Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN PERSONALIA

DOSEN PEMBIMBING

Sidiq Permono Nugroho, S.E., M.M

DISUSUN OLEH

Nuriza Alivia Ardika

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Manajemen Personalia ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Sayai ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Manajemen yang berjudul Makalah Manajemen Personalia ini.
Dan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Manajemen Personalia ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Manajemen
Personalia ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Surakarta, 10 Januari 2023


Penyusun

Nuriza Alivia Ardika


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Personalia
B. Tujuan Manajemen Personalia
C. Fungsi Manajemen Personalia
1. Fungsi manajemen
2. Fungsi operasional
D. Penentuan Kebutuhan Personalia
E. Proses Manajemen Personalia
1. Proses Penerimaan
2. Proses Penempatan
3. Proses Pembinaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Human Resource Department (Manajemen Sumber Daya Manusia). Manajemen


sumber daya manusia atau yang lebih dikenal dengan manajemen personalia adalah
manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam
kepegawaian.

Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain
planning, organizing dan controling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat
ditingkat kan semaksimal mungkin. Memang harus kita ketahui bahwa sukses
tidaknya suatu perusahaan/instansi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang
personalia, meskipun demikian peranan manajemen personalia cukup besar andilnya
terhadap sukses tidaknya. Manajemen personalia telah dilaksanakan sejak dulu oleh
nenek moyang kita, hal ini ternyata dengan adanya bangunan seperti Borobudur,
piramida di Mesir dan sebagainya. Meskipun demikian karena situasi dan kondisi
berubah serta kebutuhan yang mendesak, maka sejak abad ke-20 manajemen
personalia mulai dikembangkan dan diusahakan untuk diterapkan.

Semakin kecil suatu perusahaan, maka makin kecillah peranan manajemen personalia.
Sebaliknya dengan makin besarnya suatu perusahaan maka makin besarlah peranan
manajemen personalia di sini. Hal ini dapat kita mengerti, sebab makin besar suatu
perusahaan maka kecenderungan makin besarlah jumlah personalianya. Dan ini
berarti makin dibutuhkan administrasi yang lebih baik, pengurusan yang lebih baik,
kebijakan-kebijakan yang lebih baik dan sebagainya. Ini disebabkan karena makin
besarnya jumlah personalia, bukan hanya makin besar jumlah yang harus diurus tetapi
kecenderungan makin kompleks persoalan yang harus dihadapi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan


dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Apa definisi manajemen personalia?


2. Apa tujuan manajemen personalia?
3. Apa fungsi manajemen personalia?
4. Bagaimana penentuan kebutuhan personalia?
5. Bagaimana proses mekanisme manajemen personalia?
BAB II 
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah suatu perencanaan, pembagian kompensasi,


penginterpretasian, pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud
untuk dapat membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga
masyarakat. Manajemen personalia adalah suatu ilmu seni untuk dapat melaksanakan
antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, sehingga dapat efektivitas
serta juga efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin di dalam
mencapai tujuan.

Saat ini Manajemen Personalia lebih dikenal sebagai Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM). Manajemen personalia atau Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) merupakan bagian dari manajemen yang berhubungan dengan manusia
khususnya bagaimana cara untuk menjalin kerja sama guna mengembangkan serta
menumbuhkan berbagai kebijaksanaan dalam mempengaruhi orang yang membentuk
organisasi ataupun dalam membantu para pimpinan sebagai manajer agar dapat
mengelola sumber daya manusia yang di miliki oleh perusahaan saat ini.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa dengan mengetahui tugas serta fungsi-fungsi
dari manajemen personalia di dalam organisasi maka kita akan dapat melakukan
berbagai hal khususnya dalam perekrutan tenaga kerja, melatih serta membimbing
tenaga kerja baru sehingga dapat menjadi seorang tenaga kerja yang ahli melalui
berbagai pelatihan serta training.

B. Tujuan Manajemen Personalia

Manajemen personalia memiliki tujuan yang berkaitan langsung terhadap dengan


tujuan perusahaan secara umum. Hal tersebut di akibatkan karena manajemen
perusahaan berupaya dalam memunculkan efisiensi di dalam bidang ketenagakerjaan
sebagai efisiensi keuntungan serta kontinuitas. Manullang mengutarakan bahwa
terdapat dua macam tujuan dari manajemen personalia yaitu sebagai production
minded atau efisiensi dan daya guna serta sebagai people minded atau kerja sama.

Dengan demikian manajemen personalia ini terkait dengan usaha guna menciptakan
kondisi di mana setiap karyawan akan di dorong untuk dapat memberikan kontribusi
yang sebaik mungkin bagi atasannya, sebab kita tak akan bisa mengharapkan suatu
efisiensi yang maksimal tanpa adanya kerja sama yang solid dari para karyawan.
C. Fungsi Manajemen Personalia

1. Fungsi manajemen

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan tersebut berarti menentukan suatu program personalia yang akan dapat
membantu mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan. Tujuan tersebut
memerlukan partisipasi aktif dari manajer personalia.

b. Pengorganisasian (organizing)

Apabila perusahaan sudah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh para
anggotanya, maka manajer personalia tersebut harus membentuk organisasi dengan
cara merancang susunan dari berbagai hubungan di antara jabatan personalia serta
faktor-faktor fisik. Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai suatu tujuan.

c. Pengarahan (directing)

Apabila manajer sudah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk
melaksanakan rencana tersebut, fungsi selanjutnya adalah mengadakan pengarahan
terhadap pekerjaan. Fungsi itu berarti mengusahakan agar karyawan bekerja sama
secara efektif.

d. Pengawasan (controlling)

Pengawasan adalah mengamati (observasi) dan juga membandingkan pelaksanaan


dengan terencana dan juga mengoreksinya jika terjadi suatu penyimpangan. Dengan
arti lain pengawasan adalah suatu fungsi yang menyangkut suatu masalah pengaturan
berbagai jenis kegiatan atau aktivitas sesuai dengan rencana personalia yang sudah
dirumuskan sebagai dasar analisis dari tujuan suatu organisasi fundamental.

2. Fungsi operasional

a. Pengadaan tenaga kerja (procurement)

Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk


memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk
menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah
penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan
penempatan. Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada
tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya.
Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi
pekerjaan/job description dan juga pekerjaan/job specification.

b. Pengembangan (development)

Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu


untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena
perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan tugas manajemen yang semakin
rumit. Karyawan yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar karyawan yang ada dapat lebih
menguasai dan ahli dibidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada.
Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting
mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

c. Kompensasi (compensation)

Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja karyawan secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan
dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi
yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah di kemudian
hari ataupun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi/perusahaan.

d. Integrasi (integration)

Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang


layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat, dan
organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita
terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti.

e. Pemeliharaan (maintenance)

Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai


kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat
dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik)
karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.
f. Pemutusan hubungan kerja (separation)

Jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan,


adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan
mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggung
jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga
masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.

D. Penentuan Kebutuhan Personalia

Penentuan kebutuhan personalia atau perencanaan sumber daya manusia adalah


proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan
sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang
harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan
sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa
depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang
diperlukan.

E. Proses Manajemen Personalia

1. Proses Penerimaan

a. Rekrutmen

Rekrutmen (pengadaan karyawan) adalah Suatu proses pencarian dan pengikatan para
calon karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan proses ini di mulai ketika para pelamar di cari dan berakhir bila lamaran
atau aplikasi mereka di serahkan dan hasilnya setelah para calon karyawan di seleksi.
Rekrutmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh Perusahaan untuk menjadi karyawan.

b. Seleksi

Seleksi adalah suatu proses meneliti dan memilih dari sekelompok pelamar yang
didapat dari berbagai sumber untuk mendapatkan pelamar yang paling sesuai dengan
posisi yang ditawarkan.

c. Orientasi Karyawan

Orientasi merupakan kegiatan yang berupa tindak lanjut setelah proses rekrutmen
yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi kepada karyawan baru yang telah lolos
proses seleksi dalam bentuk pengarahan yang mencakup sikap, standar nilai, dan pola
perilaku yang baru yang diharapkan oleh perusahaan/organisasi itu sendiri.

2. Proses Penempatan

Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada
organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut dalam mencapai tujuan
organisasi. Perencanaan sumber daya manusia itu sendiri diperlukan dalam
pemenuhan kebutuhan organisasi untuk mengisi posisi tertentu.

a. Kualifikasi pekerjaan dan peran

Tujuan-tujuan organisasi akan dapat tercapai dengan baik apabila pekerjaan-pekerjaan


di dalam organisasi dapat mewujudkan fungsinya sebagai komponen dasar struktur
organisasi. Kualifikasi atau spesifikasi personalia perlu dilakukan untuk lebih
menjamin agar suatu posisi, jabatan, atau jenis pekerjaan tertentu dapat di pegang oleh
orang-orang yang tepat. Kualifikasi atau spesifikasi personalia tersebut terdiri atas
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang di anggap mampu
melakukan pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi atau perusahaan.

b. Menganalisis pekerjaan

Analisis pekerjaan merupakan deskripsi pekerjaan untuk memberikan informasi


dalam rangka mendesain atau mengembangkan organisasi, rekrutmen, manajemen
kinerja, pelatihan, pengembangan serta penggajian.

c. Tujuan analisis pekerjaan

Analisis pekerjaan baik dalam sektor swasta maupun sektor publik, baik dalam
pekerjaan yang berskala besar memerlukan analisis pekerjaan untuk berbagai tujuan.
beberapa tujuan dari analisis pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut:1) Job
description; berisi informasi identifikasi, riwayat, kewajiban-kewajiban,
pertanggungjawaban, spesifikasi, atau standar-standar.2) Job clasification;
Pengelompokan, pengelasan, dan jenis-jenis pekerjaan berdasar rencana sistematika
tertentu.3) Job evaluation; merupakan prosedur klasifikasi pekerjaan berdasarkan
kegunaan di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.4) Job
desing restructuring; meliputi usaha-usaha untuk merelokasi dan merestrukturisasi
kegiatan-kegiatan pekerjaan dalam berbagai kelompok.5) Personnel
requirement/spesifications; penyusunan persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi
suatu pekerjaan.6) Performance appraisal; penilaian sistematis yang dilakukan oleh
para supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja.7) Worker training;
dilakukan untuk tujuan-tujuan pelatihan.8) Worker mobility; analisis pekerjaan
diperlukan untuk mendukung mobilitas pekerja dalam karier, yang meliputi dinamika
posisi -posisi pekerjaan-pekerjaan tertentu.9) Efficiency; suatu pekerjaan disebut
efisien apabila mencakup integrasi proses kerja yang optimal dan didukung
perencanaan yang baik dalam keamanan peralatan (safety) dan fasilitas fisik
lainnya.10) Safety; fokus perhatian terhadap keamanan dalam bekerja.11) Human
resources planing; adalah langkah dalam perencanaan SDM yang dibutuhkan.12)
Legal; analisis pekerjaan juga diperlukan untuk menyusun regulasi-regulasi atau
aturan kerja agar pencapaian dari planing- planing yang telah dibuat berjalan sebagai
mana mestinya.

3. Proses Pembinaan

a. Proses pelatihan

Pelatihan sebelah seleksi. Seorang pekerja dipilih/ditunjuk dalam Organisasi yang


membutuhkan pelatihan yang tepat. Hal ini memungkinkan dia untuk melakukan
pekerjaan dengan benar dan juga dengan efisiensi. Demikian pula, manajer kebutuhan
pelatihan untuk promosi dan untuk perbaikan dirinya. Karyawan sekarang diberikan
pelatihan segera setelah pengangkatan dan sesudahnya dari waktu ke waktu. Pelatihan
ini digunakan sebagai alat/teknik untuk manajemen/pengembangan eksekutif. Hal ini
digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia yang bekerja di. Bahkan,
pelatihan merupakan semboyan dari dunia bisnis saat ini yang dinamis.

Pelatihan berarti memberikan informasi, pengetahuan dan pendidikan dalam rangka


mengembangkan keterampilan teknis, keterampilan sosial dan keterampilan
administrasi antara karyawan. Menurut Edwin Flippo, pelatihan adalah “tindakan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan untuk melakukan pekerjaan
tertentu.” Pelatihan karyawan adalah tanggung jawab manajemen. Pengeluaran pada
pelatihan tersebut adalah investasi untuk pengembangan tenaga kerja dan memberikan
dividen yang baik dalam jangka panjang. Karyawan harus mengambil manfaat dari
fasilitas pelatihan disediakan untuk meningkatkan efisiensi dan juga untuk
pengembangan diri. Pelatihan tidak perlu diperlakukan sebagai hukuman tetapi
sebuah kesempatan untuk belajar, tumbuh dan berkembang pekerjaan pada tingkat
yang lebih tinggi.
b. Proses pengembangan

Menurut Edwin Flippo, “Tidak ada organisasi memiliki pilihan apakah akan
mengembangkan karyawan atau tidak, satu-satunya pilihan adalah bahwa metode.”
Kebutuhan pengembangan manajemen dengan baik diterima dalam bisnis ini, yang
cepat berubah karena perkembangan teknologi dan sosial.

Kekurangan manajer terlatih: manajer berbakat dan matang tidak mudah tersedia. Hal
ini tidak mungkin untuk menunjuk manajer dari luar untuk posting manajerial kunci.
Alternatif yang lebih baik adalah dengan memilih orang-orang yang berbakat sebagai
manajer trainer dan mengembangkan kualitas mereka melalui pelatihan khusus dan
eksposur yang lebih luas.

BAB III 
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen personalia adalah suatu perencanaan, pembagian kompensasi,


penginterpretasian, pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud
untuk dapat membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga
masyarakat. Manajemen personalia ini terkait dengan usaha guna menciptakan
kondisi di mana setiap karyawan akan di dorong untuk dapat memberikan kontribusi
yang sebaik mungkin bagi atasannya, sebab kita tak akan bisa mengharapkan suatu
efisiensi yang maksimal tanpa adanya kerja sama yang solid dari para karyawan.

Penentuan kebutuhan personalia atau perencanaan sumber daya manusia adalah


proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan
sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang
harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan
sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa
depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang
diperlukan.
B. Saran

Pencapaian produktivitas tenaga kerja perusahaan ingin sesuai yang diinginkannya


harus didukung oleh kegiatan-kegiatan departemen personalia perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://veriyenpaone.blogspot.co.id/2014/04/makalah-manajemen-personalia.html

http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manajemen-personalia-serta-fungsi-dan-
tujuannya

http://dheayull.blogspot.co.id/2016/05/makalah-manajemen-personali-
pengelolaan.html

http://mhalifuddin.blogspot.co.id/2010/10/makalah-manajemen-personalia.html

https://id.wiktionary.org/wiki/manajemen_personalia

Anda mungkin juga menyukai