DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
Makalah ini disusun demi kelengkapan tugas pada mata kuliah Manajemen
Darmawansyah selaku Dosen yang membimbing kami dalam mata kuliah ini.
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
Penyusu
ii
DAFTAR ISI
Sampul ............................................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
C. Rekrumen ............................................................................................. 11
A. Penutup ................................................................................................ 24
B. Saran .................................................................................................... 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
itu sendiri bersifat dinamis dan menciptakan situasi yang kompetitif. Persaingan
antar organisasi, kini tidak hanya melibatkan persaingan bukti fisik ataupun
modal melainkan persaingan atas personel atau sumber daya manusia yang
dimiliki (Senen, dkk. 2008). Hal ini menyebabkan sumber daya manusia
merupakan faktor strategis dan menjadi tolak ukur kesuksesan sebuah organisasi.
Bahkan lebih jauh, sumber daya manusia dapat menjadi keunggulan kompetitif
Sumber daya manusia sebagai salah satu komponen utama, penting untuk
atau human resource plannning (HRP) merupakan kegiatan dalam salah satu
mereka dapat bertahan dan loyal terhadap organisasi (Christopher dan Jain,
komprehensif akan menjadi fondasi dan modal awal yang baik bagi kelancaran
mengusahakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas
1
yang dibutuhkan sejalan dengan komitmen terhadap visi dan misi lembaga
pendidikan.
krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas
sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada
manusia haruslah terdiri dari aktifitas-aktifitas yang terkait. yang meliputi fungsi
(sabardi, 2001).
B. Rumusan Masalah
Manusia
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya
(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
3
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis,
daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-
tujuannya
dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari
dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi
pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja
kerja.
bahwa definisi dari Manajemen Sumber Daya Manusia atau MSDM merupakan
4
organisasi.
manajemen sumber daya manusia yang terintegrasi dengan bagian lain dalam
dalam kelima area tersebut mutlak dibutuhkan sehingga dalam penyediaan dan
hubungan antar staf dipersiapkan secara baik serta diarahkan selaras dengan
tujuan organisasi.
SDM. Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh Nawawi (2005) dapat
atau estimasi, usaha pemenuhan kebutuhan tenaga kerja organisasi dalam jangka
flow SDM dimaksudkan untuk menentukan persyaratan tertentu pada SDM baru
yang akan menggantikan SDM yang keluar dengan sumber daya yang bekerja
5
secara efektif efisien.
dan pengaturan tenaga kerja sehingga berdaya guna seefisien dan seefektif
hambatan kedepannya. Selain itu perencanaan sumber daya manusia juga harus
2005).
tersebut: persediaan SDM saat sekarang, perkiraan supply dan demand SDM,
6
membandingkan antara kebutuhan atau tuntutan dan ketersediaan. Hal ini dapat
antara supply dan demand adalah sama; (ii) surplus, maka yang dilakukan
organisasi adalah penarikan tenaga kerja, pengurangan jam kerja, pensiun dini,
perencanaan SDM yaitu: kegiatan analisis volume dan beban kerja, serta
analisis volume dan beban kerja yang telah diserasikan dengan rencana stratejik
dilakukan dan penetapan perkiraan kebutuhan akan SDM untuk jangka pendek
jangka pendek dan jangka panjang. Teknik peramalan jangka pendek meliputi
analisis anggaran dan analisis beban kerja. Peramalan kebutuhan SDM dapat
karyawan atau SDM yang diperlukan turut ditentukan oleh jumlah anggaran.
Analisis beban kerja menentukan beban kerja seorang tenaga kerja, dan hal
tersebut sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja organisasi menurut jenis
7
statistik, analisis bagan penempatan serta analisis Markov.
2008) yaitu teknik peramalan dimana mulai dari level terendah hingga yang
top- down atau disebut juga zero-base forecasting. Pada pendekatan tersebut
menggunakan kondisi SDM yang dimiliki organisasi saat ini sebagai dasar untuk
aliran personalia yang meliputi: SDM yang pindah, naik dan turun posisi, keluar
diperoleh informasi jumlah dan spesifikasi keahlian tenaga kerja yang dimiliki.
8
sehingga juga dapat diperoleh informasi potensi tenaga kerja yang dapat
tenaga kerja. Dari dua kegiatan analisis tersebut maka dapat dilakukan penetapan
kebutuhan SDM dan diakhiri dengan kegiatan pemenuhan baik dari luar ataupun
adanya penyesuaian pada perencanaan SDM. Kondisi dan produk sosial, politik
kualifikasi SDM yang sesuai dengan karakteristik teknologi tersebut. dalam era
berkualitas juga dapat terjadi. Maka dari itu perencanaan SDM oleh organisasi
9
menjadi sangat penting untuk dipersiapkan.
mendatang maupun SDM yang telah dimiliki organisasi saat ini. Baik desain
tersebut baik faktor eksternal maupun faktor internal juga terdapat faktor yang
10
C. Rekrutmen
1. Pengertian Rekrutmen
mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan
Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari
pekerjaan.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas, bisa kita lihat
atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari
11
b. Sumber Rekrutmen (Recruitment Sources)
Recruiter)
Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal
memiliki sistem karier yang baik. Perekrutan tenaga kerja dari dalam memiliki
memelihara loyalitas dan dedikasi pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi
yang terlalu lama, karena sudah terbiasa dengan suasana yang ada. Namun
serta mantan karyawan yang bisa dikaryakan dipanggil kembali. (Schuer &
Jakson,1996:232)
1) Promosi
mengisi kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi yang diambil dari pekerja
12
yang jabatannya lebih rendah.
2) Transfer/Rotasi
pekerja dari satu jabatan ke jabatan lain yang sama jenjangnya. Dengan kata lain
3) Pengkaryaan Kembali
jumlah jam atau hari kerja. Namun mereka dapat menjadi pekerja tetap, jika
kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Untuk itu setiap ada jabatan
13
3) Perbantuan Pekerja (Magang)
suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian setelah selang
yang cocok/tepat dan sukses, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan kosong
tersebut.
dimiliki perusahaan, biasanya tersimpan dalam dokumen data base bagian SDM
adalah bahwa jumlah pelamar yang lebih banyak dapat direkrut.Hal ini tentunya
mengarah kepada kelompok pelamar yang lebih besar dan kompeten daripada
yang normalnya dapat direkrut secara internal. Pelamar dari luar tentu membawa
ide, teknik kerja, metode produksi, atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi
organisasi atau perusahaan secara periodik memerlukan tenaga kerja dari pasar
tenaga kerja diluar organisasi atau perusahaan. Beberapa sumber yang dapat
14
1) Lembaga pendidikan
mencarikan calon tenaga kerja. Umumnya karyawan yang dimintai tolong akan
Perekrutan juga dapat diambil dari lamaran terdahulu yang telah masuk.
Melalui pembukaan arsip atau file lamaran yang belum diterima, diharapkan
diharapkan.
Cara ini boleh dibilang relatif sangat baru dan belum populer di
Indonesia. Agen tenaga kerja adalah perusahaan swasta yang kegiatan utamanya
15
5) Karyawan perusahaan lain
dilakukan secara legal maupun illegal. Yang dimaksud legal disini adalah
perusahaan yang ingin merekrut harus mengeluarkan sejumlah biaya yang akan
kelemahan dalam cara ini, yaitu : loyalitas kurangterjamin, dan calon mungkin
6) Asosiasi profesi
7) Outsourcing
pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa harus mengangkat tenaga kerja tetap dapat
dilakukan :
16
tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu.
Perekrutan melalui iklan ini biasanya disertai dengan suatu janji yang menarik,
misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik dan sebagainya.
merger dengan perusahaan lain maka akan memperoleh sejumlah tenaga kerja.
3) Open house
tertentu.
subbab sebelumnya, aspek ketiga yang berpengaruh pada hasil rekrutmen adalah
17
dan Perilaku Recruiter terhadap kegiatan rekrutmen.
perusahaaan.
Kemudian Noe et.al (2008) melanjutkan bahwa ada beberapa cara untuk
sebagai berikut.
individual recruiter.
18
Melalui cara-cara yang disebutkan di atas, recruiter dapat membuat
a. Faktor-Faktor Organisasi
terjadinya lowongan, lowongan itu diisi oleh pekerja yang sudah menjadi
yaitu: a). kesulitan untuk memperoleh tenaga baru dengan pandangan baru,
pendekatan keahlian dan ketrampilan yang baru, b). para pekerja bisa cepat
merasa puas diri karena mengetahui bahwa asal saja mereka bekerja sedemikian
rupa sehingga prestasi kerjanya dipandang memenuhi syarat, c). terciptanya para
gaji yang diberikan kepada para karyawan sebagai imbalan atas waktu, tenaga,
19
keahlian, dan ketrampilan serta jasa-jasa lainya yang mereka berikan pada
organisasi.
ketentuan tentang apakah para pegawai harus bekerja penuh bagi organisasi
pegawai purna waktu, berarti organisasi tidak akan merekrut pegawai separuh
waktu dan juga tidak akan membenarkan karyawan bekerja ditempat lain,
kebijaksanaan seperti ini membatasi ruang gerak pencari kerja karena dengan
kebijaksanaan seperti itu pelamar yang mereka cari hanyalah para calon yang
lowongan yang bagaimana sifatnya yang diisi melalui promosi dari dalam dan
lowongan yang bagaimana akan diisi melalui rekrutmen tenaga kerja dari luar.
Rencana demikian pun sudah tentu membatasi langkah dan tindakan yang
mungkin ditempuh oleh para pencari tenaga kerja karena bagaimana pun juga
rekrutmen. Mereka adalah tenaga spesialis yang memahami berbagai segi proses
20
rekrutmen. Sebagai tenaga spesialis atau para pencari kerja mereka diharapkan
untuk mampu bertindak dan berfikir rasional. Kebiasaan para pencari kerja ini
pencari tenaga kerja itu telah mempunyai rencana sumber daya manusia
pencari pekerjaan, dan mereka juga telah menguasai metode rekrutmen yang
dilakukan.
Segi negatif dari kebiasaan para pencari tenaga kerja yang tentunya juga
apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif yang
kuat bagi organisasi, karena tenaga kerja yang direkrut mampu bekerja sesuai
dengan tuntutan tugasnya. Segi negatif lain adalah sikap memandang enteng
lamaran yang masuk dan tidak lagi berusaha mencari alternatif lamaran
21
c. Faktor-Faktor Eksternal
mendapat perhatian. Hal itu pun berlaku juga dalam hal merekrut tenaga kerja
baru. Beberapa contoh dari faktor eksternal yang perlu diperhatikan dalam proses
rendah, pencari kerja tidak terlaru sukar dalam memperoleh pekerjaan yang
digolongkan pada tiga keadaan, yaitu: lebih kuat, relatif sama atau lebih
lemah.
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu itu bukanlah hal yang
konstan. Artinya, mungkin saja terjadi bahwa pada suatu saat akan terjadi
4) Proyeksi angkatan kerja pada umummya. Hal ini berkaitan erat dengan
penduduk dilihat dari jenis kelamin, apakah lebih banyak pria dibandingkan
22
wanita atau sebaliknya, jumlah dan jenis luaran lembaga-lembaga
lain sebagainya. Dari proyeksi tersebut para pencari tenaga kerja akan dapat
memperkirakan apakah jumlah pelamar akan banyak atau tidak dan dengan
masyarakat.
7) Tuntunan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru.
Misalnya, tidak akan ada yang menyangga bahwa mencari tenaga kerja yang
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada taraf kehidupan global yang penuh dengan kompetisi dalam segala
bidang saat ini, manajemen sumber daya manusia merupakan langkah strategis
demikian, peranan pekerja dalam suatu organisasi sangatlah vital, karena mampu
pembinaannya tidak bisa hanya sebatas selama masa kerja, melainkan harus
dimulai sejak proses rekrutmen. Rekrutmen yang tepat akan memudahkan proses
penempatan yang tepat, dan pada akhirnya akan melancarkan proses pencapaian
24
B. Saran
pembaca khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan
25
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok:
Rajawali Pers , hal. 93
Mondy, R. Wayne. (2008). Human Resource Management, edisi 10, jilid 1. New
Jersey: Pearson Education.
Noe, R.A. et.al. 2000. Human Resource Management. USA: Mc.Graw Hill
26
Keunggulan Bersaing pada Perguruan Tinggi. dalam Buchari Alma &
Ratih Hurriyati (Eds), Manajemen Corporate& Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan: Fokus pada Mutu dan Layanan Prima (Bandung: Alfabeta).
27