Disusun Oleh :
1. Irman Firmanzyah 0092941927
2. M. Aqram Z 0093263467
3. Mohd. Razen Ismat 0097536732
4. Radiansyah Firman 0098778064
5. Muh. Ihsan Amrullah 0099484241
6. Salman Al Fahryzi 0089231696
KELAS : 7A
MATA PELAJARAN : PRAKARYA
GURU MATA PELAJARAN :
USTADZ NURMAGFIRATULLAH RASYIDIN
MADRASAH TSANAWIYAH
PONDOK PESANTREN AL-URWATUL WUTSQA
BENTENG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I...........................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
BAB II..........................................................................................................
A. Tinjauan Pustaka..................................................................................
1. Jenis-Jenis Tanaman Obat...............................................................
b. Sarana Produksi dan Tahapan Budidaya ......................................
c. Contoh Tahapan Budidaya Tanaman Obat...................................
d. Alternatif Media Tanaman Obat...................................................
BAB III........................................................................................................
A. Kesimpulan dan Saran........................................................................
BAB I. LATAR BELAKANG MASALAH
1. Temulawak
Penyakit Yang Dapat Diobati , Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang,
Asma, Sakitkepala, Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu
makan, Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat.
2. Jahe
6. Bawang Putih
(Garlic/Allium sativum) termasuk dalam Familli Lilyacea. Tanaman
ini berbentuk rumput dan mempunyai suing tunas yang timbul pada pang
kal batang bentuknya lebih menyerupai umbi-umbi kecil yang telah berub
ah bentuk danfungsinya. Umbi-umbi kecil tersebut disebut suing.
Kandungan Kimia danKegunaannya Senyawa yang ada pada bawang putih
adalah alisin. Ketika bawang putih dimemarkan/dihaluskan, zat alisin
yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengandorongan enzim
alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau
tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini
bertambahmenyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin
diterbangkan ammonia ke udara, sebab ammonia mudah menguap.
Senyawa alisin berkhasiat
menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, menguran
gi gejala diabetes danmengurangi tekanan darah. Selain alisin, bawang
putih juga memiliki senyawa lainyang berkhasiat obat, yaitu alil. Manfaat
Bawang putih :
2. menurunkan kolesterol
7. Bawang merah
5. menyembuhkan asma
7. menyembuhkan leukimia
8. Batuk
1. membantu indera penglihatan
Wortel mengandung pro vitamin A yang sangat tinggi, oleh karena sangat
baik untuk menjaga kesehatan mata, khususnya pada anak-anak dan
dapat meningkatkanketahanan tubuh terhdap penyakit infeksi. berfungsi
sebagai anti kanker, sebaiknya wortel dikonsumsi dalam keadaan masak,
karena pemasakan akan membantu meningkatkan karoten 2 kali lebih
banyak.
9. Bengkuang
Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat
penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang
terkandung dalam bengkuang yang paling tinggi adalah vitamin C.
Sedangkan mineral yang terkandung dalam bengkuangadalah fosfor, zat
besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan buah yang
mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan
tubuh setelah mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh yang
diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak yang mengeras
yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu,
bengkuang dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
darah.Manfaat Bengkuang Untuk Kesehatan:
1. Mengobati Demam
Bengkuang yang mempunyai sifat kimiawi yang berkhasiat
mendinginkan dapatdigunakan untuk menurunkan demam. Umbi
bengkuang dapat dimakan secaralangsung maupun dibuat dalam
bentuk jus yang diminum pagi dan sore.
3. Mengobati Sariawan
Kandungan vitamin C dalam bengkuang yang bertindak sebagai
antioksidan dapatmembantu mempercepat proses penyembuhan
penderita sariawan. Bengkuang dapatdiberikan pada penderita
sariawan dengan cara dibuat dalam bentuk jus yangkemudian
ditambahkan dengan madu dan air secukupnya.
a. Bahan
1) Benih atau bibit tanaman obat
Benih atau bibit tanaman obat sebagai cikal bakal tanaman, penting
diperhatikan pasa saat akan melakukan budi daya. Bibit yang unggul akan
menghasilkan tanaman yang unggul dan berkualitas. Benih tanaman obat
dapat berupa biji untuk pembibitan secara generatif dan berupa stek,
sambung, okulasi, rimpang, dan tunas. Bibit yang ditanam merupakan
bibit sehat dan seragam pertumbuhannya.
2) Pupuk
Pertumbuhan tanaman akan baik bila kandungan unsur hara tanah cukup
tersedia. Hampir semua tanaman memerlukan unsur hara makro
(nitrogen, fosfor, kalium) dan mikro mineral. Kebutuhan unsur hara bisa
didapat dari pupuk organik dan anorganik. Pupuk untuk tanaman obat
dianjurkan dari bahan alami (pupuk kandang atau kompos). Pupuk kimia
cepat diserap tanaman, tetapi dikhawatirkan menimbulkan efek
farmakologis terhadap tanaman obat dan meninggalkan residu kimia yang
mempengaruhi tanaman obat.
3) Media tanam
Media tanam tanaman obat biasanya berupa tanah. Pilih tanah yang
gembur dan subur. Tanah yang baik dan subur dapat terlihat dari tekstur
tanah yang gembur dan komposisinya seimbang antara tanah liat, pasir,
dan remah. Jika tanah kurang subur maka bisa ditambahkan atau
dicampurkan pasir, kompos, pupuk kandang atau sekam.
4) Pestisida
Pestisida diperlukan untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit pada
tanaman obat. Jenis pestisida yang dianjurkan berupa pestisida
alami/nabati yang berasal dari tumbuhan. Hal ini dilakukan agar pestisida
yang diberikan tidak mempengaruhi kualitas tanaman obat dan
menimbulkan residu kimia pada tanaman obat.
b. Peralatan
1) Cangkul untuk membuat bedengan.
a. Pembibitan
Cara perbanyakan bibit merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan budi daya tanaman obat. Perbanyakan bibit dapat dilakukan
dengan cara vegetatif atau generatif.
1) Perbanyakan generatif
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa
penyerbukan, kemudian diiringi peristiwa pembuahan. Penyerbukan
adalah peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan
dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan manusia dan
binatang. Setelah terjadi penyerbukan maka berlangsunglah proses
pembuahan.
2) Perbanyakan vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif merupakan perkembangbiakan yang tidak
membutuhkan adanya proses perkawinan/penyerbukan dan pembuahan.
Dalam proses perkembangbiakan secara vegetatif ini tidak ada pertemuan
antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina untuk menciptakan
individu baru. Perkembangbiakan vegetatif di sebut juga reproduksi
vegetatif dan hanya dapat terjadi pada tumbuhan tertentu dan hewan
tingkat rendah.
a) Stek
Stek dilakukan dengan menanam potongan bagian tumbuhan. Bagian
yang dapat dipotong misalnya batang dan daun. Tanaman obat yang
dapat diperbanyak dengan stek batang adalah sirih, brotowali, dan lada.
Batang dipotong sepanjang 10-30 cm dan ditanam pada polybag yang
telah berisi media tanam.
b) Cangkok
Tanaman obat, terutama jenis tanaman tahunan, dapat diperbanyak
dengan cangkok, seperti: mahkota dewa, melati, dan kenanga. Bagian
batang tanaman yang dicangkok akan tumbuh akar setelah 1-3 bulan
c) Okulasi
Okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang
tumbuhan lain. Teknik ini biasanya digunakan untuk perbanyakan
tanaman obat tahunan seperti: kayu manis, pala, dan belimbing wuluh.
b. Pengolahan tanah
Setiap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi tanah tertentu agar
dapat tumbuh dan berkembang optimal. Kondisi tanah yang gembur
penting untuk pertumbuhan tanaman obat, khususnya untuk
perkembangan rimpang pada tanaman temu-temuan. Jenis tanaman obat
semusim atau tanaman berbentuk perdu membutuhkan bedengan untuk
tempat tumbuhnya, tetapi tanaman obat tahunan tidak membutuhkan
bedengan.
c. Penanaman
Lubang dan alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak lubang tanam
disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman. Saat penggalian
lubang tanam, sebaiknya tanah galian tersebut dicampur dengan pupuk
kandang atau kompos.
1) Penyiraman
Frekuensi penyiraman dapat diatur sesuai dengan kondisi kelembapan
tanah. Sebaiknya penyiraman dilakukan setiap hari, saat pagi dan sore.
