GENDER
B. GENDER
1. Definisi Gender
Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN yang kemudian
di adopsi dalam bahasa perancis dan inggris menjadi Gender
Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak,
tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya dan adat istiadat
(Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
Gender adalah pera dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan
secara social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang
diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena
perbedaan biologis (WHO, 1998).
2. Peran Gender
Peran gender adalah peran sosial yang tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti
halnya peran kodrati. Oleh karena itu, pembagian peranan antara pria dengan wanita dapat
berbeda di antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya sesuai dengan
lingkungan. Peran gender juga dapat berubah dari masa ke masa, karena pengaruh kemajuan :
pendidikan, teknologi, ekonomi, dan lain-lain. Hal itu berarti, peran jender dapat ditukarkan
antara pria dengan wanita (Agung Aryani, 2002 dan Tim Pusat Studi Wanita Universitas
Udayana, 2003).
Beberapa status dan peran yang dianggap pantas oleh masyarakat untuk pria dan wanita
sebagai berikut.
a. Perempuan:
ibu rumah tangga.
bukan pewaris.
tenaga kerja domestik (urusan rumah tangga).
pramugari.
b. Pria:
kepala keluarga/ rumah tangga.
pewaris.
tenaga kerja publik (pencari nafkah).
pilot.
pencangkul lahan.
Dalam kenyataannya, ada pria yang mengambil pekerjaan urusan rumah tangga, dan
ada pula wanita sebagai pencari nafkah utama dalam rumah tangga mereka, sebagai pilot,
pencangkul lahan dan lain-lain. Dengan kata-kata lain, peran gender tidak statis, tetapi
dinamis (dapat berubah atau diubah, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi).
Berkaitan dengan gender, dikenal ada tiga jenis peran gender sebagai berikut.
a. Peran produktif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang, menyangkut pekerjaan
yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk
diperdagangkan. Peran ini sering pula disebut dengan peran di sector publik.
b. Peran reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seseorang untuk kegiatan yang
berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah
tangga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah
tangga, menyetrika, membersihkan rumah, dan lain-lain. Peran reproduktif ini disebut
juga peran di sektor domestik.
c. Peran sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorang untuk berpartisipasi di
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti gotong-royong dalam menyelesaikan
beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama. (Kantor Menteri Negara
Peranan Wanita, 1998 dan Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran kodrati bersifat statis,
sedangkan peran gender bersifat dinamis. Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut.
Peran Kodrati
Wanita:
1. Menstruasi
2. Mengandung
3. Melahirkan
4. Menyusui dengan air susu ibu
5. Menopause
Pria:
Membuahi sel telur wanita
C. DEFINISI SEKSUALITAS
Seksualitas/jenis kelamin adalah karakteristik biologis-anatomis (khususnya system
reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan
seseorang adalah laki-laki atau perempuan (Depkes RI, 2002:2)
Seksualitas/Jenis Kelamin (seks) adalah perbedaan fisik biologis yang mudah dilihat
melalui ciri fisik primer dan secara sekunder yang ada pada kaum laki-laki dan
perempuan(Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
Seksualitas/Jenis Kelamin adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara
biologis melekat pada jenis kelamin tertentu 9handayani, 2002 :4)
Seks adalah karakteritik genetic/fisiologis atau biologis seseorang yang menunjukkan
apakah dia seorang perempuan atau laki-laki (WHO, 1998)
Seksualitas meliputi 5 area yaitu:
1. Sensualitas
Kenikmatan yang merupakan bentuk interaksi antara pikiran dan tubuh. Umumnya
sensualitas melibatkan panca indera (aroma, rasa,penglihatan, pendengaran,sentuhan)
dan otak (organ yang paling kuat terkait dengan seks dalam fungsi fantasi, antisipasi,
memory, dan pengalaman)
2. Intimasi
Ikatan emosional atau kedekatn dalam relasi interpersonal. Biasanya mengandung
unsur-unsur: kepercayaan, keterbukaan diri, kelekatan dengan orang lain, kehangatan,
kedekatan fisik, dan saling menhargai.
3. Identitas
Peran jenis kelamin yang mengandung persan-pesan gender perempuan dan laki-
laki serta mitos-mitos (feminimitas dan maskulinitas) serta orientasi seksual. Hal ini
juga menyangkut bagaimana seseorang menghayati peran jenis kelamin, hingga ia
mampu menerima diri dan mengembangkan diri sesuai dengan peran jenis kelaminnya.
4. Lifecycle (lingkaran kehidupan)
Aspek biologis dari seksualitas yang terkait dengan anatomi dan fisiologi organ
seksual.
5. Exploitation (eksploitasi)
Unsur kontrol dan manipulasi terhadap seksualitas, seperti: kekersan seksual,
pornografi, pemerkosaan, dan pelecehan seksual.