Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Prasekolah


“MATERI 1 BAYI BARU LAHIR NORMAL”
Dosen : Ibu Irmasanti Fajrin, S.ST, M.Keb

Disusun Oleh Kelompok 1 (2B) :

1. Patrishea K.P Tumewu 711540120034


2. Yunifer Tamaka 711540120078
3. Sonia Mutiara Alfatihah 711540120081
4. Naomi Ogelang 711540120005
5. Nurfadila Mudin 711540120068
6. Trifena Y. Maras 711540120082
7. Lasmaria Togatorop 711540120027
8. Nur Shaiba Luas 711540120031
9. Tarisah Mangempaus 711540120075
10. Siti Hajar Amin 711540120038
11. Rahmayanti Kasman Putri 711540120071
12. Nanda Walta d nusi 711540120065

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi, Blita Dan Anak Prasekolah dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi, Blita Dan Anak Prasekolah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ibu Irmasanti Fajrin,
S.ST, M.Keb selaku dosen Mata kuliah. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Manado, 09 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUl…………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..1
C. Tujuan………………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………...2
A. Pengertian Bayi Baru Lahir…………………………………………………………2
B. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Bayi Baru Lahir……………………...3
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...5
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..6
B. Saran………………………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram,
cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital
(cacat bawaan) yang berat. (Kukuh Rahardjo, 2014 : 5). Sedangkan, asuhan
pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru
lahir tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar
bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha nafas spontan dengan sedikit
bantuan. (Prawirohardjo, 2009 : 28).
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahakan
suhu tubuh bayi terutama pada bayi berat lahir rendah, pemotongan dan
perawatan tali pusat, pemberian air susu ibu (ASI) dalam usaha menurunkan
angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan
kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi
petugas kesehatan bayi dan anak. Neonatus pada minggu-minggu pertama
sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu ibu hamil dan melahirkan.
(JNPK – KR, 2013 : 119)

B. Rumusan Masalah
Dapat memahami masalah sebagi berikut :
- Memahami Pengertian Bayi Baru Lahir
- Memahami Perubahan-perubahan yang terjadi pada Bayi Baru Lahir
C. Tujuan
- Mampu memahami konsep bayi baru lahir
- Mampu memahami Perubahan-perubahan yang terjadi pada Bayi Baru
Lahir
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
a. Pengertian
Ada beberapa pengertian menurut beberapa ahli

Bayi baru lahir


adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu, lahir melalui jalan lahir dengan presentasi
kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, berat badan
antara 2500 gram sampai 4000 gram serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan ekstrauteri (Prawirohardjo, 2007).
Bayi Baru Lahir Normal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram (Saifudin, 2009).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasivbelakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada
usiavkehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan
beratvbadan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan
(Yeyeh& Lia, 2002:2).
Menurut Rohan (2013) Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir
aterm antara 37 – 42 minggu, berat badan 2500 – 4000 gram, panjang
lahir 48 – 52 cm. lingkar dada 30 – 38 cm, lingkar kepala 33 – 35 cm,
lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut jantung 120 – 160 kali/menit,
kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup,
rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna,
kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, gerakan aktif, bayi
langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai
dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang
sedangkan genetalia pada perempuan kematangan ditandai dengan
vagina dan uterus yang berlubang labia mayora menutup labia minora,
refleks rooting (mencari putting susu) terbentuk dengan baik, refleks
sucking sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping sudah baik,
eliminasi baik, urin dan meconium keluar dalam 24 jam pertama.
b. Ciri-ciri bayi baru lahir
 Berat badan 2500 - 4000 gram
 Panjang badan 48-52 cm
 Lingkar dada 30-38 cm
 Lingkar kepala 33-35 cm
 Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit
 Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit
 Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup.
 Genetalia; Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
Laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
 Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
 Reflek graps atau menggenggam sudah baik
 Eliminasi baik, meconium akan keluar dalam 24 jam pertama,
meconium berwarna hitam kecoklatan (Marmi & kukuh, 2012:8-9).

B. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAYI BARU LAHIR


a) Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi lahir bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih redah
dari suhu didalam rahim Ibu. Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar
25°c maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi, dan
evaporasi sebanyak 200kal/kg bb/menit. Sedangkan produksi panas
yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10 nya. Keadaan ini menyebabkan
penurunan suhu tubuh sebanyak 2°C dalam waktu 15 menit, akibat
suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan
oksigen pun meningkat
b) Perubahan Pernapasan
Selama dalam uterus, janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui
plasenta setelah bayi lahir. Setelah bayi lahir pertukaran gas harus
melalui paru-paru bayi. Pemapasan pertama pada bayi baru lahir
terjadi normal dalam waktu 30 detik setelah kelahiran, tekanan rongga
dada bayi pada saat melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan
cairan paru-paru (pada bayi normal jumlahnya 80 sampai 100 ml)
kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut, sehingga cairan yang hilang
ini diganti dengan udara. Paru-paru berkembang sehingga rongga
dada kembali pada bentuk semula pemapasan pada neonatus
terutama pemapasan diafragmatik dan abdominal dan biasanya masih
tidak teratur/frekuensi dan dalamnya pemapasan
c) Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2
meningkat dan tekanan CO2 menurun, hal ini mengakibatkan turunnya
resistensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah ke alat tersebut
meningkat, hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir
ke paru-paru dan ductus arteriosus menutup. Dengan menciutnya
arteri dan vena umbilical kemudian tali pusat dipotong aliran darah dari
plasenta melalui vena cava inverior dan foramen oval ekeatrium kiri
terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang
hidup diluar badan ibu
d) Perubahan alat pencernaan hati, ginjal, dan alat lainnya mulai
berfungsi. (dr.Arief, 2009).
Ada penjelasan tentang penatalaksaan pada BBL normal
Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Normal
Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah transisi dari
kehidupan intrauterine ke ekstrauterine berjalan dengan lancar dan tidak ada
kelainan. Pemeriksaan medis komprehensif dilakukan dalam 24 jam pertama
kehidupan. Pemeriksaan rutin pada bayi baru lahir harus dilakukan, tujuannya untuk
mendeteksi kelainan atau anomali kongenital yang muncul pada setiap kelahiran
dalam 10-20 per 1000 kelahiran, pengelolaan lebih lanjut dari setiap kelainan yang
terdeteksi pada saat antenatal, mempertimbangkan masalah potensial terkait riwayat
kehamilan ibu dan kelainan yang diturunkan, dan memberikan promosi kesehatan,
terutama pencegahan terhadap sudden infant death syndrome (SIDS) (Lissauer,
2013).
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk
membersihkan jalan napas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan
suhu tubuh bayi, identifikasi, dan pencegahan infeksi (Saifuddin, 2008). Asuhan bayi
baru lahir meliputi
1. Pencegahan Infeksi (PI)
2. Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi Untuk menilai apakah
bayi mengalami asfiksia atau tidak dilakukan penilaian sepintas setelah
seluruh tubuh bayi lahir dengan tiga pertanyaan :
a. Apakah kehamilan cukup bulan?
b. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?
c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
Jika ada jawaban “tidak” kemungkinan bayi mengalami asfiksia sehingga harus
segera dilakukan resusitasi. Penghisapan lendir pada jalan napas bayi tidak
dilakukan secara rutin (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Pemberian Imunisasi Hepatitis B
Pemberian imunisasi Hepatitis B ini untuk mencegah infeksi Hepatitis B di berikan
pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject) di suntik, IM dipaha kanan
dan selanjutnya di berikan ulangan sesuai imunisasi dasar lengkap.
Pemotongan dan perawatan tali pusat
Setelah penilaian sepintas dan tidak ada tanda asfiksia pada bayi, dilakukan
manajemen bayi baru lahir normal dengan mengeringkan bayi mulai dari muka,
kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks, kemudian bayi diletakkan di atas dada atau perut ibu. Setelah pemberian
oksitosin pada ibu, lakukan pemotongan tali pusat dengan satu tangan melindungi
perut bayi. Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat (Kementerian Kesehatan RI,
2013).
Perawatan rutin untuk tali pusat adalah selalu cuci tangan sebelum
memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering dan terpapar udara, membersihkan
dengan air, menghindari dengan alkohol karena menghambat pelepasan tali pusat,
dan melipat popok di bawah umbilikus (Lissauer, 2013).
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di
dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD selama
1 jam. Biarkan bayi mencari, menemukan puting, dan mulai menyusu. Sebagian
besar bayi akan berhasil melakukan IMD dalam waktu 60-90 menit, menyusu
pertama biasanya berlangsung pada menit ke- 45-60 dan berlangsung selama 10-20
menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara (Kementerian Kesehatan RI,
2013).
Jika bayi belum menemukan puting ibu dalam waktu 1 jam, posisikan bayi lebih
dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30-60 menit
berikutnya. Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu 2 jam, lanjutkan
asuhan perawatan neonatal esensial lainnya (menimbang, pemberian vitamin K,
salep mata, serta pemberian gelang pengenal) kemudian dikembalikan lagi kepada
ibu untuk belajar menyusu (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir (BBL)
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi.
Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan tetap berada di fasilitas tersebut
selama 24 jam karena risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan. saat kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali
pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari (Kementerian Kesehatan RI,
2010).

Pemberian ASI eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika memungkinkan dilanjutkan dengan pemberian
ASI dan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. Pemberian ASI ekslusif
mempunyai dasar hukum yang diatur dalam SK Menkes Nomor
450/Menkes/SK/IV/2004 tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
Setiap bayi mempunyai hak untuk dipenuhi kebutuhan dasarnya seperti Inisiasi
Menyusu Dini (IMD), ASI Ekslusif, dan imunisasi serta pengamanan dan
perlindungan bayi baru lahir dari upaya penculikan dan perdagangan bayi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil penjelasan yang sudah didapatkan, bisa untuk dipahami dengan
manarik kesimpulan bahwa Konsep Dasar Bayi Baru lahir Normal Patut kira
pelajari. bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru
lahir tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar
bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha nafas spontan dengan sedikit
bantuan. (Prawirohardjo, 2009 : 28).Adapun permasalahan yang terjadi pada
bayi baru lahir adalah asfiksia neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat,
kejang, BBLR, hipotermi, dll. (Muslihatun, 2010 : 6).
Ada juga ciri ciri mulai dari berat badan tinggi badan dll.
B. Saran
Saran nya kita para penerus tenaga kesehatan harus lebih paham dan
mengerti tentang teori-teori yang ada dan dapan memberikan asuhan
kebidanan neonatus bayi baru lahir dengan baik
DAFTAR PUSAKA
MNH, JNPK-KR dan DepKes. 2002. Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta :
DepKes.RI
DepKes. 2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : DepKes.RI
Saifuddin, abdul bari.2002. “ Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal “. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2324/3/BAB%20II.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/172/jtptunimus-gdl-ristiaanaw-8563-3-babii.pdf
https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/R0313027_bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai