Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP 2 MANDASTANA


DESA JEJANGKIT PASAR KEC. JEJANGKIT KAB. BARITO
KUALA

DISUSUN OLEH :

DINA (712405S.17.004)
INAYATUL AINI (712405S.17.008)
IRA DHARMA YANTI (712405S.17.009)
NILAM (712405S.17.013)
NUR LATIFAH (712405S.17.015)
FARADIPA ALMAYNA (712405S.17.017)
RATNA SARI JAYANI (712405S.17.018)
SUSANTI (712405S.17.021)
YUSA INDAH WAHYUNI (712405S.17.022)
TRI ASTUTI (712405S.17.023)
MIA MAULINA

AKADEMI KEBIDANAN ABDI PERSADA


BANJARMASIN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara penyuluhan dengan judul kesehatan reproduksi smp 2


mandastana jejangkit desa jejangkit pasar kec. jejangkit kab. barito kuala. Telah
dilaksanakan oleh pembimbing pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 06 Maret 2020
Jam : 08.30 WITA

Batola,…Maret 2020

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


Program Studi Diploma Kebidanan Puskesmas Jejangkit Pasar
Akademi Kebidanan Abdi Persada
Banjarmasin

Merlin Karinda, SST., M.Kes Rohana, Amd. Keb

Mengetahui,
Kepala Ruangan
KIA Puskesmas Jejangkit Pasar
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KESEHATAN REPRODUKSI

PokokBahasan : Kesehatan Reproduksi


Sasaran : Remaja
Hari, Tanggal : Jumat, 06 Maret 2020
Jam : 08.30 WITA
Waktu : 45 Menit
Tempat             : Smp 2 mandastana Jejangkit Pasar

1. Tujuan
a. TujuanUmum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan meningkatkan
pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia
perkawinan.
2. Media dan Metode
a. Media : Flip chart
b. Metode : Ceramah dan tanya jawab

3. Materi
a. Pengertian tentang kesehatan Reproduksi

4. Pengorganisasian
Moderator : Yusa Indah Wahyuni
Pembicara : Faradipa Almayna
Fasilitator : SMP Jejangkit Pasar
Observer : Inayatul Aini

1
5. PembagianTugas
a. Penyaji
1) Menggali pengetahuan peserta tentang Kesehatan Reproduksi
2) Menyampaikan materi tentang tema penyuluhan
3) Prioritas menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
b. Moderator
1) Memimpin jalannya penyuluhan secara keseluruhan, meliputi ;
2) Membuka kegiatan penyuluhan
3) Mengatur waktu penyajian materi, dan tanya jawab
4) Memperkenalkan tim penyuluhan
5) Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta penyuluhan
6) Memberikan kesempatan kepada pembimbing lahan dan pendidikan
untuk memberikan masukan
7) Menutup kegiatan penyuluhan
8) Menyimpulkan hasil penyuluhan dan tanya jawab
c. Fasilitator
1) Menfasilitasi antara tim penyuluh dengan peserta penyuluhan dan
kelancaran kegiatan penyuluhan
2) Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
d. Observer
1) Mengobservasi dan mengevaluasi jalannya kegiatan penyuluhan

2
6. Pelaksanaan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Media
1 Pembukaan 1 menit 1) Menangkan sasaran Tenang
2) Memberi saran Menjawab salam
3) Memperkenalkan diri Memperhatikan
2 Penyuluha 15 menit 1) Menggali pengetahuan Mendengarkan Alat peraga
n peserta tentang Kesehatan Memperhatikan
Reproduksi Bertanya
2) Menjelaskan pengertian Menjawab
Kesehatan Reproduksi

3 Penutup 2 menit 1) Mengucapkan terimakasih


2) Mengucapkan salam

7. KriteriaEvaluasi
 Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 50 orang
b) Penyelenggaran penyuluhan dilaksanakan di SMP 2
Mandastana
c) Pengorganisasian penyelanggaran penyuluhan dilakukan 3 hari
sebelum dan menjelang penyuluhan dilakukan
 Evaluasi Proses
a) Acara dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Suasana penyuluhan tertib
d) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
e) Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan fasilitator
menjawab pertanyaan dengan tepat
 Evaluasi Hasil
a) 5 dari 10 orang peserta dapat menjelaskan kembali tentang
Kesehatan Reproduksi
b) Daftar hadir peserta penyuluhan

3
8. Setting Tempat

Keterangan :

: Moderator : Observer

: Pembicara : Fasilitator

: Peserta penyuluhan

MATERI PENYULUHAN

4
KESEHATAN REPRODUKSI

A. Pengertian
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental
dan sosial yang utuh bukan hanya tidak ada penyakit dan kelemahan dalam
segala hal (yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi
serta proses-prosesnya)
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental
dan sosial, utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya. Juga harus bebas dari kelainan/ penyakit yang secara langsung
maupun tidak langsung mengenai organ reproduksi, misalnya infeksi
menular seksual, gangguan hormonal, sekaligus dampak yang terjadi dari
pencemaran lingkungan.

B. Tujuan Kesehatan Reproduksi


1. Umum
Meningkatkan kemandirian dalam mengatur fungsi dan proses
reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya sehingga hak-hak
reproduksi dapat terpenuhi
2. Khusus
•Meningkatkan peran dan tanggungjawab sosial laki-laki terhadap akibat
dari perilaku seksnya.
•Meningkatkan hak dan tanggungjawab sosial wanita dalam menentukan
kapan hamil, jumlah dan jarak antara kelahiran
•Menciptakan dukungan laki-laki yang menunjang wanita untuk membuat
keputusan, mencari informasi dan pelayanan yang berkaitan dengan
proses reproduksinya.

C. Hak Reproduksi

5
Hak reproduksi perorangan adalah hak yang dimiliki oleh setiap
orang,baik laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan
kelas sosial, suku, umur, agama, dll) untuk memutuskan secara bebas dan
bertanggungjawab (kepada diri, keluarga, dan masyarakat) mengenai
jumlah anak, jarak antar anak serta penentuan waktu kelahiran anak dan
akan hak-hak asasi manusia yang diakui di dunia internasional.

D. Kesehatan Reproduksi Remaja


Hal-hal yang sering di anggap sebagai isu gender sebagai berikut:
Ketidak adilan dalam mengambil tanggung jawab misalnya pada
pergaulan yang terlalu bebas, remaja puteri selalu menjadi korban dan
menanggung segala akibatnya (misalnya kehamilan yang tidak
dikehendaki, putus sekolah, kekerasan terhadap wanita, dan sebagainya).

E. Definisi Pendewasaan Usia Perkawinan


Adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama,
sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun
bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai
usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar kehamilan pertamapun terjadi
pada usia yang cukup dewasa

F. Masa Menunda Perkawinan dan Kehamilan


Kemungkinan timbulnya risiko medik sebagai berikut:
a. Keguguran
b. Eklamsia Preeklamsia (tekanan darah tinggi, edema, proteinuria)
(keracunan kehamilan)
c. Timbulnya kesulitan persalinan
d. Bayi lahir sebelum waktunya
e. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
f. Fistula Vesikovaginal (merembesnya air seni ke vagina)
g. Fistula Retrovaginal (keluarnya gas dan feses/ tinja ke vagina)
h. Kanker leher rahim

6
G. Pendewasaan Usia Perkawinan dan Kematangan Psikologis Keluarga
1. Gambaran Psikologi Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari masa anak-
anak menuju masa dewasa.
Perubahan pada Remaja:
a. Aspek jasmani, rohani, emosional, sosial dan personal.
b. Adanya perbedaan sikap, pandangan hidup, maupun norma yang
berlaku di masyarakat .

2. Batasan Usia Remaja

Tahapan usia remaja berdasarkan perkembangan psikologis, sebagai


berikut:

a. Pra remaja (11-13 tahun)

b. Remaja awal (14-17 tahun)

c. Remaja lanjut (18-21 tahun)

3. Ciri Psikologis Remaja

a) Masa yang penuh gejolak

b) Perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (self-


awareness).

c) Memperhatikan diri mereka dan citra yang direfleksikan (self image).

d) Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu,


sehingga seringkali mereka terlihat tidakmemikirkan akibat dari
perbuatan mereka.

e) Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang


karena telah sering dihadapkan pada dunianyata

Hubungan Antara Psikologi Remaja dengan Penundaan Usia

7
Perkawinan

• Periode ambang masa dewasa merupakan usia kematangan baik dari segi
fisik maupun psikologis, dimana:

• Remaja berusaha untuk meninggalkan ciri masa remaja dan berupaya


memberikan kesan bahwa mereka sudah mendekati dewasa.

• Masa tersebut, seseorang diharapkan memainkan peran baru,seperti peran


suami/isteri, orangtua dan pencari nafkah.

• Namun demikian, kestabilan emosi umumnya terjadi pada usia 24 tahun,


karena pada saat itulahorang mulai memasuki usia dewasa.

• Penundaan usia perkawinan sampai pada usia minimal 20tahun bagi


perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki diyakinibanyak memberikan
keuntungan bagi pasangan dalamkeluarga dalam hal kesiapan psikologis

Anda mungkin juga menyukai