Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


Dosen Pengempu : Mercy J. Kaparang, SKM.,M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 3

Ni Putu Yuni Widiasih : PO7124320043


Nurhaliza : PO7124320049
Niluh Gita Yanti : PO7124320042
Nurul Afni Rahayu : PO7124320052
Putri Regita Hinelo : PO7124320054
Uswatun Hasannah : PO7124320065
Wahyuni Zaidatul Umrah : PO7124320067
Yustina Oktaviani Lolo : PO7124320070
Fadillah Sa’bania DM : PO7124320118
Veodora Dewi : PO7124320066

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI S.Tr KEBIDANAN TINGKAT III B
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya lah kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan.”
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Organisasi Manajemen
Pelayanan Kebidanan dari dosen pengempu ibu Mercy J. Kaparang, SKM.,M.Kes. Di
jurusan kebidanan, prodi S.Tr kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu.
Terlepas dari semuannya itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Mamboro, 11 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
2.1 Manajemen SDM.........................................................................................2
2.2 Manajemen Perlengkapan...........................................................................4
2.3 Manajemen Perilaku.................................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen berasal dari kata manage atau managiare (romawikuno)
berarti melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses pengaturan
berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan
melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu.
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan
pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai apa saja yang
berhubungan dengan manajemen pelayanan kesehatan baik secara umum
maupun secara khusus.
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan
manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah
menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. hal ini didukung pula dengan
karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup
wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama
hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan
tujuanyang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan mengenai Manajemen SDM
2. Menjelaskan mengenai Manajemen Perlengkapan
3. Menjelaskan mengenai Perubahan Prilaku
C. Tujuan
1. Mengetahui mengenai Manajemen SDM
2. Mengetahui mengenai Manajemen Perlengkapan
3. Mengetahui mengenai Perubahan Prilaku

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen SDM
1. Pengertian
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah
satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat
dalam bidang /fungsi produksi, pemasaran, keuangan, ataupun
kepegawaian. Karena sumberdaya manusia (SDM) diangggap semakin
penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai
pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara
sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya manusia.
Istilah “manajemen mempunyai arti sebagai pengetahuan tentang
bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia.
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses
akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil
yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat
pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya (Menurut Achmad S. Rucky)
2. Fungsi
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan
fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan
G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan
bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling (POAC).Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajeme
meliputiPlanning,Organizing,Commanding, Coordinating dan Controllung
(POCCC)
a. Perencanaan
b. Rekrutmen
c. Seleksi
d. Dekrutmen

2
e. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
f. Evalauasi Kinerja
g. Komensasi
h. Pengintegrasian
i. Pemeliharaan
j. Pemberhentian.
3. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi produktif
orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang
bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Departemen SDM
dikatakan penting karena departemen tersebut tidak mengontrol banyak
factor yang membentuk andil SDM misalnya : modal, bahan baku, dan
prosedur. Departemen ini tidak memutuskan masalah strategi atau
perlakuan supervisor terhadap karyawan, meskipun departemen tersebut
jelas-jelas memengruhi kedua-duanya. Manajemen SDM mendorong para
manajer dan tiap karyawannya untuk melaksanakan strategi yang telah
diterapkan oleh perusahaan. Untuk mendukung para pimpinan yang
mengoperasikan departemen-departemen atau unit-unit organisasi dalam
perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki sasaran, seperti :
1) Sasaran Manajemen sumber daya manusia
a. Sasaran perusahaan
Departmen SDM di ciptakan untuk dapat membantu
para manajer dalam mencapai sasaran perusahaan, dalam
hal ini antara lain : perencanaan SDM, seleksi, pelatihan,
pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian,
hubungan kerja.
b. Sasaran fungsional
Sasaran ini untuk mempertahankan kontribusi
departemen SDM pada level yang cocok bagi berbagai
kebutuhan perusahaan, seperti : pengangkatan,
penempatan, dan penilaian

3
c. Sasaran sosial
Sasaran sosial ini meliputi keuntungan perusahaan,
pemenuhan tuntutan hokum, dan hubungan manajemen
dengan serikat pekerja.
d. Sasaran pribadi kariawan
Untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-
tujuan pribadi mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan
tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu atas
perusahaan.
2) Aktivitas manajemen sumber daya manusia
a. Kunci aktivitas SDM
Kalangan perusahaan kecil sekalipun bisa jadi tidak
memiliki departemen SDM, dan mereka yang memiiki
departemen pun, kemungkinan mengalami kekurangan
anggaran dalam jumlah yang besar dan jumlah staff yang
tidak memadai.
b. Tanggung jawab atas aktivitas MSDM
Tanggung jawab atas aktivitas manajemen SDM
berada di pundak masing-masing manajer.
B. Manajemen Perlengkapan
1. Pengertian
Serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan pendistribusian,
penyimpanan, pemeliharaan dan penggunaan logistik guna mendukung
efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan uraian dari pengertian manajemen dan pengertian
logistik, bahwa manajemen lebih menitik beratkan pada cara untuk
mengelola barang melalui tindakan- tindakan perencanaan dan penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan dan
penghapusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. A. Hasyim Ali
menterjemahkan pendapat P. Bowersox tentang pengertian logistik

4
modern. Dalam buku Manajemen Logistik, Bowersox mengemukakan
definisi logistik sebagai berikut : Logistik adalah proses pengelolaan yang
strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan strategis barang, suku
cadang dan barang dari para suplier, diantara fasilitas-fasilitas
perusahaan dan kepada para langganan.
Manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan
untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai. Manajemen logistik
adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
Sehingga manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana
cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila
dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
 Tujuan operasional
Tujuan operasional agar tersedia barang / bahan dalam
jumlah yang tepat dan mutu yang memadai
 Tujuan keuangan
Tujuan keuangan operasional dapat terlaksana dengan
biaya yang serendah- serendahnya.
b) Tujuan khusus
Mendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya
pencapaian tujuan organisasi
3. Fungsi Manajemen Perlengkapan
a) Fungsi perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran
dan menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara khusus
perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user)

5
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-
masing organisasi. Subagya menyatakan perencanaan adalah
hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan,
pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara
terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar
dan pedoman tindakan
Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai
berikut:
 Rencana jangka panjang (Long range)
 Rencana jangka menengah (Mid range)
 Rencana jangka pendek (Short range)
Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan
usaha penentuan skala perioritas secara menyeluruh dan berguna
untuk usaha tindak lanjut yang terperinci. Melalui fungsi
perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan
antara lain:
 Rencana Pembelian
 Rencana Rehabilitasi
 Rencana Dislokasi
 Rencana Sewa
 Rencana Pembuatan.
Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat
menjawab dan menyimpulkan pernyataan sebagai berikut:
 Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis
barang yang tepat
 Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk
menentukan jumlah yang tepat
 Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang
tepat

6
 Di mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat yang
tepat
 Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who)
untuk menentukan orang atau unit yang tepat
 Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan
proses yang tepat
 Mengapa di butuhkan (why) untuk mengecek apakah
keputusan yang di ambil benar-benar tepat
b) Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan
usaha untuk merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam
suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang dan
jumlah biaya.
Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari
fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk
disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-dana yang tersedia.
Dalam menyusun anggaran terdapat beberapa hal yang
harus di perhatikan antara lain adalah:
 Peraturan–peraturan terkait
 Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi
 Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran
 Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan
sampai dengan pegaturan logistik
c) Fungsi pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk
menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa
berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu
yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam
usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam
batas-batas efisiensi. (Subagya: 1994). Sedangkan Mustikasari
berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk

7
merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan
atau telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan
pembelian tetapi didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif
yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi. Cara–
cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan
adalah melalui :
 Pembelian
 Penyewaan
 Peminjaman
 Pemberian ( hibah )
 Penukaran
 Pembuatan
 Perbaikan
d) Fungsi penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk
melakukan pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan.
Penyimpanan berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah
ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan pemenuhan
setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini
mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan
dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah: Kualitas barang
dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian
barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.
Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi
penyimpanan adalah:
 Pemilihan lokasi
 Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)
 Pengaturan ruangan
 Prosedur/sistem penyimpanan
 Penggunaan alat bantu

8
 Pengamanan dan keselamatan

e) Fungsi penyaluran
Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha
untuk mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke tempat
lainnya (Subagya: 1994). Faktor yang mempengaruhi penyaluran
barang antara lain:
 Proses Administrasi
 Proses penyampaian berita (data-data informasi)
 Proses pengeluaran fisik barang
 Proses angkutan
 Proses pembongkaran dan pemuatan
 Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan
f) Fungsi penghapusan
Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan barang
dari pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku. Alasan penghapusan barang antara lain:
 Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan,
bencana alam, administrasi yang salah, tercecer atau tidak
ditemukan
 Surplus dan ekses
 Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
 Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara
g) Fungsi pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan,
penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah
manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung. Bentuk
kegiatan pengendalian antara lain:
 Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar,
kriteria, norma, instruksi dan prosedur lain

9
 Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan
laporan, guna mendapatkan gambaran dan informasi tentang
penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana
 Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara
pelaksanaan dalam rangka pencapaian tujuan
 Melakukan supervisi
Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik
diperlukan sarana-sarana pengendalian sebagai berikut:
 Struktur organisasi yang baik
 Sistem informasi yang memadai
 Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju
standardisasi
 Pendidikan dan pelatihan
 Anggaran yang cukup memadai
C. Perubahan Perilaku
1. Pengertian
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk
hidup)yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis, semua makhluk
hidup mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena
punya aktivitas masing-masing. Perilaku (manusia) adalah semua
tindakan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling tampak
sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak
dirasakan (Okviana, 2015).
Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku merupakan respons/reaksi
seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari
dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).

10
2. Proses perubahan perilaku
Proses perubahan perilaku dapat terjadi dalam waktu
pendek(spontan) atau dalam waktu yang lama atau lambat, bergantung
pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal yang penting
dikemukakan adalah bahwa tujuan akhir proses perubahan perilaku
adalah perilaku baru yang berhasil diubah dalam masyarakat dapat
terwujud menjadi budaya, yaitu budaya sehat.
Budaya sehat dapat dilakukan melalui pembiasaan perilaku dala
kehidupan sehari-hari, dan perilaku sehat dianggap suatu kebutuhan yang
harus dipenuhi dan terpuaskan. Oleh karena itu, diperlukan suatu wadah
atau lembaga di masyarakat, agar kebiasaan dan kebutuhan yang bersifat
individual menjadi kebiasaan kelompok,dan pada akhirnya menjadi
budaya masyarakat.
3. Fase-fase perubahan perilaku
a. Fase pre kontemplasi. Pada fase ini klien tidak memiliki kesadaran
untuk berubah. Promosi kesehatan pada fase ini harus difokuskan
pada meningkatkan kesadaran terhadap perilaku tidak sehat.
Pertanyaan yang tidak menghakimi seperti “bagaimana pendapat
anda tentang merokok” memungkinkan orang untuk berfikir
terhadap perubahan perilaku.
b. Fase kontemplasi. Fase mulai terjadi perubahan perilaku. Klien
sudah memiliki motivasi untuk berubah. Mendorong klien ke arah
perubahan merupakan tindakan yang sesuai untuk fase ini.
c. Fase komitmen. Klien sudah memiliki niat serius untuk berubah.
Pada fase ini petugas kesehatan membantu menterjemahkan niat
menjadi rencana tindakan, strategi mengatasi masalah dan
mengidentifikasi sumber-sumber yang mendukung. Buatlah jadwal
untuk mengubah perilaku dan mereview kemajuan secara periodik.

