Anda di halaman 1dari 18

KESEHATAN

REPRODUKSI
DALAM
PERSPEKTIF
GENDER
Oleh:
Mariyatul Qibtiyah
BIODATA
 RIWAYAT PENDIDIKAN:
1. MI Salafiyah Mandirejo MARIYATUL
2. SMPN 3 Tuban QIBTIYAH
3. SMAN 1 Tuban TUBAN, 8 MARET 1992
4. FKM Universitas Airlangga MERAKURAK, TUBAN

 RIWAYAT ORGANISASI:
1. IPPNU 2009-2018
2. Gema Utama Tuban
3. Redaktur Tabloid Nusa Tuban
4. LKKNU Tuban

 RIWAYAT KERJA:
1. Pengajar SD BAS Tuban
2. Penyuluh Kesmas Puskesmas Montong
NO. HP: 085730544568
PENGERTIAN
GENDER
 Gender adalah peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki
yang ditentukan secara social. Gender berhubungan dengan
persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai
perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena
perbedaan biologis (WHO, 1998).

 Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam


peran, fungsi, hak, tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh
tata nilai social, budaya dan adat istiadat (Badan Pemberdayaan
Masyarakat, 2003)
PENGERTIAN
SEKSUALITAS
 Seksualitas atau jenis kelamin adalah karakteristik biologis-
anatomisal (khususnya sistem reproduksi dan hormonal) diikuti den-
gan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seseorang
adalah laki-laki atau perempuan (Depkes RI, 2002)

 Seks adalah karakteristik genetik atau fisiologis atau biologis seseo-


rang yang menunjukan apakah dia seorang perempuan atau laki-laki
(WHO, 1998)
SEKS OR GENDER????
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Maskulin Feminim
sosok yang kuat lemah lembut
Tegar halus sikap dan perilakunya
Garang menyukai warna pink
menggunakan rok dan sepatu
Macho
berhak tinggi
gak boleh memakai makeup
memakai makeup dan
rok
Gak boleh nangis
Menurut Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perbedaan antara Gender dan Jenis Kelamin
yaitu...
Jenis Kelamin Gender
Tidak dapat berubah, contohnya alat kelamin Dapat berubah, contohnya peran dalam
laki-laki dan perempuan kegiatan sehari-hari, seperti banyak
perempuan menjadi juru masak jika dirumah,
tetapi jika di restoran juru masak lebih banyak
laki-laki.

Tidak dapat dipertukarkan, contohnya jakun Dapat dipertukarkan


pada laki-laki dan payudara pada perempuan

Berlaku sepanjang masa, contohnya status Tergantung budaya dan kebiasaan, contohnya
sebagai laki-laki atau perempuan di jawa pada jaman penjajahan belanda kaum
perempuan tidak memperoleh hak pendidikan.
Setelah Indonesia merdeka perempuan
mempunyai kebebasan mengikuti pendidikan
Jenis Kelamin Gender
Berlaku dimana saja, contohnya di Tergantung budaya setempat,
rumah, dikantor dan dimanapun contohnya pembatasan kesempatan di
berada, seorang laki-laki/perempuan bidang pekerjaan terhadap perempuan
tetap laki-laki dan perempuan dikarenakan budaya setempat antara
lain diutamakan untuk menjadi
perawat, guru TK, pengasuh anak

Merupakan kodrat Tuhan, contohnya Bukan merupakan budaya setempat,


laki-laki mempunyai cirri-ciri utama contohnya pengaturan jumlah anak
yang berbeda dengan cirri-ciri utama dalam satu keluarga
perempuan yaitu jakun.

Ciptaan Tuhan, contohnya perempuan Buatan manusia, contohnya laki-laki


bisa haid, hamil, melahirkan dan dan perempuan berhak menjadi calon
menyusui sedang laki-laki tidak. ketua RT, RW, dan kepala desa bahkan
presiden.
Pengertian
diskriminasi Gender
Adanya perbedaan, pengecualian
atau pembatasan yang dibuat
berdasarkan peran dan norma
gender yang dikonstruksi secara
sosial yang mencegah seseorang
untuk menikmati HAM secara
penuh.
Bentuk-bentuk ketidakadilan dan
ketidaksetaraan Gender adalah:
 Marginalisasi : peminggiran terhadap wanita
 Subordinasi : Kedudukan satu jenis kelamin dianggap
lebih penting daripada sebaliknya
 Sterotip : penandaan atau cap yang sering bermakna
negatif
 Kekerasan
 Beban kerja lebih berat
Keadilan Gender
Definisi “keadilan gender dalam kesehatan” menurut WHO
mengandung 2 aspek :

1.Keadilan dalam status kesehatan yaitu tercapainya derajat


kesehatan yang setinggi mungkin (fisik, psikologi dan social).

2.Keadilan dalam pelayanan kesehatan yang berarti bahwa


pelayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan tanpa tergantung
pada kedudukan sosial dan diberikan sebagai respon terhadap
harapan yang pantas dari masyarakat dengan penarikan biaya
pelayanan yang sesuai dengan kemampuan.
ISU GENDER DALAM KESEHATAN RE-
PRODUKSI

 Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukan


kesenjangan pria dan wanita yaitu adanya kesen-
jangan antara kondisi yang dicita-citakan (norma-
tive) dengan kondisi sebagaimana adanya (objek-
tif).
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (Safe
motherhood)
Hal-hal yang sering dianggap sebagai isu gender sebagai
berikut:
Keterbatasan perempuan untuk mengambil keputusan yang
menyangkut kesehatan dirinya, misalnya dalam menentukan
kapan hamil, dimana akan melahirkan dan sebagainya.
Sikap dan perilaku keluarga yang cenderung mengutamakan
laki-laki.
Tuntutan untuk tetap bekerja saat hamil
KB
 Rendahnya kesertaan ber-KB pada laki-laki
 Perempuan tidak dapat memilih metode
kontasepsi yang diinginkan
Kespro Remaja
 Ketidakadilan dalam tanggung jawab misalnya pada per-
gaulan yang terlalu bebas, remaja puteri selalu menjadi ko-
rban dan menangguang segala akibatnya (misalnya ke-
hamilan yang tidak dikehendaki, putus sekolah, kekerasan
terhadap wanita, dan sebagainya).
 Ketidakadilan dalam aspek hukum, misalnya dalam tin-
dakan aborsi illegal, yang diancam oleh sanksi dan huku-
man adalah wanita yang menginginkan tindakan aborsi
tersebut, sedangkan pria yang menyebabkan kehamilan
tidak tersentuh oleh hukum.
Infeksi Menular Seksual
 Perempuan selalu dijadikan objek intervensi dalam pro-
gram pemberantasan IMS, walaupun pria sebagai kon-
sumen justru memberikan konstribusi yang cukup besar
dalam permasalahan tersebut.

 Perempuan sebagai PSK selalu menjadi objek dan tudin-


gan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi prak-
tek prostitusi, sementara kaum laki-laki yang mungkin men-
jadi sumber penularan tidak pernah dikoreksi atau diinter-
vensi.
 Identitas gender adalah bagaimana seorang individu meyakini
jati dirinya sebagi seorang laki-laki atau perempuan. Saat
keyakinan jati diri seseorang tidak selaras, antara identitas
biologis dengan identitas gendernya sebagai laki-laki atau
perempuan, maka mereka disebut 'transgender'.

 Orientasiseksual adalah daya tarik emosional dan seksual


yang bersifat romantik pada individu kepada orang lain.
(Homoseksual, heteroseksual, biseksual)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai