Anda di halaman 1dari 19

KONSEP JENDER

DAN
SEKSUALITAS

NAMA : PIRA SAPITRA


NIM : 9173129061002
PRODI : S1 KESEHATAN MASYARAKAT
Pengertian Gender
 Gender adalah peran dan tanggung jawab
perempuan dan laki-laki yang di tentukan secara
sosial.
 Gender berhubungan dengan persepsi dan
pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai
perempuan dan lai-laki yang dibentuk
masyarakat, bukan karena perbedaan biologis
(WHO, 1998)
Pengertian Seksualitas
 Seksualitas atau jenis kelamin adalah karakteristik
biologis-anatomisal (khususnya sistem reproduksi dan
hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh
yang menentuak seseorang adalah laki-laki atau
perempuan (Depkes RI, 2002)
 Seks adalah karakteristik genetik atau fiisiologis atau
biologis seseorang yang menunjukan apakah dia
seorang perempuan atau laki-laki (WHO, 1998)
SEKS OR GENDER????
LAKI-LAKI PEREMPUAN

 Maskulin  Feminim
 sosok yang kuat  lemah lembut
 Tegar  halus sikap dan
 Garang perilakunya
 Macho  menyukai warna pink

 gak  menggunakan rok dan


boleh
memakai makeup dan sepatu berhak tinggi
rok  memakai makeup
No Karakteristik Gender Seks

1. Sumber pembeda Manusia (masyarakat) Tuhan


2. Visi, Misi Kebiasaan Kesetaraan
3. Unsur pembeda Kebudayaan (tingkah laku) Biologis (alat reproduksi)

4. Sifat Harkat, martabat dapat dipertukarkan Kodrat, tertentu tidak


dapat dipertukarkan
5. Dampak Terciptanya norma-norma/ketentuan Terciptanya nilai-nilai
tentang “pantas” atau “tidak pantas” laki- :kesempurnaan,
laki pantas menjadi pemimpin, kenikmatan, kedamaian
perempuan “pantas’ dipimpin dll. Sering dll. Sehingga
merugikan salah satu pihak, kebetulan menguntungkan kedua
adalah perempuan belah pihak.

6. Ke-berlaku-an Dapat berubah, musiman dan berbeda Sepanjang masa dimana


anra kelas saja, tidak mengenal
pembedaan kelas.
Menurut Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perbedaan antara Gender dan Jenis Kelamin
yaitu...
Jenis Kelamin Gender
Tidak dapat berubah, contohnya alat kelamin Dapat berubah, contohnya peran dalam
laki-laki dan perempuan kegiatan sehari-hari, seperti banyak perempuan
menjadi juru masak jika dirumah, tetapi jika di
restoran juru masak lebih banyak laki-laki.

Tidak dapat dipertukarkan, contohnya jakun Dapat dipertukarkan


pada laki-laki dan payudara pada perempuan

Berlaku sepanjang masa, contohnya status Tergantung budaya dan kebiasaan, contohnya
sebagai laki-laki atau perempuan di jawa pada jaman penjajahan belanda kaum
perempuan tidak memperoleh hak pendidikan.
Setelah Indo merdeka perempuan mempunyai
kebebasan mengikuti pendidikan
Jenis Kelamin Gender
Berlaku dimana saja, contohnya di Tergantung budaya setempat,
rumah, dikantor dan dimanapun berada, contohnya pembatasan kesempatan di
seorang laki-laki/perempuan tetap laki- bidang pekerjaan terhadap perempuan
laki dan perempuan dikarenakan budaya setempat antara
lain diutamakan untuk menjadi perawat,
guru TK, pengasuh anak

Merupakan kodrat Tuhan, contohnya Bukan merupakan budaya setempat,


laki-laki mempunyai cirri-ciri utama contohnya pengaturan jumlah a nak
yang berbeda dengan cirri-ciri utama dalam satu keluarga
perempuan yaitu jakun.

