Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang mengenai “Karakteristik pada Bayi
Baru Lahir” Makalah ini diajukanguna memenuhi tugas tutor dalam mata kuliah Asuhan
Kebidanan Neonatus

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing teman teman


sekelompok serta teman teman dari kelompok lain yang sudah memberi masukan dan kritikan
yang membangun sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai tepat dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman teman dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bandung, 14 September 2020

penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari
sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian
rupa perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Biasanya perkembangan anak diikuti pertumbuhan sehingga lebih optimal dan
tergantung pada potensi biologik seseorang. Potensi tersebut merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan,
psikologi, sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda
yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada
masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan
sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi
antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi
sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian tumbuh kembang anak?
2. Apa saja kebutuhan dasar pada anak?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
4. Apa saja ciri-ciri tumbuh kembang anak?
5. Bagaimana tahap tumbuh kembang anak berdasarkan Milestone?
6. Bagaimana deteksi dini pada tumbuh kembang anak?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian tumbuh kembang anak
2. Untuk mengetahui kebutuhan dasar pada anak
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
4. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang anak
5. Untuk mengetahui tahap tumbuh kembang anak menurut Milestone
6. Untuk mengetahui deteksi dini tumbuh kembang anak

1.4 Sistematika penulisan

untuk memahami lebih jelas makalah ini, maka materi-materi yang tertera pada makalah ini
dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakan, rumusan masalah, tujuan


penulisan, dan sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN MASALAH, berisi tentang teori yang berupa pengertian dan
beberapa penjabaran yang diambil dari sumber yang berkaitan dari materi dalam
makalah ini.
3. BAB III PEMBAHASAN, berisi tentang scenario kasus dan pembahasan atas kasus
tersebut.
4. BAB IV PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuh Kembang


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan
pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu (Kuantitatif).
2. Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari
proses pematangan (Kualitatif).
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda,
namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara bersamaan. Pertambahan
ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan anak

2.2 Kebutuhan Dasar Anak


Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum digolongkan
menjadi 3 kebutuhan dasar:
1. Kebutuhan fisik-biomedis (Asuh)
Meliputi:
a. Pangan /gizi
b. Perawatan kesehatan dasar
c. Tempat tinggal yang layak
d. Sanitasi
e. Sandang
f. Kesegaran jasmani / rekreasi

2. Kebutuhan emosi / kasih sayang (Asih)


Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras
antara ibu / pengganti ibu dengan anak meruakan syarat mutlak untuk
menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun
psikososial. Berperannya dan kehadiran orang tua terutama ibu sedini dan
selanggeng mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayinya. Ini diwujudkan
dengan kontak fisik (kulit / mata) dan psikis sedini mungkin. Kasih saying dari
orang tua akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar
(basic trust).
3. Kebutuhan anak akan stimuli mental (Asah)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan
mental psikososial: kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama,
kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Pola tumbuh kembang secara normal antara anak yang satu dengan yang
lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak
faktor. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
1. Faktor Genetik
Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang. Faktor genetik ini meliputi:
a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa atau bangsa
2. Faktor Lingkungan
a. Faktor Pranatal
 Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress,
imunitas, anoksia embrio
 Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan congenital misalnya club foot.
 Toksin/zat kimia, radiasi
 Kelainan endokrin
 Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual
 Kelainan imunologi
 Psikologis ibu
b. Faktor Postnatal
 Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan terhadap penyakit, perawatan
kesehatan, penyakit kronis, dan hormone.
 Faktor Lingkungan Fisik
Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah.
 Faktor Lingkungan Sosial
Stimulasi, motivasi belajar, stress, kelompok sebaya, hukuman yang
wajar, cinta dan kasih sayang.
 Faktor Lingkungan Keluarga dan Adat Istiadat
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayah/ibu, agama, adat istiadat dan norma-norma.

