Anda di halaman 1dari 35

KESEHATAN REPRODUKSI

DALAM PERSPEKTIF GENDER

By: Nur Anita, M.Keb


Definisi Gender dan Seksualitas

• Gender adl • Gender dpt berubah • Seksualitas/jenis • Seksualitas/jenis


pandangan masy ttg tergantung dari waktu kelamin (seks) adl kelamin adl
perbedan peran, dan tempat, serta dpt perbedaan fisik biologis karakteristik biologis
fungsi dan tanggung ditukar tergantung yg mudah dilihat anatomis (khusus
jawab antara laki-laki budaya dan kebiasaan melalui ciri fisik primer sistem reproduksi dan
dan wanita yg dan bukan merupakan dan secara sekunder hormonal) di ikuti dgn
dibentuk/ dibuat oleh kodrat TYE yg ada pd kaum laki2 karakteristik fisiologis
masyarakat dan dpt (perencanaan jmlh dan perempuan (BPM tubuh yg menentukn
berubh sesuai dgn anak), berhak menjadi 2003) seseorg adl laki2 a/
perkembangan calon ketua RT, perempuan (WHO,
zaman. (WHO, 1998) Kades, bahkan 1998)
Presiden.
Perbedaan Seksualitas dan Gender

Ciptaan Tuhan bersifat kodrat


(pemberian dari Tuhan) Buatan manusia tidak
• Kodrat berlaku sepanjang bersifat kodrat
masa dan dimana saja, tdk dpt
berubah serta tdk dpt ditukar. • Dpt berubah dan dpt
ditukar, tergantung
• misalx pd perempuan
menstruasi, hamil, melahirkan,
waktu dan budaya
menyusui, sedangx pd laki-laki setempat.
hax memproduksi sperma.
Masalah yg berkaitan dengan Seksualitas
1. Disfungsi seksual

• Kurangx hasrat seks, gangguan orgasme, ganggguan seksual akibat


obat, rasa sakit berhubungan.

2. Perilaku penyimpangan seksual

• Exhibitionisme: seseorg yg senang memperlihatkn kemaluanx sehingga


dia merasa puas.
• Fetihisme: ssorg yg suka menyimpan barang wanita.
• Masochisme: seorg laki2 yg meminta istirax memukuli a/ memaki terlebih
dahulu sblm berhubungan seksual utk mendapatkn kepuasan.
• Sadisme: Seorg laki2 yg mendapatkn kepuasan seksual dgn menyiksa
pasanganx lebih dahulu.
• Scoptophilia: ssorg yg mendptkn kepuasan seks dgn cara melihat org lain
berhubungan seks a/ melihat kemaluan org lain.
• Veyeurisme: org yg senang mengintip perempuan yg sedang mandi.
Lanjutan

2. Perilaku penyimpangan seksual

• Transvestisme: ssorg yg senang memakai pakaian dlm


petnerx
• Pedophilia: perilaku senang berhubungan seksual dgn
ank2 di bawah umur.
• Bestility: ssorg yg suka berhubungan seksual dgn
binatang.
• Zoophilia: senang melihat binatang yg sedang
bersetubuh.
• Onani/Masturbasi: memakai sesuatu utk kepuasan
seksual.
Seksualitas meliputi 5 area yaitu:
1. Sensualitas
• Kenikmatan yg merupakn bentuk interaksi antara pikiran dan tubuh.

2. Intimasi
• Ikatan emosional a/ kedekatan dlm relasi interpersonal. (kepercayaan, keterbukaan diri,
kedekatan dgn org lain, kehangatan, kedekatan fisik, dan saling menghargai)

3. Identitas
• Peran jenis kelamin yg mengandung peran2 gender perempuan dan laki2 serta mitos2
dan orientasi seksual.

4. Lifecycle (lingkaran kehidupan)


• Aspek biologis dari seksualitas yg terkait dgn anatomi dan fisiologi organ seksual.

5. Exploitation (eksploitasi)
• Unsur kontrol dan manipulasi terhadap seksualitas, seperti: kekerasan seksual,
pornografi, pemerkosaan, dan pelecahan seksual.
Teori Gender
 Menurut kantor Menneg PP, BKKBN, UNFPA (2001) ada 3 teori ttg gender:

1. Teori Nurture

• Perbedaan perempuan dan laki2 merupakan hasil


konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkn peran dan
tgs yg berbeda.

2. Teori Nature

• Perbedaan perempuan dan laki2 adl kodrati dari TYME


sehingga harus diterima apa adax.

