N GENDER
PENGERTIAN GENDER DAN
SEKSUALITAS
1. GENDER
● Gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran,
fungsi dan tanggung jawab antara perempuan dan atau laki–laki
yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah
dan atau diubah sesuai dengan perkembangan zaman.
● Gender (Bahasa Inggris) yang diartikan sebagai jenis kelamin.
Namun jenis kelamin disini bukan seks secara biologis, melainkan
sosial budaya dan psikologis, tetapi lebih memfokuskan perbedaan
peranan antara pria dengan wanita, yang dibentuk oleh masyarakat
sesuai dengan norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat
yang bersangkutan.
2. SEKS (JENIS KELAMIN)
Peran gender adalah apa yang harus, pantas dan tidak pantas dilakukan laki-laki dan perempuan
berdasarkan pada nilai, budaya dan norma masyarakat pada masa tertentu. Misalnya, laki-laki
bekerja untuk mencari nafkah, pemimpin, direktur, presiden, sedangkan perempuan adalah
menjadi ibu rumah tangga (memasak, mencuci dan mengasuh anak), guru, perawat, sekretaris dan
sejenisnya
Ranah gender adalah ruang bagi laki-laki dan perempuan untuk melakukan perannya. Ranah ini
membedakan ranah domestik dan publik. Ranah domestik adalah wilayah keluarga misalnya
dapur, sumur dan kasur, sedangkan wilayah publik adalah wilayah umum dimana pekerjaan
produktif dan ekonomis seperti bekerja di kantor, pasar, mall, dan lainlain.
Apa itu kesetaraan gender?
• Kesetaraan gender adalah perlakuan yang sama bagi laki-laki
dan perempuan dalam kondisi yang sama di dalam memperoleh
kesempatan, keterlibatan atau partisipasi dan pengambilan
keputusan serta keterjangkauan manfaat pembangunan dan
kesejahteraan.
• Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya
sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam
kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan nasional dan kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan tersebut (INPRES No.9 Tahun 2000).
Apa itu keadilan gender?
Pancasila, Sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” dan Sila kelima “keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
Undang-undang Dasar 1945
UU RI No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Wanita. Pasal 27: “setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang
sama”
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan
Nasional.
Kemendagri No. 132 Tahun 2003 tentang Pedoman umum Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender dalam Pembangunan Daerah.
DISKRIMINASI GENDER
Diskriminasi: adalah pelayanan yang tidak
adil terhadap individu tertentu, di mana
layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik
yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang
biasa dijumpai dalam masyarakatmanusia, ini
disebabkan karena kecenderungan manusian
untuk membeda-bedakan yang lain. Inti dari
diskriminasi adalah perlakuan berbeda.
BENTUK DISKRIMINASI GENDER
1. Marginalisasi (Peminggiran)
Proses marginalisasi (peminggiran/pemiskinan) yang mengakibatkan kemiskinan, banyak
terjadi dalam masyarakat. Marginalisasi perempuan sebagai salah satu bentuk
ketidakadilan gender. Sebagai contoh, banyak pekerja perempuan tersingkir dan menjadi
miskin akibat dari program pembangunan seperti internsifikasi pertanian yang hanya
memfokuskan petani laki-laki. Perempuan dipinggirkan dari berbagai jenis kegiatan
pertanian dan industri yang lebih memerlukan keterampilan yang biasanya lebih banyak
dimiliki laki-laki.
Beberapa contoh marginalisasi yaitu pemupukan dan pengendalian hama dengan
teknologi baru laki-laki yang mengerjakan, pemotongan padi dengan peralatan sabit,
mesin diasumsikan hanya laki-laki yang dapat mengerjakan, menggantikan tangan
perempuan dengan alat panen ani-ani, usaha konveksi, dan lain lainnya.
2. Subordinasi (Penomorduaan)
Stereotipe dimaksud adalah citra baku tentang individu atau kelompok yang tidak sesuai
dengan kenyataan empiris yang ada. Pelabelan negatif secara umum selalu melahirkan
ketidakadilan. Salah satu stereotipe yang berkembang berdasarkan pengertian gender, yakni
terjadi terhadap salah satu jenis kelamin (perempuan). Hal ini mengakibatkan terjadinya
diskriminasi dan berbagai ketidakadilan yang merugikan kaum perempuan.
Misalnya pandangan terhadap perempuan yang tugas dan fungsinya hanya melaksanakan
pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan domistik atau kerumahtanggaan. Hal ini tidak
hanya terjadi dalam lingkup rumah tangga tetapi juga terjadi di tempat kerja dan masyarakat,
bahkan di tingkat pemerintah dan negara.
4. Kekerasan (Violence)
Berbagai bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan
sebagai akibat perbedaan, muncul dalam bebagai bentuk.
Kata kekerasan merupakan terjemahkan dari violence,
artinya suatu serangan terhadap fisik maupun integritas
mental psikologis seseorang. Oleh karena itu kekerasan
tidak hanya menyangkut serangan fisik saja seperti
perkosaan, pemukulan dan penyiksaan, tetapi juga yang
bersifat non fisik, seperti pelecehan seksual sehingga secara
emosional terusik.
5.Beban Ganda (Double Dourden)