Anda di halaman 1dari 7

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengolahan Bahan dan Ekstrak Tumbuhan Obat

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan tumbuh-tumbuhan obat yang

masing-masing diperoleh 10 Kg, dan dilakukan pengeringan didalam lemari

pengering sampai kering dan diperoleh berat kering simplisia. Diblender sampai

menjadi serbuk kering, dan didapat berat serbuk kering. Kemudian serbuk kering

disimpan didalam wadah tertutup baik, dan terhindar dari sinar matahari, serbuk

kering diekstraksi dengan cara maserasi atau dekoktasi, lalu diperoleh volume

hasil ekstraksi dan dipekatkan sehingga diperoleh berat ektrak kental. Hasil

pengolahan ekstrak tumbuhan obat dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Hasil Pengolahan Bahan dan Ekstrak Tumbuhan Obat


Volume Volume
Berat Berat Berat Ekstrak
Tumbuhan Maserasi / Hasil
Awal Kerin Serbuk Kental (g)
Dekoktasi Ekstraksi
(Kg) g (Kg) (Kg) (L)
(L)

DPa 10 1.75 1.7 12.8 5.64 300


DAa 10 2.15 2.13 17.85 12 340
HMa 10 1.575 1.53 12.1 7.3 259.63
DSb 10 1.50 1.50 27.25 22 260
KYTb 10 1.85 1.825 24.5 20 386.7
TMWb 10 1.65 1.63 22.25 17 366.7

Keterangan: DP= Daun Pepaya


AL= Daun Alpukat
HM= Herba Meniran
DS= Daun Sirsak
KYT= Rimpang Kunyit
TMW= Rimpang Temulawak
a= Dengan cara Maserasi menggunaan pelarut etanol 70%
b= Dengan cara Dekoktasi mengguanakan pelarut aquadest

21
22

3.2 Hasil Pembuatan Pakan Formulasi

Dari hasil pengolahan bahan dan ekstrak tumbuhan obat didapat ekstrak

kental seperti pada Tabel 3.1, dilakukan perhitungan terhadap 3% ekstrak yang

dibutuhkan untuk membuat 15 Kg ransum untuk setiap formulasi. Berat ransum

dan ekstrak tumbuhan obat yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Berat ransum dan Ekstrak Tumbuhan Obat yang dibutuhkan untuk
membuat 15 Kg Persediaan Ransum

Berat Ekstrak 3%
Perlakuan Berat Ransum Jumlah
(g)
F0 15500 0 15500
F1 15035 465 15500
F2 15035 465 15500
F3 15035 465 15500

Dilakukan perhitungan lanjutan untuk mengetahui jumlah setiap ekstrak

tumbuhan obat yang dibutuhkan untuk membuat 15 Kg persediaan pakan untuk

setiap formula sesuai dengan rasio ekstrak yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Berat setiap ekstrak yang dibutuhkan untuk membuat 15 Kg persediaan pakan

dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Berat masing-masing Ekstrak Tumbuhan Obat yang dibutuhkan


untuk membuat 15 Kg Persediaan Pakan

Perlakuan Jumlah
Tumbuhan
F0 F1 F2 F3
EDP 0 58.13 51.67 46.50 156.30
EDA 0 58.13 51.67 46.50 156.30
EHM 0 58.13 51.67 93.00 202.8
EDS 0 58.13 103.33 93.00 254.46
EK 0 116.25 103.33 93.00 312.58
ET 0 116.25 103.33 93.00 312.58
23

3.3 Hasil Uji Kadar Lemak Ayam Pedaging (Broiler)

Uji kadar lemak daging ayam pedaging (broiler) bertujuan untuk

mengetahui adanya efek terhadap penurunan kadar lemak daging yang dilakukan

terhadap hewan uji ayam pedaging (broiler).

Ayam diberi pakan dengan menggunakan pakan yang telah diformulasi

sesuai kelompok perlakuan yaitu kelompok negatif F0 (blanko), kelompok

perlakuan F1, F2 dan F3 pakan yang telah ditambahkan ekstrak tumbuhan obat

dengan konsentrasi 3% dengan rasio formulasi berbeda (rasio ekstrak dapat dilihat

pada Tabel 2.2, halaman 14). Pengukuran kadar lemak pada semua kelompok

perlakuan dilakukan dengan metode Soxhlet ketika ayam berumur 5 minggu. Data

berat sampel dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 40. Data berat labu kosong

dapat dilihat pada Lampiran 14, halaman 41. Data berat labu berisi lemak dapat

dilihat pada Lampiran 15, halaman 42. Data pengukuran kadar lemak daging

ditunjukkan pada Tabel 3.4. Grafik pengukuran kadar lemak daging yang

ditunjukkan pada Gambar 3.1. Tabel rerata kadar lemak daging pada Tabel 3.5

menyatakan bahwa terdapat peningkatan kadar lemak daging ayam broiler.

Tabel 3.4 Kadar Lemak Daging Ayam Pedaging (Broiler)

Jumla Rata-
Perlakuan Kadar Lemak (%) h rata
1 2 3 4 5 6
F0 0.98 0.95 0.82 1.12 0.85 0.96 5.68 0.95
F1 1.67 1.32 2.00 2.86 2.14 1.56 11.55 1.93
F2 1.89 1.86 2.37 2.31 1.14 2.28 11.85 1.98
F3 3.91 2.35 3.28 3.33 2.64 3.2 18.71 3.12

Keterangan : F0= Blanko


F1= Formula 1
F2= Formula 2
F3= Formula 3
24

Gambar 3.1 Grafik Pengukuran Kadar Lemak Daging Ayam Broiler

4.5

3.5

2.5 F0
F1
2 F2
F3
1.5

0.5

0
1 2 3 4 5 6

Grafik persentase lemak daging pada Gambar 3.1 menyatakan bahwa

terdapat perbedaan antara setiap perlakuan. Pada F3 menunjukkan kadar lemak

yang lebih tinggi, maka nilai rataan dari setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel

3.5.

Tabel 3.5 Rataan Kadar Lemak Daging Ayam Broiler

Perlakuan F0 F1 F2 F3
Rata-rata (%) 0.95±0.106 1.93±0.545 1.98±0.464 3.12±0.551

Hasil penelitian menunjukkan rataan kadar lemak daging ayam broiler pada

F0, F1, F2 dan F3 berturut-turut adalah 0.95, 1.93, 1.98 dan 3.12. Dari tabel 3.5

didapat kadar lemak daging ayam broiler tertinggi pada perlakuan F3. Untuk

mengetahui perlakuan mana yang berbeda secara signifikan,maka dibutuhkan

bantuan statistik SPSS.

Data pengujian kadar lemak pada ayam pedaging (broiler) yang diperoleh

diolah secara statistik dengan menggunakan SPSS 25.0. Analisa uji statistik
25

meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji one way ANOVA dan apabila

terdapat perbedaan yang bermakna maka dilakukan uji lanjutan dengan

menggunakan uji Duncan.

Uji normalitas dilakukan dengan metode Shapiro-Wilk dan diketahui hasil

pengujian kadar lemak terdistribusi normal untuk semua kelompok perlakuan

dengan sig. > 0,05. Hasil Uji Normalitas dapat dilihat pada Lampiran 16, halaman

48.

Data yang terdistribusi normal kemudian diuji homogenitasnya

menggunakan uji Lavene diketahui data pengukuran kadar lemak merupakan data

yang homogen dengan nilai sig. > 0.05. Hasil Uji Homogenitas dapat dilihat pada

Lampiran 17, halaman 49.

Hasil analisis statistik data pengukuran kadar lemak yang diperoleh dari uji

one way ANOVA menunjukkan nilai signifikansi (sig. < 0,05) yaitu sebesar sig.=

0,000 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna pada tiap perlakuan. Hasil

Uji ANOVA dapat dilihat pada Lampiran 18, halaman 50.

Untuk mengetahui adanya perbedaan secara signifikan pada masing-masing

kelompok perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji beda rata-

rata Post-Hoc Duncan dapat dilihat pada Lampiran 19, halaman 51.

Dari hasil analisis statistik menggunakan metode lanjutan Duncan terdapat

pengaruh yang signifikan terhadap kadar lemak ayam pedaging (broiler) antara

perlakuan F0 terhadap semua perlakuan. Perlakuan F1 dan F2 berbeda nyata

terhadap perlakuan F0 dan F3. Perlakuan F3 berbeda nyata terhadap semua

perlakuan.
26

Pemberian ekstrak tumbuhan obat tidak memberikan pengaruh tehadap

penurunan persentase kadar lemak pada ayam pedaging (broiler), berarti ekstrak

tumbuhan obat belum mampu menurunkan presentase lemak pada ayam broiler.

Diduga karena beberapa faktor, seperti yang terlihat pada perlakuan F3

menunjukkan kadar lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan F1 dan F2,

diduga karena pada F3 mengandung rasio yang lebih besar yakni 10 dibanding

rasio F2 dan F1 masing-masing memiliki rasio 9 dan 8, karena semakin

meningkat rasio perlakuan yang diberi maka semakin sedikit kandungan ekstrak

tumbuhan obat untuk menurunkan kadar lemak ayam broiler. Pada F1

menunjukan kadar lemak ayam pedaging (broiler) yang lebih rendah dibanding F2

dan F3,diduga karena pada F1 jumlah ekstrak tumbuhan lebih banyak dibanding

F2 dan F3 . Pada F1 terkandung ekstrak kunyit dan temulawak yang lebih banyak

dibandingkan F2 dan F3.

Menurut Claudia (2014), penambahan ekstrak kunyit dan temulawak dalam

ransum akan meningkatkan proses pencernaan makanan, karena dalam rimpang

kunyit dan temulawak mengandung kurkuminoid yang dapat merangsang dinding

kantong empedu untuk mengeluarkan cairan empedu dan minyak atsiri mengatur

keluarnya cairan asam lambung agar tidak berlebihan sehingga membantu kerja

usus dan mempercepat pengosongan lambung. Hal ini menyebabkan ayam terus

lapar dan banyak mengkonsumsi ransum. Jumlah konsumsi ransum selama 30

hari dari setiap perlakuan antara lain: F0= 10955 g; F1= 15010 g; F2= 13030 g;

F3= 12340 g. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa konsumsi ransum meningkat

pada formula yang memiliki ekstrak kunyit dan temulawak yang lebih banyak.
27

Anda mungkin juga menyukai