Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman obat sudah dikenal sejak dahulu dalam pengobatan tradisional, namun
penggunaannya sebagai bahan baku belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal kelebihan
dari penggunaan tanaman obat secara tradisional tidak ada efek samping yang ditimbulkan
seperti yang sering terjadi pada pengobatan kimiawi Tanaman ginje (Thevetia peruviana)
memiliki manfaat farmakologi seperti kontrol biologi hama, anti termit, anti feedant, anti
spermatogenik dan memiliki potensi aktivitas anti bakteri dan anti fungi. Tanaman ginje
(Thevetia peruviana) termasuk kelompok tumbuhan dari familia Apocynaceae yang merupakan
salah satu jenis tanaman obat yang berasal dari India.

Thevetia peruviana, yang dikenal dengan nama Nagasari ( Jawa Timur) merupakan
tanaman yang berasal dari Peru tropis, sekarang telah menyebar ke seluruh belahan
dunia. Thevetia peruviana berada pada daerah antara 0-1400 m di atas permukaan laut, dan
dapat tumbuh dengan baik pada daerah kritis ( kering maupun salinitas tinggi). Di Jawa timur
umumnya tanaman ini banyak dijumpai di makam -makam. Thevetia peruviana sangat beracun,
jika bijinya tertelan akan menyebabkan rasa nyeri pada bibir / mulut bahkan dapat menyebabkan
rasa mual, muntah, nyeri perut, dan kram. Di Zambia seorang anak dikabarkan meninggal dunia
karena menelan sebutir biji Thevetia ini. Tumbuhan Thevetia ini mengeluarkan getah yang encer
berwarna putih susu jika terluka.

Thevetia peruviana berupa semak cemara yang berkanopi, dengan tinggi antara 2,5 – 5
m, berbunga sepanjang tahun. Bunga berbentuk terompet dengan diameter 3-4 cm, berwarna
menyolok, kuning, putih, atau orange. Daun sempit, panjang, berwarrna hijau tua. Buah
memiliki ukuran panjang ± 3 cm, lebar ±1,8 cm , tinggi ±1,5 cm, berisi 2 – 4 buah biji.

Bagian tanaman yang berpotensi mempunyai komponen bioaktif fungisida , bakterisida,


dan insektisida adalah daun, kulit batang, buah, tangkai, dan akar. Pada daun banyak

1
mengandung (+)-bornesitol dan pada buah mempunyai kandungan senyawa kimia Thevetin yang
termasuk glikosida steroid Meskipun demikian, tanaman ini termasuk tanaman beracun.
Berdasarkan penelitian, Thevetia peruviana memiliki kandungan faktor Anti-nutrisional
yaitu cardiac glikosida sebesar 7,982g w/w% pada buahnya dan beberapa senyawa-senyawa
kimia seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, steroid, tannin, koumarin, dan turunan gula.

1.2 Tujuan makalah


1. Untuk mengenal tentang Tanaman Ginje (Thevetia peruviana)
2. Untuk menegtahui kandungan ilmiah anaman Genji (Thevetia peruviana)
3. Untuk mengetahui khasiat dan cara pengolahan Tanaman Ginje (Thevetia
peruviana)

1.3 Rumusan masalah


1. Apa itu Tanaman Ginje (Thevetia peruviana) ?
2. Senyawa apa yang dikandungnya?
3. Apa khasiat dari Tanaman Ginje (Thevetia peruviana) ?
4. Bagaimana cara pengolahannya?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Thevetia peruviana, yang dikenal dengan nama Nagasari ( Jawa Timur) merupakan
tanaman obat yang beracun yang berasal dari Peru tropis, sekarang telah menyebar ke seluruh
belahan dunia. Thevetia peruviana berada pada daerah antara 0-1400 m di atas permukaan laut,
dan dapat tumbuh dengan baik pada daerah kritis ( kering maupun salinitas tinggi). Di Jawa
timur umumnya tanaman ini banyak dijumpai di makam-makam.
Thevetia peruviana berupa semak-semak ataupun pohon kecil hijau abadi, yang kulit
batangnya tersebut dilapisi oleh lilin untuk mengurangi kehilangan air. Batangnya berwarna
hijau dan akan berubah ke menjadi abu-abu sesuai kenaikan umur. Thevetia peruviana memiliki
tinggi antara 2,5 – 5 m, berbunga sepanjang tahun. Bunga berbentuk terompet dengan diameter
3-4 cm, berwarna menyolok, kuning, putih, atau orange. Daun sempit, panjang, berwarrna hijau
tua. Buah memiliki ukuran panjang ± 3 cm, lebar ±1,8 cm , tinggi ±1,5 cm, berisi 2 – 4 buah
biji.
Thevetia peruviana sangat beracun, jika bijinya tertelan akan menyebabkan rasa nyeri
pada bibir / mulut bahkan dapat menyebabkan rasa mual, muntah, nyeri perut, dan kram.
Dikabarkan, tumbuhan inilah penyebab keracunan utama berfrekuensi tinggi yang serius di Pulau
Oahu.
2.2 Identifikasi
a. Nama Tanaman
Tanaman : Thevetia peruviana.
Sinonim : Thevetia neriifolia juss.
Nama Daerah : Jawa: ginje, ki hujan (Sunda), oleander (Jawa).
Nama Asing : Huang hua jia zhu tao ©, yellow oleander (Inggris), pokok jepun
(Malaysia),
Nama Simplisisa : Folium Thevetiae (daun ginje), Semen Thevetiae (biji ginje).

3
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Thevetia
Spesies : T. peruviana

c. Ciri Tanaman
Ginje berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko Selatan, dengan tinggi sekitar 1,7
meter. Batang ginje berkayu dan beruas-ruas. Permukaan batang beralur, batang bercabng dan
berwarna hijau. Batang bergeta seperti susu.
Daun Ginje merupakan daun tunggal, berbentuk lanset dengan panjang 8-15cm dan
lebarnya sekitar 0,6-1,8cm. Daun ginje bertangkai pendek, ujung daun runcing sedangkan
pangkalnya sedikit bengkok. Daun tersusun dari sekumpulan ranting dan cabang. Bunga ginje
adalah bunga majemuk seperti corong muncul di ujung cabang, berwarna kuning. Buah ginje
merupakan buah batu berwarna hijau (muda) dan hitam (matang), bergetah, dengan ukuran
diameter 5cm dan mengandung sebuah biji berwarna abu-abu.

2.3 Kandungan Ilmiah


Bagian tanaman yang berpotensi mempunyai komponen bioaktif fungisida , bakterisida,
dan insektisida adalah daun, kulit batang, buah, tangkai, dan akar. Pada daun banyak
mengandung (+) bornesitol dan pada buah mempunyai kandungan senyawa kimia Thevetin yang
termasuk glikosida steroid Meskipun demikian, tanaman ini termasuk tanaman beracun.
Berdasarkan penelitian, Thevetia peruviana memiliki kandungan faktor Anti-
nutrisional yaitu cardiac glikosida sebesar 7,982g w/w% pada buahnya dan beberapa senyawa-
senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, steroid, tannin, koumarin, dan turunan gula.

2.4 Khasiat Ginje


Ginje memiliki rasa pedas, pahit, bersifat hangat, dan mengandung racun. Beberapa
bahan kimia yang terkandung dalam ginje yaitu thevetin A, thevethin B, peruvoside, nemfolin,
cerberin, perusitin,thevelene, dan neriperside. Sementara itu, efek farmakologisnya antara lain

4
sebagai penguat jantung (cardiotonic), peluruh kemih, obat cacing (anthelmintic), antibakteri,
antifungi dan penghilang bengkak.

2.5 Pengolahan Tradisional


Cara membuat tanaman ginje menjadi obat :
a. Untuk radang di pinggir kuku (paronicya)
 Cuci 10-15 helai daun ginje segar lalu tumbuk sampai halus
 Tambahkan sedikit air, 1 sendok makan madu, lalu aduk sampai rata
 Simpan tumbukan yang telah bercampur air dan madu ke dalam wadah kering
untuk digunakan beberapa kali
 Ambil ramuan secukupnya dari wadah lalu oleskan menyeluruh pada bagian
yang sakit
 Lakukan 2-3 kali sehari
Catatan : Tumbuhan ginje sebaiknya tidak digunakan sebagai obat minum ataupun
dimakan dalam keadaan segar karena mengandung racun.
b. Untuk Infeksi Kulit
 Tumbuk daun ginje sebanyak 17 lembar dan cabe jamu 17 biji dengan air
 Lalu diremas dan disaring
 Air saringan tersebut dioleskan pada bagian kulit yang infeksi sebanyak 2-3 kali
sehari.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanaman ginje mempunyai komponen bioaktif seperti fungisida , bakterisida, dan
insektisida pada daun, kulit batang, buah, tangkai, dan akar. Pada daun banyak mengandung (+)-
bornesitol dan pada buah mempunyai kandungan senyawa kimia Thevetin yang termasuk
glikosida steroid. Meskipun demikian, tanaman ini termasuk tanaman beracun.
Kajian menunjukkan bahwa komponen dalam Thevetia paruviana yang mempunyai
aktivitas antimikroba adalah tannin, alkaloid, koumarine, flavonoid. Ekstrak daun dan buahnya
mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri E. coli, Salmonella thypi dan
Pseuodomonas. Tanaman ginje juga efektif untuk menyebuhkan Infeksi kulit dan radang
dipinggir kuku (paronicya)

6
DAFTAR PUSTAKA
1. Eka Yudha Pratama. 2015. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun dan Buah Ginje
(Thevetia Peruviana) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans secara In
Vitro. Surakarta: Skripsi Fakultas Keguruan dan Pendidikan.
2. Biologi unik. Januari 2013. Diambil dari :
https://biologinunik.wordpress.com/2013/01/04/thevetia-peruviana-bunga-cantik-yang-
beracun/
3. Wikipedia. Agustus 2017. Diambil dari :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ginje
4. Dalimartha, Setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia: Menguak Kekayaan
Tumbuhan Obat Indonesia, Volume 5. Jakarta: Niaga Swadaya.
5. Bibit Bunga. Agustus 2017. Diambil dari :
http://bibitbunga.com/ginje/
6. Hariana, Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya
Grup.

Anda mungkin juga menyukai