Anda di halaman 1dari 3

ASAM NUKLEAT

1. PENDAHULUAN

Unit terkecil dari suatu kehidupan adalah sel yang merupakan pabrik kecil dimana bahan-bahan
dasar seperti asam amino, lipin dan elemen-elemen dasar lain-nya diterima, dan senyawa-senyawa baru
yang lebih kompleks (protein, lipida kompleks, karbohidrat dan asam nukleat) diproduksi. Ribuan
enzim yang berbeda diperlukan untuk kelangsungan proses-proses biokimia dalam sel. Setiap sel mem-
punyai kemampuan mengandakan diri dengan kode DNA sebagai cetak biru, bahan-bahan dasar sebagai
komponen penyusun dan dengan bantuan katalis enzim (Kirby, 1990).

Menurut model Watson-Crick, makro molekul DNA merupakan utas ganda dimana pita-pita
komponen dihubungkan oleh ikatan hydrogen. Ikatan-ikatan ini sangat stabil, namun akan terlepas
pada pemanasan 95 oC sampai 100 oC dan akan menempel lagi bila temperatur diturunkan pada 65 oC.
Unit dasar dari DNA adalah nukleotida yang terdiri dari basa (Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin), gula
dioksiribosa dan grup fosfat. Nukleotida-nukleotida itu saling dirangkaikan dengan ikatan-ikatan
fosfodiester kovalen yang menghubungkan karbon 5’ pada sebuah gugus dioksiribosa dengan karbon
3’ pada gugus berikutnya. Keempat macam basa tersebut tersambung ke rantai gula fosfat .

Gambar.6 Struktur DNA (The National Health Museum, 1999)

Masing-masing basa purin (Adenin an Guanin) selalu berpasangan dengan basa pirimidin
(Timin dan Sitosin). Adenin selalu berpasangan denganTimin sedang-kan Guanin selalu berpasangan
dengan Sitosin sehinga menghasilkan suatu model pilih ganda simetris. Semua basa dari molekul DNA
selalu berada di sebelah dalam pilin ganda dengan gula-fosfat di sebelah luar. Dengan demikian basa-
basa pada untaian yangsatu berada dekat sekali dengan basa-basa pada untaian yang lain. Pasangan-
pasangan basa ini ditautkan oleh ikatan-ikatan hydrogen yang relatif lemah, Adenin dengan Timin diikat
oleh dua atom hydrogen, Guanin dan Sitosin diikat oleh tiga atom hydrogen (Stansfield, 1983)
Sel tumbuhan terbungkus dalam membran sitoplasma yang dikelilingi sel yang kuat. Untuk
mengeluarkan DNA dari dalam sel terlebih dahulu harus meng-hancurkan membran dan dinding sel
tersebut. Cara yang paling sering dilakukan pada bakteri adalah dengan menggunakan bahan kimia.
Selain itu, seperti yang sering dilakukan pada tanaman, dapat pula dilakukan dengan cara fisik yaitu
meng-hancurkan sel menggunakan mortar dan pestle pada kondisi beku dengan bantuan nitrogen cair.
Tepung sel yang diperoleh melalui cara fisik ini kemudian dilarutkan dengan beberapa bahan kimia,
kemudian disentrifugasi untuk memisahkan supernatan yang mengandung DNA, RNA dan protein dari
debris sel.

2. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian
tanaman.

3. BAHAN DAN METODE


Bahan
a. Sayuran misalnya broccoli
b. Detergent bubuk sebanyak 0,7-0,8 sendok the
c. Garam meja sebanyak 2,5 sendok the
d. Ethanol 70%

Alat
a. Beaker glass ukuran 200 ml dan 500 ml
b. Sendok the
c. Mortar dan pestle
d. Saringan the
e. Chop stick (pengaduk/sumpit)

Metode
a. Masuk dan campurkan garam meja dan detergen bubuk ke dalam beaker glass yang berisi 200
ml air, aduk hingga larut merata.
b. Tumbuk dua kuntum brokoli/sayuran menggunakan mortar dan pestle
c. Tuangkan 100 ml larutan detergent - garam meja ke sayuran tersebut dan tunggu 10 – 15 menit
d. Saring menggunakan saringan teh ke dalam beaker glass ukuran 500 ml
e. Tambahkan ethanol 70% dua kali lipat volume cairan hasil penyaringan menggunakan chop
stick/pengaduk secara perlahan-lahan.
f. Tunggu beberapa saat dan perhatikan dua lapisan yang terbentuk dalam beaker glass
g. Ambil lapisan yang melayang menggunakan pengaduk

Pengamatan

a. Amati DNA yang dihasilkan, gambar sel tanaman, dimana kira-kira letak asam nukleat
b. Sebutkan fungsi dari bahan kimia yang digunakan, mengapa diperlukan bahan kimia untuk
mendapatkan DNA
c. Buatlah essay dengan topik ; apakah anda mengkonsumsi DNA tiap hari, (apa-mengapa-kapan-
dimana dan bagaimana, 1 lembar saja)

Anda mungkin juga menyukai