OLEH :
Kelompok SGD 4
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan minimal 3-5
peserta mampu :
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
2. Definisi Pernikahan Dini
3. Faktor Penyebab Pernikahan Dini
4. Dampak Pernikahan Dini bagi Kesehatan
5. Fenomena yang Terjadi Akibat Pernikahan Dini
6. Cara Menghindari Pernikahan Dini
C. Materi
(Terlampir)
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Setting Acara
F. Setting Tempat
Tempat Pelaksana : Balai Banjar Desa Maju Mandiri
Layar Layar
Penyaji Penyaji
G. Pengorganisasian
Moderator :
Ni Wayan Radha Rani Jayanti (1802521019)
Fasilitator :
Qori Annastasya (1802521003)
Ellang Fauzian Lesmana (1802521011)
Novita Ayu Erviani (1802521028)
Putu Krishna Devananda (1802521056)
Ni Kadek Sri Darmayanti (1802521053)
Penyaji :
2. Evaluasi Proses
Selama proses berlangsung (jumlah, keaktifan dari peserta, hambatan yang dihadapi
selama proses berlangsung) diharapkan :
1. Penyuluhan berjalan tepat waktu
2. Kehadiran peserta minimal 75% dari jumlah keseluruhan peserta
3. Peserta penyuluhan yang aktif bertanya minimal 30% dari jumlah keseluruhan
peserta
3. Evaluasi Hasil
Tercapai tidaknya TUK penyuluhan diharapkan 5-10 peserta mampu menyebutkan
salah satu dari :
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
2. Definisi Pernikahan Dini
3. Faktor Penyebab Pernikahan Dini
4. Dampak Pernikahan Dini bagi Kesehatan
5. Fenomena yang Terjadi Akibat Pernikahan Dini
6. Cara Menghindari Pernikahan Dini
Lampiran Materi
Kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi dimana keaddaan sehat secara fisik,
mental, dan social secara utuh, tidak semata- mata bebas dari penyakit atau
kecacatan yang berkaitan dengan system, fungsi, dan proses reproduksi
(InfoDATIN, 2017).
Pernikahan dini yaitu pernikahan yang dilakukan oleh remaja laki- laki dan
perempuan yang belum memilki umur yang cukup (>18 tahun) serta secara fisik,
fisiologis dan psikologis belum memilki kesiapan untuk memikiul tanggung jawab
pernikahan (InfoDATIN, 2017).
Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya pernikahan dini yaitu sebagai berikut.
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pernikahan
dini. Terjadinya krisis ekonomi merupakan alasannya. Orang tua akan lebih
memilih menikahkan anaknya pada usia muda dengan harapan agar beban
ekonomi keluarga akan berkurang, sehingga orang tua berpikir anaknya juga
akan mendaoatkan kehidupan yang lebih layak dengan pendampingnya nanti.
b. Faktor Kecelakaan (married by accident)
Hamil diluar nikah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pernikahan
dini. Hal ini terjadi karena seseorang yang belum cukup umur untuk menikah
telah melakukan hubungan suami istri sebelum adanya ikatan yanh resmi.
c. Tradisi dan adat istiadat
Pada beberapa daerah menikahkan anaknya diusia muda sudahlah menjadi hal
yang biasa. Hal ini dilakukan semata- mata hanya untuk melestarikan tradisi
turun temurun dari nenek moyangnya.
Remaja akan mengalami mual, muntah, lemas, anemia bahkan tekanan darah
rendah hingga risiko kematian saat melakukan persalinan
Tidak hanya pada sang ibu, masalah juga alkan muncul pada bayi yang baru
lahir seperti keadaan yang tidak normal meliputi kurangnya berat badan
hingga timbulanya penyakit yang berbahaya pada bayi.
a) Fenomena 1
Judul Jurnal : Fenomena Pernikahan Dini Membuat Orang Tua dan
Remaja Tidak Takut Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan
Ringkasan Jurnal
Kasus KTD pada remaja di daerah Kabupaten Pati yang
berusia < 17 tahun sebanyak 43,8%, yang berdampak pada
pernikahan di usia dini semakin meningkat. Respon orang tua yang
tinggal didaerah rural itu ingin menikahkan informan, sedangkan
respon orang tua yang tinggal didaerah urban ingin melakukan aborsi
akan tetapi setelah gagal kemudian menikahkan informan sebagai
solusi atas kejadian KTD. Pernikahan menjadi solusi atas kejadian
KTD karena masyarakat yang cenderung permisif terhadap
pernikahan diusia muda dan adanya bias gender jika perempuan
hanya memiliki tanggung jawab disektor domestik. Akibatnya orang
tua dan remaja tidak takut mengalami KTD. Dalam hal ini orang tua
kurang memahami mengenai dampak yang akan timbul dari
pernikahan di usia dini. Selain beresiko terhadap kesehatan remaja
selama hamil dan melahirkan, pernikahan diusia muda juga
membawa banyak konsekuensi terkait aspek psikologis, sosial, dan
ekonomi yang dialami oleh remaja. Perlunya memberikan informasi
kepada remaja dan orangtua tentang dampak pernikahan pada usia
dini terkait aspek kesehatan, psikologis maupun fisiologis. Dinas
kesehatan perlu meningkatkan kinerja bidan desa dalam
mendampingi remaja yang mengalami KTD dan memberikan
pelayanan ramah remaja sejak di tingkat SMP untuk mencegah
kejadian KTD pada remaja yang lain.
b) Fenomena 2
Judul Jurnal : Fenomena Pernikahan Dini Di Desa Loloan
Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara
Ringkasan Jurnal
Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2016 tercatat angka
usia pernikahan dini mencapai 2.026 kejadian di 5 kecamatan
diantaranya Kecamatan Bayan yang memiliki jumlah tertinggi
kejadian anak menikah usia dini sebanyak 1.021 kejadian. Hal ini
juga terjadi di Desa Loloan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok
Utara. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pernikahan dini di Desa
Loloan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Padahal pemerintah
desa sudah menerapkan Peraturan Desa dalam melaksanakan
program pemerintah desa akan tetapi adanya berbagai hambatan-
hambatan dalam menekan fenomena pernikahan dini antara lain
faktor ekonomi, faktor sosial budaya dan faktor pergaulan. Pada
artikel jurnal tersebut berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pernikahan dini terjadi karena berbagai faktor dan alasan yang
ada, sehingga masyarakat di Desa Loloan Kecamatan Bayan
Kabupaten Lombok Utara melakukan pernikahan dini. Adapun yang
menjadi faktor terjadinya pernikahan dini diantaranya faktor
ekonomi, faktor sosial budaya dan faktor pergaulan. Dalam hal ini
terbukti setelah melakukan observasi dan wawancara langsung di
lapangan bahwa hampir setiap remaja setelah lulus SD maupun yang
melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi ternyata rata-rata
sudah melakukan pernikahan di usia muda.
2. Buatlah media penyuluhan yang menarik dan sesuai dengan karakteristik anak usia
remaja!
Jawaban :
(Terlampir)
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti A, dkk. 2018. Fenomena Pernikahan Dini Membuat Orang Tua dan Remaja Tidak
Takut Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia. 13 (1):61-73.
InfoDATIN. 2017. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Kemenkes RI Pusat data dan
Informasi: Jakarta
Juniadi M, dkk. 2019. Fenomena Pernikahan Dini Di Desa Loloan Kecamatan Bayan
Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Ilmu Administrasi Publik (JIAP). 7 (1):34-43.
Malhotra, A., Warner, A., McGonagle, A., (2011). Solutions to end child marriage: what
the evidence shows. Washington, DC: ICRW; 2011.
Rejeki & Luthfa, 2011. Persepsi Remaja Tentang Kehamilan dan Melahirkan Pada Usia
Remaja Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pembangunan Mranggen. Proseding
Seminar Nasional Keperawatan PPNI Jawa Tengah.
Salika, NS, 2010. Serba-Serbi Kesehatan Perempuan cetakan ke-2. EGC: Jakarta
Sungaji IS. 2017. Analisis Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi Pada
Remaja Putrindib Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman [Skripsi].
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah