Anda di halaman 1dari 13

Makalah Budaya Kesehatan

Khasiat Daun salam

Nama: Riri Anjeli


NPM : 19320030
PROGRAM STUDI : PSIK
MATA KULIAH : Psikososial Dan Budaya Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Drs. Asmaria. Msi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
penulis kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Penulis mengucap
syukur kepada Tuhan YME atas limpahan nikmat sehatnya, sehingga makalah “Khasiat
Daun Salam” dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA


DALAM KEPERAWATAN. Penulis berharap makalah tentang “ Khasiat Daun salam”
dapat menjadi referensi bagi masyarakat. Penulis menyadari makalah ini masih perlu
banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap
kritik dan saran dari pembaca agar makalh ini lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon
maaf. Demikian yang dapat penulis sampaikan Terimakasih.

Palembang, 27 Oktober 2020

Penulis
Daftar isi
BAB 1 ................................................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG ..........................................................................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................................................................... 4

C. TUJUAN PENULISAN ........................................................................................................................................................4

BAB II ..................................................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN ...........................................................................................................................................................5
A. Definisi...............................................................................................................................................................................5

B.Ciri Ciri Tanaman Daun Salam.......................................................................................................................................5

C. Asal Usul Tanaman Daun Salam...................................................................................................................................5

D.Khasiat Daun Salam..........................................................................................................................................................5

E. Kandungan Daun Salam...................................................................................................................................................6

F. Menganalisis Terkait Budaya Kesehatan Rebusan Daun Salam Apakah Bisa Dipertahankan, Dinegosiasi,
Atau Direstrukturisasi........................................................................................................................................................8

BAB III ...............................................................................................................................................................................9

PENUTUP .........................................................................................................................................................................9

KESIMPULAN ..............................................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman salam termasuk tumbuhan menahun atau tumbuhan keras yang dapat
tumbuh bertahun-tahun dan biasanya salam ditanam di kebun-kebun, pekarangan,
maupun tumbuh liar di hutan. Tanaman salam jenis tanaman yang mudah untuk
dikembangbiakkan, yaitu dengan cara pencangkokan (Mardiana, 2013). Beberapa
nama yang dimiliki oleh tanaman salam yaitu Sumatera (meselangan), Melayu (ubar
serai), Sunda (gowok), Madura (salam) dan kangean (kastolam). Nama asing daun
salam yaitu salam leaf (Dalimartha, 2000). Tanaman salam ini terdiri dari daun,
batang, bunga, akar dan buah. Bagian tanaman salam yang paling banyak
dimanfaatkan adalah bagian daunnya. Masyarakat umumnya memanfaatkan daun
salam sebagai rempah dalam masakan dengan tujuan memberikan aroma yang khas
dalam masakan namun tidak memberikan aroma yang keras.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri tanaman daun salam?
2. Dari mana Asal usul tanaman daun salam?
3. Apa khasiat Daun Salam?

C. Tujuan
1. Menganalisis Terkait Budaya Kesehatan Rebusan Daun Salam Apakah Bisa
Dipertahankan, Dinegosiasi, Atau Direstrukturisasi
2. Mengetahui Kompetensi Budaya Yang Harus Dimiliki Oleh Perawat Untuk
Melakukan Asuhan Keperawatan Transkultural
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Daun salam adalah tanaman yang memiliki nama ilmiah Eugenia polyantha w. Daun
salam sering digunakan terutama untuk bahan rempahrempah pengharum masakan
di sejumlah Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Selain sebagai rempah-rempah,
daun salam juga dapat digunakan sebagai obat tradisional. Akhir-akhir ini
masyarakat banyak yang menggunakan obat tradisional karena obat tradisional tidak
memerlukan biaya yang mahal dan dapat diramu sendiri, selain itu juga obat
tradisional memiliki efek samping yang relatif sangat kecil dibandingkan dengan
obat-obatan sintetik yang banyak dijual di pasaran (Dalimartha, 2005). Daun salam
mempunyai pohon yang cukup besar dan tingginya bisa mencapai 20-25 meter
(Winarto, 2004). Daun tunggal bertangkai pendek, panjang tangkai daun 5-10 mm,
helai daun berbentuk lonjong memanjang yang panjangnya 7-15 cm dengan lebar 5-
10 cm, ujung pangkal daun meruncing ((FHI), 2009). Bunga majemuk tersusun dalam
malai yang keluar dari ujung ranting, berwarna putih, dan berbau harum, buahnya
buni, bulat, berdiameter 8-9 mm, buah muda berwarna hijau, setelah masak menjadi
merah gelap, rasanya agak sepat. Biji bulat, diameter kurang lebih 1 cm, berwarna
coklat (Dalimartha, 2005). Reposit

B. Ciri ciri tanaman daun salam


Ciri-ciri daun salam adalah batang bulat, permukaan licin, bertajuk rimbun, dan
berakar tunggang. Juga terdapat helaian daun salam berbentuk lonjong sampai elips
atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, jika diremas berbau
harum.