Sistem pembuangan air juga perlu diperhatikan karena beberapa jenis
tanaman obat tidak tahan genangan air.
2) Penyulaman
Penyulaman adalah penanaman kembali tanaman yang rusak, mati atau
tumbuh tidak normal.
3) Pemupukan
Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik (pupuk alami).
Penggunaan pupuk anorganik dikhawatirkan dapat menimbulkan
pengaruh kurang baik bagi senyawa/kandungan berkhasiat obat pada
tanaman obat.
4) Penyiangan
Penyiangan gulma harus dilakukan agar tidak ada kompetisi antara
tanaman budi daya dan gulma dalam mendapatkan hara dan cahaya
matahari.
5) Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan dengan tujuan untuk memperkukuh tanaman,
menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti rimpang, umbi atau
akar, serta memperbaiki aerasi tanah.
1) Daun
Pemanenan daun tanaman obat harus dilakukan dengan hati-hati karena
daun bertekstur lunak sehingga mudah rusak. Umur petik daun tiap
tanaman juga berbeda, ada yang dipanen saat daun masih muda, seperti:
kumis kucing dan teh, ada pula tanaman yang dipanen saat daun sudah
tua, seperti: sirih dan mint. Daun yang dipanen untuk diambil minyak
atsirinya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan harus langsung diolah
saat masih segar agar tidak menghilangkan kandungan minyaknya.
2) Rimpang
Rimpang dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Pada saat daun tanaman
sudah mulai menguning dan mengering, rimpang tanaman siap dipanen.
Setelah dipanen, rimpang dibersihkan dari kotoran, benda asing, serta
rimpang busuk. Selanjutnya, rimpang disortir berdasarkan umur dan
ukuran rimpang. Setelah disortir, rimpang dicuci dengan air. Sebelum
dikeringkan, rimpang harus dipotong-potong. Pengeringan dapat
dilakukan dengan sinar matahari, oven, atau blower. Selama pengeringan,
seringkali terjadi kerusakan kimia.
3) Biji
Biji banyak mengandung tepung, protein, dan minyak. Kadar air biji saat
dipanen berbedabeda, bergantung pada umur panen tanaman obat
tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah kadar airnya, sebaiknya
hindari tempat lembap untuk penyimpanan.
4) Akar
Akar yang mengandung banyak air pengeringannya dilakukan secara
perlahan-lahan untuk menghindari pembusukan dan fermentasi.
Arang biasanya dibuat dari kayu atau batok kelapa yang dibakar. Media
tanam ini sangat cocok untuk menanam anggrek di daerah dengan
kelembapan tinggi. Hal ini dikarenakan media tanam dari arang tidak
baik dalam mengikat air dalam jumlah banyak. Salah satu keunikan dari
media tanam dari arang adalah sifatnya yang penyangga. Sehingga bila
terjadi kesalahan dalam mempersembahkan unsur hara yang ada di dalam
pupuk bisa cepat dinetralisir.
Selain itu arang merupakan media tanam yang tidak mudah lapuk
sehingga aman dari gangguan jamur atau hewan yang dapat merugikan
tanaman. Kelemahan dari media tanam ini adalah kandungan unsur hara
yang sedikit sehingga media tanam ini perlu disuplai unsur hara yang
dilakukan melalui proses pemupukan.
Media tanam yang dibuat dari bahan organik akan mengalami proses
pelapukan yang dilakukan oleh mikroorganisme. Melalui proses itulah
yang akan dihasikan mineral, karbondioksida (CO2), udara (H2O).
Mineral yang dihasikan dari media tanam inilah yang akan menjadi
sumber unsur hara yang diserap oleh tanaman sebagai sumber makanan.
Akan tetapi kelemahan media tanam dari bahan organik adalah bila
terjadi dekomposisi yang terlalu cepat bisa memicu terjadinya bibit
penyakit. Untuk mencegah hal itu, media tanam harus sering diganti dan
menambahkan unsur sebelum media tanam mengalami dekomposisi.
Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam
di antaranya arang, cacahan pakis, kompos, sabut kelapa, pupuk kandang,
dan humus.
BAB III. KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Saran