KEHAMILAN REMAJA
SMA NEGERI 3 CIMAHI
Dosen Pembimbing : Dr. Eny Kusmiran, S.Kep., M.Kes.
Irma Mulyani, S.S.T.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ai Fitriani (2116032)
A. Tujuan
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan remaja SMA dapat
mengerti tentang kehamilan pada usia remaja
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Materi
- Terlampir
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Sumber
BKKBN. 2008. Modul Pelatihan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
Bagi Calon Konselor Sebaya. Jakarta: BKKBN.
Menurut Kepala BKKBN Provinsi Jawa Barat (Rukman Heryana) bahwa dari
1.000 perempuan subur usia 15 tahun-19 tahun di Jawa Barat, yang menikah 100
orang atau 10 persen. Dari jumlah tersebut, yang hamil 80 orang.
B. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu
proses regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan
sel sperma laki-laki yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan
cikal bakal janin, dan berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan
sebagai bayi.
Menurut WHO, Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 25 Tahun 2014, Remaja adalah
penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut badan kependudukan
dan keluarga berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan
belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia menurut
Sensus Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta/ sekitar 18% dari jumlah penduduk.
Menurut Dinas Kesehatan RI, tahap perkembangan pada remaja dibagi
atas 3 tahapan yakni : remaja awal (10-12 tahun), remaja tengah (13-15
tahun), dan remaja akhir (16-19 tahun). Didunia diperkirakan kelompok
remaja berjumlah 1,2 miliar atau 18% dari jumlah penduduk dunia (WHO
2014).
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.
Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai
petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas
perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila
keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan
jatuh ke dalam perilaku beresiko dan mungkin harus menanggung akibat
jangka pendek dan jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik
dan psikososial. Sifat dan perilaku berisiko pada remaja tersebut memerlukan
ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang dapat memenuhi
kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan untuk kesehatan reproduksi.
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja usia 10-19
tahun yang merupakan akibat dari perilaku seksual baik disengaja (sudah
menikah) atau tidak disengaja (belum menikah) (BKKBN, 2008).