MATA KULIAH
Dosen :Jasmani,S.Tr.Keb.,M.Keb
Disusun Oleh :
1.Sri Rahayu B
2.Trisnawati
3.Ririn Yasen
4.Reski Paliling
5.Yayuk Indrawati
6.Triani Wulandari
7.Emiati Situju
8.Rosmawati
9.Naska Naing
10.Nurjeli
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan Makalah sebagai tugas dari mata kuliah “Asuhan Kebidanan
Pada Perempuan dan Anak Dengan Kondisi Rentan “dengan judul “Rentan Pada Kebutuhan
Khusus pada permasalahan sosial dan permasalaahan sosial budaya”. Penulis tentu
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk Paper ini, supaya Paper ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada Paper ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Perempuan dan anak di Indonesia masih menjadi kelompok yang rentan terhadap
tindakan yang melanggar Hak Asasi Perempuan dan Anak. Salah satu masalah yang menjadi
keprihatinan pemerintah adalah maraknya kasus kekerasan dan perdagangan manusia (human
traffiking) dari latar belakang sosial yang ada di Jawa Barat. Faktor kemiskinan, masalah
ekonomi, rendahnya pendidikan, pergeseran nilai moral, masalah sosial budaya, gaya hidup dan
makin besarnya jumlah penduduk yang mempersempit lapangan pekerjaan, membuat perempuan
dan anak rentan terhadap permasalahan traffikingdan kekerasan. Kekerasan terhadap perempuan
dan anak adalah setiap perbuatan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berkaitan atau
mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan dan anak secara fisik, seksual atau
psikologis, termasuk ancaman perbuatan tertentu, pemaksaan atau perampasan, baik yang terjadi
di depan umum maupun dalam kehidupan pribadi. Kekerasan dapat terjadi di dalam rumah dan
di wilayah publik.
Dari banyak kasus pelaku kekerasan biasanya orang terdekat dan tak jarang orang yang
sama sekali tidak di kenal. Bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak antara lain;1
1. Kekerasan Fisik : penganiayaan, pemukulan, trafficking, buruh anak, dll 2. Kekerasan Seksual
: perkosaan, pelacuran, paksaan, penyiksaan alat kelamin, kehamilan tak diinginkan,
pengguguran, dll 3. Kekerasan Psikis : cacian atau makian, ancaman kekerasan, eksploitasi
ekonomi, dll Setiap warga Negara berhak untuk bebas dari segala bentuk penyiksaan secara tidak
manusiawi atau sewenang-wenang adalah hak asasi manusia termasuk didalamnya perempuan
dan anak. Selanjutnya juga merupakan tugas dan tanggung jawab Negara, khusus nya pemerintah
untuk menciptakan peluang dan kondisi yang kondusif bagi pemenuhan, perlindungan dan
pemajuan hak-hak asasi perempuan dan anak dalam proses penanganan kasus-kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak dalam berbagai bentuk dan konteks konflik, misalnya konflik
rumah tangga dan keluarga, konflik beragama,yang kerap dialami perempuan. Termasuk
berbagai upaya untuk menghapuskan segala bentuk ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender
seperti kekerasan, diskriminasi,stereotip, marginalisasi dan lain-lain. Namun, seiring dengan
rubahnya pola perilaku kehidupan masyarakat, perempuan dan anak seringkali dijadikan objek
bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Perempuan dan anak seringkali dijadikan
sasaran penjualan manusia, kekerasan rumah tangga, kekerasan seksual, diskriminasi terhadap
1Sumber informasi dari P2TP2A Kabupaten Bandung 3 perempuan dan juga diskriminasi pada
anak. Tentunya permasalahan ini menjadi tugas sebuah Negara yang berkewajiban melindungi
warga nya terutama pada perempuan dan anak.
