DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya lah kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Askeb Kehamilan dari
dosen pengempu ibu Hastuti Usman,SST.,M.Keb. Di jurusan kebidanan, prodi D4
kebidanan politeknik kesehatan kemenkes palu.
Terlepas dari semuannya itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
Tubuh.............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat waktu lahir, tubuh bayi baru lahir berpindah dari ketergantungan total ke
kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit ini dikenal sebagai periode transisi-
periode yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu dan berlanjut selama beberapa organ,
misalnya paru-paru, mengalami perubahan yang pesat sehingga selesai dengan sempurna
dalam beberapa hari setelah lahir. Sistem organ yang lain, seperti sistem hepatik,
memerlukan waktu lebih lama untuk berubah ke fungsi ekstrauteri. Secara keseluruhan,
Masalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita adalah masa neonatus (bayi
baru lahir 0-28 hari). Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak adalah
asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi. Menurut hasil Riskesdas 2013 menunjukkan
bahwa 57% dari kematian neonatal terjadi pada umur 0-6 hari Profil Kesehatan Indonesia
IMD (Inisiasi Menyusui Dini) merupakan salah satu tindakan yang harus diketahui oleh
tenaga kesehatan. Segera setelah dilahirkan, bayi diletakkan di dada atau perut ibu selama
paling sedikit satu jam untuk memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan
menemukan puting ibunya. IMD memiliki manfaat tersendiri bagi ibu maupun bayinya
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme yang terpapar atau
terkontaminasi selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir.
Untuk tidak menambah resiko infeksi maka sebelum manangani bayi baru lahir, pastikan
penolong persalinan dan pemberi asuhan bayi baru lahir telah melakukan upaya pencegahan
kekebalan tubuh !
1.3 Tujuan
kekebalan tubuh
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat didalam kandungan bayi mengambil O2 dan melepaskan CO2 melalui plasenta.
Paru-paru janin mengandung cairan yang disebut dengan surfaktan. Produksi surfaktan
dimulai pada 20 minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru-paru
matang sekitar 30-40 minggu kehamilan. Surfaktan berfungsi untuk mengurangi tekanan
permukaan alveoli dan menstabilkan dinding alveoli sehingga tidak kolaps pada akhir
pernapasan.
Ketika tali pusat dipotong maka akan terjadi pengurangan O2 dan akumulasi CO2 dalam
darah bayi, sehingga akan merangsang pusat pernafasan untuk memulai pernafasan pertama
pada paru-paru. Pada bayi normal pernapsan pertama terjadi dalam waktu 10 detik pertama
sesudah lahir.
perubahan dari fase intrauterus menuju ekstrauterus. Bayi baru lahir harus mulai segera
3
mulai bernafas. Selama kehamilan organ yang berperan dalam respirasi janin sampai janin
Paru – paru yang bermula dari suatu titik yang muncul dari Pharynx yang bercabang
dan kemudian cabang lagi sehingga membentuk struktur pencabangan bronkus. Proses
tersebut terus berlanjut setelah kelahiran hingga kira-kira usia anak 8 tahun sampai jumlah
bronkhiolus dan alveolus berkembang sepenuhnya. Agar alveolus dapat berfungsi, harus
ada surfaktan yang cukup dan aliran darah ke paru-paru. Surfaktan adalah lipoprotein yang
dapat mengurangi ketegangan permukaan dalam alveoli dan membantu dalam pertukaran
gas. Bagian ini di produksi pertama kali dari usia kehamilan 20 minggu dan jumlahnya akan
terus bertambah hingga paru–paru menjadi dewasa pada minggu 30 – 34 minggu. Ketidak
hidupnya seorang bayi baru lahir oleh karena luas permukaan alveoli yang terbatas serta
peristiwa mekanis seperti penekanan toraks pada proses kelahiran pervagina dan tekanan
yang tinggi pada toraks tersebut tiba-tiba hilang ketika bayi lahir disertai oleh stimulus fisik,
nyeri, cahaya suara menyebabkan perangsangan pusat pernafasan. Pada saat bayi mencapai
cukup bulan, kurang dari 100 ml cairan paru–paru terdapat di dalam nafasnya. Selama
proses kelahiran, kompresi dinding dada akan membantu pengeluaran sebagian dari cairan
ini dan lebihnya akan diserap oleh sirkulasi pulmonum serta sistem limphatik setelah
kelahiran bayi. Neonatus yang dilahirkan dengan SC (Secsio Cesarea) tidak mendapat
penekanan thorak sehingga paru–parunya terisi cairan dalam waktu yang lebih lama. Cairan
4
yang mengisi mulut dan trakhea sebagian dikeluarkan dan udara mulai mengisi sistem
pernafasan ini.
c. Menentukan volume paru neonatus dan karakteristik fungsi paru–paru bayi baru
lahir.
Dengan tarikan nafas yang pertama, udara di ruangan mulai mengisi saluran napas
besar trakhea neonatus dan bronkus. Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang
darah paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan
paru.
Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu. Peredaran
darah janin berlangsung selama kehidupan intra uteri, di mana plasenta memegang peranan
penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin. Kegagalan fungsi plasenta dapat
5
menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Walaupun
organ-organ janin belum berfungsi, peredaran darah janin berfungsi untuk memenuhi nutrisi
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi
sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Sistem peredaran darah
1. Foramen Ovale merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi
kanan yang memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior
menyeberang ke serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi
2. Duktus Arteriosus Bothalli merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis
dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava
inferior. Pada titik ini darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya
4. Vena Umbilikal memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan
membawa darah yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi
1. Plasenta merupakan tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis merupakan tempat mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari
janin ke plasenta.
6
3. Hati adalah tempat terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus
venosus arantii.
4. Jantung adalah tempat terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah
Darah janin dialirkan ke placenta melalui vena umbilicalis yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut janin. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta,
darahnya beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena hepatica ke dalam vena
cava inferior. Cabang satunya ialah Ductus venosus Arantii yang langsung masuk ke
dalam vena cava interior. Dengan demikian vena cava inferior setelah di masuki darah v.
hepatica dan darah ductus venosus arantii mengandung darah bersih, tapi dicampuri “
Darah dari v. cava inferior setelah masuk kedalam serambi kanan sebagaian masuk
ke serambi kiri melalui foramen ovale, dan sebagaian mengalir ke dalam bilik kanan
bersama-sama dengan darah vena cava superior yang membawa darah dari kepala dan
anggota atas. Darah dari bilik kanan masuk ke a. pulmonalis, tetapi sebelum sampai ke
paru-paru sebagaian dialirkan ke aorta melalui ductus arteriosus botalli. Sebagaian kecil
pergi keparu-paru dan melalui vena pulmonalis masuk keserambi kiri dan bersama
dengan darah dari vena cava inferior masuk ke dalam bilik kiri, dan terus ke aorta.
Darah yang keparu-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi
makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh. Darah Aorta disebarkan ke alat-alat
badan, tatapi darah banyak menuju ke a. hypogastricae (cabang dari art. Iliaca communis)
7
lalu kea a. umbilicales dan selanjutnya ke placenta. Jadi darah yang berdar kejanin selalu
bersifat “ darah campuran “ dan isi vena cava inferior lebih bersih dari isi aorta.
Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang
mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh:
sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari
udara sehingga terjadi oblitersi pada duktus arteriosus bothalli. Tekanan dalam
atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan
yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini
langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena
Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena
bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan menjadi ligamentum
arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal menjadi ligamentum
teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum serta foramen ovale
sebagai arteri vesical superior. Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah
bayi menangis dan tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah
dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.
9
2.3 Perubahan Sistem Metabolisme Glukosa, Gastrointestinal, Dan
Kekebalan Tubuh
Selama dalam kandungan kebutuhan glukosa bayi dipenuhi oleh ibu. Saat
bayi lahir dan tali pusat dipotong, bayi harus mempertahankan kadar glukosanya
sendiri. Kadar glukosa bayi akan turun dengan cepat (1-2 jam pertama kelahiran)
tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus
mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru
lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam). Jika
cadangan glukosa tubuh habis digunakan, sementara bayi tidak mendapat asupan
dari luar, beresiko terjadinya hipoglisemia dengan gejala kejang, sianosis, apnoe,
tangis lemah, letargi dan menolak makan. Akibat jangka panjang dapat merusak
(glikoneogenesis)
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup,
akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi). Hal ini hanya terjadi jika
bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi yang sehat akan
10
menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan
terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang
jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen
Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi
yang mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merupakan
Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas meliputi : kejang-kejang
halus, sianosis, apneu, tangis lemah, letargi, lunglai dan menolak makanan.
Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka panjang
11
2. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan.
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik pada saat lahir.
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan
(selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung
masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan
neonatus. Kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30cc untuk bayi baru
lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat
bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang diatur
12
3. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh
kehamilan maka limfosit juga banyak di temukan dalam ferifer dan terdapat pula
dibentuk paling banyak setelah 2 bulan bayi dilahirkan. Gamma G globulin janin
di dapat dari ibu melalui plasenta. Bila terjadi infeksi maka janin mengadakan
pada kehamilan 2 bulan dan banyak ditemukan segera setelah lahir, khususnya
sekret dari traktus digestifus, respiratorus, kelenjar ludah, pancreas dan traktus
urogenital.
setara dengan keadaan flora normal dalam saluran pencernaan. Akan tetapi bayi
hanya dilindungi oleh Gamma G immunoglobulin dari ibu dan terbatas kadarnya
berkemungkinan besar rentan infeksi dan sepsis. Sistem imunitas bayi baru lahir
infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan
alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan
kekebalan alami:
13
Fungsi saringan saluran napas
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang
membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah
ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan
pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan
terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupan anak.
Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem
kekebalan tubuh.
antigen tertentu. Ada tiga macam imunoglobulin (Ig) atau antibodi (huruf
menunjukan masing-masing golongan ),yaitu IgG, igA, dan IgM. Hanya IgG yang
cukup kecil melewati pembatas plasenta , IgG merupakan golongan antibodi yang
sangat penting dan kira-kira 75% dari seluruh antibodi. IgG mempunyai
kekebalan terhadap infeksi kuman virus tertentu. Pada waktu lahir, tingkat IgG
bayi sama dengan atau sedikit lebih banyak daripada ibu. Tingkat Ig ini
14
IgM dan IgA tidak melintasi pembatas plasenta, namun dibuat oleh janin.
Tingkat IgM pada periode kehamilan besarnya 20% dari IgM orang bisa dan
diperlukan waktu 2 tahun untuk dapat menyamai tingkat orang dewasa. Tingkat
IgM yang relatif rendah membuat bayi rentan terkena infeksi. IgM juga penting
sebab sebagian besar antibodi yang terbentuk pada sewaktu terjadi respons primer
adalah golongan ini. Tingkat IgA sangat rendah dan diproduksi dalam waktu yang
lama walaupun tingkat salive sekresi mencapai tingkat orang dewasa dalam kurun
waktu 2 bulan. IgA melindungi dari infeksi saluran pernafasan, saluran usus
lambung, dan mata. Sedangkan imunoglobulin jenis lainnya, yaitu IgD dan IgE,
15
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, suhu dikendalikan dari pusat
penurun panas dan pusat peningkatan panas di hipotalamus, area otak di dekat kelenjar
hipofisis, sehingga bayi akan mengalami stress dengan adanya perubahan perubahan
lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan
luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat
kulit, pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Pembentukan suhu pada bayi baru lahir tanpa disertai menggigil adalah merupakan hasil
penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di
seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar
lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang
akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh
Lemak coklat ditemukan di sekitar leher dan antara skapula, melintasi garis
Lemak coklat juga mengelilingi pembuluh darah torax mayor dan bantalan ginjal.
Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress
dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat
bayi.
16
Ketika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia,
hipoksia dan asidosis. Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas merupakan prioritas
utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBL
Konduksi Kehilangan panas akibat kontak langsung antara tubuh bayi dengan
Konveksi Kehilangan panas akibat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih
dingin.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pernapasan merupakan sistem yang paling tertantang ketika mengalami
perubahan dari fase intrauterus menuju ekstrauterus. Bayi baru lahir harus mulai segera
mulai bernafas. Selama kehamilan organ yang berperan dalam respirasi janin sampai janin
lahir adalah placenta. Pada saat lahir bayi akan beradaptasi dengan bernafas melewati paru-
parunya. Selain sistem pernapasan terjadi juga perubahan pada peredaran darah yang
mulanya peredaran darah janin sangat tergantung pada peredaran darah ibu. Peredaran darah
janin berlangsung selama kehidupan intra uteri, di mana plasenta memegang peranan
penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin. Pada saat lahir bayi tidak lagi tergantng
Selama dalam kandungan kebutuhan glukosa bayi dipenuhi oleh ibu. Saat bayi lahir
dan tali pusat dipotong, bayi harus mempertahankan kadar glukosanya sendiri. Kadar
glukosa bayi akan turun dengan cepat (1-2 jam pertama kelahiran) yang sebagian digunakan
untuk menghasilkan panas dan mencegah hipotermia. Sebelum lahir, janin cukup bulan akan
mulai menghisap dan menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk
baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk dan mencerna makanan
(selain susu) masih terbatas. Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel
darah yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel
darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan
18
3.2 Saran
Diharapkan untuk seluruh calon bidan agar dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada klien.
Dalam menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik dan program-program yang
tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan, sehingga asuhan yang diberikan berkualitas dan
19
DAFTAR PUSTAKA
20