Disusun Oleh :
Yasmin Ghaisani 22010216140006
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang luas,
diantaranya tanaman obat. Ramuan tanaman obat telah banyak digunakan sejak dahulu kala
sebagai jamu yang berguna bagi kesehatan manusia. Beberapa jenis bahan kimia telah diisolasi
dari berbagai jenis tanaman obat. Bahan kimia tersebut telah terbukti memiliki aktivitas biologi
baik secara in vitro maupun in vivo serta terbukti memiliki khasiat penyembuhan suatu penyakit.
Kecenderungan masyarakat menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tanaman obat terus
meningkat. Produk berbahan baku yang berasal dari tanaman dinilai relatif lebih aman dan ramah
lingkungan dibanding dengan produk berbahan aktif kimia sintetik. Di Indonesia ada lebih dari
20.000 jenis tanaman herbal, tetapi hanya 1.000 jenis yang diketahui melalui data dan hanya
sekitar 300 jenis yang sudah pernah digunakan dalam pengobatan. Salah satu dari banyak jenis
tanaman herbal yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Muntingia calabura atau yang biasa
dikenal kersen.
Muntingia calabura merupakan tanaman yang berasal dari America tropis di dunia
dikenal dengan Jamaican cherry, di Indonesia sendiri tumbuhan tersebut dikenal sebagai talok
atau kersen. Sekilas tumbuhan tersebut tidak bermakna, namun ternyata memiliki banyak
manfaat. Secara tradisional ekstrak daun dan kulit batang kersen dimanfaatkan sebagai antiseptic
di Peru. Bunga kersen dimanfaatkan untuk mengobati sakit kepala dan mengobati pilek di
Fillipina. Namun ternyata buah kersen sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sebagai
antibakteri, mengobati asam urat,meredakan sakit kepala, mengatasi diabetes, antikanker, anti
inflamasi serta mengobati masalah pencernaan seperti diare7. Baru-baru ini terdapat sebuah
sebelumnya juga membuktikan apabila ekstrak buah kersen memiliki aktivitas antibakteri dalam
Ekstrak buah kersen memiliki kandungan aktif berupa tannin, alkaloid, terpenoid,
flavonoid dan steroid8. Kandungan aktif tersebut mampu berperan sebagai antibakteri meliputi
alkaloid, tannin, terpenoid dan flavonoid10. Flavonoid memiliki mekanisme sebagai antibakteri
meliputi menghambat sintesis asam nukleat, metabolisme energi dan fungsi membrane
sitoplasma11. Terpenoid sendiri memiliki mekanisme yang masih belum jelas namun terdapat
spekulasi jika dengan gangguan membrane melalu senyawa lipofilik12. Alkaloid memiliki
sintesis asam nukleat dan mengganggu cincin Z13. Tannin memiliki mekanisme menghambat
bakteri dengan cara mengikat protein bakteri, menghambat enzyme,dan mengganggu membran12.
BAB II
ISI
2.2.Aplikasi Tradisional
2.3.Pemanfaatan Buah Kersen bagi Kesehatan
2.4.Pemanfaatan Buah Kersen bagi Kedokteran gigi
BAB III
LANGKAH INVENSI