KAPITA SELEKTA
Oleh :
NIM : 16 01 001
Kelas : STIFA A
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Kapita Selekta yang telah
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritik dan
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
tradisional secara umum dinilai selektif lebih aman dari pada pengobatan
modern.
tradisional, mulai dari usaha budidaya tanaman obat, usaha industry obat
formal juga terus digalakkan melalui berbagai kegiatan uji klinik kearah
tanaman sidaguri (Sida rhombifolia L.). tumbuhan yang secara ternal dan
liar ini digunakan secara empiris untuk obat penurun asam urat dan
tradisional
I.3 Manfaat
obat tradisional
TINJAUAN PUSTAKA
a. Uraian Tanaman
Bijinya bulat, kecil, dan berwarna hitam. Akarnya tunggang, dan berwarna
putih.
1. Klasifikasi Tanaman
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Sida
diantaranya yaitu :
a. Minangkabau : saliguri
b. Melayu : sidaguri
d. Sunda : sadagori
e. Madura : taghuri
f. Sumba : kahindu
g. Bali : selegui
i. Ternate : digo
3. Kandungan Kimia
urat dan mengobati gout. Tanin yang terdapat pada herba sidaguri
pertama kali di genus Sida dan senyawa lainnya diisolasi pertama kali
pada spesies S. rhombifolia. Materia Medica Indonesia mencatat
a. Rematik
Cuci akar sidaguri kering (30 g), lalu iris tipis-tipis. Rebus dengan
tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan
b. Bisul kronis
Untuk obat yang diminum, iris tipis batang dan akar sidaguri
kering (60 g). Tambahkan gula merah (30 g) dan air matang
Untuk obat luar, cuci lima jari akar sidaguri, lalu tumbuk halus.
ramuan ini untuk menurap bisul, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.
kulit yang gatal atau kurap. Ulang sehari tiga kali, sampai sembuh.
d. TBC
Untuk obat yang diminum, cuci herba sidaguri segar (60 g), lalu
luar, giling daun segar sampai halus, lalu tempelkan pada kelenjar
e. Terlambat haid
Cuci akar sidaguri (30 g), lalu cincang halus. Tambahkan daging
(30 g), lalu rebus. Setelah dingin, minum airnya dan makan
Potong tipis akar sidaguri (60 g), tambahkan gula pasir (30 g), lalu
rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah
gelas.
g. Perut mulas
h. Sakit gigi
i. Luka berdarah
b. CPOTB
baku.
yang menangani.
bagi produk obat tradisional Indonesia agar dapat bersaing dengan produk
sejenis dari Negara lain baik di pasar dalam negeri maupun internasional.
produk obat bahan alam tidak hanya dalam bentuk Obat Tradisional
Fitofarmaka.
8. Produk jadi adalah produk yang telah melalui seluruh tahap proses
ruahan.
etiket dan atau kegiatan lain yang dilakukan terhadap produk ruahan
ditetapkan.
ditangani.
17. Verifikasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai
diinginkan.
18. Inspeksi diri adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai semua
CPOTB.
19. Bets adalah sejumlah produk obat tradisional yang diproduksi dalam
satu siklus pembuatan yang mempunyai sifat dan mutu yang seragam.
20. Lot adalah bagian tertentu dari suatu bets yang memiliki sifat dan mutu
yang diakui.
22. Karantina adalah status suatu bahan atau produk yang dipisahkan
didistribusikan.
23. Nomor bets atau nomor lot adalah suatu rancangan nomor dan atau
huruf yang menjadi tanda riwayat suatu bets atau lot secara lengkap,
24. Diluluskan (released) adalah status bahan atau produk yang boleh
25. Produk kembalian adalah produk yang dikembalikan dari semua mata
PROSES PRODUKSI
1. Penyortiran
kecil.
2. Pencucian
Selesai disortir sidaguri langsung dicuci dengan air mengalir untuk
3. Perajangan
atau terlalu tipis karna akan mempengaruhi mutu dari bahan dan
4. Pengeringan
Sidaguri dikeringkan dengan suhu rendah, tidak boleh pada suhu tinggi
karna dapat merusak komponen aktif sehingga mutu dari sediaan bisa
menurun.
5. Pengemasan
pengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau
6. Penyimpanan
b. Setiap bahan baku yang diterima hendaklah diberi label yang dapat
dicatat dalam kartu atau buku persediaan yang meliputi nama, tanggal
dengan air bersih atau dibersihkan dengan cara yang tepat sehingga
cara yang tepat sehingga tidak terjadi perubahan mutu dan mencapai
g. Simplisia yang sudah bersih serta kering dan bahan baku yang bukan
simplisia yang telah lulus dari pemeriksaan mutu bila tidak langsung
warna label dibuat berbeda dengan label yang digunakan pada 7.2.
awal (First In, First Out), atau yang mempunyai batas kadaluwarsa
berlaku.
1. Verifikasi
2. Pencemaran
boleh terjadi. Pencemaran khamir, kapang dan atau kuman non patogen
yang bersangkutan.
pengemas.
1. Proses pengemasan hendaklah dilaksanakan dengan pengawasan
memiliki perbedaan yang jelas antara satu produk dengan produk yang
lainnya.
6. Produk yang bentuk atau rupanya sama atau hampir sama, tidak boleh
8. Pengemas atau bahan cetak yang berlebih, yang cacat dan atau yang
memastikan
prosedur
pengemasan.
c. Penyimpanan
dan produk jadi, hendaklah disimpan secara teratur dan rapi untuk
awal (first in, first out) atau yang mempunyai batas kadaluwarsa lebih
d. Pengawasan Mutu
PENUTUP
a. Kesimpulan
kronis, kulit gatal, kurap pada kepala, TBC, terlambat haid, sesak
kulit, buah, daun, kulit batang, biji, akar, dll dan obat tradisional
b. Saran
bersifat membangun
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Ditjen POM. 1999. Pengujian bahan kimia sintetik dalam obat tradisional.
Depkes RI : Jakarta
Draize, J.H. 1959. Dermal Toxicity. Austin, TX: The Association of Food
and Drug Officials of the United States, Bureau of Food and Drugs.
pp. 46-49.
Wijayanti Ria. 2015. Formulasi dan Evaluasi Sirup Ekstrak Daun Sidaguri