C. Asal usul tanaman daun salam


Pohon ini berasal dan banyak tumbuh di daerah Asia Tenggara, seperti Burma,
Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Di
Indonesia pohon salam tumbuh di kebun, pekarangan warga, serta lahan wanatani
lainnya untuk diambil daunnya

D. Khasiat Tanaman Daun salam


Daun salam adalah tanaman herbal yang sering digunakan sebagai bumbu penyedap
masakan karena memiliki aroma yang khas. Ternyata, manfaat daun salam tidak
sampai di situ saja. Selain digunakan sebagai penyedap masakan, daun dan
minyaknya juga berguna sebagai obat. Berbagai manfaat daun salam untuk kesehatan
di antaranya untuk mengatasi rematik, maag, telat haid, sakit perut, ramuan penyejuk
serta pembasmi kecoa. Daun salam juga dapat digunakan sebagai salep “rubefacient”,
yaitu zat penghangat yang berfungsi meningkatkan sirkulasi darah pada kulit. Buah
tanaman ini juga dapat digunakan untuk menyembuhkan fibroid
rahim, sirosis dan nyeri sendi. Manfaat daun salam lainnya adalah untuk
menurunkan gula darah. Kandungan zat polifenol – semacam antioksidan dalam
ekstrak daun tersebut dipercaya para peneliti dapat menurunkan jumlah gula darah
bagi orang yang memiliki diabetes. Zat ini juga mampu meningkatkan kadar
kolesterol baik dalam darah, sehingga mencegah komplikasi penyakit jantung yang
sering kali menyerang pasien dengan diabetes.

E. Kandungan Daun Salam


Manfaat daun salam dapat Anda ketahui dari kandungan senyawa yang terdapat di
dalamnya. Selain untuk penambah aroma pada makanan, daun salam juga dimnafaatkan
untuk kesehatan dan pengobatan. Kandungan kimia yang dijumpai pada daun salam di
antaranya sebagai berikut.
1) Antioksidan
Kandungan antioksidan pada daun salam mampu untuk mengobati beberapa
penyakit.
2) Rutin, salisilat, asam caffeic, dan fitonutrien Empat kandungan tersebut diyakini
mampu meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah penyakit stroke, serta
mencegah penyakit kanker.
3) Flavonoid
Senyawa lain berupa flavonoid pada daun salam berfungsi untuk membantu
menormalkan darah penyakit hipertensi.
4) Asam laurat
Kandungan kimia asam laurat ini dimanfaatkan sebagai obat alami pengusir
serangga.
5) Vitamin
Vitamin yang terkandung pada daun salam di antaranya vitamin A dan vitamin C.

Dibawah ini beberapa manfaat daun salam untuk kesehatan :

1. Mengobati diabetes.
Rebusan daun salam menurunkan kadar glukosa darah, kolesterol, dan trigliserida,
sehingga bermanfaat untuk menyembuhkan diabetes tipe 2. Air rebusan daun salam
bisa menurunkan kadar gula dalam tubuh dan juga mengatur fungsi jantung.

2. Menjaga kesehatan pencernaan.


Daun salam mengandung enzim yang menyediakan protein, dan menghasilkan rasa
yang sangat baik untuk diet non-vegetarian. Karena itu lah, air rebusan daun salam
baik untuk pencernaaan.Selain itu, air rebusan daun salam juga dapat mengobati
gangguan pencernaan seperti mulas dan perut kembung. Ini juga dapat meringankan
masalah pencernaan yang umum seperti sembelit, refluks asam, dan buang air besar
tidak teratur.

3. Mencegah asam urat.


Dengan meminum air rebusan daun salam 2 kali sehari, kamu dapat menurunkan
risiko terkena penyakit asam urat. Kondisi dari adanya kadar asam urat yang
berlebihan akan membentuk kristal monosodium urat yang akan menumpuk di
dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit asam urat. Masalah ini juga akan
semakin diperparah karena adanya gangguan peradangan pada area persendian.
Terutama pada sendi jari tangan, jari kaki, lutut, dan pergelangan kaki.
4. Melancarkan menstruasi.
Air rebusan daun salam ini bisa menurunkan risiko siklus menstruasi tidak lancar.
Hal ini disebabkan karena kandungan zat besi yang dimilikinya. Kandungan ini juga
bisa membantu menyeimbangkan hormon wanita. Jadi, masalah reproduksi bisa
diatasi dan dicegah dengan air rebusan daun salam. Bahkan, air rebusan daun salam
juga bisa membantu mengatasi darah menstruasi yang menggumpal. Termasuk
mengatasi kram perut dan mengatasi keputihan yang abnormal.

5. Meredakan batuk.
Meminum air rebusan daun salam dipercaya dapat meredakan batuk. Untuk
mendapatkan manfaatnya, cukup dengan merebus 3 lembar daun salam, kemudian
diamkan selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu, rendam kain dalam rebusan
tersebut dan usapkan di bagian dada.

6. Mencegah batu ginjal.


Batu ginjal merupakan penyakit yang biasanya muncul akibat tubuh kekurangan
asupan air putih, sehingga terjadi penumpukan zat kapur. Kamu bisa melakukan
tindakan pencegahan untuk penyakit ini dengan mengonsumsi daun salam. Caranya
dengan merebus beberapa lembar daun salam hingga mendidih, kemudian minum
selagi hangat sebanyak 2 kali sehari.

7. Mengurangi risiko penyakit jantung.


Fitonutrien luar biasa dalam daun salam memberi perlindungan terhadap penyakit
kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Daun Salam mengandung nutrisi
yang kaya seperti rutin, salisilat, asam caffeic dan fitonutrien. Kandungan tersebut
mampu meningkatkan kesehatan jantung dan fungsi jantung. Maka dari itu, dengan
meminum air rebusan daun salam, kamu dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

8. Menurunkan tekanan darah tinggi.


Manfaat rebusan daun salam yang selanjutnya adalah untuk menurunkan tekanan
darah tinggi. Daun salam memiliki kandungan senyawa flavonoid, sehingga dengan
mengonsumsi air rebusan daun salam dapat membantu menurunkan tekanan darah
tinggi. Untuk mendapatkan manfaatnya, kamu dapat meminum air rebusan dari daun
salam ini. Caranya dengan merebus 8-10 daun, dan meminum air rebusan tersebut
satu kali dalam sehari.

9. Menurunkan berat badan.


Untuk kamu yang sedang menjalani program diet, air rebusan daun salam juga dapat
menurunkan berat badan. Caranya dengan merebus 1 liter air dengan 1 sendok
makan kayu manis, 6 lembar daun salam, dan 1 sendok makan madu murni. Minum
air rebusan ini di pagi hari saat perut dalam keadaan kosong.

10. Mencegah kanker.


Penelitian memaparkan bahwa ekstrak daun salam dapat mencegah pertumbuhan sel
dan kanker lambung. Selain itu, daun salam mengandung caffeic acid, quercetin,
eugenol, dan catechin. Kandungan dalam air rebusan daun salam ini dipercaya
memiliki khasiat chemo-protective yang bisa mencegah berbagai tipe kanker. Bahkan
kandungan pathenolide bisa menghalau pertumbuhan sel kanker serviks.
11. Meredakan nyeri.
Minyak atsiri daun salam bernama Eugenol, dan Methyl chavicol efektif membunuh
bakteri dan jamur, yang juga sangat baik untuk mengobati peradangan dan nyeri
umum seperti keseleo, artritis, rematik. Rebusan daun salam ternyata bisa
meningkatkan sirkulasi darah. Kamu dapat memasak beberapa lembar daun salam
dalam air hingga mendidih, kemudian minum airnya selagi hangat untuk meredakan
nyeri.

12. Mengatasi insomnia.


merupakan gangguan sulit tidur yang banyak dialami oleh orang dewasa. Untuk
mengatasi insomnia, kamu dapat meminum air rebusan daun salam sebelum tidur.
Air ini dapat membantu menghasilkan tidur yang nyenyak.

13. Mengatasi migrain.


Daun salam mengandung partenolida yang mampu bekerja secara maksimal dalam
mengatasi migrain. Caranya, rebus beberapa lembar daun salam lalu minumlah air
rebusan tersebut secara teratur.

14. Menambah kekebalan tubuh.


Mengonsumsi air rebusan daun salam dipercaya dapat menambah sistem kekebalan
tubuh. Manfaat ini berasal dari kandungan vitamin yang dimiliki air rebusan daun
salam. Misalnya saja seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, dan
vitamin D. Kandungan vitamin C yang terkandung dalam air rebusan daun salam bisa
membantu menangkal radikal bebas. Sehingga kekebalan tubuh atau sistem imun
bisa terjaga dengan lebih baik.

