Disusun oleh :
Kelompok 2
Tingkat II A Keperawatan
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat pada
waktunya. Shalawat beriring salam kami persembahkan untuk Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman yang berilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini. Pada makalah dengan judul “ Asuhan Keperawatan pada Bayi
Baru Lahir (BBL) ” ini kami menampilkan hasil pemahaman dan kesimpulan dari buku
dan jurnal yang telah kami baca. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini serta kepada Ibu Hj.
pedoman pembaca dalam praktik pembelajaran. Namun, kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Neonatus/BBL adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. (Kamus Istilah Kebidanan.
Siti Maemunah, 2005). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 40
atau 42 minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram. (Bobak,2000) . Bayi baru lahir
(neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40
minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28
hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi
diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Bayi
baru lahir mengalami fase transisi yang cukup berat, yakni dari suatu kehidupan
mungkin kelainan pada bayi. Resiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan, sehingga jika bayi lahir difasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap
tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.Oleh karena itu, peran perawat
keperawatan harus dilakukan dengan cepat, tepat dan didasarkan pada rasional ilmiah.
Asuhan keperawtan yang adekuat pada bayi akan mencegah bahaya pada bayi, misalnya
baru lahir.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Bayi baru lahir/ new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adalah bayi dari lahir sampai
dengan usia 4 minggu, biasanya lahir pada usia kehamilan 38 minggu sampai 42 minggu
(Wong, 2003). Berat rata-rata bayi yang lahir cukup bulan adalah 3,5 – 3,75 kg dan
panjang 50 cm (Simkin, Penny., etal). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding
bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang
lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum
sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang
dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa, bahkan bukan pula miniature anak.
Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa
perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama. Transisi ini hampir
meliputi semua system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system
pernafasan sirkulasi, ginjal dan hepar. Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan
persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).
Fisiologi bayi baru lahir ialah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital
neonates/ bayi baru lahir, yaitu satu organisme yang sedang tumbuh yang baru
mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan ekstra uteri, tiga
faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi.
a) Respirasi Neonatus.
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas harus melalui
paru bayi. Sebelum terjadi pernafasan, neonatus dapat mempertahankan hidupnya dalam
keadaan anoksia lebih lama karena ada kelanjutan metabolisme anaerob. Rangsangan
untuk gerakan pernafasan pertama ialah tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui
jalan lahir.
Penurunan PaO2 dan kenaikan PaCO2 merangsang kemoreseptor terletak disinus
pernafasan. Refleks deflasi, hering breus, selama ekspirasi, setelah inspirasi dengan
tekanan positif, terlihat suatu inspiratory gasp. Respirasi pada masa demalus terutama
diafragmatik dan abdominal dengan biasanya masih tidak teratur dalam hal frekuensi
dan dalamnya pernafasan, setelah paru berfungsi, pertukaran gas dalam paru sama
dengan pada orang dewasa, tetapi oleh karena bronchiolus relatif kecil, mudah terajadi air
tropping.
Pada masa fetus darah plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati,
sebagian langsung ke serambi kiri jantung kemudian ke bilik kiri jangtung, dari bilik darah
dipompa melalui aorta ke seluruh tubuh. Dari bilik kanan darah dipompa sebagian ke paru
ovale secara fungsional, hal ini terjadi pada jam-jam pertama, setelah kelahiran. Tekanan
darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh sejumlah darah yang melalui transfusi plasenta
dan pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian naik lagi dan menjadi
c) Traktus Digestivus.
Traktus digestivus pada neonatus relatif lebih berat dan panjang dibandingkan
orang dewasa. Pada neonatus traktus digestivus mengandung zat yang berwarna hitam
mekonium biasanya dalam 10 jam pertama. Dan dalam 4 hari biasanya tinja sudah
berbentuk dan berwarna biasa. Enzim traktus digestivus biasanya sudah terdapat pada
neonatus kecuali amilase pankreas, aktifitas lipase telah ditemukan pada fetus 7 – 8
bulan.
