Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SOSIOLOGI

STRUKTUR SOSIAL

Di susun :

SEKARING BETHARI KARTIKA


PKK TATA BOGA (S1)
5401412077
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
PRODI PKK BOGA

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Struktur Sosial. Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

BAB I
PENDAHULUAN

1.A. Latar Belakang Masalah


Pada konteks pemikiran sistem, masyarakat akan dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Pada
satu segi, hal ini menunjukkan adanya suatu satuan masyarakat kecil seperti keluarga, sekolah,
perkantoran dan sebagainya. Dan pada segi lainnya, pandangan ini menunjukkan adanya suatu
satuan masyarakat besar seperti masyarakat kota, atau masyarakat desa.
Di segi lain, Jika kita melihat masyarakat sebagai suatu sistem sosial, maka sistem sosial tersebut
dikonstruksikan terdiri dari beberapa sub-sistem yang diantaranya merupakan hal penting adalah
fungsi untuk mempertahankan atau menegakkan pola dan struktur masyarakat. Diantara stuktur
yang kerap dibicarakan para ahli adalah mengenai pengelompokan sosial, stratifikasi (lapisan)
sosial, perubahan sosial dan konflik pertentangan sosial. Pemahaman dalam pengetahuan tentang
struktur masyarakat ini dapat membantu kita dalam mengenal suatu eksistensi dalam tatanan
masyarakat tertentu, juga dalam usaha menyelesaikan problematika yang muncul dalam
masyarakat.
Setiap orang punya tempat tinggal, dan sama dengan di ruang geografi, tempat tinggal itu dapat
berubah-ubah. . Maka, dalam ruang social orang atau sekelompok orang dapat mengalami
mobilitas sosial, dari orang kaya menjadi orang miskin, atau sebaliknya.Struktur sosial berkaitan
dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Kalau dalam ruang geografi
seseorang atau sekelompok orang memiliki lokasi/tempat tinggal .

BAB II

ISI
1.A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam
masyarakat yaitu kelompok, kelas sosial, nilai dan norma sosial, dan lembaga sosial. Struktur
sosial merupakan ruang abstrak dalam masyarakat.Dalam struktur sosial terdapat system
kedudukan dan peran anggota-anggota kelompok yang kebanyakan bersifat hierarkis, yakni dari
kedudukan yang tinggi yang memegang kekuasaan paling banyak sampai kedudukan yang paling
rendah.
Struktur sosial identik dengan struktur peluang hidup (life chance), semakin tinggi posisi dalam
struktur sosial, semakin baik peluang hidupnya.
Struktur sosial merupakan fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang
berada diluar individu tetapi mengikat. Sehingga, kelas sosial tertentu identik dengan cara hidup
tertentu. Kelas sosial bukanlah sekedar kumpulan dari orang-orang yang pendidikan atau
penghasilannya relative sama, tetapi lebih merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki cara
atau gaya hidup yang relative sama.
Ada 2 parameter struktur sosial :
1) Parameter berjenjang
meliputi: kekuasaan, keturunan/kasta, tingkat pendidikan, kekayaan, usia.
2) paramater Nominal/tidak berjenjang
meliputi: sukubangsa, ras, golongan/kelompok, jenis kelamin, agama.
Pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter-parameter berjenjang disebut stratifikasi sosial
(diferensiasi rank/tingkatan).Sedangkan, konfigurasi atau pemilahan struktur sosial berdasarkan
parameter nominal disebut diferensiasi sosial (diferensiasi fungsi, dan custom/adat).
Status, kedudukan, atau posisi individu atau kelompok dalam struktur sosial tidak bersifat tetap,
melainkan dapat mengalami perubahan atau perpindahan. Perpindahan posisi dalam struktur
sosial yang dialami oleh individu ataupun kelompok dalam struktur sosial disebut mobilitas
sosial.

1.B. Diferensiasi Sosial


Diferensiasi sosial merupakan pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter-parameter yang
sifatnya nominal atau tidak berjenjang.
Ada 5 diferensiasi sosial :

1. Diferensiasi sosial berdasarkan ras


Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik-biologis manusia
dengan kecenderungan yang besar.
Fenotipe (tampak luar):
1)

Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata

2)

Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.

Genotype (tidak tampak luar): golongan darah


Manusia dari seluruh dunia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid,
mongoloid, dan negroid.
Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena: (1) ciri fisik yang
tumpang tindih, dan (2) terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi).
2. Diferensiasi sosial berdasarkan sukubangsa/etnis
Sukubangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan, yang sering dikuatkan dengan kesatuan bahasa.
Sukubangsa sering disamakan dengan kelompok etnik (ethnic Group). Namun, kelompok etnik
tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya kelompok etnik Tionghoa.Disebut kelompok etnik
apabila secara sosial telah mengembangkan subkulturnya sendiri.

3. Diferensiasi sosial berdasarkan agama


Agama merupakan sistem terpadu terdiri atas keyakinan dan praktek, berhubungan
dengan sesuatu yang dianggap suci menyatukan pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral
yang disebut umat. Sesuatu yang suci disebut tuhan.Diferensisasi agama merupakan diferensiasi
customs.
Karena letak Indonesia di posisi silang, dalam masyarakatnya terdapat penganut dari lima agama
besar dunia, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
4. Diferensiasi sosial berdasarkan profesi
Profesi merupakan pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian.
Misalnya: dosen, guru, dokter, jurnalis, artis, penyiar radio, penyiar televisi, ahli komputer,
designer, politikus, perawat, birokrat, militer, pengusaha, pedagang, dan sebagainya.
5. Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan ciri
fisik biologis yang tidak dapat dipertukarkan.Gender merupakan pembedaan antara laki-laki
dengan perempuan berdasarkan ciri-ciri sosial dan budaya yang sebenarnya dapat dipertukarkan,

karena diperoleh melalui proses belajar. Misalnya perempuan bekerja di dalam rumah, dan lakilaki bekerja di luar rumah.
1.C. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan konfigurasi atau pemilahan struktur sosial menggunakan parameter
graduated/berjenjang. Yang mengakibatkan dalam masyarakat terdapat kelas-kelas
sosial.Stratifikasi sosial dibagi 3 :
1) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial
Anggota masyarakat dapat dipilah secara vertikal berdasarkan atas ukuran-ukuran
kehormatan, sehingga ada orang-orang yang dihormati dan disegani dan orang-orang yang
dianggap biasa-biasa saja, atau orang kebanyakan, atau bahkan orang-orang yang dianggap hina.
Orang-orang yang dihormati atau disegani pada umumnya adalah mereka yang memiliki jabatan
atau profesi tertentu, keturunan bangsawan atau orang-orang terhormat, atau berpendidikan
tinggi. Ukuran-ukuran penempatan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial yang dapat
dikategorikan : profesi, pekerjaan, tingkat pendidikan, keturunan, dan kasta.
2) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi
Kriteria ekonomi yang digunakan sebagai dasar stratifikasi sosial dapat meliputi penghasilan
dan pemilikan atau kekayaan.Karena adanya stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi
menyebabkan pembentukan masyarakat.Akan tergolong menjadi masyarakat kelas atas , kelas
menengah dan kelas bawah.
3) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
Ukuran yang digunakan untuk memilah masyarakat atas dasar dimensi atau kriteria politik
adalah distribusi kekuasaan. Kekuasaan berbeda dengan kewenangan. Seseorang yang berkuasa
tidak selalu memiliki kewenangan.

1.D. Konflik Sosial


Konflik sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dalam
masyarakat, misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.
Sumber konflik :
1.
2.
3.
4.

Perbedaan kepentingan
Perbedaan individual
Perbedaan kebudayaan
Perubahan sosial

Macam-macam konflik :
1. Individu atau kelompok (berdasarkan pelakunya perorangan atau kelompok)

2. Horizontal atau vertical (berdasarkan status pihak-pihak yang terlibat, sejajar atau
bertingkat)
1.E. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial merupakan perubahan posisi atau kedudukan orang atau kelompok orang dalam
struktur sosial, misalnya dari satu lapisan ke lapisan lain yang lebih atas ataupun lebih bawah,
atau dari satu kelompok/golongan ke kelompok/golongan lain.
Macam mobilitas sosial :
1. Mobilitas geografik :perpindahan orang dari satu tempat/daerah ke tempat/daerah yang
lain
2. Mobilitas sosial :perpindahan posisi dari suatu kelas sosial atau kelompok sosial ke kelas
sosial atau kelompok sosial yang lain.
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas social
Faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial: Status sosial,Situasi politik ,Motif
keagamaan ,Faktor kependudukan/demografi dan Keinginan melihat daerah lain .
Konsekuensi Mobilitas Sosial

Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai konsekuensi, baik positif
maupun negatif. Apakah konsekuensi tersebut positif atau negatif ditentukan oleh kemampuan
individu atau kelompok individu menyesuaikan dirinya terhadap situasi baru: kelompok baru,
orang baru, cara hidup baru.

BAB III
PENUTUP
1.A. Kesimpulan
Dari penjelasan tentang struktur social diatas, dalam kelompok masyarakat terbentuk suatu
susunan struktur sosial yang dapat dilihat dengan adanya pengelomopkan yang terdiri dari
kelompok inti, sekunder serta kelompok forman dan informal. Didalam pengelompokan
kelompok-kelompok sosial, pembedaan yang luas dan fundamental adalah pembedaan antara
kelompok-kelompok kecil dimana hubungan antar anggotanya erat.
Adanya lapisan sosial dalam masyarakat dilandaskan beberapa faktor seperti, faktor ekonomis,
politik, pangkat, jabatan serta status peran dalam masyarakat. Sedangkan adanya pertentangan
sosial baik yang sifatnya antar individu maupun kelompok dengan masyarakat sekitar memiliki
dampak positif, disamping juga ada dampak negatif dari dampak pengelompokan tersebut.

Jadi struktur sosial yang ada dalam tatanan masyarakat terdiri dari pengelompokan sosial, lapisan
sosial, perubahan sosial serta pertentangan sosial.

Anda mungkin juga menyukai