2.4 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak


1. Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain :
a.    Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan
bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan,tinggi badan,
lingkar kepala , dll.
b. Perubahan proporsi
Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan 
perubahan proporsi. Tubuh anak  memperlihatkan  perbedaan proporsi bila
dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir titik pusat
terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik
pusat tubuh terdapat  kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsi
tubuh mulai usia kehamilan dua bulan sampai dewasa.
c. Hilangnya ciri-ciri lama
Selama proses pertumbuhan  terdapat hal-hal yang terjadi perlahan–lahan,
seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dengan hilangnya
refleks  primitif.
d. Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi-fungsi organ.
Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap
dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti rambut pubis dan aksila,
tumbuhnya buah dada pada wanita dll.

2. Ciri-ciri perkembangan, antara lain:


a. Perkembangan melibatkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan  disertai dengan
perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan
perubahan pada organ kelamin. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan
ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri
lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda pematangan.
b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum
ia melewati tahapan sebelumnya. Misalnya, seseorang anak tidak akan bisa
berjalan sebelum ia berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakan
masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
c. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut  dua hukum yang
tetap, yaitu:
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar)
lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut proksimoldistal.
d. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur berurutan,
tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri
sebelum berjalan dll.
e. Perkembangan mempunyai kacepatan yang berbeda
Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda –beda.
Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja. Sedangkan bagian
tubuh yang lain mungkin berkembang pesat pada masa lainnya.
f. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat perkembanganpun
demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-
lain.

2.5 Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak


Banyak “milestone” perkembangan anak yang penting dalam mengetahui taraf
perkembangan seorang anak (yang dimaksud dengan “milestone” perkembangan adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu).
1. Milestone perkembangan
Adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu.
Milestone ini terdiri dari:
a. Milestone motorik kasar
 Lahir – 3 bulan :
 Belajar mengangkat kepala
 Kepala bergerak dari kiri ke kanan atau sebaliknya tergantung
stimulasi
 3-4 bulan :
 Menegakkan kepala 900 dan mengangkat dada
 Menoleh ke arah suara
 Dapat tengkurap ke samping
 Usaha mengenggam telah muncul
 6-9 bulan :
 Duduk tanpa dibantu
 Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
 Dapat berguling sepenuhnya
 Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
 9-12 bulan :
 Merangkak
 Berdiri sendiri tanpa dibantu
 Dapat berjalan dengan dituntun
 Duduk tanpa dibantu selama 10 menit atau lebih
 12-13 bulan :
 Berjalan tanpa bantuan
 12-18 bulan :
 Berjalan mengeksplorasi rumah dan sekelilingnya
 18-24 bulan:
 Naik turun tangga
 2-3 tahun :
 belajar melompat, memanjat, dan melompat dengan satu kaki
 mengayuh sepeda roda tiga
 3-4 tahun:
 berjalan dengan jari-jari kaki
 4-5 tahun:
 melompat dan menari

b. Milstone motorik halus

 Lahir- 3 bulan:
 mengikuti obyek dengan matanya
 menahan barang yang dipegangnya
 3-6 bulan:
 menyentuhkan tangan satu ke tangan lainnya
 belajar meraih benda dalam dan di luar jangkauannya
 menaruh benda di mulut
 6-9 bulan:
 memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
 memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
 bergembira dengan melempar benda-benda
 9- 12 bulan:
 ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke mulut
 12-18 bulan:
 menyusun 2-3 balok/kubus
 18-24 bulan:
 menyusun 6 kubus
 menunjuk mata dan hidung
 belajar makan sendiri
 menggambar garis dikertas atau pasir
 2-3 tahun:
 menggambar lingkaran
 membuat jembatan dengan 3 balok
 3-4 tahun:
 belajar berpakaian dan membuka pakaiannya sendiri
 menggambar orang hanya kepala dan badan
 4-5 tahun:
 menggambar orang terdiri dari kepala,badan, dan lengan
 mampu menggambar segiempat dan segitiga

c. Milestone bahasa atau kognitif


 Lahir-3bulan:
 mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh(cooing)
 Sudah bisa mengerti uangkapan rasa marah, takut dan senang
 3-6 bulan:
 tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain
 6-9 bulan:
 mengeluarkan kata-kata tanpa arti (bubbling), da-da, ta-ta
 9- 12 bulan:
 menirukan suara
 dapat mengulang bunyi yang didengarnya
 belajar menyatakan satu atau dua kata
 12-18 bulan:
 mengatakan 5-10 kata
 18-24 bulan:
 menyusun dua kata mebentuk kalimat
 menguasai sekitar 50-200 kata
 2-3 tahun:
 mampu menyusun kalimat lengkap
 menggunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang
ditujukan kepadanya
 3-4 tahun:
 mampu berbicara dengan baik
 mampu menyebut namanya,jenis kelamin, dan umur
 banyak bertanya
 4-5 tahun:
 pandai bicara
 mampu menyebut hari-hari dalam seminggu
 berminat/ tertarik pada kata baru dan artinya
 mampu menghitung jari
 memprotes bila dilarang apa yang diinginkan
 mendengar dan mengulang hal penting dan cerita

d. Milestone sosial
 3-4 bulan:
 mampu menatap mata
 tersenyum bila diajak bicara/senyum
 tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain
 6-9 bulan:
 mulai berpartisipasi dalam tepuk tangan
 Mulai muncul senyum social, yaitu senyum yang ditujukan pada
seseorang (termasuk pada bayi lain)
 9-12 bulan:
 berpartisipasi dalam permainan
 Mencoba menyentuh pakaian, wajah, rambut bayi lain
 Mulai meniru perilaku dan suara mereka
 18-24 bulan:
 memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain dengan mereka
 2-3 tahun:
 bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain
diluar keluarganya
 Mulai menunjukan kemarahan dan agresi
 4-5 tahun:
 bermain bersama anak lain dan dapat mengikuti aturan permainan

e. Milestone Emosi
 Lahir-3bulan:
 bereaksi terhadap suara atau bunyi
 3-6 bulan:
 tersenyum melihat gambar atau mainan lucu
 tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain
 6-9 bulan:
 mengenal anggota keluarga dan takut terhadap orang asing
 9-12 bulan:
 memperlihatkan minat yang besar terhadap sekitarnya
 12-18 bulan:
 memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
 18-24 bulan:
 memperlihatkan minat yang besar terhadap apa yang dikerjakan orang
dewasa
 3-4 tahun :
 menunjukkan rasa sayang terhadap saudaranya

2.6 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

1. Deteksi Pertumbuhan dan Standar Normalnya


Menurut Nursalam (2005) parameter untuk pertumbuhan yang sering
digunakan dalam pedoman deteksi tumbuh kembang anak balita adalah :
f. Ukuran antropometri
1) Berat badan
2) Panjang badan
3) Lingkar kepala
4) Lingkar lengan atas
5) Lingkar dada
b.    Keseluruhan fisik
Berkaitan dengan pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari
pemeriksaan fisik adalah :
1) Keseluruhan fisik
Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan anggota gerak,
ada tidaknya odema, anemia, dan ada tanda gangguan lainnya.
2) Jaringan otot
Dapat dilihat dengan cubitan tebal pada lengan atas, pantat, dan paha
untuk mengetahui lemak subcutan.
3) Jaringan lemak
Diperiksa dengan cubitan tipis pada kulit di bawah triceps dan
subskapular.
4) Rambut
Perlu diperiksa pertumbuhannya, tebal / tipisnya rambut, serta apakah
akar rambut mudah dicabut atau tidak.
5) Gigi geligi
Perlu diperhatikan kapan tanggal dan erupsi gigi susu atau gigi
permanen.

2. Deteksi Perkembangan dan Standar Normalnya


Terdapat empat aspek perkembangan anak balita, yaitu :
a. Kepribadian/tingkah laku social (personal social)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Motorik halus (fine motor adaptive)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang tepat, serta
tidak memerlukan banyak tenaga, misalnya memasukkan manik-manik ke
dalam botol, menempel dan menggunting.
c. Motorik kasar (gross motor)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh yang
melibatkan sebagian besar tubuh karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih
besar sehingga memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan dan berlari.
d. Bahasa (language)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan
respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara secara spontan. Pada
masa bayi, kemampuan bahasa bersifat pasif, sehingga pernyataan akan
perasaan atau keinginan dilakukan melalui tangisan atau gerakan. Semakin
bertambahnya usia, anak akan menggunakan bahasa aktif, yaitu dengan
berbicara.
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 KASUS

Hari ini, minggu 1 bulan September Bd.Z mengunjungi Pos Yandu yang diselenggarakan di
RW 06 Ds. Damai

Sudah terdaftar :

 Sonya umur 3 bulan mengeluh belum bisa miring kiri dan kanan
 Nani umur 5 bulan belum bisa duduk
 Yani umur 8 bulan belum bisa berjalan dan kalua di gendong oleh selain keluarganya
suka menjerit-jerit
 Agus umur 13 bulan sudah berjalan tapi belum bisa melompat
 Dadang umur 5 tahun selalu susah tidur siang dan inginnya main terus menerus sama
teman-teman sebaya

Apa yang harus bidan lakukan untuk memudahkan bidan identifikasi perkembangan dan
menyiapkan alat pemeriksaan perkembangan?

Apa yang harus disampaikan bidan pada tiap tiap kelompok sasaran untuk mendeteksi
tumbuh kembang sasaran?

3.2 RUMUSAN MASALAH

1. Umur 3 Bulan belum bisa miring kanan dan kiri (anisa)

Jawaban: Hal ini merupakan hal normal, karena sebagian besar bayi baru bisa tengkurap
sekitar usia 3-4 bulan. Bayi bisa diberikan stimulasi seperti ajak berbicara dari arah kanan
menuju ke kiri ataupun bisa menyimpan mainan disamping badannya agar bayi berusaha
untuk mengambilnya agar bayi terstimulasi untuk bisa miring

2. Umur 8 bulan Belum terbiasa dengan lingkungan luar (bella)

Jawaban: Hal ini merupakan hal wajar, mungkin dikarenakan sudah terbiasa dengan orang
orang terdekat saja oleh karena itu ketika bertemu orang baru pertama kali dilihat bayi merasa
menjadi tidak nyaman dan tidak terbiasa dengan lingkungan barunya. Bisa di stimulasi
dengan mengikut sertakan bayi pada kegiatan kegiatan dengan seseorang yang seumurannya
terlebih dahulu. Agar terbiasa dengan lingkungan luar.

3.Umur 5 tahun selalu susah tidur siang dan ingin bermain terus (alya)

Jawaban: Ini merupakan hal wajar dikarena pada umur 5 tahun anak mulai aktif dalam
berbagai kegiatan seperti bermain bersama anak lain dan dapat mengikuti aturan permainan.
Orang tua dalam hal ini harus bisa mengatur kegiatan anaknya. Seperti ada waktu untuk tidur
siang dan ada juga waktu untuk bermain.

4.Umur 13 bulan sudah berjalan tetapi belum bisa melompat (azmi)

Jawaban: Biasanya pada anak usia 13 bulan, biasanya sudah bisa berjalan tanpa dibantu. Hal
ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Jadi tidak perlu khawatir,
karena ini merupakan hal yang normal dan wajar. Orangtua juga bisa menstimulasinya
dengan mengajaknya bermain di taman agar anak bisa bebas atau leluasa belajar berjalan,
melompat dan bermain dengan teman sebayanya agar dia bisa mencotoh gerakan berdiri bayi
lainnya.

5.Umur 5 bulan belum bisa duduk (rizkya)

Jawaban: Merupaka hal wajar jika belum bisa duduk karena pada usia 4-5 bulan sebagian
bayi memang mencoba untuk duduk sendiri akan tetapi belum bisa menyeimbangkan
tubuhnya karena masih belum kuat untuk menahan. Jika bayi pada usia 6 bulan, bayi sudah
mampu duduk sendiri tanpa perlu dibantu. Ini merupakan hal yang normal jika bayi belum
bisa duduk di usia 5 bulan, mungkin bisa dilakukan stimulasi dengan menopang tubuh
dengan cara membiarkan anak bermain sambil duduk, dengan cara ini berbagai posisi tubuh
membantunya untuk menggunakan tangan dan kaki dengan berbagai cara sehingga
membantunya untuk melatih memperkuat otot-ototnya.

3.3 PENDAPAT
1. Untuk umur 13 bulan sudah bisa berjalan tetapi tidak bisa melompat, biasanya balita bisa
melompat pada umur 2-3 tahun (rizkya)

2. Umur 5 bulan belum bisa duduk, mungkin bisa dilihat dari kemampuan lain pada dirinya
(rossa)

3. Untuk bayi berumur umur 3 bulan belum bisa miring kanan dan kiri, jarak bayi bisa miring
kanan dan kiri itu 5 bulan (raisya)

4. Umur bayi 5 tahun, apabila tidur siang dan bermain terus itu hal yang wajar terjadi (anisa)

5. Bayi umur 8 bulan masih belum terbiasa berinteraksi dengan orang lain (bella)

6. Untuk bayi 8 bulan, apabila bayi beranjak 8 bulan belum bisa berjalan hal yang wajar
karena tahapan nya masih merangkak (rizma)

7. Untuk bayi 5 tahun, bayi berumur 5 tahun tipikal nya hiferaktif dan masih ingin banyak
mengetahui dan meniru orang lain dan itu merupakan hal yang wajar (alya)

8. Bayi usia 5 bulan belum bisa duduk pada usia tersebut wajar belum bisa duduk karena otot
otot nya belum mampu (chika)

3.4 MENYUSUN MASALAH SECARA SISTEMATIK

 Untuk bayi 5 bulan belum bisa duduk,miring kanan kiri,8 bulan belum bisa berjalan ,
umur 13 bulan sudah berjalan tapi belum melompat, umur 5 tahun selalu susah tidur
itu merupakan hal yang wajar dan normal (rizma)

 Untuk anak berusia 5 tahun dengan bertambah usianya nanti keinginan bermain nya
mungkin akan berkurang karena bertambahnya rasa kedewasaan dan kegiatan yang
lebih positif. (rossa)

 Apabila yang mereka lakukan seperti lainnya itu hal wajar, tetapi rata-rata anak se
usia tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan

 Bayi berusia 8 bulan memiliki ikatan rasa takut terhadap orang disekitarnya dan
memiliki rasa nyaman itu merupakan hal yang wajar dan bukan sesuatu yang tidak
normal (anisa)

3.5 MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Bidan melakukan pengelompokkan berdasarkan kategori umur 0-3 bulan, 4-6 bulan, 7-9
bulan, 10-12 bulan, 1-2 tahun dan masa prasekolah, sekolah dengan tujuan agar
memudahkan orang yang datang ke posyandu serta menjelaskan tujuannya (anisa)

2. Kemampuan bahasa, sosial, motorik kasar dan motorik halus (chika)

3. Pedoman melakukan stimulasi pada setiap usia

BAB IV
PENUTUP

4.1KESIMPULAN
Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel organ maupun individu (Kuantitatif). Pertumbuhan ditandai
dengan adanya perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan
timbulnya ciri-ciri baru. Sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya
kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur, sebagai hasil dari proses pematangan (Kualitatif). Perkembangan ditandai
dengan adanya: perkembangan melibatkan perubahan, perkembangan awal menentukan
pertumbuhan selanjutnya, perkembangan mempunyai pola yang tetap, perkembangan
memiliki tahap yang berurutan, perkembangan mempunyai kacepatan yang berbeda,
perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan.
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum digolongkan
menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu : kebutuhan fisik-biomedis (Asuh), kebutuhan emosi /
kasih sayang (Asih),dan kebutuhan anak akan stimuli mental ( Asah). Kemudian
tumbuh kembang anak secara garis besar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: Faktor
genetic dan faktor lingkungan. Menurut milestone, tahapan tumbuh kembang anak
meliputi: Milestone motorik kasar, Milstone motorik halus, Milestone bahasa atau
kognitif, Milestone social, Milestone Emosi.

4.2SARAN
Penting untuk diketahui tahap – tahap pada pertumbuhan dan perkembangan secara
normal agar dapat mendeteksi dan mencegah ketidaknormalan yang terjadi pada tahap
tahap tersebut.

DAFTAR PUSAKA

https://www.academia.edu/34507388/MAKALAH_TUMBUH_KEMBANG_NORMAL

http://ocw.usu.ac.id/course/download/1300000007-asuhan-kesehatan-perinatal-neonatus-
anak-dan-lingkungan-hidup-anak/dia_122_slide_tumbuh_kembang_pada_balita.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-HERLINA/DD-
TM4_KARAKTERISTIK_TAHAPAN_PERKEMBANGAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai