Anggota Kelompok 8
MN22L
Denanda Alivia Fasha 22416261201053
Lia Nur Andini 22416261201008
Prasetyo 22416261201019
Risyad Maladi 22416261201052
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Anugrahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Manajemen Sumber Daya Manusia.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah dengan baik, namun kami
menyadari bahwa kami memiliki kekurangan. Oleh karena itu, jika didapati adanya kesalahan
baik dari segi penulisan maupun isi, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kritik dan saran dari dosen pengajar dan para pembaca sangat diharapkan oleh kami demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
2
DAFTAR PUSTAKA
COVER...................................................................................................................................1
BAB VIII.................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
8.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia......................................................................4
8.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................................................5
8.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia.......................................................................................7
8.4 Peran Manajemen Sumber Daya Manusia............................................................................12
3
BAB VIII
PEMBAHASAN
4
dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat didayagunakan secara efektif
dan efisien guna mencapai berbagai tujuan.
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2005:10) adalah “ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”.
Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya
fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya Mathis dan
Jackson (2006:3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk
memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
organisasi. (Suparyanto dan Rosad (2015 2020)
Dari berbagai definisi para ahli manajemen sumber daya manusia diatas dapat
disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan oleh
atasan untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan tenaga kerja, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas agar tenaga kerja dapat didayagunakan secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan perusahaan.
5
d) Fungsi kepemimpinan merupakan peran bagaimana seorang pemimpin mampu mengarahkan,
memotivasi bawahan, dan menggerakan bawahan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan,
mendorong dan membuat para bawahannya untuk melakukan perubahan, dan pada suatu titik
tertentu mengajak bawahan bekerja lebih keras dan mau untuk bekerja lebih dari yang
seharusnya mereka kerjakan.
e) Fungsi pengendalian merupakan fungsi dalam melakukan pengukuran-pengukuran antara
kegiatan yang telah dilaksanakan yang kemudian dilakukan perbandingan dengan standard-
standard yang ditetapkan khususnya di bidang tenaga kerja.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai fungsi operasional meliputi fungsi Pengadaan
SDM, dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan akan sumber daya
manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua adalah fungsi pengembangan yang
meliputi pelatihan dan pengembangan karir. Ketiga adalah fungsi pemeliharaan yang meliputi
fungsi kompensasi dan integrasi karyawan.
6
B. Fungsi pengembangan (Development)
Fungsi pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM yang
telah dimiliki. Fungsi pengembangan berperan untuk memastikan bahwa SDM organisasi akan
terjaga kemampuannya dengan melakukan pelatihan dan pengembangan secara berkelanjutan
sehingga tidak akan tertinggal dengan perkembangan organisasi, mampu memenuhi tuntutan
pasar serta meng update pengetahuan baru dan teknologi baru, dan juga memiliki kesiapan
menghadapi berbagai perubahan. Fungsi ini meliputi dua hal yakni fungsi pelatihan dan
pengembangan serta pengembangan karir.
Pelatihan dan pengembangan. Dilakukan organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian, dan pengalaman karyawan dengan melakukan perencanaan baik jangka pendek
maupun dalam jangka panjang.
Pengembangan karir (Career Development). Dilakukan dengan pengembangan karir oleh
individu dan pengembangan karir yang direncanakan oleh organisasi.
7
Manusia dilakukan oleh perencana (planner) dan hasilnya menjadi rencana (plan). Rencana
kegiatan akan dapat dilakukan dengan baik dan benar jika perencana mengetahui apa dan
bagaimana SDM yang dimiliki. (Hasnadi 2019)
Pengertian perencanaan SDM menurut beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut :
1) Menurut KBBI, Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan sebuah potensi
seseorang yang dapat dikembangkan dan diberi pelatihan untuk kepentingan sebuah
perusahaan.
2) Menurut Andrew E. Sikula, Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan
proses dalam menentukan kebutuhan karyawan dan agar pekerjaan SDM tersebut sesuai
dengan rencana organisasi.
3) Perencanaan MSDM adalah perencanaan yang yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan
pegawai (demand) dan ketersediaan(supply) pada masa yang akan datang, baik jumlah
maupun jenisnya sehingga departmen SDM dapat merencanakan pelaksaan rekrutmen,
seleksi, pelatihan, dan aktifitas lain dengan baik. (Marwansyah 2019)
Proses perencanaan Sumber Daya Manusia dibagi menjadi 6 (enam) yaitu sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan perusahaan
Membahas perencanaan SDM diawali dengan menentukan terlebih dahulu tujuan perusahaan.
Terdapat dua tujuan perusahaan yaitu tujuan fungsional atau tujuan departemen. Pemisahan
tujuan dan juga rencana keseluruhan akan menyediakan gambaran kebutuhan SDM dalam setiap
departemen dan juga kegiatan perusahaan. Misalnya jika pertumbuhan pesat dan perluasan
merupakan tujuan perusahaan, maka akan dibutuhkan lebih banyak SDM di semua kegiatan
fungsional dan departemen untuk memenuhi peningkatan pangsa pasar, kebutuhan keuangan,
peningkatan aset, dan juga pertumbuhan pasar baru, pertumbuhan inventaris dan juga riset
produk baru. Strategi pertumbuhan pesat dan perluasan membutuhkan tenaga kerja terampil yang
lebih banyak. Sehingga Departemen SDM perlu melakukan rekrutmen dan pelatihan untuk
memenuhi kebutuhan.
8
Analisis Jabatan memberikan manfaat bagi organisasi maka Job Analysis / Analisis Jabatan
harus memberikan informasi tentang beberapa aspek pekerjaan. Aspek pekerjaan yang dapat
dianalisis meliputi Output pekerjaan, Job Description / Uraian Jabatan merupakan rincian
pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan
kondisi-kondisi yang diperlukan dalam suatu pekerjaan. Job Description / uraian jabatan
digunakan untuk mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban
pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui spesifikasi pekerjaan atau
informasi mengenai standar pekerjaan itu sendiri
9
6) Pengendalian Umpan Balik
Pengendalian dan umpan balik dilakukan dengan melihat rencana tindakan yang dilakukan
diatas. Tindakan yang dipilih perusahaan akan terus dikendalikan danvdievaluasi setiap saat
dengan terus memantau dan mengidentifikasikan kelemahannya untuk diambil tindakan
selanjutnya.
Menurut Handoko, Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh 3 (tiga)
faktor, antara lain:
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak
mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
Perkembangan ekonomi, mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai
contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu
kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
Kondisi sosial-politik-hukum, mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia
melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan
sebagainya.
Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga
sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas bagaimana
perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
2. Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
Rencana stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh. Ini mengikat
perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan,
produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas
karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
10
Permintaan sumber daya manusia dimodifikasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun,
permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data
masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai
pedoman perencanaan yang akurat.
Perencanaan SDM disinyalir merupakan aktifitas yang sangat penting dilakukan oleh
perusahaan. Beberapa alasan pentingnya perencanaan SDM bagi kelangsungan organisasi atau
perusahaan adalah sebagai berikut:
a) Kebutuhan akan SDM yang kompeten akan semakin terpenuhi.
Dengan adanya perencanaan SDM yang lebih baik, the right men in the right place akan dapat
dicapai oleh perusahaan. Penempatan pegawai yang kompeten dan tepat pada posisinya masing-
masing dapat terlaksana dengan lebih optimal dan semakin cepat karena perusahaan telah
mengetahui dengan baik bagaimana kualitas SDM yang dipekerjakan oleh mereka, bagaimana
merekrutnya, apabila hendak menambah karyawan, juga bagaimana tentang mempertahankan
karyawan-karyawan terbaik itu.
11
Sistem informasi SDM yang semakin lama semakin akurat sangat penting dalam
menberdayagunakan kinerja organisasi atau perusahaan agar mampu berjalan secara optimal.
Perencanaan SDM akan mampu mendorong semakin terbangunnya sistem informasi SDM yang
handal dan bertambah akurat dan tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk perkembangan
perusahaan.
12
Perubahan peran fungsi SDM, yaitu meliputi :
1. Manajemen
Strategic Partner, Intinya bagaimana menselaraskan antara manajemen dengan strategi bisnis
Administrative Expert, Intinya bagaimana melayani kebutuhan manajemen dengan sempurna
dan akurat berperan sebagai ahli administratif
2. Employee
Change Agent, Intinya bagaimana mengajak karyawan untuk berubah sesuai dengan kondisi
di luar
Employee Champion, intinya bagaimana menciptakan kondisi lingkungan yg kondusif.
Namun, meningkatkan efisiensi akan membangun kredibilitas HR, yang pada gilirannya, akan
membuka pintu untuk menjadi mitra dalam melaksanakan strategi. Eksekutif HR juga dapat
membuktikan sebagai ahli administrasi dengan memikirkan kembali bagaimana pekerjaan
dilakukan di seluruh organisasi. Misalnya; merancang dan menerapkan sistem yang
memungkinkan departemen untuk berbagi pelayanan administrasi.
13
Pekerjaan saat ini memiliki lebih banyak tuntutan dibandingkan sebelumnya. Karyawan terus-
menerus diminta untuk berbuat lebih banyak. Hubungan mereka dengan organisasi menjadi
transaksional. Perusahaan tidak dapat berkembang kecuali mereka memiliki keterlibatan
karyawan mereka secara penuh. Karyawan yang terlibat yaitu karyawan yang percaya bahwa
mereka bernilai atas tiga manfaat yaitu, berbagi ide, bekerja lebih keras dari yang diperlukan,
dan berhubungan dengan cara yang lebih baik dengan pelanggan.
HR sekarang harus mengambil tanggung jawab terhadap orientasi dan pelatihan manajemen lini
tentang pentingnya semangat kerja karyawan tinggi dan bagaimana untuk mencapainya.
Selain itu, HR baru harus menyuarakan karyawan dalam diskusi manajemen, menawarkan
kepada karyawan kesempatan untuk pengembangan pribadi dan profesional, dan menyediakan
sumber daya yang membantu karyawan memenuhi tuntutan yang di pikulkan pada mereka.
Berorientasi pada pelatihan manajemen lini tentang bagaimana untuk mencapai semangat kerja
karyawan yang tinggi dapat dicapai dengan menggunakan beberapa alat bantu, seperti lokakarya,
laporan tertulis, dan survei karyawan. HR harus bertanggung jawab untuk mendidik lini tersebut
tentang penyebab moral karyawan yang rendah.
Misalnya, umumnya disepakati oleh para ahli perilaku organisasi bahwa semangat kerja
karyawan menurun ketika orang percaya bahwa tuntutan yang di bebankan kepada mereka
melebihi sumber daya yang dimiliki untuk memenuhinya. Semangat kerja menjadi turun ketika
tujuan tidak jelas, prioritas yang tidak fokus, atau pengukuran kinerja ambigu. HR memainkan
peran penting dalam memegang cermin di depan eksekutif senior.
14
terus bertindak untuk membuat visi yang riil. Peran HR sebagai agen perubahan adalah untuk
menggantikan resistansi dengan jalan keluar, perencanaan dengan hasil, dan takut perubahan
dengan dengan kegembiraan tentang kemungkinannya.
DAFTAR PUSTAKA
15