Nama : ELIS
No. Stambuk : 17031014141
DEFINISI
Periode neonatal merupakan masa transisis
dari suatu lingkungan intrauterine yang
relative hipoksik menuju ke keadaan
fisiologis.
Terapi
IVFD K EN IB 12 tpm
Injeksi ampisilin 4 x 75 mg
Gentamisin 2 x 5 mg/ iv
Dexamethasone 3 x 0.5/ iv
Transfusi PRC 75 cc
ANEMIA FISIOLOGIS
Anemia fisiologis pada bayi prematur
maupun aterm ini, berhubungan dengan
berbagai faktor antara lain, penurunan masa
eritrosit saat lahir, iatrogenic karena
sampling laboratoris, masa hidup eritrosit
pendek, produksi eritropetin yang kurang
adekuat, dan pertumbuhan badan yang
cepat.
Selain itu, bayi premature memiliki waktu
lebih singkat untukmensintesis hemoglobin
saat intrauterine
ANEMIA PADA NEONATUS
Anemia pada neonates adalah anemia
yang terjadi pada saat lahir atau dalam
minggu pertama setelah lahir. Secara umum
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:[4]
Anemia karena perdarahan
Anemia karena proses hemolitik
Anemia karena kegagalan produksi eritrosit
ETIOLOGI
A. Peningkatan destruksi eritrosit atau anemia hemolitik
Anemia hemolitik imun
- Inkompatibilitas Rh, ABO, atau grup minor
- Anemia hemolitik infantil autoimun, termasuk anemia yang berhubungan dengan penyakit kolagen vaskular maternal
- Induksi obat, misalnya, penicillin, cephalothin, alpha-methyldopa, asam valproat
Non imun
- Infeksi
Sepsis viral atau bacterial
Kongenital, misalnya, rubella, herpes, sifi lis, sitomegalovirus, toxoplasmosis, malaria, HIV
- Defisiensi vitamin E, terutama jika didapatkan oksidan, misalnya zat besi
- Kelainan membran eritrosit
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
Kelainan herediter lain yang jarang, misalnya stomatositosis, piropoikilositosis
- Didapat, misalnya koagulasi intravaskular disseminate
- Defisiensi enzim eritrosit
Defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
Defisiensipiruvat kinase
Jarang—Defisiensi enzim pada jalur glikolisis, heksosa monofosfat, dan metabolisme nukleotida eritrosit
- Thalassemia
Thalassemia-α
Thalassemia-γ
- Hemoglobinopati yang tidak stabil (anemia hemolitik badan Heinz kongenital), misalnya HbE
- Kelainan metabolik yang diturunkan
Osteopetrosis
Galaktosemia
- Anemia diseritropoietik kongenital
- Choriohemangioma plasenta
ETIOLOGI
B. Penurunan produksi eritrosit atau anemia hipoplastik
Sindroma kegagalan sumsum tulang
- Hanya kelompok sel eritroid, misalnya aplasia eritrosit kongenital (Anemia Diamond-Blackfan), eritropenia transient pada anak,
anemia diseritropoietik kongenital
- Pansitopenia, misalnya disgenesis retikular, sindrom sideroblastosis refrakter (“Pearson Syndrome”), anemia Fanconi
Infeksi
- Sepsis viral atau bacterial
- Infeksi virus kongenital, eg. rubella, parvovirus
Defisiensi zat gizi, misalnya protein, zat besi, folat, B12
Defisiensi transkobalamin II
Leukemia kongenital
C. Kehilangan darah atau anemia hemoragik
Iatrogenik
Komplikasi obstetrik, misalnya perdarahan traumatik tali pusat, plasenta, atau cairan amnion karena kordosentesis atau
amniosentesis; ruptur tali pusat; insisi bedah pada plasenta saat seksio cesarea; tight nucal cord; posisi bayi di atas plasenta tapi
sebelum klem tali pusat
Malformasi plasenta atau tali pusat, misalnya insersi velamentosa tali pusat, rupture vasa previa.
Perdarahan tersembunyi saat lahir atau selama persalinan
- Fetomaternal
- Fetoplacental
- Twin-to-twin (hanya pada kembar monozigotik, monokorionik).
Perdarahan internal (termasuk trauma maupun kelainan pembekuan darah), misalnya intracranial, intrahepatik, cephalohematoma,
perdarahan subgaleal.
Koagulasi intravaskular disseminata dengan perdarahan eksternal atau internal
PEMERIKSAAN FISIK
Pada kasus ini tampak ikterus pada
seluruh tubuh bayi, sehingga dapat
disimpulkan bahawa pada kasus ini terjadi
proses hemolisis dari eritrosit yang
meyebabkan ikterus pada bayi, adapun
proses hemolisis eritrosit tersebut adalah
sebagai berikut:[
PEMECAHAN ERITROSIT
sel darah merah yang
rapuh Sistem
Retikuloendotelial
bilirubin bebas
(terikat oleh albumin)
Hati
bilirubin terkonjugasi
Ururobilinogen dalam
ginjal teroksidasi
kemudian di rubah
urobilinogen
menjadi urobilin
Kerja bakteri
sterkobilinogen
Oksidasi
sterkobilin
PROSES TERJADINYA IKTERUS
PADA ANEMIA HEMOLITIK
sehingga sel
Pada ikterus hati tidak dapat
konsentrasi
hemolitik, Sel darah merah mengeksresikan
bilirubin bebas
fungsi eksresi dihemolisis bilirubin
plasma
hati tidak terlalu cepat secepat
meningkat
tergaggu, pembentukanny
a
LANJUTAN
Dari hasil tersebut terlihat bahwa sel darah
merah, hemoglobin mengalami penuran
sednagkan nilai MCH MCV meningkat, dan RDW
juga meningkat,menurut teori yang ada anemia
dengan MCH meningkat dan RDW juga
meningkat dapat merupakan anemia makrositik
heterogen : Anemia defisiesnsi asam folat,
defisiensi vitamin B12, anemia hemolitik imun.
Sehingga yag lebih menjurus pada kasus ini
adalah anemia hemolitik imun. Tetapi belum
dpat dipastikan karena alur diagnostic
PENYELESAIAN KASUS
Transfusi darah
Transfusi eritrosit dengan packed red cells (PRC) yang sudah diuji
crossmatch merupakan terapi paling umum untuk anemia berat pada
neonatus. Mengingat risikonya, baik infeksi maupun non-infeksi, perlunya
transfusi darah sering diperdebatkan. [7,8]