Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

FITOTERAPI
TANAMAN OBAT YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
PENGOBATAN PENYAKIT PADA HATI/EMPEDU

OLEH:

NAMA : MUH. NUZUL ARKHAM


NIM : O1A117033
KELAS :A
DOSEN : Apt. HENNY KASMAWATY, S.Farm., M.Sc.

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
PENGGUNAAN TANAMAN SIRSAK (Annona moricata L.) DALAM
PENGOBATAN HATI

MUH. NUZUL ARKHAM


Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma
Anduonohu, Kec. Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara 93232
E-mail : nuzularkham@gmail.com

PENDAHULUAN

Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat


obat sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah kesehatan. Pengetahuan
tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang
secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Salah satu tanaman obat yang ada di Indonesia adalah Sirsak (Annona muricata
L.). Sirsak merupakan tumbuhan dengan berbagai macam manfaat bagi kesehatan
baik daging buah, daun maupun bijinya memiliki kandungan kimia yang
bermanfaat untuk pengobatan (Wullur dkk., 2012).
Tanaman sirsak merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam
keanekaragaman hayati di Indonesia. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk
diambil daging buahnya. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada daerah yang
mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut. Nama sirsak
sendiri berasal dari bahasa belanda ‘Zuurzak’ yang berarti kantung yang asam.
Tanaman sirsak memiliki tinggi pohon sekitar 5-6 meter dengan batang berwarna
coklat berkayu, bulat, dan bercabang. Daun tanaman sirsak berbentuk telur atau
lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal meruncing, pertulangan menyirip,
panjang tangkai 5 mm, dan hijau kekuningan. Bunga pada buah sirsak terletak
pada batang, daun kelopak kecil, kuning keputih-putihan, benang sari banyak
berambut. Daging buah sirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam.
Akar dari pohon sirsak berwarna coklat muda, bulat dengan perakaran tunggang.

PENGGUNAAN EMPIRIS
Manfaat daun sirsak sebagai obat herbal hingga saat ini cukup populer di
kalangan masyarakat. Daun ini biasanya direbus terlebih dahulu, kemudian air
rebusan daun sirsak dikonsumsi sebagai obat. Khasiat daun sirsak dipercaya dapat
mengobati beberapa penyakit tertentu, seperti penyakit hati, batu empedu,
diabetes, asam urat, dan sebagainya
Buah sirsak memiliki banyak khasiat dalam menyembuhkan beberapa
penyakit, antara lain mengatasi asam urat, meningkatkan kekebalan tubuh dan
menangkal flu, membantu pengobatan batu empedu, mengatasi penyakit hati,
mengatasi kelebihan kolesterol dan trigliserida darah. Berbeda dengan tanaman
buah pada umumnya, manfaat dan khasiat sirsak tersebar dari bagian daun, biji,
buah, kulit dan batang, akar maupun bunga (Tia dkk., 2014).
Daun sirsak memiliki efek sebagai antioksidan dari senyawa asetogenin
yang dikandungnya. Antioksidan ini yang berperan penting dalam menangkap
radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan sel hati (Kurniasih dkk., 2015)

KANDUNGAN KIMIA
Tanaman Sirsak (Annona muricata L.) disebut sebagai soursop dalam
bahasa Inggris, berasal dari Amerika Tengah dan daerah Karibia. Kandungan
yang sangat bermanfaat pada sirsak adalah karbohidrat, terutama fruktosa, vitamin
B1, B2 dan vitamin C. Bagian yang banyak mengandung senyawa diantaranya
acetogenins, annocatin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin,
annomurine, ananol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, serta
muricapentocin. Acetogenin yang bersifat antioksidan, juga terdapat kandungan
senyawa flavonoid. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial
sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat yang dapat
mencegah kerusakan hati.  Kandungan acetogenin dalam daun sirsak juga
berfungi untuk menghancurkan batu empedu dan mencegah datang kembali batu
empedu tersebut. Untuk cara pengolahan daun sirsak itu sendiri juga tidak bisa
dilakukan secara sembarangan. (Kurniasih dkk., 2015)
Daun sirsak memiliki kandungan antioksidan golongan polifenol, salah
satunya ialah flavonoid yang memiliki kemampuan mengubah atau mereduksi
radikal bebas. Mekanisme aksi antioksidan flavonoid ialah dengan menekan
pembentukan reactive oxygen species (ROS) misalnya dengan inhibisi enzimatik,
menetralkan ROS, dan memberikan proteksi terhadap sistem pertahanan
antioksidan tubuh. ROS adalah molekul yang sangat kecil dan sangat reaktif
karena memiliki elektron tidak berpasangan. ROS dapat meningkat bila terjadi
stres oksidatif. Flavonoid memiliki pengaruh ganda yaitu menghambat enzim
yang bertanggung jawab atas produksi anion superoksida dan menghambat enzim
yang termasuk dalam generasi ROS. Dengan demikian, tidak akan terbentuk
radikal bebas yang dapat berikatan dengan makro-molekul jaringan hati sehingga
kerusakan jaringan dapat dihindari (Parapaga dkk., 2018).

PENGEMBANGAN OBAT
1. Skrining Fitokimia
Berdasarkan hasil uji fitokimia, menunjukan bahwa ekstrak daun sirsak
(Annona muricata L) memiliki kandungan golongan senyawa alkaloid dan
flavonoid yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna kuning dan
berwarna hijau kehitaman. Sedangkan untuk uji fenolik, saponin dan tanin
tidak menunjukan adanya golongan senyawa hal ini ditandai dengan todak
terbentuknya warna khas dari golongan senyawa fenol, saponin dan tanin.
Alkaloid termasuk senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau
lebih atom nitrogen dan biasanya berupa sistem siklis. Senyawa alkaloid pada
umumnya mengandung atom yang mengandung oksigen (Kurang dan Bepang,
2018).
2. Uji Praklinik

Berdasarkan hasil penelitian praklinik yang dilakukan oleh Zakiah dkk


tahun 2017 maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak (Annona
muricata L.) memiliki aktifitas hepatoprotektif terhadap gambaran histologi
hati tikus putih Rattus novergicus yang terpapar parasetamol dosis tinggi.
CONTOH PRODUK

Nama produk : Ektrak Habbat Sirsak


Jenis Obat Tradisional : Jamu
Aturan pakai : - Dewasa : 3 x 3 kapsul/hari
- Anak - anak : 3 x 1 kapsul/hari
DAFTAR PUSTAKA

Kurang, R.Y., dan Bepang, A., 2018, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas
Antioksidan Daun Sirsak (Annona Muricata L) dengan Metode 1,1-
Difenil-2-Pikrylhidrazyl (DPPH), PARTNER, Vol. 23 (1).

Kurniasih, N., Mimin, K., Riska, P.S., dan Riza W., 2015, Potensi Daun Sirsak
(Annona muricata Linn), Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten)
Steenis), dan Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra) Sebagai
Antioksidan Pencegah Kanker, Jurnal Teknologi dan Sains, Vol. 9(1).

Parapaga, V.F.S., Meilany, F.D., dan Poppy, M.L., 2018, Efek Pemberian Ekstrak
Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Gambaran Histopatologik
Hati Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi Rifampisin,
Jurnal e-Biomedik (eBm), Vol. 6(2).

Tia, H.D., Sistiyono, Narendra, Y.H., 2014, Pengaruh Berbagai Dosis Jus Buah
Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Low
Density Lipoprotein (LDL) Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Dislipidemia, Jurnal Teknologi Laboratorium, Vol. 3(1).

Wullur, A.C., Jonathan, S., dan Andriani, N.K.W., 2012, Identifikasi Alkaloid
Pada Daun Sirsak (Annona muricata L.), Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol.
3(2).

Zakiah, N., Yanuarman, Frengki dan Munazzar, 2017, Aktifitas Hepatoprotektif


Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kerusakan
Hati Tikus yang di Induksi dengan Parasetamol, Jurnal AcTion: Aceh
Nutrition Journal, Vol. 2(1).

Anda mungkin juga menyukai