Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KARAKTERISTIK PADA BAYI BARU LAHIR


Untuk memenuhi tugas tutor askeb neonatus

Dosen Pengampu : Eneng Soliha SST.M.Keb

Disusun oleh:

Rizkya Nur Fazrina P17324419029

Jalum 2B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


PRODI KEBIDANAN KARAWANG
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah tentang “Karakteristik Bayi Baru Lahir” tepat pada waktunya.

Tujuan penulis dalam membuat Makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Asuhan Kebidanan Neonatus, dengan dosen pengampu Ibu Eneng Solihah SST,M.Keb.

Dalam pembuatan makalah ini penulis selaku penyusun menyadari masih banyak
kekurangan baik dari tulisan maupun bahasa yang penulis gunakan. Untuk itu penulis sangat
mengharap kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 14 September 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan lahir
dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara
spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000 gram. Neonatus (BBL) adalah masa
kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini terjadi
pematangan organ hampir pada semua system.

Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature


anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan
yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua
system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan
hepar.Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk
melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengkajian fisik bayi baru lahir?
2. Apa saja karakteristik bayi baru lahir?

1.3 Tujuan
Untuk Mengetahui karakteristik bayi baru lahir secara normal dan agar dapat mendeteksi dan
mencegah ketidaknormalan yang terjadi pada tahap tahap tersebut.

1.4 Sistematika penulisan

untuk memahami lebih jelas makalah ini, maka materi-materi yang tertera pada makalah ini
dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakan, rumusan masalah, tujuan


penulisan, dan sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN MASALAH, berisi tentang teori yang berupa pengertian dan
beberapa penjabaran yang diambil dari sumber yang berkaitan dari materi dalam
makalah ini.
3. BAB III PEMBAHASAN, berisi tentang scenario kasus dan pembahasan atas kasus
tersebut.
4. BAB IV PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengkajian fisik bayi baru lahir


Pengkajian Pertama Pada Bayi Baru LahirPengkajian ini dilakukan di kamar bersalin
setelah bayi lahir dan setelah dilakukan pembersihan jalan nafas/resusitasi, pembersihan
badan bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi ditempatkan di atas tempat tidur yang hangat.
Maksud pemeriksaan ini adalah untuk mengenal/menemukan kelainan yang perlu
mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan, dan kelahiran, misalnya; bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes melitus,
eklamsia berat dan lain-lain, biasanya akan mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi.
Oleh karena itu, pemeriksaan pertama pada bayi baru lahir ini harus segera dilakukan.
Hal ini ditujukan untuk menetapkan keadaan bayi dan untuk menetapkan apakah seorang
bayi dapat dirawat gabung atau di tempat khusus. Dengan pemeriksaan pertama ini juga
bisa menentukan pemeriksaan dan terapi selanjutnya.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengkajian
segara setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir
dari kehidupan dalam uterus kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR,
meliputi appearance (warna kulit) pulse (denyut jantung) grimace (refleks atau respon
terhadap rangsang) activity (tonus otot) and respiratory effourt (usaha bernafas).
Pengkajian sudah dimulai sejak kepala tampak dengan diameter besar di vulva
(crowning). Kedua, pengkajian keadaan fisik. Setelah pengkajian setelah lahir, untuk
memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami penyimpangan. Pengkajian
yang kedua ini akan lebih lengkap apabila disertai dengan hasil pemeriksaan
diagnostik /penunjang lain dan catatan medik yang menunjang.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir merupakan bagian dari prosedur perawatan bayi
segera setelah lahir (immediate care off the newborn):
1. Mempelajari hasil anamnesis, meliputi riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat
keluarga
2. Menilai skor APGAR
3. Melakukan resusitasi neonatus
4. Melakukan perawatan tali pusat, pemotongan jangan terlalu pendek dan harus
diawasi setiap hari
5. Memberikan identifikasi bayi dengan member kartu bertulisan nama ibu, diikatkan
di pergelangan tangan, atau kaki
6. Melakukan pemeriksaan fisik dan obserfasi tanda vital.
7. Meletakkan bayi dalam kamar transisi (jika keadaan umum baik), atau dalam
incubator jika ada indikasi
8. Menentukan tempat perawatan; rawat gabung, rawat khusus, atau rawat intensif
9. Melakuakn prosedur rujukan bila perlu. Jika ada penyakit yang di turunkan dari
ibu, misalnya penyakit hepatitis B aktif, langsung diberikan vaksinasi (globulin)
pada bayi.

