Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir


Topik : Stimulasi Pijat Bayi
Hari / Tanggal : Selasa / 17 September 2019
Waktu : 40 Menit
Penyaji : Mahasiswa D-IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang
Tempat : Ruang Melati di Rumkit Tk.II Dr. Ak-Ghani Palembang

A. Latar belakang
Berdasarkan dari pengamatan, dimasyarakat kebutuhan perawatan bayi khususnya tentang
pijat bayi cukup banyak. Setelah dilakukan survey ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya
pengetahuan ibu tentang perawatan bayi terutama pentingnya pijat bayi.
Salah satu kompetensi perawat adalah memantau tumbuh kembang bayi melalui deteksi dini
dan stimulasi tumbuh kembang. Salah satu bentuk stimulasi yang dapat dilakukan oleh orang tua
dan keluarganya adalah dengan pijat bayi
Didalam kurikulum D4 keperawatan Mahasiswa pada semester 5 melakukan praktik klinik
keperawatan maternitas di lahan praktik sesai dengan kompetensi yang ingin dicapai diatranya
perawatan bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Untuk meningkatkan tumbuh kembang bayi dan
anak yang optimal dibutuhkan pengetahuan tentang stimulasi pada BBL , untuk itu perlu
dilakukan pendidikan kesehatan kepada ibu yang baru melahirkan tentang Pijat Bayi

B. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pijat bayi, klien dapat memahami dan mengerti
manfaat dari pijat bayi dan dapat melakukan tekhnik pijat bayi secara baik dan benar.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x40 menit peserta dapat :
1. Mengetahui pengertian pijat bayi
2. manfaat pijat bayi
3. Mengetahui persiapan pijat bayi
4. Mengetahui teknik/ cara melakukan pijat bayi
5. Mengetahui tips dan hal yang harus diperhatikan dalam teknik pijat bayi
D. Sasaran : Ibu postpartum di Ruang Melati Rumkit Tk.II Dr.Ak-Ghani Palembang
E. Metode : Ceramah
F. Media : LCD, laptop,dan leftlet
G. Pengorganisasian Kelompok
1. Moderator : Rahma Kesuma Wardani
2. Penyaji : Nur’aini
3. Fasilitator : Mutiara Agel S
4. Observer : pembimbing RS dan Pendidikan
H. Proses Pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


1 Pendahuluan a. Salam a. Menjawab s alam 5 menit
pembukaan b.Menyimak
b. Menyampaikan c. Mendengarkan,
tujuan menjawab
penyuluhan pertanyaan
c. Apersepsi
2 Kerja a. Menyampaikan a. Mendengarkan 30
garis besar materi dengan penuh menit
pentignya pijat perhatian
bayi b. menonton video
b. Pemutaran video c.Menanyakan hal-
tutorial stimulasi hal yang belum
pijat bayi jelas
c. Praktik pijat bayi d. Memperhatikan
d. Memberi jawaban dari
kesempatan pemateri
peserta untuk e. Menjawab
bertanya pertanyaan
e. Menjawab f. Peserta antusias
pertanyaan dalam menerima
f. Evaluasi doorprise
g. Membagikan
doorprise kepada
peserta yang bisa
menjawab
pertanyaan
3 Penutup a. Menyimpulkan c. Mendengarkan 5 menit
b. Salam penutup d. Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Ibu mampu menjelaskan manfaat pijat bayi
2. Ibu mampu menyebutkan kapan waktu yang tepat untuk pijat bayi
3. Ibu mampu melakukan teknik pijat bayi
MATERI
PIJAT BAYI
A. Pengertian Pijat Bayi
Menurut Roesli (dalam Prasetyono,2013) menyatakan bahwa pijat bayi adalah seni perawatan
kesehatan dan pengobatan yang dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan
sejak berabad-abad tahun silam secara turun-menurun oleh dukun bayi. Yang disebut bayi adalah anak
yang berumur 0-12 bulan.
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia, yang juga merupakan
seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad-abad silam (Prasetyono,2013).

B. Manfaat Pijat Bayi


Berikut manfaat pijat bayi yaitu;
1. Membuat Bayi Semakin Tenang
Umumnya bayi yang mendapatkan pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Dengan
sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan otomatis membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Bukan
hanya secara fisik, pijat bayi juga sangat mempengaruhi emosional, karena aktivitas pijat akan menjalin
bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama pijat bayi adalah sentuhan (touch), bukan tekanan
(pressure). Oleh sebab itu selain oleh trapis spesialis, pijat bayi sangat baik dilakukan oleh ibu dan ayah
(Putri,2009).

2. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi


Berdasarkan penelitian T. Field& Scafidi dari universitas Miami, AS. Terapi pijat memberikan efek
positif secara fisik, antara lain kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi air susu ibu (ASI).
Telah diamati perubahan berat badan 20 bayi premature setelah mendapat pijatan secara teratur. Bayi
mengalami kenaikan berat badan 20 - 47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari.
Sedangkan, bayi berusia 1 – 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam minggu
mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat.

Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga
penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar dan karena
itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI (Putri, 2009).

3. Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi


Bayi yang otot-ototnya distimulus saat dilakukan pemijatan yang aman dan nyaman dapat membuat
bayi mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan lama begitu pemijatan usai dilakukan pemijatan
kepadanya. Selain lama, bayi tampak tertidur lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat
bayinya tertidur lelap. Kebanyakan untuk alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi.

Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, bayi
tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia marasa kehabisan energi setelah “melawan”
perlakuan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan
dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu
jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan
Subakti,2009).

4. Meningkatkan konsentrasi bayi


Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh tubuh manusia, termasuk
keotaknya, terutama untuk memperlancar sirkulasi dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk
bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik aliran
darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara cukup membuat konsentrasi dan
kesiagaan bayi semakin membaik.

Pemijitan juga mengefektifkan istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif
maka saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi
dan kerja otak si bayi (Putri, 2009).

5. Meningkatkan daya tahan tubuh


Meningkatkan aktifitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang
mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen
adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh (Putri, 2009).

6. Meningkatkan produksi ASI


Pijat bayi menyebabkan bayi lebih refleks dan dapat beristirahat dengan efektif. Bayi yang tidur
dengan efektif ketika bangun akan membawa energi cukup beraktifitas. Dengan aktifitas yang optimal,
bayi akan cepat lapar sehingga nafsu makannya meningkat. Peningkatan nafsu makan ini juga ditambah
dengan peningkatan aktifitas nervus vagus / saraf pengembara system saraf otak yang bekerja untuk
daerah leher kebawah sampai dada dan rongga perut. Dalam menggerakkan sel peristaltic ( sel disaluran
pencernaan yang menggerakkan dalam saluran pencernaan) untuk mendorong makanan kesaluran
pencernaan. Dengan demikian, bayi lebih cepat lapar atau ingin makan karena pencernaannya semakin
lancar.

Bayi yang nafsu makannya baik memerlukan isapan asi yang cukup banyak setiap hari. Semakin
banyak dihisap, ASI pun semakin terstimulasi ( terangsang ) untuk berproduksi (Putri, 2009).
7. Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang
menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat
bayi membantu proses pencernaan (Putri, 2009).

8. Menstimulasi Aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan


Aktifitas serat-serat nervus vulgar berpengaruh pada paru-paru. Sebuah penelitian yang dilakukan di
Torch Research institute menunjukkan bahwa perlu pemijatan selama 20 menit yang dilakukan setiap
malam pada anak-anak asma dapat menyebabkan mereka bernafas lebih baik. Ukuran keberhasilan ini
ditunjukkan dengan pembacaan grafik peningkatan aliran udara setiap hari yang semakin meningkat
(Prasetyono, 2013).

9. Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang anda miliki dengan bayi. Sentuhan bayi berarti
berbicara. Pijat bayi menggabungkan aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi
wajah lain (Prasetyono, 2013).

10. Mengurangi rasa sakit


Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik, serta membantunya tidur lebih nyenyak.
Tidak hanya itu, pijatan juga memperlancar sirkulasi darah di perut, sehingga membantu mengeluarkan
gas yang terjebak disana (Prasetyono, 2013).

11. Mengurangi nyeri


Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin dan endorphin. Kedua hormon ini dapat
membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung
tersumbat atau tekanan emosi (Prasetyono, 2013).

12. Meningkatkan percaya diri


Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya. Pijat bayi mampu mengurangi rasa
gelisah soal perawatan anak. Ketenangan ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan lebih
percaya diri untuk merawat si kecil (Prasetyono, 2013). Begitupun pada pasangan yang menikah
sini,menikah diusia dini yang masih muda atau terlalu dini umumnya belum cukup dewasa atau siap
untuk menjadi orang tua. Banyak hal yang harus mereka ketahui, terutama sekali dalam hal merawat bayi.
Pada kasus kali ini,melalui pijat bayi, rasa percaya diri dan harga diri mereka sebagai orang tua yang
sanggup merawat bayi semakin meningkat (Prasetyono, 2013).
13. Memahami kebutuhan si kecil
Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat secara rutin lebih
mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilakukan berulang – ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi
bayinya saat gelisah. (Prasetyono, 2013).

D. Waktu Pijat Bayi


Pijat bayi dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Jadi, dapat dimulai kapan saja sesuai
keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan tiap hari sejak lahir
sampai usia enam atau tujuh bulan pada waktu pagi dan malam hari;

1. Pagi hari
Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa-sisa minyak pijat akan
lebih mudah dibersihkan, selain itu pemijatan pada pagi hari memberikan nuansa ceria pada bayi.
Yang harus diperhatikan, jangan langsung memijat bayi usai ia makan/disusui. Jangan pula
membangunkan bayi hanya untuk dipijat, atau memijat bayi saat ia sakit, memijat paksa, dan
memaksakan posisi saat memijat.
2. Malam hari
Pemijatan pada malam hari sangatlah baik. Sebab, setelah pemijatan, biasanya bayi akan
santai dan mengantuk, hal ini berguna untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Yang harus diperhatikan, ketika akan dipijat si bayi harus dalam keadaan tenang dan nyaman.
Jika rewel, jangan memaksakan untuk memijat. Sebab, bayi akan semakin rewel dan
memberontak. Buatlah bayi ceria, ajak bercanda atau bermain sampai siap untuk dipijat. Hindari
juga memijat ketika bayi dalam keadaan lapar, hal ini bisa mengakibatkan bayi merasa tidak
nyaman dan berusaha meronta. Sebaiknya pemijatan dilakukan 15 menit setelah si kecil makan.

E. Persiapan Pijat Bayi

1. Ruang yang nyaman


Ruang yang nyaman untuk melakukan pemijatan adalah:

a) Ruang yang kering dan tidak pengap. Ruangan yang pengap dan lembab menyebabkan bayi
gerah. Selain itu, suasana seperti itu juga menyebabkan kulit bayi sensitive sehingga bayi
merasa menjadi resah saat dipijat.
b) Ruangan yang hangat tetapi tidak panas. Ruangan yang dingin atau terlalu banyak angin
menyebabkan bayi kedinginan dan masuk angin. Untuk menghangatkan ruangan dapat
memasang lampu yang memberikan rasa hangat.
c) Ruangan yang penerangnya cukup. Ini penting agar tidak terjadi kesalahan akurasi pada
daerah yang dipijat. Penerangan yang remang-remang atau gelap menyulitkan ibu untuk
membedakan warna kemerahan kulit si kecil bekas pemijatan. Sebab, warna kemerahan
mengindikasi bahwa pemijatan telah cukup.
d) Ruangan tidak berisik. Suara-suara berisik mengganggu konsentrasi ibu dan bayi. Untuk
menciptakan ketenangan, pastikan suara yang mengisi ruangan adalah suara ibu, ayah,
iringan musik lembuh, seperti memutar music klasik dari Mozart, dave koz dan sebagainya.
e) Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu. Bila ingin menerapkan aroma terapi
cukup dengan aroma yang muncul dari minyak pijat saja. Tidak dianjurkan menggunakan
pewangi ruangan aerosol atau benda bakar (dupa) karena membuat bayi alergi (Prasetyono,
2013).

2. Tangan yang aman untuk memijat

a) Sebelum memijat, pastikan tangan anda bersih dan hangat, karena tangan yang kurang bersih
dapat menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit, jadi cuci tangan terlebih dahulu lalu
pastikan tangan dalam keadaan kering karena kulit bayi sangat peka dengan suhu tangan ibu
dan tidak nyaman bila tangan yang menyentuhnya itu dingin.
b) Periksa kuku dan perhiasan untuk menghindari goresan pada kulit bayi. Potonglah kuku dan
lembutkan (dikikir). Keberadaan cincin, gelang dan aksesoris lainnya yang terbuat dari
logam atau plastik dapat melukai kulit bayi.

F. Peralatan Yang Harus Disiapkan

Peralatan yang dibutuhkan sebelum melakukan pemijatan antara lain:


1. Alas yang empuk dan lembut
Misalnya kasur atau busa yang dilapisi dengan kain lembut. Luas alas ini sebesar ukuran
bayi agar ibu dapat bergerak dengan bebas. Alas ini sebaiknya dalam posisi datar.
2. Handuk atau lap, popok dan baju ganti
Handuk atau lap digunakan untuk membersihkan sisa-sisa minyak yang menempel dikulit
bayi. Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat. Menyiapkan popok hendaknya
tidak terlambat (setelah dipijat baru disiapkan popok) sebab, bayi harus menunggu waktu
sehingga kedinginan. Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan.
3. Minyak untuk memijat
Minyak digunakan sebagai pelumas (lubricant) bersifat melicinkan permukaan kulit bayi dan
tangan ibu sehingga memudahkan ibu dalam berbagai gerakan urut dan membuat bayi merasa
nyaman. Tujuan pelumas ini adalah merawat kulit si kecil agar tetap lembut dan sehat tanpa
terpengaruh oleh bekas gesekan pijat. Jadi, gunakan minyak ketika memijat untuk menghindari
luka akibat gesekan yang dapat terjadi karena kontak dengan kulit. Minyak yang cocok adalah
minyak zaitun (olive oil), minyak dara (virgin coconut oil), minyak telon (baby oil), minyak
kelapa (minyak klentik), minyak kelapa sawit, bias juga menggunakan losion. Hal ini karena
sifatnya yang lembut dan melembabkan. Jangan menggunakan minyak aroma terapi karena
terlalu keras untuk kulit bayi.

G. Teknik memijat bayi


Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tak biasa dilakukan secara sembarangan.

Berikut 6 pedoman teknik pemijatan bayi yang dapat dipergunakan sebagai dasar pijat bayi.
Setiap gerakan yang diberikan pada masing-masing teknik dapat diulang sebanyak lima sampai enam
kali dengan delapan ketukan tergantung kebutuhan, yaitu:

1. Pijat wajah
Berikut lima rangkaian pijatan pada bagian wajah yaitu:
a) Caress love (sentuhan cinta)
letakkan ujung jari tangan pada dahi dari bagian tengah kea rah pelipis seperti gerakan
membuka halaman buku
b) Relax
letakkan ibu jari ditengah-tengah dahi lalu gerakkan kearah pelipis
c) Sirkular
letakkan ibu jari di di sudut bawah mata dengan melingkar kearah pelipis
d) Smile
Letakkan ibu jari diatas bibirlalu buatlah gerakan seperti tersenyum “U” kearah pipi
e) Cute
dimulai dengan menggerakan jari melingkar dari belakang telinga kearah dagu
2. Pijat Dada
Berikut dua rangkaian pijatan pada bagian dada yaitu:
a) Butterfly
Dimulai dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas dada bayi kemudian lakukan
gerakan memutar kearah luar dada seperti membentuk sayap kupu-kupu.
b) Cross
Dimulai dengan meletakkan jari ke bagian bawah tulang rusuk kanan bayi kemudian
menyilang kearah dada kanan atas, lalukan dengan sisi berikutnya
3. Pijat perut
Berikut lima rangkaian pijatan pada bagian perut yaitu:
a) Mengayuh
Pemijatan perut ini dilakukan dengan menggerakkan kedua tangan keatas dan kebawah
secara bergantian seperti mengayuh pedal sepeda. Arah pijatan dimulai dari atas kebawah
perut
b) Bulan dan matahari
Dalam teknik ini, letakkan tangan kanan diatas perut perut bayi sebelah kanan atas
sedangkan tangan kiri berada dibagian bawah perut kiri, kemudian lakukan putaran
searah jarum jam.
c) I Love U
dimulai dari perut kanan atas membentuk huruf I ke bawah, kemudian L terbalik dan
huruf U terbalik dibagian perut atas.
d) Walking fingers (Gerakan jari berjalan)
meletakkan buku jari dibagian perut bayi lalu mengetuk-ngetuk jari dengan mengelilingi
searah jarum jam.
e) Relax
Tarik kaki bayi kearah perut sehingga pahanya menekan bagian perut bayi
4. Pijat Lengan
Berikut tujuh rangakain pijat pada bagian lengan yaitu:
a) Milking atau gerakan seperti memeras susu
ada dua gerakan milking,
milking india yaitu gerakan seperti memeras susu mulai dari bagian pangkal lengan
hingga ke pergelangan. Setelah itu, milking swedia yaitu gerakan dimulai dari bagian
pergelangan hingga panggal lengan.
b) Rolling
yaitu gerakan seperti merolling dari mulai pangkal lengan hingga pergelangan tangan.
c) Squeezing
gerakan seperti memeras baju pada lengan atas ke pergelangan
d) Thumb after Thumb
gerakan mengusapkan ibu jadi pada telapak tangan dan punggung tangan bayi dari bagian
pergelangan tangan ke pangkal jari.
e) Spiral
gerakan memutarkan ibu jari di telapak tangan dan punggung tangan bayi dari bagian
pergelangan tangan hingga ke pangkal jari
f) Finger shake
gerakan menggoyangkan jari-jari bayi searah jarum jam secara perlahan.
g) Rilex
gerakan menyilangkan kedua tangan bayi diatas dada lalu gerakan diagonal tangan dan
kaki.
5. Pijat Kaki
Berikut tujuh rangkaian pijat pada bagian kaki yaitu:
a) Milking atau gerakan seperti memeras susu
ada dua gerakan milking,
milking india yaitu gerakan seperti memeras susu mulai dari bagian pangkal paha hingga
ke pergelangan kaki. Setelah itu, milking swedia yaitu gerakan dimulai dari bagian
pergelangan hingga panggal paha.
b) Squeezing
gerakan seperti memeras baju pada pangkal paha hingga ke pergelangan kaki
c) Thumb after Thumb
gerakan mengusapkan ibu jadi pada telapak kaki dan punggung kaki bayi dari bagian
pergelangan kaki ke pangkal jari.
d) Spiral
gerakan memutarkan ibu jari di telapak kaki dan punggung kaki bayi dari bagian
pergelangan kaki hingga ke pangkal jari
e) Finger shake
gerakan menggoyangkan jari-jari bayi searah jarum jam dan ditarik secara perlahan.
f) Rilex
gerakan menyilangkan kedu kaki bayi kearah perut.
g) Mengayuh Sepeda
Gerakan ini seperti gerakan kaki mengayuh sepeda digerakkan secara perlahan paga bayi
6. Pijat Punggung
Ada lima rangkaian pijat pada bagian punggung dengan letakkan bayi didepan kita dalam
keadaan tertelungkup ;
a) Go Back Forward
Letakkan tangan kita lalu lakukan gerakan menggosok mulai dari leher hingga ke bokong
b) Slip
Gerakan Mengusap mulai dari arah leher hingga bokong
c) Mengayuh
gerakan tangan kita mengayuh secara bergantian mulai dari atas bahu hingga ke bokong
d) Spiral
Gerakan memutar dengan menggunakan buku jari mulai dari atas bahu hingga ke bokong
e) Menggaruk
posisikan jari seolah-olah menggaruk lalu gerakkan mulai dari bahu atas hingga bokong

H. Hal yang perlu diperhatikan

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan bayi;

1. Hal-hal yang boleh dilakukan

a) Terus melakukan kontak mata dan berkomunikasi dengan bayi anda.


b) Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut untuk membantu anda dan bayi akan merasa
rileks.
c) Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan, tingkatkan tekanan pijatan saat anda semakin
yakin dan bayi anda terbiasa dipijat.
d) Perhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi anda. Jika ia menangis keras, hentikan pijatan.
Mungkin bayi anda ingin digendong, disusui atau mengantuk.
e) Jika anda menggunakan baby oil, mandikan bayi anda setelah dipijat.
f) Jauhkan baby oil dari mata bayi anda.
g) Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai
pemijatan bayi (Maharani, 2009).

2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan:

a) Memijat bayi tidak lama setelah ia makan/minum susu.


b) Membangunkan bayi anda untuk dipijat.
c) Memijat bayi anda dalam keadaan sakit.
d) Memijat bayi anda dengan paksa.
e) Memaksa posisi saat memijat bayi anda (Maharani, 2009).
Referensi

Maharani, Sabrina,2009. Pijat dan Senam Sehat Untuk bayi. Jogjakarta:Kata Hati.
Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi
dan Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset.
Prasetyono.2013.Buku Pintar Pijat Bayi. Jogjakarta: BukuBiru

Anda mungkin juga menyukai