Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Adnita safitri

Ahmad maosul

Albiansyah

Anniesa fitrianingrum

Bayu handoko

Chandra

Deni febriana

Desih purwasih

Dwi wulansari

Ega karlina

Fajar sidik p

Hafidz

Iis rumaniah

Intan fitriani

Lina marlina

Lukas Saputra

Maya safitri
PROGRAM STRATA 1 KEPERAWATAN STIKES KHARISMA
KARAWANG 2020

KATA PENGANTAR

         Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan SAP
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KESEHATAN
LINGKUNGAN  DALAM BENTUK PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS)”

SAP ini berisikan tentang informasi lingkungan atau yang lebih khususnya
membahas tentang prilaku hidup sehat dan bersih, faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan dari prilaku hidup bersih dan sehat. Diharapkan SAP ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang kesehatan lingkungan. 

Kami menyadari bahwa SAP ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan SAP ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan SAP ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
 

                                


                                      
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hidup Sehat


Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Sasaran : Masyarakat Rawamerta, Rw 04
Hari / Tanggal : Senin, 16 Nov 2020
Tempat : Rawamerta, RW 04, karawang
Pukul : 13.00 – Selesai WIB
Penyuluh : Mahasiswa STIKES Horizon
Karawang

A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain : Air Bersih, Pembuangan
Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman, Pembuangan Sampah, Serangga dan
Binatang Pengganggu, Makanan dan Minuman, Pencemaran Lingkungan.
( Yayan A. Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan
sehat. Dasar Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena
faktor perilaku secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat
kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup
besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).

B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian dari kesehatan Lingkungan ?
2. Apa pengertian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ?
3. Apa saja ruang lingkup PHBS ?
4. Apakah tujuan dari PHBS ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan mengerti
tentang pentingnya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
a. Mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Mengetahui 10 PHBS
c. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih
d. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan jamban
sehat.
e. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas jentik
nyamuk.
f. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas asap rokok.

D. Materi ( Terlampir )
1. Pengertian PHBS
2. Ciri-ciri Rumah Sehat
3. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

E. Media
1. Power Point
2. Leaflet

F. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya jawab)

G. Setting Tempat

F.     
 P engorganisasian :
1. Moderator : 
2. Penyuluh : 
3. Fasilitator : 
4. Observer : 

G.    Rincian Tugas Pengorganisasian


1. Moderator :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2. Penyuluh :
a. Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian diet seimbang bagi lansia
b. Menjelaskan materi mengenai diet seimbang bagi lansia
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator :
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b. Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c. Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam  penyuluhan
d. Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4. Observer :
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
saat berlangsung

H. Uraian Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan
. Pembicara Peserta
1. 5 menit Pembukaan
1.      Memberi salam 1.      Menjawab salam
2.      Memperkenalkan diri 2-5) Mendengarkan dan
3.      Menyampaikan topik Memperhatikan
4.      Menjelaskan tujuan
penyuluhan
5.      Melakukan kontrak waktu
20   menit Isi
         Pengertian Pola Hidup bersih Mendengarkan dan
dan Sehat (PHBS) memperhatikan
         Ciri-ciri Rumah Sehat
         Indikator dalam Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat
         ujuan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat Di Masyarakat
         Manfaat Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
3. 15 menit Evaluasi
1.      Memberikan kesempatan pada
1.      Bertanya
peserta untuk bertanya
2.      Menanyakan kembali pada
2.      Menjawab
peserta tentang materi yang
disampaikan
4. 10 menit Penutup
1.      Menyimpulkan materi 1.      Mendengarkan
2.      Memberi salam 2.      Menjawab salam

I. Kriteria hasil
1. Masyarakat mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Masyarakat mengetahui 10 PHBS.
3. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih
4. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan jamban sehat
5. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas  jentik nyamuk.
6. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas asap rokok.
J. Evaluasi
1. Warga Desa Bumi Kendedes dapat menjawab beberapa petanyaan seperti
berikut :
2. Apakah pengertian PHBS?
3. Apakah 10  indicator PHBS?
4. Bagaimana Klasifikasi PHBS?
5. Siapa saja yang menjadi sasaran PHBS?
6. Evaluasi pemograman
7.  Peserta hadir di tempat penyuluhan Tepat waktu
8. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan  satu minggu
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
9. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
10. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
11. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
12. Hasil : Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh
K. Materi Penyuluhan:
a) Pengertian Kesehatan Lingkungan.
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan
adalah  suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

b) Pengertian Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat
yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5
program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social
Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
(Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional
promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian
masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, 2008).
Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya untuk mewujudkan
kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta
pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1. Diare
2. Demam berdarah
3. Disentri
4. Hepatitis A
5. Kolera
6. Tiphus
7. Cacingan
8. Malaria    

c) Ciri-Ciri Rumah Sehat


Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:
1. Bahan bangunan
Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding terbuat dari
tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau seng.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar aliran
udara dalam rumah tersebut tetap segar, untuk membebaskan udara ruangan
dari bakteri-bakteri, untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam
kelembaban yang optimum.
3. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan
tidak terlalu banyak.
4. Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya.
5. Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air
bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, pembuangan
sampah, fasilitas dapur, ruang berkumpul keluarga.

d) Indikator Dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


1. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan pada ibu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter,
bidan, paramedis lainnya) sebagai penolong pertama dalam proses lahirnya
janin bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya plasenta.
2. Bayi diberi ASI Sejak Lahir sampai berusia 6 bulan
3. Bayi yang berumur 0-6 bulan yang mendapat ASI sejak lahir sampai umur 6
bulan tanpa makanan tambahan.
4. Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Setiap pendudukmempunyai jenis pembiayaan pra-upaya seperti Askes,
Jamsostek/Astek, Asuransi Perusahaan/Kantor, dan Dana Sehat.
5. Ketersediaan Air Bersih
Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air dalam kemasan,
leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung minimal berjarak 10
meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
6. Ketersediaaan Jamban --- Rumah tangga menggunakan jamban leher angsa
dengan tangki septik atau lubang penampungan sebagai pembuangan akhir.
7. Kesesuaian Luas Lantai Dengan Jumlah Penghuni
8. Luas lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari- hari
dibagi dengan jumlah penghuni minimal 9 m².
9. Lantai Rumah Bukan Dari Tanah
10. Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau lantai papan (rumah
panggung).
11. Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari
12. Anggota keluarga yangberumur 15 tahun keatas mengkonsumsi sayur dan buah
dengan perimbangan minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya 3
porsi sayur dan 2 porsi buah selama 7 hari dalam seminggu.
13. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
14. Anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas yang melakukan aktivitas
seperti olah raga selama 10 menit, setiap hari minimal 5 hari dalam satu
minggu.
15. Tidak Merokok di Dalam Rumah
16. Anggota keluarga yangberumur 15 tahun ke atas tidak ada yang merokok
didalam rumah setiap hari/kadang-kadang.

e) Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat


Menurut Ekasari, dkk (2008) Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat sebagai berikut:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah kesehatan
yang    dihadapinya
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk penyembuhan
penyakit dan peningkatan kesehatannya.
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
untuk pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti penyelenggaraan posyandu,
jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu bersalin dan sosial ibu bersalin,
ambulan desa, kelompok
5. Pemakaian air dan pembersihan jamban.

f) Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Menurut Ekasari, dkk (2008) Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) sebagai berikut:
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi
keluarga, biaya pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
Syaugi Al-Fanjari Dr, Ahmad. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam,  Bumi Aksara;
Desember 1996.
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C, Kota dan Lingkungan, United Nation, University
Pers Jakarta, LP3ES, 2003.

Anda mungkin juga menyukai