Prosedur pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir, antara lain sebagai
berikut:
1. Menginformasikan prosedur dan minta persetujuan orang tua.
2. Mencuci tangan dan keringkan, bila perlu pakai sarung tangan.
3. Memastikan penerangan cukup dan hangat untuk bayi.
4. Memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula, lengan, tangan,
dada, abdomen, tungkai kaki, spinal dan genetalia).
5. Mengidentikikasi warna dan aktifitas bayi.
6. Mencatat miksi dan mekonium bayi
7. Mengukur lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), lingkar perut (LP), lingkar
lengan atas (LLA), menimbang berat badan (BB) dan mengukur panjang badan
(BB) dan mengukur panjang badan (PB) bayi.
8. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua.
9. Mendokumentasi hasil pemeriksaan

2.2 Karakteristik Bayi Baru lahir


a. Karakteristik Umum
1) Bentuk tubuh dan pengukuran besar kepala dan abdomen
2) Tingkat kesadaran: Menangis, tidur tenang, REM, terjaga aktif, tenang tidur, dan
transisional
3) Imunitas atau antibodi mengalir dari ibu melalui plasenta, tidak ada antibodi untuk
pertusis dan cacar
4) Tanda – tanda vital: suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah
b. Karakteristik khusus
1) Kepala: Tulang saling tindih saat lahir, kemudian kembali ke posisi semula
2) Kulit
a) Verniks kaseosa: Pasta seperti keju
b) Milia: bintik-bintik putih pada wajah
c) Lanugo: rambut-rambut halus diseluruh tubuh
d) Deskuaminasi: pengelupasan kulit
e) Eritema toksikum: Alergi kemerahan
f) Bercak monggolian: area berpigmen
g) Tanda lahir: Nevi
h) Ikterik: kekuningan disebabkan oleh hiperbilirubinemia
3) Rambut dan kuku: bervariasi
4) Payudara: mungkin mengalami perbesaran karena pengaruh hormon dari ibu
5) Genitalia: bayi diperiksa untuk mengetahui kelainan
6) Sistem urinarius: berkemih pertama biasanya dalam 24 jam
7) Sistem pernafasan: atelektasis sampai berafas pertama kali

c. Karakteristik fisik yang perlu diketahui


1) Kepala Memanjang
Jika Anda melahirkan secara normal, kepala bayi Anda mungkin memanjang
atau berbentuk aneh. "Bentuk kepala yang aneh adalah hasil dari bayi yang
melewati jalan lahir,” jelas Richard L. Saphir, M.D., profesor klinis pediatri di Mt.
Sinai School of Medicine di New York City. Dua titik lembut di kepala bayi
Anda, yang disebut fontanel, belum menyatu untuk membuat persalinan menjadi
lebih mudah. Seharusnya, kepala akan berubah ke bentuk yang lebih normal
dalam waktu dua minggu. Richard menambahkan, bayi yang dilahirkan melalui
persalinan operasi caesar lebih mungkin ‘mendarat’ di dunia dengan kepala
bundar yang sempurna, meskipun tidak selalu. Ada beberapa bayi dari persalinan
caesar, yang bagian atas tengkoraknya terlihat datar, meniru bentuk rahim.
Kepala bayi yang baru lahir tampak tidak bulat dan mungkin berbentuk seperti
buah melon yang lonjong akibat tekanan dari jalan lahir. Dibandingkan dengan
ukuran tubuhnya, kepala ini cukup besar, sekitar seperempat dari panjang tubuh.
Lehernya pendek dan berlipat lipat. Sebuah selaput keras menutupi dua titik lunak
dari kepala, disebut fontanel, di mana tulang tulang tengkorak belum menyatu dan
menutup dengan sempurna di bagian tersebut. Fontanel anterior adalah fontanel
yang lebih besar dan terletak di puncak kepala dekat dahi, yang akan menutup
setelah 18 sampai 24 bulan. Fontanel posterior, yang terletak di puncak kepala
bagian belakang, menutup setelah 6 bulan. Tidaklah mungkin untuk menduga
seberapa banyak rambut yang akan dipunyai atau yang akan bertahan di kepala
bayi. Beberapa bayi tidak memiliki rambut atau mempunyai sedikit rambut
pendek yang akan rontok dan digantikan setelah sekitar 6 minggu. Ada pula bayi
yang mempunyai banyak rambut dan tidak pernah rontok.
Rata-rata lingkar kepala bayi baru lahir yang cukup bulan adalah sekitar 35
cm. Pertambahan ukuran lingkar kepala bayi normal berbeda-beda, tergantung
jenis kelamin dan usia bayi. Berikut ini adalah ukuran lingkar kepala bayi
perempuan normal:

