MANAJEMEN PERSONALIA
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
MANAJEMEN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Manajemen Personalia ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Sayai ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Manajemen yang berjudul Makalah Manajemen Personalia ini.
Dan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Manajemen Personalia ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Manajemen
Personalia ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Personalia
B. Tujuan Manajemen Personalia
C. Fungsi Manajemen Personalia
1. Fungsi manajemen
2. Fungsi operasional
D. Penentuan Kebutuhan Personalia
E. Proses Manajemen Personalia
1. Proses Penerimaan
2. Proses Penempatan
3. Proses Pembinaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain
planning, organizing dan controling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat
ditingkat kan semaksimal mungkin. Memang harus kita ketahui bahwa sukses
tidaknya suatu perusahaan/instansi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang
personalia, meskipun demikian peranan manajemen personalia cukup besar andilnya
terhadap sukses tidaknya. Manajemen personalia telah dilaksanakan sejak dulu oleh
nenek moyang kita, hal ini ternyata dengan adanya bangunan seperti Borobudur,
piramida di Mesir dan sebagainya. Meskipun demikian karena situasi dan kondisi
berubah serta kebutuhan yang mendesak, maka sejak abad ke-20 manajemen
personalia mulai dikembangkan dan diusahakan untuk diterapkan.
Semakin kecil suatu perusahaan, maka makin kecillah peranan manajemen personalia.
Sebaliknya dengan makin besarnya suatu perusahaan maka makin besarlah peranan
manajemen personalia di sini. Hal ini dapat kita mengerti, sebab makin besar suatu
perusahaan maka kecenderungan makin besarlah jumlah personalianya. Dan ini
berarti makin dibutuhkan administrasi yang lebih baik, pengurusan yang lebih baik,
kebijakan-kebijakan yang lebih baik dan sebagainya. Ini disebabkan karena makin
besarnya jumlah personalia, bukan hanya makin besar jumlah yang harus diurus tetapi
kecenderungan makin kompleks persoalan yang harus dihadapi.
B. Rumusan Masalah
Saat ini Manajemen Personalia lebih dikenal sebagai Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM). Manajemen personalia atau Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) merupakan bagian dari manajemen yang berhubungan dengan manusia
khususnya bagaimana cara untuk menjalin kerja sama guna mengembangkan serta
menumbuhkan berbagai kebijaksanaan dalam mempengaruhi orang yang membentuk
organisasi ataupun dalam membantu para pimpinan sebagai manajer agar dapat
mengelola sumber daya manusia yang di miliki oleh perusahaan saat ini.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa dengan mengetahui tugas serta fungsi-fungsi
dari manajemen personalia di dalam organisasi maka kita akan dapat melakukan
berbagai hal khususnya dalam perekrutan tenaga kerja, melatih serta membimbing
tenaga kerja baru sehingga dapat menjadi seorang tenaga kerja yang ahli melalui
berbagai pelatihan serta training.
Dengan demikian manajemen personalia ini terkait dengan usaha guna menciptakan
kondisi di mana setiap karyawan akan di dorong untuk dapat memberikan kontribusi
yang sebaik mungkin bagi atasannya, sebab kita tak akan bisa mengharapkan suatu
efisiensi yang maksimal tanpa adanya kerja sama yang solid dari para karyawan.
C. Fungsi Manajemen Personalia
1. Fungsi manajemen
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan tersebut berarti menentukan suatu program personalia yang akan dapat
membantu mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan. Tujuan tersebut
memerlukan partisipasi aktif dari manajer personalia.
b. Pengorganisasian (organizing)
Apabila perusahaan sudah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh para
anggotanya, maka manajer personalia tersebut harus membentuk organisasi dengan
cara merancang susunan dari berbagai hubungan di antara jabatan personalia serta
faktor-faktor fisik. Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai suatu tujuan.
c. Pengarahan (directing)
Apabila manajer sudah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk
melaksanakan rencana tersebut, fungsi selanjutnya adalah mengadakan pengarahan
terhadap pekerjaan. Fungsi itu berarti mengusahakan agar karyawan bekerja sama
secara efektif.
d. Pengawasan (controlling)
2. Fungsi operasional
b. Pengembangan (development)
Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar karyawan yang ada dapat lebih
menguasai dan ahli dibidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada.
Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting
mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
c. Kompensasi (compensation)
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja karyawan secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan
dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi
yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah di kemudian
hari ataupun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi/perusahaan.
d. Integrasi (integration)
e. Pemeliharaan (maintenance)
1. Proses Penerimaan
a. Rekrutmen
Rekrutmen (pengadaan karyawan) adalah Suatu proses pencarian dan pengikatan para
calon karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan proses ini di mulai ketika para pelamar di cari dan berakhir bila lamaran
atau aplikasi mereka di serahkan dan hasilnya setelah para calon karyawan di seleksi.
Rekrutmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh Perusahaan untuk menjadi karyawan.
b. Seleksi
Seleksi adalah suatu proses meneliti dan memilih dari sekelompok pelamar yang
didapat dari berbagai sumber untuk mendapatkan pelamar yang paling sesuai dengan
posisi yang ditawarkan.
c. Orientasi Karyawan
Orientasi merupakan kegiatan yang berupa tindak lanjut setelah proses rekrutmen
yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi kepada karyawan baru yang telah lolos
proses seleksi dalam bentuk pengarahan yang mencakup sikap, standar nilai, dan pola
perilaku yang baru yang diharapkan oleh perusahaan/organisasi itu sendiri.
2. Proses Penempatan
b. Menganalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan baik dalam sektor swasta maupun sektor publik, baik dalam
pekerjaan yang berskala besar memerlukan analisis pekerjaan untuk berbagai tujuan.
beberapa tujuan dari analisis pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut:1) Job
description; berisi informasi identifikasi, riwayat, kewajiban-kewajiban,
pertanggungjawaban, spesifikasi, atau standar-standar.2) Job clasification;
Pengelompokan, pengelasan, dan jenis-jenis pekerjaan berdasar rencana sistematika
tertentu.3) Job evaluation; merupakan prosedur klasifikasi pekerjaan berdasarkan
kegunaan di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.4) Job
desing restructuring; meliputi usaha-usaha untuk merelokasi dan merestrukturisasi
kegiatan-kegiatan pekerjaan dalam berbagai kelompok.5) Personnel
requirement/spesifications; penyusunan persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi
suatu pekerjaan.6) Performance appraisal; penilaian sistematis yang dilakukan oleh
para supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja.7) Worker training;
dilakukan untuk tujuan-tujuan pelatihan.8) Worker mobility; analisis pekerjaan
diperlukan untuk mendukung mobilitas pekerja dalam karier, yang meliputi dinamika
posisi -posisi pekerjaan-pekerjaan tertentu.9) Efficiency; suatu pekerjaan disebut
efisien apabila mencakup integrasi proses kerja yang optimal dan didukung
perencanaan yang baik dalam keamanan peralatan (safety) dan fasilitas fisik
lainnya.10) Safety; fokus perhatian terhadap keamanan dalam bekerja.11) Human
resources planing; adalah langkah dalam perencanaan SDM yang dibutuhkan.12)
Legal; analisis pekerjaan juga diperlukan untuk menyusun regulasi-regulasi atau
aturan kerja agar pencapaian dari planing- planing yang telah dibuat berjalan sebagai
mana mestinya.
3. Proses Pembinaan
a. Proses pelatihan
Menurut Edwin Flippo, “Tidak ada organisasi memiliki pilihan apakah akan
mengembangkan karyawan atau tidak, satu-satunya pilihan adalah bahwa metode.”
Kebutuhan pengembangan manajemen dengan baik diterima dalam bisnis ini, yang
cepat berubah karena perkembangan teknologi dan sosial.
Kekurangan manajer terlatih: manajer berbakat dan matang tidak mudah tersedia. Hal
ini tidak mungkin untuk menunjuk manajer dari luar untuk posting manajerial kunci.
Alternatif yang lebih baik adalah dengan memilih orang-orang yang berbakat sebagai
manajer trainer dan mengembangkan kualitas mereka melalui pelatihan khusus dan
eksposur yang lebih luas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://veriyenpaone.blogspot.co.id/2014/04/makalah-manajemen-personalia.html
http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manajemen-personalia-serta-fungsi-dan-
tujuannya
http://dheayull.blogspot.co.id/2016/05/makalah-manajemen-personali-
pengelolaan.html
http://mhalifuddin.blogspot.co.id/2010/10/makalah-manajemen-personalia.html
https://id.wiktionary.org/wiki/manajemen_personalia