Ciptaan Tuhan, contohnya perempuan Buatan manusia, contohnya laki-laki


bisa haid, hamil, melahirkan dan dan perempuan berhak menjadi calon
menyusui sedang laki-laki tidak. ketua RT, RW, dan kepala desa bahkan
presiden.
BUDAYA YANG BERPENGARUH TERHADAP
GENDER
 Sebagian besar masyarakat banyak di anut kepercyaan yang salah tentang
apa arti menjadi seorang wanita, dengan akibat yang berbahaya bagi
kesehatan wanita.
 Setiap masyarakat mengharapkan pria dan wanita untuk berpikir,
berperasaan, dan bertindak dengan pola-pola tertentu, dengan alasan hanya
karena mereka dilahirkan sebagai wanita atau pria,.
 Gender yang di hubungkan dengan jenis kelaminnya tersebut, semuanya
adalah hasil rekayasa masyarakat.
 Kegiatan lain tidak sama dari satu daerah kedaerah lain di seluruh dunia,
tergantung pada kebiasaan, hukum dan agama yang dianut oleh masyarakat
tersebut.
 Peran jenis kelamin bahkan tidak sama didalam suatu masyarakat,
tergantung pada tingkat pendidikan, suku dan umurnya.
 Peran gender di ajarkan secara turun temurun dari orang tua ke anak-
anaknya.
Pengertian diskrimansi Gender
 Diskriminasi gender adanya perbedaan, pengecualian atau
pembatasan yang di buat berdasarkan peran dan norma
gender  yang dikonstruksi secara sosial yang mencegah
seseorang untuk menikmati HAM secara penuh
Bentuk-bentuk ketidakadilan dan
ketidaksetaraan Gender adalah:
 Marginalisasi : peminggiran terhadap wanita
 Subordinasi : Kedudukan satu JK dianggap lebih
penting daripada JK sebaliknya
 Sterotip : penandaan atau cap yang sering
bermakna negatif
 Kekerasan
 Beban kerja lebih berat
ISU GENDER DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI

 Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukan


kesenjangan pria dan wanita yaitu adanya
kesenjangan antara kondisi yang dicita-citakan
(normative) dengan kondisi sebagaimana adanya
(objektif).
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (Safe
motherhood)
Hal-hal yang sering dianggap sebagai isu gender sebagai
berikut:
Keterbatasan perempuan untuk mengambil keputusan yang
menyangkut kesehatan dirinya, misalnya dalam menentukan
kapan hamil, dimana akan melahirkan dan sebagainya.
Sikap dan perilaku keluarga yang cenderung mengutamakan
laki-laki.
Tuntutan untuk tetap bekerja saat hamil
KB
 Rendahnya kesertaan ber-KB pada laki-laki
 Perempuan tidak dapat memilih metode konrasepsi yang
diinginkan
Kespro Remaja
 Ketidakadilan dalam tanggung jawab misalnya pada
pergaulan yang terlalu bebas, remaja puteri selalu menjadi
korban dan menangguang segala akibatnya (misalnya
kehamilan yang tidak dikehendaki, putus sekolah,
kekerasan terhadap wanita, dan sebagainya).
 Ketidakadilan dalam aspek hukum, misalnya dalam
tindakan aborsi illegal, yang diancam oleh sanksi dan
hukuman adalah wanita yang menginginkan tindakan
aborsi tersebut, sedangkan pria  yang menyebabkan
kehamilan tidak tersentuh oleh hukum.
IMS
 Perempuan selalu dijadikan objek intervensi dalam
program pemberantasan IMS, walaupun pria sebagai
konsumen justru memberikan konstribusi yang cukup
besar dalam permasalahan tersebut.
 Perempuan sebagai PSK selalu menjadi objek dan
tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi
praktek prostitusi, sementara kaum laki-laki yang
mungkin menjadi sumber penularan tidak pernah
dikoreksi atau diintervensi.
 Identitas gender adalah bagaimana seorang
individu meyakini jati dirinya sebagi seorang laki-
laki atau perempuan. Saat keyakinan jati diri
seseorang tidak selaras, antara identitas biologis
dengan identitas gendernya sebagai laki-laki atau
perempuan, maka mereka disebut 'transgender'.
 Orientasi seksual adalah daya tarik emosional dan
seksual yang bersifat romantik pada individu
kepada orang lain. (Homoseksual, heteroseksual,
biseksual)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai