SRI WAHYUNI
15020170052
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2021
Muslim Indonesiapada
Hari / tanggal :
Pukul :
Tempat :
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang lebih tinggi dari pada bagian daging buah. Aktivitas senyawa fenolik
flavonoid, fenol, saponin, tanin dan alkaloid. Senyawa tertinggi yang ada
syu‟araayat7.
Terjemahannya :
metode review jurnal atau studi literature terhadap uji analisis senyawa
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis kadar daun alpukat (Persea Americana Mill)
dalam senyawa fenolik ?
2. Manfaat praktis
E. Kerangka berpikir
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi tanaman
2016)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
SuperDivisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
SubKelas : Asteridae
Ordo : Laurales
Famili :Lauraceae
Genus :Persea
2. Nama DaerahTanaman
2004).
3. Morfologi
bisa tumbuh 15-30 m, daun simple dengan ukuran antara 5-30 cm.
buah berbentuk oval dengan kulit buah berwarna hijau tua hingga
Universitas MuslimIndonesia
6
ungu dan tekstur kulit yang lembut. Daging buah berwarna hijau
muda dengan warna kuning pada bagian dekat biji. Berat buah
4. Kandungan Kimia
setara denganmorphine.
Priandini, 2016)
B. Pengertian Fenolik
gelap
a. Flavonoid
flavonoid merupakan kelompok senyawa fenolik terbesar di
alam. Banyaknya senyawa flavonoid ini karena banyaknya jenis
tingkat hidroksilasi, alkoksilasi, dan glikolisasi dan strukturnya.
Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang rterdiri 15
atom karbon yang membentuk susunan C6 – C3 – C6.
Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah di
identifikasi, diantaranya senyawa antosianin, flavonol dan flavon.
Antosianin (dari bahasa yunani anthos= bunga, kyanos=, biru tua)
adalah pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna
merah,ungu, dan biru. Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian
tumbuhan lain, misalnya buah tertentu, batang, daun dan bahkan
akar. Flavonoid sebagian besar terhimpun dalam vakuola sel
tumbuhan walaupun tempat sintesinya ada di luar vakuola.
b. Tanin
Tanin adalah suatu senyawa fenolik yang memberikan rasa
pahit dan sepat/kelat, dapat bereaksi dan menggumpalkan protein
atau senyawa organic lainnya yang mengandung asam amino dan
alkaloid.
Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis
tumbuhan. Senyawa ini berperan penting untuk melindungi
tumbuhan dari pemangsaan oleh herbovira dan hama, serta
sebagian agen pengatur dalam metabolisme tumbuhan
Tanin memiliki berat molekul berkisar antara 500 sampai 300
(estre asam galat) dan lebih besar dari 20.000 (proantosianidin).
Tanin dikelompokan menjadi dua bentuk
1. Tanin terhidrolisis
Tanin dalam bentuk ini adalah tanin yang terhidrolisis oleh
asam atau enzim menghasilkan asam galat dan asam elagat. Secara
kimia, tannin terhidrolisis dapat merupakan ester atau asam folat.
Asam galat dapat ditemukan dalam cengkeh sedangkan asam galat
ditemukan dalam daun Eucalptus. Senyawa tanin bila direaksikan
dengan feri klorida akan menghasilkan perubahan warna biru atau
hitam.
2. Tanin terkondensasi
Tanin jenis ini resistensi terhadap reaksi hidrolisis dan
biasanya diterunkan dari senyawa flavonol, katekin, dan flavan-3,4-
diol. Pada penambahan asam atau enzim, senyawa ini akan
terdekomposisi menjadi plobapen. Pada proses destilasi, tanin
terkondensasi berubah menjadi katekol, oleh karenanya sering
disebut sebagai tannin katekol. Tanin jenis ini dapat ditemukan
dalam kayu pohon kina dau daun teh. Tanin terkondensasi akan
menghasilkan senyawa berwarna hijau ketika ditambahkan dengan
ferri klorida (Tatang,2019)
METODE PENELITIAN
1. Google Scholar
2. Goole cendikia
3. pubmed
D. Prosedur Kerja
jurnal atau artikel mengenai family lauraceae yang terkait pada uji
2. Kriteria literatur
1. kriteria insklusi
Studi Literatur
Analisis hasil
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Ana Anggorowati, Gita Priandini, T. (2016) ‘Potensi daun alpukat (persea americana miller)
sebagai minuman teh herbal yang kaya antioksidan’, Industri Inovatif, 6(1), pp. 1–7.
Erliyanarika, 2019, ‘uji aktivitas antioksidan kombinasi fraksi n-butanol daun sirsak (Annona muricata
L.,) dan fraksietil asetat daun alpukat (Persea Americana Mill) terhadap radikal DPPH’. Usb
:Surakarta.
Hariana arief, 2004, 'tumbuhan obat dan khasiatnya', penebar swadaya: bogor.
Jayustin, M. and Fratama, A. P. (2019) ‘Uji Efektivitas Antibakteri Dengan Kulit Buah Alpukat
(Persea americana Mill) Sebagai Objek Untuk Diambil Ekstraknya Dengan Bioindikator
Bakteri Staphylococcus aureus’, Jurnal Biosains, 5(2), pp. 71–75.
Julianto, T. S. (2019) Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia, Journal of
Chemical Information and Modeling. Available at: http:/library.uii.ac.id;e-mail:
perpustakaan@uii.ac.id.
Katja, D. G. and Suryanto, E. (2009) ‘POTENSI DAUN ALPUKAT (Persea Americana Mill) SEBAGAI
SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI’, POTENSI DAUN ALPUKAT (Persea Americana Mill)
SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI, 2(1), pp. 58–64. doi:
10.35799/cp.2.1.2009.65.
Kolawole, O. (2012) ‘Methanol Leaf Extract of Persea americana Protects Rats against Cholesterol-
Induced Hyperlipidemia’, British Journal of Medicine and Medical Research, 2(2), pp. 235–
242. doi: 10.9734/bjmmr/2012/933.
Kurniawan R.,F., 2014, „khasiat dahsyat alpukat mengobati & mencegah semua penyakit‟,
perpustakaan nasional : KDT
Marrero-Faz, E. et al. (2014) ‘Inhibitory effect of Persea americana Mill leaf aqueous extract and its
fractions on PTP1B as therapeutic target for type 2 diabetes’, Boletin Latinoamericano y
del Caribe de Plantas Medicinales y Aromaticas, 13(2), pp. 144–151.
O, O. A. and O, O. B. (2014) ‘Antibacterial Activities of the Leaf and Bark Extract of Persea
americana’, American Journal of Ethnomedicine, 1(1), pp. 64–071. Available at:
www.ajethno.comhttp://www.ajethno.com.
Owolabi, M. A., Coker, H. A. B. and Jaja, S. I. (2010) ‘Bioactivity of the phytoconstituents of the
leaves of Persea americana’, Journal of Medicinal Plants Research, 4(12), pp. 1130–1135.
doi: 10.5897/JMPR09.429.
Persea, A. and Tengah, A. (2014) ‘Ekstraksi Tanin dari Daun Alpukat Menggunakan Unit Ekstraktor
Skala Laboratorium dengan Variasi Pelarut Organik’, (Saputra 2009).
Umami, D. (2009) ‘Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam CaCl2 terhadap
pematangan buah alpukat (Persea americana Mill.)’, Wikipedia, pp. 8–26. Available at:
http://es.wikipedia.org/wiki/Persea_americana.