15. Mengobati flu.


Manfaat air rebusan daun salam untuk kesehatan selanjutnya bisa membantu
mengatasi gangguan pernapasan saat hidung mampet karena flu. Hal ini dipengaruhi
oleh kandungan minyak esensial dari air rebusan daun salam. Menghirup uap daun
salam akan membantu mencairkan dahak dan menghilangkan bakteri. Terutama
bakteri berbahaya yang terperangkap di saluran pernapasan.

F. Menganalisis Terkait Budaya Kesehatan Rebusan Daun Salam Apakah Bisa


Dipertahankan, Dinegosiasi, Atau Direstrukturisasi

Budaya kesehatan Rebusan daun salam dilingkungan saya yaitu desa Kota Baru, Kecamatan
Lubai, Muara Enim Sumsel. Hampir banyak terkena restrukturisasi yaitu beralih dengan Pil
obat obatan tanpa proses yang panjang. Pengobatan herbal menggunakan daun salam
sudah sejak dahulu kala.  Bahkan, sudah banyak penelitian yang membuktikan bila daun
salam memang efektif menyembuhkan sejumlah penyakit. Tak salah jika daun salam telah
lama diandalkan sebagai salah satu ramuan obat herbal tradisional terbaik. Karena
begitu banyak kandungan nutrisi yang ada di dalamnya. Seharusan nya budaya
kesehatan meminum rebusan daun salam untuk mengatasi berbagai penyakit dapat
dipertahankan karne daun salam termasuk obat herbal dan sangat ampuh dalam
mengatasi banyak penyakit, daun salam memiliki segudang manfaat untuk kesehatan,
hanya saja masyarakat yang ingin mngkonsumsi air daun salam harus mengikuti
anjuran dokter karena mengkonsumsi daun salam berlebihan dapat menimbulkan efek
samping yang fatal.

1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar,
1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada "Sunrise
Model" yaitu :
a. Faktor teknologi
b. Faktor agama dan falsafah hidup
c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
f. Faktor ekonomi
g. Faktor Pendidikan

Prinsip-prinsip pengkajian budaya:

- Jangan menggunakan asumsi


- Jangan membuat streotip bisa terjadi konflik misal: orang padang pelit, orang jawa
halus
- Menerima dan memahami metode komunikasi
- Menghargai perbedaan individual
- Mengahargai kebutuhan personal dari setiap individu
- Tidak beleh membeda-bedakan keyakinan klien
- Menyediakn ptivacy terkait kebutuhan pribadi

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang
dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and
Davidhizar, 1995). Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan
dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu : gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan perbedaan kultur, gangguan interaksi sosial berhubungan
disorientasi sosiokultural dan ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan
dengan system nilai yang diyakini.

3. Perencanaan dan pelaksanaan


Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural adalah suatu proses
keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Perencanaan adalah suatu proses memilih
strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai
denganlatar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995). Ada tiga pedoman
yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu :
mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan
dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang
menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien
bertentangan dengan kesehatan.

a. Cultural care preservation/maintenance/ Mempertahankan budaya


Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan
dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai
dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat
meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya
berolahraga setiap pagi.
1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses
melahirkan dan perawatan bayi
2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien
3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat

b. Cultural careaccomodation/ negotiation/ Negosisasi budaya Intervensi dan


implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang
lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil
mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan
sumber protein hewani yang lain.
1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
2) Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan
berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik

c. Cultural care repartening/ Recontruction/ Rekontrukturisasi budaya


Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang
biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih
biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

1) Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu
4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa Kesehatan yang dapat
dipahami oleh klien dan orang tua
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan Perawat
dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masingmasing melalui
proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka. Bila perawat
tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak percaya sehingga
hubungan terapeutik antara perawat dengan klien akan terganggu.
Pemahaman budaya klien amat mendasari efektifitas keberhasilan
menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat terapeutik.

4. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien
tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya
klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi
dapat diketahui asuhan
Kesimpulan
Tak salah jika daun salam telah lama diandalkan sebagai salah satu ramuan obat herbal
tradisional terbaik. Karena begitu banyak kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.
Seharusan nya budaya kesehatan meminum rebusan daun salam untuk mengatasi
berbagai penyakit dapat dipertahankan karne daun salam termasuk obat herbal dan
sangat ampuh dalam mengatasi banyak penyakit, daun salam memiliki segudang
manfaat untuk kesehatan, hanya saja masyarakat yang ingin mngkonsumsi air daun
salam harus mengikuti anjuran dokter karena mengkonsumsi daun salam berlebihan
dapat menimbulkan efek samping yang fatal.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Salam_(tumbuhan)
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/daun-salam-bumbu-dapur-obat-
herbal
https://www.kompasiana.com/musman/54fffbbba33311696d50f933/salam-
syzygium-polyanthum

Anda mungkin juga menyukai