1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam dan menyeluruh
apa yang dimaksud dengan Asuhan Kebidanan pada perempuan dan anak Dengan kondisi
Rentan
Kehamilan merpakan pengalaman yang sangat bermagna bagi perempuan keluarga dan
masyarakat,Prilaku ibu selama masa kehamilan akan mempengaruhi kehamilanya prilaku ibu
dalaam mencari penolong persalinan akan akan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin yang di
lahirkan,Bidan harus mempertahankan kesehatan ibu dan janin serta mencegah komplikasi pada
saat kehamilan dan persalinan sebagai satu kesatuan yang utuh
b. Mendapatkan jaminan dari pemrintah untuk mendapatkan yang benar kehamilan tanpa
resiko yang berarti ( jaminankesehatan
Hal ini di jadikan bahan pertimbangan untuk penundaan pelaksanaan pidana penjara bagi
wanita hamil. Karna wanita hamil harus mendapatkan jaminan keamanan, memperoleh gizi
yang cukup, serta perlakuan diskriminasi dan penghukuman, wanita hamil yang menjalani
masa penjara di lembaga permasyarakatan kurang mendapat perhatian khusus karna selama
menjalani masa hukumannya wanita hamil tidak mendapatkan perlakuan yang khusus dari
lembaga permasyarakatan.wanita hamil di perlakukan sama dengan nara pidana
lainya.padahal wanita hamil mendapatkan kebutuhan kekhususan karena selan kebutuhan
gizinya yang harus dipenuhi kebutuhan gizi yang harus di penuhi.
Dalam hukump pidanaan Indonesia wanita hamil tetap di hukum atas tindakan
pidana yang di lakukan.
B. Sigle Perent
1.Pengetian
Pengertian Sigle perent secara umum adalah orang tua tunggal sigle perent mengasuhdan
menbesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan pasangan, baik itu pihak suami atau pihak
istri memlikiki kewajiban yang besar dalam mengatur keluarganya.
Namun menurut Newman dkk ( dalam veronika,2007 : 15 ) menyebutkan keluarga sigle peran
adalah keluarga yang di dalam struktur keluarganyah hanya terdapat satu orang saja baik ayah
atau ibu yang di sebabkan oleh kematian percerain,perkawinan tidak jelas dan pengapdosian
remaja.
Broken Home Merupakan suatu istilah yang bisa di gunakan untuk menggambarkan
keadaan keluarga yang bercerai berai akibat orang tua yang sudah tidak memperdulikan
situasi,kondisi dan keadaan keluarganya.Orang tua yang tidak memberikan perhatian kepada
anak-anak dalam berbagai soal yang di hadapi.
Sigle Perent Mother yaitusebagi seorang orang tua tunggal yang harus menggantikan
peran ayah sebagai kepala keluarga pengambil keputusan pencari nafkah di samping perannya
sebagai pengurus rumah tangga,membesarkan,membimbing dan memenuhikebutuhan pisikis
remaja.
5.Pengaruh/Dampak Negatif dari kehidupan Sigle perent ( Broken Home ) akibat perceraian
bagi anak
Dampak negatif dari broken home yang benar-benar sudah tidak bisa di hindari lagi yaitu
memilikipengaruh negatif bagi remaja baik dalam dalam pertumbuhannya maupun dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya karna pada masa remaja merupakan masa masa
keritis identitas yang membuat remaja harus dalam perlakuan yang baik untuk menemukan
identitasnya.brocane hom memiliki banyak efek negatif terhadap kehidupan seseorang.
C. LGBT
Homo seksual atauenyukasesama jenis tidak asing lagi di kalangan masyarakat moderen
dan bahkan fenomena ini sudah nampak nyata. Dan kasap mata bermunculan di masyarakat.
Fenomona Gay dalam masyarakat secara umum di tanggapi secara beragam.secara garis
besar pandangan tersebut terbagi kedalam empat kelompok.
3.Faktor-Fakto Yang Mempengaruhi perilaku seksual LSL Pada remaja contohnya yaitu
a) Sejak kecil telah memiliki perasaan suka sama sesama lawn jenis
4. Dampak Yang Mungkin Terjadi Dari Prilaku LGBT Terutama bagi kelompokrentan
Ibu Pengganti ( Surrogate Mother ) adalah suatu pengaturan atau perjanjian yang
mencakup persetujuan seorang wanita yang akan menjalani kehamilan bagi orang lain yang akan
menjadi orang tua sang anak setelah kelahirannya.
Patrick C, Stetoe dan Robert G.Edwards adalah dua ilmuan asal inggis yang mendalagi
dua penemuan proses bayi tabung tersebut Sejak keberhasilanya yang pertama di tahun 1978,
metode bayi tabung adalah dengan menggunakan bantuan rahim perempuan lain atau sering di
sebut Ibu Pengganti Istilah ibu pengganti mulai mucul pada tahun 1980.
Metode ibu pengganti sering di pakai oleh perempuan rentan / kondisi rahim yang
rentan apa bila harus hamil dan melahirkan .perempuan yang ta memiliki rahim namun memiliki
sel telur hingga prempuan yang karena alasan estetika tak mau untuk mengandung dan
melahirkan.
Dalam rangka mewujudkan HAM yang bersifat universal ,seharusnya pengaturan layanan
reproduksi berbantu juga mengomodasikan pengetian perempuan dengan gangguan kesehatan
reproduksi yang memungkinkan besar menimbulkan masalahketika ia hamil dan melahirkan.
Oleh itu sebenarnya ibu pengganti bisa menjdi solusinya.
Namun peran ibu pengganti selain terkait dengan hak perempuan atas tubuhnya dan hak
berproduksi juga terkait dengan ketimpangan kelas social.
b) Dari segi kesehatan,maka wanita yang sering menyewakan rahimnya akan mengalami
gngguan kesehatan reproduksi i masa yang akan datang
e) Perselisihan ketika ibu pengganti menolak menyerahkan bayi kepada pemilik ovum.
f) Permasalahan ketika ibu pengganti merupakan ibu atau saudara pemilik ovum
Pekerjaan Seks Komesial (PSK) bagian dari kebiatan seks di luar nikah yang di tandai
oleh kepuasan seks,dari orang yang melibatkan beberapa pria,di lakukan demi uang dan di
jadikan sebagai sumber pendapatan.pekerja seks komersial adalah suatu pekerjaan dimana
seorang perempuan menggunakan atau mengeksploitasi tubuhnyauntuk mendapatkan pekerjaan
uang.dan terdapat juga orang yang bekerja sebagai seks komersial karn faktor ekonomi yang
memiliki kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup.
Banyak studi yang telah di lakukan oleh para ahli untuk mendapatkan jawaban mengenai
faktor yang mempengaruhi perempuan jadi pekacur.Waisberg (Koenjotro,2004:53-55 )
menemukan adanya 3 motif utama yang menyebabkan perempuan memasuki dunia pelacur
Yaitu :
a) Motif Pisikonalif menekan aspek neorosis pelacur ,seperti bertindak sebagai konflik
oedipus dan kebutuhan untuk menentang standar orang tua dan sosial.
b) Motif ekonomi secara sadar menjadi faktor mitif ekonomi yang di maksud adalah uang.
b) Modeling adalah salah satu cara sosialisasi pelacur yang mudah di lakukan dan
efektif.
c) Gaya hidup agar dapat pengakuaan dari orang-orang dengan di tandai memiliki
barang-barang mewah.
e) Lingkungan
f) Trauma.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan dari permasalahan perempuan dan anak pada kondisi rentan terhadap
permasalahan sosial dalah faktor kemiskinan,masalah ekonomi,rendahnya pendidikan,pergeseran
nilai moral,masalah sosial budaya,gaya hidup dan makin besarnya jumlah penduduk yang makin
mempersempit lapangan pekerjaan membuat anak dan perempuan rentan terhadap permasalahan
traffiking dan kekerasan.
SARAN
2. Lebih di kuatkan nya lagi peraturan perundang undangan dalam masalah perlindungan
perempuan dan anak
DAFTAR PUSTAKA