Segera setelah lahir hati menunjukan perubahan biokimia dan morfologis, yaitu
kenalkan kadar protein dan penurunan kadar lemak dan glikogen. Sel hemopoetik juga
mulai berkurang walaupun memakan waktu agak lama. Luas permukaan neonatus
terlahir lebih besar daripada orang dewasa, sehingg metabolisme basal per kg BB lebih
besar, pada jam pertama energi didapatkan dari pembakaran karbohidrat. Pada hari
kedua energi berasal dari pembakaran lemak, setelah mendapatkan susu lebih kurang
pada hari keenam, energi 60 % didapatkan dari lemak dan 40 % dari karbohidrat.
e) Produksi Panas.
Bila suhu sekitar turun, ada 3 cara tubuh untuk meninggikan suhu, yaitu: aktifitas
otot, shivering, non shivering thermogenesis (NST). Pada neonatus cara untuk
meninggikan suhu terutama dengan NST, yaitu dengan pembakaran ‘ Brown Fat ‘
yang memberikan lebih banyak energi per gram dari pada lemak biasa.
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih
besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraselular luas. Fungsi
ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa, ada
Renal Blood Flow ‘ pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang
dewasa.
g) Kelenjar Endokrin.
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi baru
pembesaran kelenjaran air susu pada bayi laki-laki ataupun perempuan. Kadang-kadang
dapat dilihat ‘ With Drawal ‘ misalnya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai
haid pada bayi perempuan, kelenjar tyroid sudah sempurna terbentuk sewaktu lahir dan
Sewaktu lahir fungsi motorik terutama ialah subkortikol. Setelah lahir jumlah
i) Imunoglobulin.
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum-sum tulang dan lamina
proprianeum dan apendiks plasenta merupakan sawar sehingga fetus bebas dari antigen
dan stress imunologis. Pada bayi baru lahir hanya terdapat globulin gamma G, yaitu
imunologi dari ibu yang dapat melalui plasenta karena berat molekulnya kecil, tetapi bila
ada infeksi yang dapat melalui plasenta seperti illeus,taksoplasma, herpes simpleks dan
penyakit virus lainnya, reaksi imunologi dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma
dan anti body gamma A, gamma G, gamma M, imunologi dalam kolostrum berguna
sebagai proteksi lokal dalam traktus digestivus, misalnya terhadap beberapa strain E.
Colli.
a) Bayi Aterm
setelah 40x/menit.
Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan
Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi
Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda diletakkan ditelapak
Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama
b) Bayi Prematur
c) Bayi Posmatur
Kuku-kuku panjang
Rambut kepala agak tebal
a) Tali pusat harus dijaga sekering mungkin. Tali pusat dapat diusap (dibasuh)
dengan alkohol untuk menjaga agar tetap kering. Tali pusat penting dijaga
kebersihannya. Ajari sang Ibu untuk segera memberitahu jika ada cairan
b) Usap kedua mata bayi dengan kapas atau kain kasa yang kering. Hal ini dapat
c) Suhu tubuh bayi mungkin sedikit diatas normal pada saat lahir tapi akan
segera turun sampai 37,5 0C secara aksila. Denyut nadi normal biasanya
kilogram harus dirawat sebagai bayi kurang bulan. Bayi kurang bulan
memerlukan perawatan khusus untuk menjaga agar bayi tetap hangat. Berikan
e) Kulit bayi biasanya berwarna merah muda. Ketika bayi baru lahir mungkin ada
bahan lengket dikulit yang disebut Verniks. Verniks dapat dibersihkan secara
hati-hati dengan mengusapkan sedikit minyak pada hari kedua. Atau biasa juga
f) Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna
Tujuan pemeriksaan fisik neonatus segera setelah lahir ialah untuk menemukan
kelainan yang segera memerlukan pertolongan dan sehingga dasar untuk pemeriksaan
a) Keadaan Umum.
Keaktifan.
Bila bayi diam, mungkin bayi sedang tidur nyeyak atau mungkin pula ada defresi
susunan saraf pusat karena obat atau karena sesuatu penyakit. Bila bayi bergerak aktif
dipertahankan apakah pergerakan itu simetris atau tidak. Keadaan yang asimetris dapat
Keadaan Gizi
Dapat dinilai dari berat badan, panjang badan, dan kerut pada kulit, ketegangan kulit
Rupa.
Kelainan kongenital tertentu sering sudah dapat dilihat pada rupa neonatus. Misal
Posisi.
Sering bergantung pada letak presentase janin Intravena. Posisi yang biasa adalah pada
Normal warna kulit ialah kemerah-merahan, dilapis oleh verniks caseosa yang
melindungi kulit bayi dan terdiri dari campuran air dan mineral dan mengandung sebum
lainnya. Sel peridermal dan debis lain. Warna kulit menggambarkan beberapa keadaan
misalnya warna pucat terdapat anemia, renjatan, warna kuning terdapat pada
inkompatibilitas antara darah ibu dan bayi, sepsis. Warna biru ditemukan pada aspiksia
livida. Kelainan jantung kongenital dengan pirau dari kanan dan kiri.
berhimpitan dengan tulang oksipitas dan frontal, sehingga mengukur lingkaran kepala
sebaiknya ditunggu setelah “ moulage” itu hilang, lingkaran kepala besar ialah melalui
Apgar Score
Apgar Score adalah sebuah metode yang diperkenalkan pertam kali oleh Dr. Virginia
Apgar sebagai sebuah metode sederhana untuk menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir.
Tanda 0 1 2 Angka
A: Pucat Badan merah, Seluruh ...
ekstremitas tubuh
(Warna biru kemerahan-
Kulit) merahan
P: Tidak ada <100 > 100 ...
(Frekuensi
jantung)
G: Tidak ada Sedikit Menangis, ...
(Reaksi gerakan batuk/bersin
terhadap mimik
rangsangan)
A: Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif ...
(Tonus otot) dalam fleksi
sedikit
R: Tidak ada Lambat/ Menangis ...
(Usaha menangis kuat
bernafas) lemah
Jumlah Total
a) Asfiksia berat : nilai Apgar 0-3. Memerlukan resusitasi segera secara aktif,
natrikus bikarbonat 7,5 %, 2,4 ml per kg berat badan, dan cairan glukosa 40% 1-2
b) Asfiksia ringan sedang dengan nilai Apgar 4-6 memerlukan resusitasi dan
digerakan akan terjadi refleks baru abduksi dan ekstensi. Lengan dan tangannya
b) Refleks Graps : Bila telapak dirangsang tangan akan memberi reaksi seperti
menggenggam.
c) Refleks Walking : Bila telapak kaki ditekan pada sebuah bangku atau pada
suatu tempat yang datar, maka bayi akan bereaksi seperti berjalan.
d) Refleks Rooting : Bayi baru lahir bila disentuh pipinya akan menoleh kearah
sentuhan. Bila bibirnya dirangsang atau disentuh, dia akan membuka mulut dan
Pengkajian
1. Biodata.
- Identitas bayi.
2. Riwayat Kesehatan.
- Riwayat penyakit sekarang : Cara lahir, apgar score, cara lahir, kesadaran.
3. Pemeriksaan Fisik.
- Keadaan umum.
Kesadaran.
Vital sign.
Antropometri.
- Kepala : Apakah ada trauma persalinan, adanya caput, chepal hematom, tanda
forcep.
- Sistem gastrointestinal : Apakah palatum keras dan lunak, apakah bayi menolak
- Tali pusat : Periksa apakah ada pendarahan, tanda infeksi, keadaan dan jumlah
- Ekstrimitas : Cacat bawaan, kelainan bentuk, jumlah, bengkak, posisi / postur normal
/ abnormal.
4. Pemeriksaan Fisik.
- Apgar Score.
- Sistem neurologis.
5. Pemeriksaan Laboratorium.
- Jenis ketonuria.
- Hematokrit.
a) Bersihan jalan nafas tak efektif b/d tertumpuknya pada saluran napas
b) Risiko penurunan suhu tubuh b/d proses pelepasan panas yang berlebihan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan memahami dan dapat menjalankan asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir dengan tepat dan sesuai prosedur sangat penting
dilakukan agar dapat menerapkan praktik yang benar di dunia kerja dan tentunya
menjamin keselamatan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Pusdiknakes.1995. .DepKesRI; Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. 1998. . Jakarta; EGC
Bobak, , Edisi 4, Jakarta : EGC. 2004
Doengoes, Marilynn, E. . Jakarta : EGC. 2001
Manuaba, Ida Bagus Gde,
Jakarta : EGC. 1998
Mochtar, Rustam. . Jilid I. Jakarta : EGC. 1998
Prawirohardjo,