak nafas. Selain itu tanaman Jati Belanda, di Indonesia
juga dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh jalan. Sedangkan di Brazil, menurut Lorenzi dan
Matooz (2002), Jati Belanda dimanfaatkan untuk reboisasi dan penghijauan sedangkan kayunya
banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri perabot rumah tangga.

J. Temu Ireng

Temu ireng merupakan tumbuhan semak, batang berwarna hijau dan agak lunak karena
merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, panjang batang kurang lebih
50 cm, dan tinggi tumbuhan dapat mencapai 2 meter. Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.)
adalah sejenis tumbuhanan yang rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat atau jamu.
(Mandalina, S. 2011).

Rimpang rasanya pahit, tajam, dingin. Rimpang berkhasiat untuk membangkitkan nafsu
makan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, penyakit kulit seperti kudis, dan
borok, perut mules (kolik) ,sariawan, batuk, sesak nafas, dan cacingan, encok, kegemukan badan.
(Setiawan, 2005).

Rimpang temu ireng mengandung saponin, minyak atsiri, flavonoid, kurkuminoid, zat
pahit, damar, lemak, mineral (Widyawati M, Darsono FI, Senny YE, 2003).
DAFTAR PUSTAKA

Bharathiraja C, Sukirtha R, Meenakshi S, Anbalagan S, Krishnan M, Baburaj S. 2013. In vitro


micropropagation and somatic induction of Tribulus terrestris L. from nodal explants.
Int J Bio Pharmacy Allied Sci (IJBPAS) 2(4): 903-914. ISSN: 2277-4998.

Haryudin, W., & Rostiana, O. (2016). Karakteristik Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia
galanga L.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 19(2), 109-116

Lely, N., dan Rahmanisah, D., 2017. Uji Daya Hambat Minyak Atsiri Rimpang Kencur
(Kaemferia galangal L) Terhadap Trichophyton Mentagrophytes dan Trichophyton
Rubrum. Jurnal Penelitian Sains, 19(2).

Saptorini, E. 2007. Brotowali Obat Antitumor. Senior 71. Online.


(http://mauhidupsehat.blogspot.com/2008/11/brotowali-obat-antitumor.html, diakses
tanggal 1 Maret 2016). rebusan batang Brotowali sering digunakan untuk mencuci luka,
koreng, dan kudis (Dalimartha, 2005).

Salamon I, Gruľova D, Feo VD. 2015. Comparison of two methods for field grow of puncture
vine (Tribulus terrestris l.) in Slovakia. Acta Agr Scandinavica, section b-soil plant sci.
DOI: 10.1080/09064710.2015.1093652.

Anda mungkin juga menyukai