 Usia 0-3 bulan: 34-39,5 cm. Jika pada bulan ke-3 ukuran lingkar kepala bayi lebih
kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm, maka bisa jadi pertanda adanya masalah
kesehatan.
 Usia 3- 6 bulan: 39,5-42 cm. Lingkar kepala bayi usia 6 bulan dapat dikatakan tidak
normal jika kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm.
 Usia 6-12 bulan: 42-45 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia
12 bulan, pertumbuhan lingkar kepalanya di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm.

Sementara, lingkar kepala normal pada bayi laki-laki adalah:

 Usia 0-3 bulan: 34,5-40,5 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi
usia 3 bulan, ukuran lingkar kepalanya kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm.
 Usia 3-6 bulan: 40,5-43 cm. Jika pada bulan ke-6 lingkar kepalanya masih kurang dari
42 cm atau lebih dari 45 cm, maka bisa jadi bayi menderita masalah kesehatan.

Usia 6-12 tahun: 43-46 cm. Lingkar kepala yang tidak normal saat bayi
berusia 12 bulan adalah kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm

2) Rambut Lanugo
Lanugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus. Pada extreme
prematurity kulit janin sedikit sekali terdapat lanugo. Lanugo mulai tumbuh pada
usia gestasi 24 hingga 25 minggu dan biasanya sangat banyak, terutama di bahu
dan punggung atas ketika memasuki minggu ke 28. Lanugo mulai menipis dimulai
dari punggung bagian bawah. Daerah yang tidak ditutupi lanugo meluas sejalan
dengan maturitasnya dan biasanya yang paling luas terdapat di daerah
lumbosakral. Pada punggung bayi matur biasanya sudah tidak ditutupi lanugo.
Variasi jumlah dan lokasi lanugo pada masing-masing usia gestasi tergantung
pada genetik, kebangsaan, keadaan hormonal, metabolik, serta pengaruh gizi.
Sebagai contoh bayi dari ibu dengan diabetes mempunyai lanugo yang sangat
banyak.
Lanugo berfungsi sebagai jangkar untuk menahan vernix caseosa di kulit.
Bersama-sama mereka melindungi kulit janin yang halus agar tidak rusak oleh
cairan ketuban. Vernix caseosa juga membantu mempersiapkan janin untuk
kehidupan di luar rahim. Ini memberikan pelumasan untuk kelahiran dan
berkontribusi pada termoregulasi, pencegahan kehilangan air, dan kekebalan
bawaan. Tanpa lanugo untuk melabuhkan vernix caseosa, fungsi-fungsi ini akan
terganggu. Saat lahir, beberapa area pada tubuh bayi ada yang masih memiliki
lanugo. Bisa muncul di wajah, dapat pula terlihat di dekat cambang atau telinga.
Anda juga bisa melihatnya di bagian punggung dan atas bokong.

3) Mata Sembab Atau Bengkak


Menurut Robin, setelah bayi Anda lahir, Anda mungkin menyadari bahwa ia
memiliki mata bengkak atau sembap. Robin mengatakan, ini adalah hal wajar
yang terjadi pada bayi saat ia baru dilahirkan. Pasalnya, tekanan pada wajah bayi
di proses persalinan menyebabkan beberapa pembengkakan yang akan
menghilang dengan cukup cepat. Beberapa bayi yang baru lahir sebenarnya
memiliki pembuluh darah kecil yang pecah di bagian putih mata mereka, juga
sejak lahir. Ini juga akan hilang perlahan.

4) Wajah Berjerawat
Umumnya, bayi dilahirkan dengan kemunculan milia di wajahnya. Milia
adalah titik-titik putih datar dan sangat kecil yang menyerupai jerawat. Biasanya,
milia akan muncul pada wajah bayi. Ini mungkin terlihat seperti jerawat, tetapi
sebenarnya ini terjadi karena kelenjar keringat dan minyak tersumbat. Namun
menurut Richard, milia akan menghilang dalam 2-3 minggu. Sementara itu,
Richard mengatakan, Anda boleh saja untuk mencuci area tersebut dengan lembut
menggunakan sabun dan air.

5) Tangan Yang Kebiruan


Bayi yang baru lahir sering memiliki tangan dan kaki berwarna kebiruan, yang
dikenal sebagai sianosis perifer (akrosianosis). Semburat biru ini adalah hasil dari
penurunan aliran darah ke area tubuh tersebut. Di sinilah sebagian besar bayi
kehilangan poin pada penilaian APGAR. Namun, Robin mengungkapkan, tangan
dan kaki biru pada bayi baru lahir tidak menjadi masalah. Jika Anda khawatir,
gendong si kecil dan amati perubahan kulitnya ke warna normal.

6) Kulit Bening Atau Kulit Keriput


Tampilan kulit bayi Anda dapat menjadi pertanda lamanya usia kehamilan.
Contohnya, bayi yang lahir lebih awal dari HPL (hari perkiraan lahir) memiliki
kulit yang tipis, hampir tembus cahaya, dan mungkin masih tertutup vernix
(lapisan putih berminyak yang melindungi kulit janin dari cairan ketuban).
Sementara itu, bayi yang lahir setelah tanggal HPL mungkin hampir tidak
memiliki lanugo dan kulitnya terlihat keriput, seperti terlalu lama terendam air.

7) Tanda Lahir
Bayi berkulit putih sering memiliki hemangioma, yaitu tanda lahir berbentuk
tonjolan berwarna kemerahan. Tanda lahir ini cenderung menghilang selama
beberapa bulan, namun yang biasanya muncul di belakang leher akan cenderung
bertahan lebih lama.
Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian
atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak
mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan
Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua mediterania. Atau
Bercak mongol terlihat seperti bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abu -
abu dengan batas tegas, bisa berukuran sangat besar dan mirip dengan tanda
lebam. Umumnya terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang, kaki,
punggung atas dan bahu.
Bercak mongol terjadi saat melanosit, yaitu sel penghasil melanin yang
memberi warna kulit, terperangkap di dalam lapisan kulit bagian dalam (dermis)
saat janin berkembang dalam kandungan. Kondisi ini menyebabkan sel tersebut
tidak dapat mencapai lapisan kulit bagian luar (epidermis), sehingga
menimbulkan bercak di bawah kulit. Hingga saat ini, belum diketahui dengan
pasti penyebab terperangkapnya sel melanosit tersebut. Namun, kondisi ini lebih
sering terjadi pada bayi yang memiliki warna kulit gelap, termasuk ras Asia atau
Afrika.

Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol
ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang
terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80%
bayi yang berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki lesi ini,
sementara kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi - lesi yang
tersebar luas, terutama pada tempat- tempat yang tidak biasa cenderung tidak
menghilang. Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (Timur)
lahir dengan bercak ini, namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini biasanya
berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar
folikel rambut. Kadang kadang tersebar simetris, dapat juga unilateral. Bercak ini
hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan - kelainan
sistemik.
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau
pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus.
Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat
biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa. Sumber
lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun
pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang
setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol
masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini
biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan
khusus.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan
memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa
yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan
menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak
memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.

8) Kaki Bengkok
Jangan khawatir jika kaki bayi mungil Anda terlihat sedikit menekuk ke arah
dalam atau ke arah luar. Ini merupakan normal karena posisi bayi yang meringkuk
di dalam rahim selama 9 bulan. Untuk memastikannya, Anda dapat bertanya pada
dokter anak atau bidan yang melakukan kunjungan pemeriksaan setelah bayi lahir.
Setelah berusia sekitar 6 bulan, biasanya kaki bayi akan menjadi lebih lurus.
Bagian telapaknya mungkin juga tampak rata. Sebenarnya, lengkungan di telapak
kaki hanya tersembunyi oleh bantalan lemak.

9) Jaringan lemak coklat


Jaringan lemak coklat ditemukan pada bayi baru lahir, mamalia kecil dan mekanisme
homeoterm untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dingin. Termogenesis
nonshivering lebih efisien dalam menyesuaikan diri ketika terpapar dingin dalam waktu
lama, karena jaringan lemak coklat berkembang (Astrup, 1986). Jaringan lemak coklat
berkembang dan mengalami regresi sesuai dengan tingkat stimulasi. Saat lahir, seorang
bayi keluar dari suatu hangat, menuju lingkungan dunia yang dingin, sehingga perlu
untuk bayi beradaptasi terhadap pendinginan, peningkatan oksigenasi dan pemisahan dari
plasenta dalam suatu pakaian efisien secara ekstrem (Gunn et al, 1995). Struktur dan
fungsi jaringan lemak coklat dalam neonatus, lebih jauh mejelaskan kebutuhan suhu yang
unik pada bayi baru lahir.
Dingin merupakan salah satu stressor yang memicu aktivitas saraf simpatis. Saraf
simpatis yang terangsang akan menyebabkan pelepasan norepinephrin pada ujung
sarafnya dipermukaan sel lemak coklat. Norepinephrin akan ditangkap oleh beta-
adrenergik reseptor dipermukaan sel lemak coklat sehingga terjadi aktivasi protein kinase
dan menstimulasi aktivitas uncoupling protein 1 (zat termogenin) di membran
mitokondria sel lemak coklat. Uncoupling protein 1 menyebabkan asam lemak dalam sel
lemak dioksidasi menjadi panas yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah, sehingga tubuh bayi menjadi hangat. Stimulasi simpatis pada pembuluh
darah lemak coklat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga panas lebih cepat
dihantarkan keseluruh tubuh. Sel lemak coklat hanya ada pada bayi dan jumlahnya
menurun sesuai perkembangan usia.
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 KASUS

Di ruang VK Klinik Z seorang perempuan telah melahirkan anak pertama 2 jam yang lalu.
Pada saat bidan mengganti popoknya ibu merasa kaget karena didapati di tangan dan
punggungnya banyak bulu-bulu halus, terlihat ukuran kepala lebih besar dari tubuhnya,
dubokong terlihat ada warna kebiruan, dan tampak ada lapisan-lapisan seperti lemak
menemel dibebereapa tubuhnya.

Apa yang harus dilakukan oleh bidan menyikapi reaksi ibu terhadap bayinya?

3.2 RUMUSAN MASALAH

1. Terdapat bulu-bulu halus yang ada ditubuh bayi. (Bella Novista)

Jawaban: Ini merupakan hal yang normal pada bayi baru lahir. Bulu bulu halus ini
dinamakan lanugo yang berfungsi sebagai jangkar untuk menahan vernix caseosa
dikulit untuk Bersama sama melindungi kulit janin dari cairan ketuban. Lanugo ini
akan menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia bayi.

2. Terlihat proporsi kepala bayi lebih besar dari pada tubuh. (Raisya Haura)

Jawaban: Hal ini merupaka hal wajar pada persalinan pervaginam. Bentuk kepala
yang terlihat besar adalah hasil dari bayi yang melewati jalan lahir. Bentuk kepala
akan berubah pada bentuk yang lebih normal dalam waktu 2 minggu.

3. Lapisan lemak yang menempel pada tubuh bayi. (Anisa N)

Jawabana: Ini merupakan hal yang normal pada bayi baru lahir. Tubuh bayi yang baru
lahir diselubungi oleh vernix caseosa yang bermanfaat untuk memudahkan gerakan
janin melalui jalan lahir dan vernix caseosa memang sudah berkembang pada kulit
janin sejak usia kehamilan sekitar 20 minggu. WHO menyarankan untuk menunda
mandi pertama bayi dan menghapus vernix caseosa setelah 24 jam yang bermanfaat
untuk meningkatkan perlindungan anti bakteri dan mempercepat penyembuhan.

4. Ada tanda warna kebiruan pada bokong bayi. (Chika A)

Jawaban: Warna kebiruan merupakan hal normal dan tidak akan menjadi masalah
menurut Robin. Kebiruan ini dikenal dengan sianosis perifer (akrosianosis). Kebiruan
ini hasil dari penurunan aliran darah ke area tubuh tersebut. Akan menghilang seiring
bertambahnya usia.

3.3 PENDAPAT

1. Bulu-bulu halus pada bayi merupakan hal yang normal untuk menjaga suhu tubuh bayi
yang dinamakan lanugo. (risma Dwi)

2. Lemak yang ada pada kulit bayi merupakan hal yang wajar untuk zat yang melindungi
bayi dari bakteri dan jamur. (Rizkya NF)

3. Bokong kebiruan penyebabnya karena beberapa pigmen yang tidak berhasil keluar
pada saat proses pembentukan. (Azmi)

4. Ukuran kepala bayi lebih besar penyakit disebut makrosefali karena ubun-ubunnya
terbuka atau bsa penyakit radang otak. (Amelia)

5. Besarnya kepala bayi karena terlalu lama di jalan lahir. (Raisya)

6. Hanya terlihat lebih lonjong dari ukuran pada umumnya, namun akan kembali terlihat
normal. (Bella Novista)

3.4 Menyusun Masalah Secara Sistematis

1. Bayi Lahir dari 2 Jam Yang Lalu terdapat lanugo, lemak pada bayi merupakan hal
yang normal.

2. Untuk lingkar kepala yang terlihat besar dari pihak bidan bisa melakukan pengukuran
untuk diameter kepala bayi, jika lingkar kepala masih dalam sekita 33-35 cm maka
masih dikatakan norma. (Rizma Wulan dari)
3. Warna kebiruan pada bayi merupakan hal yang normal dan seiringnya waktu akan
hilang dengan sendirinya (Amelia)

4. Jika, dalam semua permasalahan merupakan hal yang normal maka bisa dikatakan
kurangnya penkes dari bidan maupun kurangnya penkes dari sang Ibu dikarenakan
rendahnya tingkat pendidikan. (Rizma Wulan Dari)

3.5 Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Dalam tujuan kasus pembelajaran kali ini yaitu untuk dapat mengetahui karakteristik
penampilan bayi baru lahir normal. (Rizma Wulan Dari)
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan
lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas
secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000 gram. Pengkajian Pertama
Pada Bayi Baru LahirPengkajian ini dilakukan di kamar bersalin setelah bayi lahir dan
setelah dilakukan pembersihan jalan nafas/resusitasi, pembersihan badan bayi, dan
perawatan tali pusat. Bayi ditempatkan di atas tempat tidur yang hangat. Maksud
pemeriksaan ini adalah untuk mengenal/menemukan kelainan yang perlu
mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan, dan kelahiran. Karakteristik fisik yang perlu diketahui diantaranya: kepala
memanjang atau terlihat lebih besar, rambut lanugo, vernix caseosa, mata sembab atau
bengkak, wajah berjerawat atau biasa disebut milia, tangan yang kebiruan atau daerah
lainnya yang terlihat kebiruan, kulit bening atau kulit keriput, tanda lahir, kaki
bengkok, jaringan lemak coklat

4.2 SARAN
Penting untuk mengetahui karakteristik pada bayi baru lahir secara normal agar dapat
mendeteksi dan mencegah ketidaknormalan yang terjadi pada tahap tahap tersebut.
DAFTAR PUSAKA

https://www.parentstory.com/blog/bayi-baru-lahir-ini-8-karakteristik-fisik-yang-perlu-diketahui
https://www.alodokter.com/ini-informasi-lingkar-kepala-bayi-yang-perlu-anda-
ketahui#:~:text=Pertumbuhan%20ukuran%20kepala%20yang%20tidak,lebih%20kecil%20bisa
%20menandakan%20mikrosefali.
https://www.alodokter.com/bercak-mongol#:~:text=Bercak%20Mongol%20adalah%20bercak
%20berwarna,oleh%20bayi%20yang%20berkulit%20gelap.
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/download/3736/2405

Anda mungkin juga menyukai