Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN

KATUK (Sauropus androgunus (L) Merr)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara tropis yang terkenal kaya akan sumber daya
alamnya. Banyak tumbuhan obat Indonesia dikenal sebagai sumber antioksidan, seperti
jambu biji, sirih merah, daun salam, teh, dan lainnya. Salah satu tumbuhan obat Indonesia
yang diteliti antioksidannya yaitu tumbuhan katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) yang
merupakan salah satu tumbuhan obat tradisional yang banyak tumbuh di berbagai daerah
di Indonesia. Tumbuhan katuk memiliki daun dengan warna hijau gelap pada permukaan
atasnya dan warna hijau muda dibagian bawahnya. Daun katuk berbentuk bulat
memanjang dengan bagian ujung daun meruncing serta memiliki ukuran berkisar 2-7 cm
( Santoso, 2014 ).
Sebab itu, antioksidan berfungsi mengatasi atau menetralisir radikal bebas
sehingga diharapkan dengan pemberian antioksidan tersebut proses tua dihambat atau
paling tidak “tidak dipercepat” serta dapat mencegah terjadinya kerusakan tubuh dari
timbulnya penyakit degeneratif ( Kosasihh, dkk., 2006).
Tumbuhan katuk terutama daun katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) diduga
berpotensi sebagai tanaman-tanaman obat. Hal ini diketahuui dari sebagian besar
masyarakat Papua menggunakan daun katuk secara tradisional, daun katuk digunakan
untuk mencegah kanker payudara, kanker rahim, miom, kista, asma, anti alergi, dan
keputihan.
Tumbuhan katuk juga mengandung vitamin A, B, C, K, dan pro vitamin A
(betakaroten), kalsium, fosfor, zat besi dan serat. Dalam daun katuk juga mengandung
steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin, hormon pelancar ASI.
Kadar prolaktin yang tinggi ini akan meningkatkan, mempercepat, dan memperlancar
produksi ASI. International Conference on Food Engineering & Biotechnology, Journal
of Sauropus Androgynus Leaf menyebutkan bahwa ekstrak daun katuk bisa
meningkatkan kuantitas produksi ASI hingga 50,7% (Harborne 1987).
Hasil penelitian Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia
menunjukkan bahhwa tanaman katuk mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain
alkaloid papaverin, protein, lemak, vitamin, mineral, saponin, flavonoid dan tannin.
Beberapa katuk diketahui berkhasiat obat ( Rukmana, 2003).
Untuk itu sebagian peneliti tertarik untuk mengisolasi falovonoid dari daun katuk
dan menguji aktivitasnya sebagai antioksidan. Namun untuk penelitian yang akan dibuat
dilakukan analisis fitokimia ada daun katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) dan juga
menguji aktivitas antioksidannya.

2. Rumusan Masalah
1. Apakah kandungan senyawa terdapat dalam daun katuk?
2. Bagaimana sifat kandungan atau senyawa yang terdapat dalam daun katuk?
3. Bagaimana aktivitas antioksidan dalam daun katuk?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan senyawa yang tedapat dalam daun katuk
2. Untuk mengetahui sifat kandungan atau senyawa yang terdapat dalam daun katuk
3. Untuk mengetahui aktivitas antioksidan yang terdapat dalam daun katuk

Anda mungkin juga menyukai