)
Dendy Raka Sya’bani_24041122140
A. Pendahuluan
Obat Tradisional (OT) merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang
serta pencegahan dan pengobatan penyakit. Berdasarkan bukti secara turun temurun dan
pengalaman (empiris), OT sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat di Indonesia
dan di banyak negara lain. Sebagai warisan budaya bangsa yang telah terbukti banyak
memberi kontribusi pada pemeliharaan kesehatan, Jamu sebagai OT asli Indonesia perlu
Dalam perjalanan sejarah, dengan didorong dan ditunjang oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan upaya kesehatan modern, OT telah banyak
khasiat dan keamanan, mutu, bentuk sediaan, cara pemberian, pengemasan dan teknologi
Tanaman jambu (Psidium guajava) dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai obat herbal yang
dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Masyarakat lokal di Indonesia menggunakan daun
jambu biji sebagai anti diare. Beberapa penelitian tentang jambu biji, menunjukkan bahwa jambu biji
memiliki khasiat sebagai anti inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik (Nadifah et al., 2015).
Beberapa tanaman herbal yang telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai anti diare terdiri dari
Aegle marmelos, Cyperus rotundus, Psidium guajava L., dan Zingiber officinale. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Tannaz dalam (Fratiwi, 2015), tanaman jambu biji atau Psidium guajava L. Terutama
bagian daun, memiliki efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa tanaman lain yang
digunakan sebagai anti diare. Hal tersebut berkaitan dengan beberapa kandungan metabolit sekunder
pada daun Psidium guajava (Fratiwi, 2015).Melihat dari faktor diatas maka penulis tertarik mengambil
studi kasus tentang penerapan pemberian seduhan daun jambu biji (Psidium Guajava) untuk
mengurangi diare.
Menurut data World Health Organization (2013), diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan
dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Setiap tahunnya ada sekitar 1,7 miliar kasus
diare dengan angka kematian 760.000 anak di bawah 5 tahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia
dibawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya, diare akan
menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan
penyebab utama malnutrisi pada anak dan menjadi pada tahun 2010 dilaporkan 2,5 juta kasus diare
pada anak diseluruh dunia. Kasus diare terbanyak di Asia dan Afrika kurang memadainya status gizi pada
anak dan kurangnya sanitasi air bersih (Riskesdas,2013) dan (Hartati danNurazila, 2018). Penyakit diare
di Indonesia masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Hal ini disebabkan
karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian terutama pada balita. Diperkirakan lebih dari 1,3
miliar serangan dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak
mengalami episode serangan diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun dan lebih dari 80% kematian terjadi
pada anak berusia kurang dari dua tahun (Ragil dan Dyah, 2017).
B. NAMA
Nama latin : Psidium guajava L.
Nama local : Daun jambu biji
Sinonim :-
C. KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceace
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
D. MORFOLOGI
Berupa helaian daun tunggal, bertangkai pendek, helai daun berbentuk bulat memanjang,
pangkal bulat sampai rata, tepi rata, agak menggulung ke atas, ujung runcing sampai meruncing,
permukaan atas agak licin, pertulangan daun menyirip, ibu tulang daun dan tulang cabang
menonjol pada permukaan atas berwarna hijau kecokelatan, permukaan bawah berwarna hijau;
bau khas; mula – mula tidak berasa lama- lama kelat dan pahit.
E. EKOLOGI DAN PERSEBARAN
Tanaman jambu biji berasal dari daerah tropis Amerika, lebih spesifik berasal dari Meksiko dan
Brazil. Tanaman ini memiliki persebaran yang luas, meluas ke Asia Tenggara dan ke wilayah
Indonesia melalui Thailand. Jambu biji ditanam hampir diseluruh wilayah Nusantara, termasuk di
pulau Jawa yang menjadi daerah pusat penyebaran tanaman jambu biji. Tanaman ini memerlukan
suhu sekitar 23-28˚C di siang hari dan iklim yang kering serta lembab, serta ketinggian tempat yang
kurang dari 1200 mdpl dan pH yang dibutuhkan tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta
Fadhilah, A., Susanti, S., & Gultom, T. (2018). Karakterisasi Tanaman Jambu Biji (Psidium Guajava L) Di
Desa Namoriam Pancur Batu Kabupaten Deli, Serdang Sumatera Utara. Prosiding Seminar
Nasional Biologi Dan Pembelajarannya, (ISSN 2656-1670).
Fratiwi, Y. (2015). The Potential Of Guava Leaf (Psidium Guajava L.) For Diarrhea. J MAJORITY, Volume
4N
Birdi T, Daswani P, Brijesh S, Tetali P, Natu A, Antia N. 2010. Newer insights into the mechanism of
action of Psidium guajava Leaves in infectious diarrhea. BMC Complement Altern Med;10:33
Azmi, H., Windah, A., Juliantoni, Y. 2021. Optimasi Formula Sediaan Lotion Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Setil Alkohol dan Gliserin
Noer Q, Sri SS, Dini R. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap
Bakteri Escherichia coli dan Vibrio cholera. Acta Pharm Indo. 2019; 7(2): 51-55
Ragil, D., & Dyah, Y. (2017). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Mencuci Tangan
Pengasuh Dengan Kejadian Diare Pada Balita. Jurnal of Health Education, 2 (1) (201(ISSN 2527-
4252)
https://buleleng.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/71-5-manfaat-daun-jambu-biji-untuk-
kesehatan-tubuh
https://www.pom.go.id/siaran-pers/keterangan-pers-no-kh-00-01-241-259-iii-2004-tentang-hasil-
penelitian-pengembangan-erkstrak-daun-jambu-biji-psidium-guajava-menjadi-fitofarmaka-anti-
demam-berdarah