Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FITOTERAPI

FITOTERAPI PADA INFLAMASI

Dosen Pengampu :
Dewi Dianasari, S.Farm., M.Farm., Apt.

Disusun Oleh :
1. Mohammad Thahir 152210101135
2. Pergiwati Dewi R. 152210101137
3. Taffana Windy Hananta 152210101142
4. Mayrani Sholihania 152210101143
5. Firdatus Sholehah 152210101144
6. Achmad Syarifudin Noor 152210101148
7. Atika Najma Furaida 152210101149
8. Shafira Putri Pertiwi 152210101150
9. Lelyta Septiandini 152210101151
10. Noer Sidqi Muhammadiy 152210101152
11. Malikatur Rosyidah 152210101154
12. Febrina Icha Isabellita 152210101155

BAGIAN BIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kenikmatan, sehingga dapat menjalankan aktivitas kami dengan baik dan semoga selalu
mendapat berkah baik kehidupan di alam dunia maupun kehidupan di alam akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita dan harapan kami bisa dicapai dengan mudah dan lancar.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen serta teman-teman yang telah
membantu secara moril maupun materil, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan dengan baik.
Kami menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun isi. Kami menerima kritik
maupun saran dari dosen maupun teman-teman sekalian yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah selanjutnya.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah mudah-mudahan
apa yang kami susun dapat memberikan manfaat baik untuk pribadi, teman-teman, serta
orang lain yang membutuhkan ataupun menyempurnakan kembali makalah ini sebagai
tambahan dalam referensi yang telah ada.

Jember, 1 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dikenal memiliki kekayaan tumbuhan obat yang sangat bervariasi jenisnya,
mulai dari tanaman perdu atau tanaman keras atau tanaman liar yang terdapat di hutan belantara
atau pegunungan sampai tanaman yang dibudidayakan diperuntukan sebagai obat. Tumbuhan
tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan setiap propinsi memiliki keanekaragaman
hayati yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan.
Inflamasi banyak dijumpai di masyarakat sehingga pemakaian obat-obat antiinflamasi
dari hari kehari terus meningkat. Pengobatan antiinflamasi mempunyai dua tujuan utama.
Pertama, meringankan rasa nyeri yang sering merupakan gejala awal yang terlihat dan kedua,
memperlambat atau membatasi proses perusakan jaringan. Obat-obat antiinflamasi nonsteroid
(AINS) dan kortikosteroid sama-sama memiliki kemampuan untuk menekan tanda-tanda dan
gejala-gejala inflamasi, namun kedua golongan obat ini yang biasanya digunakan dalam
pengobatan inflamasi seringkali menimbulkan efek yang merugikan dan berbahaya seperti
kerusakan gastrointestinal, nefrotoksik dan hepatotoksik (Katzung, 2002).
Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau
kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi baik agen pencedera maupun
jaringan yang cedera.Inflamasi ditandai dengan kemerahan (rubor), panas (color), nyeri (dolor),
bengkak (tumor), dan fuctio laesa (Katzung, 2002).
Mengingat banyaknya tanaman obat yang ada di Indonesia, sebagian masyarakat
memanfaatkannya untuk mengobati penyakit atau kelainan yang timbul pada tubuh selama
hidupnya, baik ketika masih bayi, kanak-kanak, maupun setelah dewasa (Umar, 2005). Untuk
mengatasi radang , dapat memanfaatkan berbagai macam tanaman yang mempunyai efek
antiinflamasi , misalnya Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata (l) r.m. king & h. rob ), Jahe
(Zingiber officinale) dan Daun Sirsak (Annona muricata Linn.)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Inflamasi ?
2. Bagaimana patofisiologi Inflamasi ?
3. Apa saja gejala Inflamasi ?
4. Apa saja pilihan fitoterapi yang dapat digunakan untuk Inflamasi? Meliputi etiologi dan
kandungan kimia tanaman ,dosis dan keamanan , mekanisme ,cara penggunaan, dan KIE.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Inflamasi.
2. Untuk mengetahui patofisiologi Inflamasi.
3. Untuk mengetahui gejala Inflamasi.
4. Untuk mengetahui pilihan fitoterapi apa saja yang dapat digunakan untuk Inflamasi.
Meliputi etiologi dan kandungan kimia tanaman ,dosis dan keamanan , mekanisme ,cara
penggunaan, dan KIE.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Inflamasi
2.1.1. Pengertian
2.1.2. Patofisiologis
2.1.3. Gejala/Manifestasi Klinik

2.2. Pilihan terapi


2.2.1. Oleoresin Jahe (Zingiber Officinale)
a. Deskripsi Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata L.)

Jahe, rimpang Zingiber officinale, digunakan sebagai bumbu di seluruh dunia (Lantz
dkk., 2007). Berasal di India atau Asia Tenggara (Flora Komite Editorial Amerika Utara, 2016;
Royal Botanic Gardens Kew, 2016), Z. officinale telah banyak ditanam di daerah tropis termasuk
bagian lain di Asia, Karibia, Amerika Tengah dan Selatan, Australia, dan Afrika (Sutarno et al.,
1999; Randall, 2012).
Domain: Eukaryota
Kingdom: Plantae
Phylum: Spermatophyta
Subphylum: Angiospermae
Class: Monocotyledonae
Order: Zingiberales
Family: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Species: Zingiber officinale (Kaufman, 2016)
b. Kandungan
c. Efek farmakologis
d. Dosis
e. Keamanan
f. Efek samping
g. Mekanisme
h. Cara penggunaan
Digunakan secara peroral sediaan serbuk atau herbal celup dengan dosis 0,5gram-2 gram
diminum 3-4 kali sehari.

i. KIE
Indikasi : Rimpang jahe mengatasi inflamasi pada jaringan tubuh, terutama yang diakibatkan
oleh kondisi stress, serta sebagai antioksidan
Dosis : Dosis 60 mg/kgBB/hari selama 7 hari perlakuan, dan 80 mg/kgBB/hari selama 3
dan 7 hari perlakuan pada tikus. Atau setara dengan 1,5 kgBB/hari selama 7 hari,
dan 2 mg/kgBB/hari selama 3 dan 7 hari.
ESO : Bersendawa
2.2.2. Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata L.)
a. Deskripsi Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata L.)
b. Kandungan
c. Efek farmakologis
d. Dosis
e. Keamanan
f. Efek samping
g. Mekanisme
h. Cara penggunaan
Digunakan secara topikal sediaan krim daun kirinyuh 10% (dioleskan pada bagian yang
bengkak).

i. KIE
Indikasi : Daun kirinyuh (Chromolaena odorata (L)secara topikal dapat memberikan
efek antiinflamasi dan mempengaruhi jumlah sel leukosit
Cara pemakaian : Sediaan uji diberikan dengan mengoleskan secara merata pada daerah yang
terinflamasi

2.2.3 Daun Sirsak (Annona Muricata Linn.)


a. Deskripsi Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata L.)
b. Kandungan
c. Efek farmakologis
d. Dosis
e. Keamanan
f. Efek samping
g. Mekanisme
h. Cara penggunaan
Digunakan secara per oral sediaan daun kering yang tua (bukan daun kuning) atau infusa
dengan dosis 200mg dan 400mg diminum 3 kali sehari.
i. KIE
Indikasi : daun sirsak (Annona muricata Linn.) dapat memberikan efek aintiinflamasi
Dosis : menurut Orlando Vieira de Sousa et al.(2010)[9] dosis untuk memberikan efek
anti inflamasi adalah 200 mg dan 400 mg/kgbb.
ESO :
 efek dari daun sirsak ini adalah rangsangan pada rahim, oleh karena itu disarankan bagi
ibu hamil untuk menghentikan penggunaan.
 Tidak baik untuk penderita darah rendah karena mengakibatkan hypotensif, vasolidator,
dan cardiodepressant.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Flora of North America Editorial Committee, 2016. Flora of North America North of Mexico. St.
Louis, Missouri and Cambridge, Massachusetts, USA: Missouri Botanical Garden and
Harvard University Herbaria. http://www.efloras.org/flora_page.aspx?flora_id=1
Kaufman, S. 2016. Zingiber officinale (ginger). https://www.cabi.org/isc/datasheet/57537
[Diakses pada 1 Oktober 2018].
Katzung, B. G. (2002). Farmakologi dasar dan Klinik.(Edisi 6). Penerjemah Staf Dosen
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Erlangga. Jakarta: Salemba Medika.
Lantz, R. C., G. J. Chen, M. Sarihan, A. M. Sólyom, S. D. Jolad, dan B. N. Timmermann. 2007.
The effect of extracts from ginger rhizome on inflammatory mediator production.
Phytomedicine. 14(2–3):123–128.
Randall, R. P., 2012. A global compendium of weeds., In: A global compendium of weeds.
Department of Agriculture and Food Western Australia. 1124 pp..
http://www.agric.wa.gov.au
Royal Botanic Gardens Kew, 2016. Zingiber officinale (ginger). Kew Royal Botanic
Gardens. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:798372-1
Sutarno H, Hadad EA, Brink M, 1999. Zingiber officinale Roscoe Record from Proseabase. In:
Guzman CC de, Siemonsma JS, Eds. Bogor, Indonesia: PROSEA (Plant Resources of
South-East Asia) Foundation. http://www.proseanet.org.
Umar, Z., 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan. Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai