Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENYULUHAN OBAT TRADISONAL


“ Pemanfaatan Tanaman Daun Sendok “
(plantago mayor L)

OLEH :

DARMAWATI, SKM.,M.KES

19681207 199503 2 001

FUNGSIONAL PKM MUDA

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang tanaman obat, yang
kami sajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber di jurnal-jurnal.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Penyuluhan Kesehatan terkain Tanaman Obat yakni “
Tanaman Daun Sendok Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, terima kasih.

Makassar, September 2022

Darmawati,SKM,M.Kes
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Tentang Daun Sendok

B. Sifat dan Khasiat Daun Sendok

C. Kandungan Kimia Daun Sendok

D. Cara Pemakaian Daun Sendok

E. Indikasi / Manfaat Daun Sendok

F. Cara Pemakaian Daun Sendok

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran DAFTAR

PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan kualitas

sumber daya manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk

mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera maka kualitas sumber daya

manusianya perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannya.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut yakni dengan melakukan

kegiatan penyuluhan kesehatan.

Penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara

menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,

tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai

kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu

keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin

hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara

perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan.


Pengertian penyuluhan kesehatan juga sama dengan pendidikan kesehatan

masyarakat (Public Health Education), yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk

menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan

harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut atau individu dapat memperoleh

pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut

diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya

pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.

Penyuluhan kesehatan juga suatu proses, dimana proses tersebut mempunyai masukan

(input) dan keluaran (output).

Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan

pendidikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor- faktor yang

mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping masukannya sendiri juga metode

materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-alat bantu atau

alat peraga pendidikan. Agar dicapai suatu hasil optimal, maka faktor-faktor tersebut harus

bekerjasama secara harmonis.

Hal ini berarti, bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu, harus

menggunakan cara tertentu pula, materi juga harus disesuaikan dengan sasaran,

demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, metodenya

harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun

harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya.


Salah satu penyuluhan kesehatan yang dilakukan yakni terkait dengan Penyuluhan

Obat Tradisional Salah satunya adalah tanaman daun sendok (Plantago mayor L.)

merupaka gulma di perkebunan the dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan

halaman berumput yang agak lembab, kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat.

Tumbuhan ini bersal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah

sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal

sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 tumbuhan obat yang di anggap sakral

di Anglo Saxon.

Ciri-cirinya Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15-20 cm. Daun tunggal, bertangkai

panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi

rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan

melengkung, panjang 5-10 cm, lebar 4-9 cm, warnanya hijau. Perbunggaan majemuk

tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong

atau bulat telur, berisi 2-4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak

sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji.

B. Rumusan Masalah

Agar penyuluhan terkait obat tradional tanaman daun sendok ini dapat dilakukan

secara maksimal maka sangat penting untuk diketahui terkait


beberapa hal yang menyakut dengan tanaman daun sendok ini. Antara lain yakni :

1. Apa itu tanaman daun sendok?

2. Apa saja jenis-jenis Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada

tanaman daun sendok?

3. Apa saja manfaat dari tanaman daun sendok dan cara penggunaanya?

C. Tujuan

Tujuan menjabarkan apa yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yakni

1. Untuk mengetahui apa itu tanaman daun sendok

2. Untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada tanaman daun sendok

3. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman daun sendok dan cara

penggunaanya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tentang Daun Sendok (plantago mayor L)

Daun Sendok (plantago mayor L), merupakan family dari planfaginaccae, Daun sendok

juga merupaka gulma di perkebunan the dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan

halaman berumput yang agak lembab, kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat.

Tumbuhan ini bersal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah

sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak

dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 tumbuhan obat yang di anggap sakral di

Anglo Saxon.

Ciri-cirinya tanaman menahun, tumbuh tegak, tinggi 15-20 cm. Daun tunggal,

bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset

melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut,

pertulangan melengkung, panjang 5-10 cm, lebar 4-9 cm, warnanya hijau. Perbunggaan

majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah

lonjong atau bulat telur, berisi 2-4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak

sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji.

Pengonsumsian daun sendok ini bisa bermacam-macam,bisa diminum atau digunakan

sebagai obat luar. Untuk yang diminum,pengolahannya dengan cara merebus herba kering

sebanyak 10-15 g atau yang segar sebanyak 15-30 g lalu


diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan disaring untuk diminum.

B. Sifat dan Khasiat Daun Sendok (plantago mayor L)

Herba ini bersifat manis dan dingin. Berkhasiat sebagai antiradang, antiseptik, pereda

demam (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak (ekspektoran), obat batuk

(anitusif), penghenti perdarahan (hemostatis), astringen, menerangkan penglihatan dengan

menormalkan aktivitas organ hati yang berlebihan, dan menghilangkan haus.

Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usus halus dan paru. Berkhasiat

sebagai diuretik, afrodisiak, menyehatkan paru, ekspektoran, pencahar (laksans),

meredakan panas hati dan menerangkan penglihatan. Rebusan biji meningkatkan

pengeluaran urea, asam urat, dan sodium chloride.

C. Kandungan Kimia Daun Sendok (plantago mayor L)

Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, β-sitosterol, n- hentriakontan,

dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-


galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga mengandung tanin, kalium dan Vitamin (B1,

C, A). Kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang

terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi

hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat merusak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga

berkhasiat antiseptic.

Biji daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose,

arabinose, asamgalacturonat dan rhamnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat,

adenine, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat

dan lenoleat), serta flavone glycoside. Sedang bagian akar mengandung naphazolin.

D. Bagian yang digunakan Daun Sendok (plantago mayor L)

Bagian yang digunakan dari tanaman Daun Sendok yakni Herba, biji, akar. Biji

dikumpulkan setelah masak lalu dipanaskan dengan air asin.

E. Indikasi / Manfaat Daun Sendok (plantago mayor L)

Herba berkhasiat mengatasi :

 Gangguan pada saluran kencing,

 batu empedu, batu ginjal,

 radang prostat (prostatitis),

 influenza, demam, batuk, radang saluran nafas,


 diare, disentri, nyeri lambung,

 radang mata merah, menerangkan penglihatan yang kabur,

 kencing manis,

 hepatitis akut disertai kuning,

 cacingan, gigitan serangga, dan

 perdarahan seperti mimisan, batuk darah.


 Akar berkhasiat untuk :

 keputihan (leukore) dan

 nyeri otot.

 Biji berkhasiat untuk mengatasi :

 gangguan pencernaan pada anak (dispepsia),

 perangsang birahi (afrodisiak), beser mani ,

 kencing sakit, sukar kencing, rasa penuh di perut bagian bawah,

 diare,

 cacingan,

 penglihatan kabur,

 mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati,

 batuk disertai banyak dahak,

 darah tinggi,

 sakit kuning dan

 rematik.

F. Cara Pemakaian Daun Sendok (plantago mayor L)

Herba kering sebanyak 10-15 g atau yang segar sebanyak 15-30 g direbus, lalu

diminum airnya. Dapat juga herba ditumbuk halus lalu diperas dan saring untuk diminum.

Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 -15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum

airnya.
Untuk pemakaian luar, herba segar dihaluskan lalu dioleskan pada luka berdarah,

tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Pemakaian juga bias dengan cara direbus, lalu

airnya untuk kumur-kumur pada radang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan

dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, abses, dan koreng.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Metode penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan salah satu bagian dari upaya

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang diharapkan masyarakat mampu

mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan yang lebih luas. Dalam hal ini pengetahuan

terkait dengan tanaman obat yakni Daun Sendok.

Daun sendok kaya akan kandungan kimia, Seluruh bagian tanaman mengandung

plantagin, aucubin, ursolic acid bethasitosterol, hentria-contane, dan plantaglucide yang

terdiri dari methyl d-galacturonate, D-3 galactose, L-arabinose, dan L-rhammose,Vitamin

B1,C,A,dan kalium.

Selain sifat diuretic,daun sendok memiliki efek farmakologis antara lain

antiradang,peluruh dahak(mucolytic),menghentikan batuk,(antitusiv),anti septic karena

kandungan glikosid aukubin,memperbaiki penglihatan,menormalkan aktifitas hati. Bagian

yang digunakan: Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu dipanaskan dengan

air asin.

Pengonsumsian daun sendok ini bisa bermacam-macam,bisa diminum atau digunakan

sebagai obat luar. Untuk yang diminum,pengolahannya dengan cara merebus herba kering

sebanyak 10-15 g atau yang segar sebanyak 15-30 g lalu diminum airnya. Bisa juga herba

segar ditumbuk lalu diperas dan disaring untuk diminum.


B. SARAN

Diharapkan pemerintah dan masyarakat turut berperan aktif dalam berbagai kegiatan

peningkatan kesehatan seperti penyuluhan kesehatan masyarakat terkait tanaman obat

yang saat ini mulai banyak diselenggarakan oleh lembaga-lembaga atau organsasi dalam

bidang kesehatan yang bertujuan untuk membekali masyarakat pengetahuan terkait akan

kesehatan yakni tanaman obat yang akan meningkatan kesejahteraan hidup.

Salah satu kelebihan tanaman obat yakni sifatnya yang kompleks. Maksudnya,

tanaman obat tidak ada hanya memiliki satu sifat saja,tetapi banyak sifat lainnya. Maka dari

pada itu kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan untuk menjaga tanam-tanaman

obat yang ada disekitar kita


DAFTAR PUSTAKA

1, Aliadi, A.,dkk. 1996. Tanaman Obat Pilihan.jakarta: Yayasan Sidowayah.

2.Anonim.1998. PDR for herbal medicine. New work: Med Econ co.

3. Dalimartha,setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran: Trubus Agriwidya.

4. Detikhealty.com&www.tanaman-obat.com

5.www.google.com

Anda mungkin juga menyukai