Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MORFOLOGI BUNGA

(Pemanfaatan bunga tanaman dalam pengobatan)

DOSEN PENGAMPU: Destik Wulandari,S.pd,M.Si

OLEH:

ANGELINA A S SOGE (A28227035)

KANESYA ARDIANTI (A28227038)


DAFTAR ISI

BAB I…………………………………………….………………………………1

PENDAHULUAN…………………………………………………...…………..1

LATAR BELAKANG…………………………………………………………...1

RUMUSAN MASALAH…………..……………………………………………1

TUJUAN MASALAH…………………………………………………………...1

MANFA1 PENULISAN………….…………………………………………..…1

BAB II…………………………………………………………………………...2

PEMBAHASAN…………...…………………………………………3
A. TANAMAN OBAT (BUNGA)……………………………………………………3
a. BUNGA TAPAK DARA………………………………………………………3
b. BUNGA TELANG…………………………………………………………….3
c. BUNGA ROSELLA……………………...……………………………………3
d. BUNGA MELATI……………………..………………………………………3
e. BUNGA MATAHARI…………………………………………………………3
f. BUNGA KUMIS KUNING……………………………………………………3

BAB III…………………….…………………………………………………….4

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tanaman obat merupakan bahan tradisional yang sejak lama sudah dipercaya
dapat mengobati berbagai penyakit. Tidak hanya di Indonesia, banyak negara yang juga
mengembangkan tanaman ini sebagai bahan baku obat herbal dan modern. Tanaman obat juga
merupakan tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan
manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit,
melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan serangan serangga dam jamur.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bunga apa saja yang termasuk dalam tanaman obat?
2. Apa saja manfaat bunga tersebut?
3. Bagaimana cara mengolah tanaman tersebut agar bisa dirasakan manfaatnya?
C. TUJUAN MASALAH
Untuk mengetahui khasiat dari tanaman obat itu sendiri.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Mengetahui khasiat dan manfaat tanaman obat (bunga)
2. Mengetahui penyakit apa yang disembuhkan dari tanaman obat
3. Mengetahui cara pembuatan tanaman agar bisa dijadikan obat
BAB II

PEMBAHASAN
A. TANAMAN OBAT (BUNGA)
1. BUNGA TAPAK DARA (Caranthus roseus)

Dalam pengobatan tradisional tapak dara dipercaya mengobati berbagai penyakit ,


salah satunya yaitu luka. Selain itu juga memberikan bukti empiric yang mendukung
penggunaan tapak dara dalam pengobatan tradisional untuk pengobatan penyakit
akibat infeksi E. coli. Tapak dara sudah digunakan untuk pengobatan antikanker,
peluruh kencing, hipotensif, sedatif, hemostatis, serta menghilangkan panas dan racun
(Dalimartha, 2008).

2. BUNGA TELANG (Clitoria ternatea)

Bunga telang (Clitoria ternatea), sering disebut juga sebagai butterfly pea
merupakan bunga yang khas dengan kelopak tunggal berwarna ungu. Tanaman
telang dikenali sebagai tumbuhan merambat yang sering ditemukan di
pekarangan atau tepi persawahan/perkebunan. Dilihat dari bijinya yang serupa
dengan kacang hijau, tumbuhan ini termasuk suku polong-polongan. Selain
bunga ungu, bunga telang juga dapat di temui dengan warna pink, biru muda,
dan putih.
Secara tradisional, bunga telang sering digunakan sebagai pereda batuk, gejala
alergi dan asma. Sebuah penelitian membuktikan bahwa ekstrak bunga telang
dapat mengurangi jumlah histamin, yaitu zat yang menyebabkan peradangan
ketika tubuh terpapar alergi.
Sejak dulu, bunga telang juga telah digunakan sebagai obat herbal alami untuk
mengobati demam dan nyeri akibat peradangan pada tubuh. Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa manfaat ini mungkin nyata, karena bunga
telang diketahui memiliki efek anti-inflamasi.

3. BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn)

Kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) telah dimanfaatkan


sebagai tanaman obat tradisional, diketahui dapat membantu melancarkan
peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah, bisa juga
digunakan untuk menangani penyakit hipertensi, hiperlipidemia, dan anti
arterosklerosis (Sarbini, 2005). Pada beberapa penelitian ekstrak kelopak
bunga rosela kering telah dibuktikan mempunyai aktivitas antioksidan yang
kuat dan mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit (Mardiah
dkk., 2008).
4. BUNGA MELATI (Jasminum sambac)

Tanaman melati dapat juga dipergunakan sebagai obat tradisional mulai dari
bagian akarnya yang dapat digunakan iintuk insomnia, luka terpukul, keseleo,
sakit gigi, sakit kepala (vertigo), cacingan. Bagian daun dan bunganya dapat
dipergunakan untuk influenza, demam ,sakit kepala, diare, cacingan, radang,
mata merah (conjungtivitis) bisul (furunkulus) bengkak karena gigitan
binatang, asma dan lain-lain (Hembing, 2000).

5. BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.)

Tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.) famili Asteraceae merupakan


tanaman yang memiliki aktivitas terapetik dalam berbagai pengobatan,
diantaranya: sebagai penyembuh luka, antioksidan, antikanker, antidiare,
antihistamin, antiinflamasi, serta sebagai analgesik.
6. KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus)

Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O.


thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing
yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu.
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-
obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang
memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk
mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat
tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan
sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan
radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Irianty, C. R. 2014. Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Matahari (Helianthus annuus
Linn.) pada Mencit Swiss (Mus musculus). Jurnal e-Biomedik. Vol 2 No 2.
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2016-1-1-48201-821412056-bab1-28072016103437.pdf
http://eprints.ums.ac.id/14852/2/BAB_1.pdf
https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/viewFile/13293/pdf
https://distan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/tanaman_obat/kumis_kucing.pdf
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/6049/8/UNIKOM_Syafril%20Gumelar_BAB%20II.pdf
http://repository.maranatha.edu/16177/3/9810060_Chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai