Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul asuhan kebidanan neonates bayi
balita dan anak pra sekolah untuk mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Abdi Nusantara. Modul
ini digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa,dan pembimbing semua pihak untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan kompetensi dalam mata kuliah asuhan kebidanan neonates bayi balita dan
anak pra sekolah.
Modul asuhan kebidanan neonates bayi balita dan anak pra sekolah disusun atas bantuan
dan kerjasama semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih bagi semua pihak
yang telah membantu. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan dan kerjasama tersebut
dengan kebaikan pula. Amin penyusun menyadari modul asuhan kebidanan neonates bayi balita
dan anak pra sekolah ini jauh dari kesempurnaan,sehingga saran dan masukan sangat diharapkan.
Penulis
PENDAHULUAN
Salam sejahtera untuk anda semua. Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kita semua. Amiiin
Definisi Neonatus (Bayi Baru Lahir) normal adalah bayi yang baru lahir sampai
usia 4 minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.Bayi lahir melalui jalan lahir
dengan presentasi kepala ssecara spontan tanpa gangguan,menangis kuat,nafas secara spontan
dan teratur, berat badan antara 2500-4000gram dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter,
walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil).
Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan
tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan,
tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir
mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi
pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu. Asuhan segera bayi
baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran
sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit
bantuan atau gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan
keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-
42 minggu dan dengan berat 2.500- 4.000 gram.
2) KDK I dan II
3) Konsep Kebidanan
f. Pertemuan :1
g. Nama dosen/tim :
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan
kebidanan pada Neonatus bayi balita dan anak pra sekolah didasari konsep-konsep,sikap dan
ketrampilan serta hasil evidence based.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat menjelaskan konsep dari neonatus bayi
balita dan anak pra sekolah.
3. Menguraikan tujuan asuhan neonatus bayi balita dan anak pra sekolah.
4. Menganalisis peran bidan pada asuhan neonatus bayi balita dan anak
pra sekolah
Pokok-pokok Materi
1.Adaptasi BBL
j. METODE PEMBELAJARAN
- SGD
- DL
- CL
k. Metode Penilaian
1. Pertanyaan lisan
2. Pertanyaan tertulis
l. Buku Sumber
1. Varney’s, Midwifery, 2012
2. FK-UI, Ilmu Kesehatan Anak 1 dan 3
3. Depkes RI, Program Ummunisasi
4. Depkes RI, MTBS, Modul, 2012
5. Suci Ningsih, Tumbuh Kembang Anak.2002
6. H. Markum 2001, Buku Ajar IKA, Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FKUI
7. Nelson, Tahun 2000, Ilmu Kesehatan Anak,
Vol I Edisi 15, EGC, Jakarta
8. A. Aziz Alimul Hidayat, 2009, Pengantar
Ilmu Kesehatan Anak, Penerbit, Talenta
Medika
9. Patricia W. Lodewig, 2006, Asuhan Ibu dan
Bayi Baru Lahir, EGC
URAIAN MEMAHAMI KONSEP ASUHAN
MATERI NEONATUS BAYI DAN BALITA
Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah :
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabnga dan
kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini
terus berlanjit sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan
alveolusnakan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya
gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan
mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru
dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak.
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama
persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara
mekanis.
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang
pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi
sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan
pernapasan janin.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin)
yang cukup dan aliran darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20
minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-
34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan
permukaan paru dan membantu untuk menstabilkandinding alveolus sehingga tidak
kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan,
yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan
penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini
menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan
lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru.
Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria kehilangan keuntungan dari
kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu
lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi
ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-
paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.Untuk
membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan
besar :
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem
pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara
mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.
1) Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah
ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan
atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan
oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara
fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem.
Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami deoksigenasi dari
plasenta ke permukaan dalam hepar
b). Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai hepar dan
mengalirkan sebagian besar darah baru yang mengalami
oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
c). Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat atrium
dextra ke dalam ventriculus sinistra
d). Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari venrtriculuc dexter dan
aorta desendens
e). Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang mengembalikan darah dari fetus ke
plasenta. Pada feniculus umbulicalis, arteri ini dikenal
sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri
tersebut dikenal sebagai arteri hypogastica.
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke
permukaan dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan
hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior
b). Ductus venosus : adalah cabang – cabang dari vena umbilicalis dan mengalirkan
sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke
dalam vena cava inferior
c). Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar dalam ekstremitas
inferior dan badan fetus, menerima darah dari vena
hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke
atrium dextrum
d). Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar darah yang mengalami
oksigenasi dalam ventriculus dextra untuk menuju ke
atrium sinistra, dari sini darah melewati valvula mitralis
ke ventriculuc sinister dan kemudian melaui aorta
masuk kedalam cabang ascendensnya untuk memasok
darah bagi kepala dan ekstremitas superior. Dengan
demikian hepar, jantung dan serebrum menerima darah
baru yang mengalami oksigenasi
e). Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior
ke atrium dextrum. Darah ini bersama sisa aliran yang
dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula
tricuspidallis masuk ke dalam venriculus dexter
g). Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter
ke dalam aorta descendens untuk memasok darah bagi
abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior
h). Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa
darah kembali ke plasenta dengan mengandung leih
banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari
peredaran darah maternal
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.
EVALUASI FORMATIF
1. Seorang ibu melahirkan 1 jam yang lalu di BPS, usia kehamilan 40 minggu, BB: 2.800
gram PB: 48 cm, bergerak aktif, warna kulit kemerahan, RR: 40 x /menit, Nadi: 130
x/menit, suhu: 36oC.
Pertanyaan :
Apa diagnosa yang tepat pada Bayi Baru Lahir tersebut ?
a. BBL Normal
b. BBL dengan asfiksia
c. BBL dengan Hipotermia
d. BBL dengan lebih bulan
e. BBL dengan infeksi
Jawaban : a. BBL Normal
2. Seorang bayi lahir spontan di BPM. Berat badan 3500 gram, panjang badan 51 cm,
pernapasan 45 x/menit. Bayi menetek kuat, talin pusat tidak ada tanda-tanda infeksi.
Pertanyaan :
Sebelum dibawa pulang informasi yang harus diberikan pada bayi Ny B adalah……
a. Pemberian asi setiap 3 jam
b. Pemberian PASI setisp saat
c. Pemberian antibiotik secara rutin agar tidak terjadi infeksi
d. Pemberian makanan tambahan agar bayi cepat besar
e. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak kedinginan
3. Bayi A baru lahir 15 menit yang lalu, dengan DJJ 50 x/m, tonus otot sedikit, warna kulit
kebiruan, suhu 36 C, RR tidak teratur.
Jawaban : a. 5
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam modul ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul modul
ini. Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.