11
d. Fase tindakan. Klien mengubah perilakunya. Dukungan selama
fase ini dapat berupa konsultasi teratur, kelompok pendukung
melalui teman, keluarga, telefon atau kombinasi.
e. Fase maintenens. Klien berusaha menjaga perilaku barunya.
Strategi koping yang telah diidentifikasi sebelumnya sangat
diperlukan. Selain itu dukungan yang berkelanjutan juga vital
karena sebagian besar klien gagal pada awal maintenens ini.
f. Fase relaps. Pada fase ini mereka kembali ke perilaku lamanya.
Petugas kesehatan harus mengidentifikasi alasan terjadinya relaps
dan mengarahkan lagi ke fase kontemplasi. Rata-rata perokok
memerlukan tiga kali siklus sebelum berhasil berubah perilakunya.
g. Fase keluar. Fase dimana perubahan perilaku kesehatan telah
terjadi dan dapat dijaga keberlanjutannya.
4. Penyebab perubahan perilaku
a) Faktor internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat
dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern
yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat
fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut
akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
 Jenis Ras/ Keturunan(atau contonya diganti yg lebih sesuai
dg kita:sragen.jogaj(halus), batak, Madura.gone dika wi
ngendi?(kasar)dl Setiap ras yang ada di dunia
memperlihatkan ting kah laku yang khas. Tingkah laku khas
ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri
tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain
bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam
kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah,
senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering
mengadakan upacara ritual. Demikian pula beber apa ras
lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.

12
 Jenis Kelamin Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin
antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-
hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa
dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun
norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku
berdasark an perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug
berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
 Sifat Fisik Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku
seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya. orang yang
pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis.
Orang dengan ciri demikian dikatak an senang bergaul,
humoris, ramah dan banyak teman.
 Kepribadian(corak,kebiasaan berperilaku) Kepribadian
adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun
dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang
datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya,
sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu
kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari
pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat
berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.
 Intelegensia(kemampuan berfikir.pengetahuan) Intelegensia
adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan
bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari
pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi
oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh
intelegensia adalah ting kah laku intelegen di mana
seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah
terutama dalam mengambil keputusan.
 Bakat(pengetahuan&ketrapilan khusus) Bakat adalah suatu
kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan

13
suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa
kemampuan memainkan mu sik, melukis, olah raga, dan
sebagainya.
b) Faktor eksternal
 Pendidikan Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses
belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah
seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidik
an sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku s eorang.
Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda
perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.
 Agama(pengontrol norma &nilai agama) Agama akan
menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma
dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
 Kebudayaan Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat
istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang
dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang
yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku
orang Jawa deng an tingkah laku orang Papua.
 Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun
sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan
perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan
lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya.
Individu terus berusaha menaklukkan lingkung an sehingga
menjadi jinak dan dapat dikuasainya.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah
Managment (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif
yang berbeda. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut
demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai
suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah
diorganisasikan menjadi suatu teori.
konsep manajemen terbagi tiga yaitu manajemen sumber daya
manusia, manajemen perlengkapan, dan manajemen perubahan perilaku.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang manajemen pelayanan kebidanan sehingga dalam
melakukan pelayanan dapat berjalan dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

All Rights Reserved.2015.Manajemen Perlengkapan.


Artikel. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bafadal,Ibrahim. 2008. Manajemen Perlengkapan. Jakarta : Bumi Aksara.
Coursehero. Makalah Organisasi Manajemen Pelayanan Kebidanan
Maandag 20 Mei 2013. Ilmu Kebidanan dan kesehatan
Subagya M S, ( 1994 ) “Manajemen Logistik” cetakan keempat  Jakarta : PT Gunung
Agung
Yunizar.2014.Konsep Dasar Manajemen Perlengkapan

16

Anda mungkin juga menyukai