3. Teori Equilibrium/Keseimbangan

• Hubungan antara laki2 dan perempuan merupakn suatu


kesatuan yg saling menyempurnakn, yg menekankn pd
konsep kemitraan dan keharmonisan.
Peran Gender

Peran gender adl Cth: perempuan


peran ekonomi menjadi ibu dan
dan social yg tinggal di rumah u/
dianggap sesuai mengurus anak, dan
utk perempuan suami menjadi ayah
dan laki-laki. dan mencari nafkah
untuk keluarga.
3 jenis peran gender
1. Peran produktif

• Peran yg dilakukn o/ seseorg ttg pekerjaan yg menghasilkn


barang dan jasa, baik utk dikonsumsi maupun utk
diperdagangkan.

2. Peran reproduktif

• Peran yg dijalankn o/ seseorg utk kegiatan yg berkaitan dgn


pemeliharaan SDM dan pekerjaan urusan rumah tangga.

3. Peran sosial

• Peran yg dilaksanakn o/ seseorg utk berpartisipasi di dlm


kegiatan sosial kemasyarakatan.
Budaya yg berpengaruh terhadap gender

• Gender dan kegiatan yg dihubungkn dgn jenis kelamin tersebut,


semuax adl hasil rekayasa masy. Bbrp kegiatan seperti menyiapkn
makanan dan merawat ank dianggap sbg “kegiatan wanita”
• Kegiatan lain tdk sama dari satu daerah kedaerah lain diseluruh dunia,
tergantung pd kebiasaan, hukum dan agama yg dianut o/ masy
tersebut.
• Peran jenis kelamin bahkn tdk sama di dlm suatu masy, tergantung pd
tingkat pendidikn, suku, dan umurx.
• Peran gender diajarkn secra turun temurun dari org tua ke anakx.
Diskriminasi Gender

Adax perbedaan, pengecualian a/


pembatasan yg dibuat berdasarx peran
dan norma gender yg dikontruksi secara
sosial yg mencegah seseorang utk
menikmati HAM secara utuh.

Ketidakadilan gender yg
merupax akibat dari adax
system (struktur) sosial di mana
salah satu jenis kelamin (laki-laki
a/ perempuan) menjadi korban.
Bentuk-bentuk ketidak adilan gender
1. Marginalisasi (peminggiran)
• Peminggiran baxk terjadi dlm bidang ekonimi.
• Misalx baxk perempuan hax mendapatkn pekerjaan yg tdk terlalu bagus, baik dari segi gaji, jaminan kerja
ataupun status dari pekerjaan yg didptkn.

2. Subordinasi (Penomorduaan)
• Anggapan bahwa perempuan lemah, tdk mampu memimpin, cengeng, dll, mengakibatkn perempuan jadi nomor
dua setelah laki2.

3. Stereotip (citra buruk)


• Pandangan buruk terhadap perempuan.
• Misalx perempuan yg pulang larut malam adl pelacur, jalang dll.

4. Violence (kekerasan)
• Serangan fisik dan psikis.
• Perempuan adl pihak paling rentan mengalami kekerasan, terkait dgn marginalis, Subordinasi, maupun Stereotip
diatas.

5. Beban kerja berlebihan


• Tugas dan tanggung jwb perempuan yg berat dan terus menerus.
• Misalx seorg perempuan selain melayani suami (seks), hamil, melahirkn, menyusui, juga harus menjaga rumah.
Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kesetaraan dan
keadilan Gender
Sedangkan keadilan
gender adl gambaran
merupakan suatu
keseimbangan yg adil kondisi yg
(fairness) dlm menunjukan
Kesetaraan gender yaitu hubungan harmonis
pembagian beban
keadaan tanpa
diskriminasi sbg akibat
tanggung jawab dan antara laki-laki dan
manfaat antara laki- perempuan
dari perbedaan jenkel &
laki dan perempuan.
memperoleh
kesempatan, serta akses
terhadap pelayanan.
Peran dan tanggung jawab bersama suami istri dlm merencanakan jumlah anak, jarak
anak dan kelahiran anak, meningkatkan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi.
Peran dan tanggung jawab bersama dlm menangani kesehatan maternal dan neonatal,
serta masalah-masalah kespro.

Kesetaraan Pemahaman laki-laki dan perempuan akan kesehatan reproduksi secra benar
dan keadilan mendorong terjadix posisi setara antara laki-laki dan perempuan dlm mengambil
keputusan terhadap kespro.
gender dlm
Pemberi pelayanan seharusx peka gender sehingga mampu melayani kebutuhan
kespro dpt kespro laki-laki dan perempuan akan informasi dan pelayanan.
terwujud bila
memenuhi Informasi jelas dan akurat diberix pd laki-laki dan perempuan, demikian juga waktu
pelayanan dpt memenuhi kebutuhan laki-laki dan perempuan secara seimbang, tempat
syarat sbb : pelayanan juga harus mudah terjangkau oleh laki-laki dan perempuan.

Perlu ditekanx peran laki-laki dlm kespro yaitu membantu mempertahanx dan
meningkatx kesehatan bumil, merencanax persalinan aman, menghindari
keterlambatan pertolongan, membantu perawatan ibu dan bayi setelah persalinan,
menjadi ayah yg baik dan bertanggung jawab.
Apa dampak yg akan terjadi jika tdk ada
kesetaraan dan keadilan gender
Perempuan tdk dpt memperoleh kesempatan yg
sama utk seperti laki-laki dlm bidang pend,
pekerjaan, kehidupan berpolitik dan ekonomi.

Perbedaan biologis ini dijadikan dasar utk memisahkan


tugas perempuan dan laki-laki baik dirumah maupun dlm
ranah public sehingga ada yg namax pekerjaan perempuan
dan pekerjaan laki-laki.

Ketidak berdayaan perempuan dlm proses pertumbuhan


penduduk (terbukti dgn tinggix AKI)

Kekerasan fisik terhadap perempuan menyebabkan dan melestarikan


subordinasi yaitu fenomena yg merata dan tdk mengenal batas wilayah
Lalu, bagaimanakah
Kebijakan Pemerintah terhadap Gender
Dalam GBHN 1999-2004, pemerintah menetapkan…
Kemudian dalam
UU No. 23 tahun 2004 Tentang
Penghapusan KDRT
Hubungan Gender dan Kesehatan Reproduksi

• Gender berkaitan dgn sikap dan perilaku manusia.


• Ketimpangan gender (ketidak adilan gender)diberbagai aspek
kehidupan lbh banyk dialami o/ perempuan dibandingkn laki2.
• Kualitas kesehatan perempuan berdampak terhadap kualitas
generasi/keturunan dan kondisi sosial ekonomi dan
masyarakat.
ISU-ISU KESEHATAN
PEREMPUAN
Tahukah anda
yang dimaksud dengan
Isu Gender dalam
Kesehatan Reproduksi
“ Berkaitan dengan “Isu” sebagai suatu
pertanyaan tentang fakta, nilai atau kebijakan yg
dapat diperdebatkan “

Isu adl suatu kesenjangan antara praktek dgn


harapan-harapan.
Isu gender
adl suatu kondisi yg menunjukkan kesenjangan laki-laki dan
perempuan antara kondisi yg dicita-citakan (normative) dgn
kondisi sebenarnya (obyektif).
Isu Gender dlm ruang
lingkup Kespro, diantarax :

1. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (Safe Motherhood)


2. Keluarga Berencana (KB)
3. Kesehatan reproduksi remaja
4. Penyakit menular seksual
5. Kekerasan pada perempuan
6. Kesehatan reproduksi lansia
Lanjutan 1. Kesehatan Ibu dan BBL 2. Keluarga Berencana

Ketidakmampuan perempuan dlm Kesertaan ber KB (Sasarannya


mengambil keputusan dlm kaitanx perempuan) masyarakat beranggapan
dgn kesehatan dirix (mis; kapan bahwa KB identik dgn urusan
hamil& dimana melahirkan, dsb) perempuan.

Sikap dan perilaku keluarga yg Peserta KB aktif sebanyak 425.960


cenderung mengutamakan laki-laki peserta, peserta KB wanita (402.017
(mis; dlm pembagian makanan). (94,38%)), sedangx pria (23.943
(5,62%)).
Lanjutan 3. Kespro remaja 4. Penyakit Menular Seksual

Ketidak adilan dlm membagi tanggung Perempuan selalu dijadikn objek


jawab. Remaja putri selalu menjadi intervensi dalam program
korban dan menanggung segala pemberantasan PMS.
akibatx (kehamilan yg tdk diinginkan
& putus sekolah).

Ketdk adilan dlm aspek hukum, pd Dlm pemberantasan praktek prostitusi,


tindakn aborsi illegal yg diancam perempuan dituding sebagai sumber
sanksi dan hukuman adl perempuan, permasalahan.
sedangkan laki-laki yg menyebabkan
kehamilan tdk tersentuh o/ hukum.
Lanjutan
5. Kespro Lansia 6. Kekerasan pd perempuan

Salah satu fase dlm kehidupan normal Kekerasan terhadap perempuan


seorang wanita. dianggap kodrat laki-laki sehingga di
anggap sebagai hak prerogratif.
Masa menopause ditandai o/ berhentix
kapasitas reproduksi seorang wanita,
dimana ovarium tdk berfungsi dan Mitos kekerasan terhadap perempuan
produksi hormon steroid serta peptide menyebabkan kondisi perempuan
berangsung-angsur hilang, dan sejumlah selalu terpinggir dan tdk berdaya.
perubahan fisiologikpun terjadi yg
disebabkan o/ berhentix fungsi ovarium
dan proses penuaan.
Banyak masyarakat yg belum siap
menghadapi menopause sehingga
sering mengalami depresi, marah-
marah, uring-uringan & tdk mau lagi
melayani suami.
Faktor Penyebab kesenjangan Isu Gender dlm Kespro
Keluarga Berencana
• Perhatian suami yg kurang terhadap kesehatan istri.
• Pelaksanaan program KB yg sasaranx cenderung diarahx kpd
perempuan
• Rendahnya pengetahuan pria tentang KB

Kesenjangan dlm keluarga infertil Kematian dan kesakitan ibu hamil, melahirkan &
nifas
• Kedudukan suami dipandang lebih
tinggi dibanding istri o/ masyarakat, • Masih kurangx pengetahuan suami dan anggota keluarga
sehingga masalah infertil adl masalah ttg perencanaan kehamilan dan persalinan.
perempuan. • Ketidakmampuan perempuan dlm mengambil keputusan yg
berkaitan dgn kesehatan.
• Tuntutan utk ttp bekerja.
Penyakit Menular Seksual Kekerasan terhadap perempuan
• Rendahx kesadaran suami/pria akan • Sosial budaya yg beranggapan bahwa perilaku dan
perilaku seksual sehat. tindakan kekerasan suami dianggap wajar, karena istri
• Suami/pria sering tdk mau disalhkan, dianggap milik suami sehingga istri harus patuh dan
termasuk dlm penularan PMS, HIV/AIDS didominasi suami dlm pengambilan keputusan di RT
Kebijakan Kespro dlm Kesenjangan Gender

Peningkatan kondisi kesehatan perempuan dan peningkatan kesempatan kerja.

Pendekatan target pd program KB harus disertai dgn adanya tenaga dan


peralatan medis yg cukup.

Peningkatan partisipasi laki-laki dlm menurunkan angka kelahiran.

Penyadaran akan kesetaraan dlm menentukan hubungan seksual dgn laki-laki.

Penyuluhan tentang jenis, guna, dan resiko penggunaan alat kontrasepsi.

Penyuluhan ttg HIV/AIDS dan PMS.

Pendidikan seks pd remaja perempuan dan laki-laki.


Penanganan Isu Gender dlm Kespro

Masalah kespro dpt terjadi sepanjang siklus hidup manusia


Perempuan lebih rentan dlm menghadapi resiko kespro
Masalah kespro tdk terpisahkn dari hubungan laki-laki dan perempuan

Laki-laki mempunyai masalah kespro, khususx berkaitan dgn IMS, HIV/AIDS


Perempuan rentan terhadap kekerasan dlm rumah tangga dan perlakuan
kasar yg pd dasarx bersumber gender yg tdk setara
Kespro lebih banyak dikaitkan dgn urusan perempuan seperti KB, aborsi,
pemeriksaan kehamilan, kemandulan dan kematian ibu
Upaya Mewujudkan Kesehatan & Keadilan Gender

• Pemberdayaan perempuan disegala


aspek kehidupan
• Keadilan gender melalui pelaksanaan
gender main stream (GMS) dlm
program pembangunan
Memprioritaskn
bidang-bidang yg • Penghapusan kekerasan terhadap
perempuan
berhubungan dgn • Melindungi hak asasi perempuan dan
pemberdayaan anak
perempuan : • Memperkuat kemampuan perempuan
di tingkat nasional dan regional
• Menetapkan tentang keadilan dan
kesetaraan gender sebagai tujuan
pembangunan nasional.
Proses Sosialisasi Gender

Suatu proses belajar menjadi perempuan dan menjadi


laki-laki.
• Misalx; Apa saja peran utama perempuan & peran
utama laki-laki di dlm keluarga dan didlm
komunitas, serta bagaimana perempuan dan laki-
laki harus berprilaku.

Melalui proses sosialisasi, seseorang ax


terwarnai cara bepikir dan diharapkan
menjadi tau bagaimana ia mesti bertingkah
laku ditengah-tengah masyarakat dan
lingk. budaya, sehingga bisa menjadi
manusia, masyarakat dan beradap.
Program Kesehatan Reproduksi
Promosi & konseling u/ meningkatx pengetahuan,
kesadaran, sikap & perilaku pria/suami & perempuan/istri
serta remaja.

Pengembangan pelayanan di tempat kerja u/ meningkatkan


akses pria terhadap informasi & pelayanan KB dan kespro.

Pengembangan jaringan informasi & komunikasi bagi


pria/suami di masyarakat dlm bentuk kelompok seminar.

Pengembangan pelayanan KB dan kespro berwawasan


gender, sehingga pria/suami mempunyai akses yg sama
dgn perempuan/istri dlm memperoleh pelayanan.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai