Anda di halaman 1dari 7

KASUS PERNIKAHAN DINI

DISUSUN OLEH

NAMA : Rahma Nur Ahlaq


NIM : PO7124320056
KELAS : 3B
DOSEN PENGEMPU : Mardiani Mangun.SsiT.,MPH

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Kasus
Menikah menjadi satu kebutuhan dan dambaan setiap individu manusia yang
ada di muka bumi ini, untuk membangun keluarga dan rumah tangga sekaligus
untuk melahirkan keturunan sebagai generasi berikut di masa mendatang.
Pernikahan dini, diyakini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kekerasan
terhadap perempuan dan anak, sekaligus penyumbang kematian ibu saat
melahirkan. Pemerintah meyakini menikah di usia dini menjadi salah satu
penyumbang kematian ibu, dikarenakan alat reproduksi bagi perempuan atau
remaja belum mapan sehingga belum bisa berfungsi maksimal untuk melahirkan.
Berdasarkan data Pemprov Sulteng angka usia kawin pertama (UKP) pada
wanita di Sulteng kurang dari 20 tahun sebesar 58,97 persen dari seluruh
perkawinan yang ada. Menurut BKKBN Sulteng, provinsi ini masuk dalam 10 besar
kasus pernikahan dini. Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas mencatat angka perkawinan usia anak atau pernikahan dini di
Provinsi Sulawesi Tengah masih di atas rata-rata nasional yakni 15,8 persen.
Apalagi situasi setelah gempa bumi, tsunami dan likuefaksi, risiko terjadinya
pernikahan anak semakin besar jika tidak dilakukan penanganan secara sigap dan
tepat. Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyatakan pernikahan dini, sangat
merugikan anak sebagai generasi muda. BKKBN Provinsi Sulteng bersama 372
kelompok yang telah dibentuk di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng membantu
menyosialisasikan tentang dampak buruk pernikahan dini.
2. Masalah
Kasus pernikahan usia dini tersebut terbilang sangat tinggi, jumlahnya
mencapai 58 persen berdasarkan data yang dimiliki Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng. dampak negatif yang akan
dialami oleh anak perempuan dan bayinya, apabila melakukan perkawinan di usia
dini yaitu, resiko kematian yang tinggi bagi ibu dan anak saat mengandung dan
melahirkan, karena fisik yang belum cukup kuat. Selain itu, resiko melahirkan pada
usia dini dapat megakibatkan pendarahan yang dapat menimbulkan kematian bagi
ibu dan anak. Bahkan bisa mengakibatkan terjadinya stanting atau kekurangan gizi
kronis pada awal masa pertumbuhan anak.
3. Tujuan
a. diharapkan dapat mencegah para siswa untuk melakukan pernikahan dini.
b. dapat memotivasi para siswa untuk meraih mimpi dan menggapai masa depan
yang cemerlang
4. Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan melakukan penyuluhan dampak pernikahan dini bagi para remaja.
A. Input
1. Man : Bidan
2. Money : Dana berasal dari puskesmas
3. Materials : Materi, Spanduk, dan Leaflet yang berisi tentang dampak
pernikahan dini.
4. Method : Ceramah dan tanya jawab
5. Machine : Infokus, Laptop,Sound System
6. Market : Remaja putri usia 17-20 tahun di kelurahan Donggala Kodi
B. Proses
1. Mengumpulkan remaja putri di kantor kelurahan Donggala Kodi.
2. Remaja yang terkumpul di kantor lurah berjumlah 20 orang
3. Memulai materi penyuluhan Dampak Pernikahan dini bagi remaja
4. Menjelaskan pengertian pernikahan dini
5. Menjelaskan faktor penyebab pernikahan dini
6. Menjelaskan dampak pernikahan dini
7. Menjelaskan cara pencegahan pernikahan dini
8. Memberi kesempatan kepada remaja putri untuk bertanya
9. Memberi kuis untuk mengetahui seberapa jauh peserta paham tentang materi
yang disampaikan
10. Menutup kegiatan penyuluhan

LAMPIRAN SAP DAN LEAFLET

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Dampak Pernikahan Dini Bagi Remaja


Sasaran : Remaja Putri Donggala Kodi
Hari/ Tanggal : Sabtu, 01 Oktober 2022
Waktu : 08.30 WITA
Tempat : Kantor Lurah Donggala Kodi
Penyuluh : Rahma Nur Ahlaq
1. Karakteristik Peserta
1) Jumlah Peserta : 1 orang
2) Pendidikan : Tamat SMA
2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan remaja dapat mengetahui dan
memahami tentang dampak dari pernikahan dini.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
 Remaja dapat mengetahui pengertian dari pernikahan dini
 Remaja dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya
pernikahan dini
 Remaja dapat mengetahui dampak negatif dari pernikahan dini
 Remaja dapat mengetahui cara mencegah pernikahan dini
3. Materi Penyuluhan
1) Terlampir
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media
a. Leaflet
6. Dokumentasi
1) Terlampir

7. Kegiatan penyuluhan
No Acara Kegiatan Penyuluhan Waktu
1 Pembukaan  Mengucap salam 5 Menit
 Perkenalan
 Pendekatan dengan remaja
 Menggali pengetahuan
remaja mengenai Bahaya
rokok
2 Inti  Menjelaskan tentang 10 Menit
pengertian pernikahan
dini, faktor yang
mempengaruhi
pernikahan dini,dampak
negatif dari pernikahan
dini dan cara mencegah
pernikahan dini
 Memberi kesempatan
remaja untuk bertanya.
3 Penutup  Mengadakan Tanya jawab 5 Menit
untuk mengetahui
seberapa jauh peserta
paham tentang materi
yang disampaikan
 Memberikan kuis
mengenai materi yang di
berikan
 Ucapan terima kasih dan
salam penutup

8. Evaluasi
a) Pelaksanaan
1) Tanggal / Jam : 01 Oktober 2022
2) Waktu : 08.30 WITA sampai selesai
3) Tempat : Kantor Lurah Donggala kodi
4) Jumlah Peserta : 20 orang
5) Respon terhadap penyuluhan :
 Jumlah peserta yang aktif : 5 Orang
 Jumlah pertanyaan yang diajukan : Orang
 Macam pertanyaan yang diajukan :
MATERI PENYULUHAN
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI REMAJA
A. Pengertian Pernikahan Dini
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah
satu pasangan masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia dibawah
usia 19 tahun. pernikahan dini yaitu merupakan institusi agung untuk mengikat dua
insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan keluarga. Remaja itu sendiri
adalah anak yang ada pada masa peralihan antara masa anak-anak ke dewasa,
dimana anak-anak mengalami perubahan-perubahan cepat disegala bidang. Mereka
bukan lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap,dan cara berfikir serta
bertindak,namun bukan pula orang dewasa yang telah matang.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini
1. Persoalan ekonomi
2. Minimnya edukasi terkait pernikahan dini
3. anak yang putus sekolah tersebut menganggur. Dalam kekosongan waktu
tanpa pekerjaan membuat mereka akhirnya melakukan hal-hal yang tidak
produktif. Salah satunya adalah menjalin hubungan dengan lawan jenis, yang
jika diluar kontrol membuat kehamilan di luar nikah.
4. Menghindari kehamilan diluar nikah
5. Hamil sebelum menikah
C. Dampak Pernikahan Dini
1. Perempuan rentan depresi
2. Masalah keuangan dalam keluarga
3. Resiko kematian pada bayi dan ibu
4. Putus sekolah dan hilangnya masa depan
5. Potensi kekerasan seksual dan rumah tangga
6. Potensi bayi yang dikandung menderita stunting
D. Cara Mencegah Pernikahan Dini
1. Meningkatkan kesempatan mengikuti pendidikan lebih tinggi.
2. Peningkatan penerangan kesehatan dan pendidikan seks, KB pada remaja.
3. Menyebarluaskan NKKBS.
4. Peningkatan usaha kesehatan remaja dalam persiapan perkawinan yaitu
dengan konseling.
C. Output
1. Remaja putri memahami tentang dampak pernikahan dini
2. Remaja putri memahami tentang faktor penyebab pernikahan dini
D. Referensi
https://sulteng.antaranews.com/berita/237781/upaya-sulteng-kurangi-kasus-
nikah-dini

https://www.kabarselebes.id/berita/2020/10/05/09-sulteng-peringkat-5-
pernikahan-usia-dini-maria-ernawati-jumlahnya-capai-58-persen/

Anda mungkin juga menyukai