(SAP)
Pokok Bahasan : Perawatan bayi
Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Pijat Bayi
: Ibu yang mempunyai bayi berumur 0 sampai 12 bulan
Hari,tanggal : Senin, 10 November 2014
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya
Penyuluh : Mahasiswa
Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi berbagai
kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi
sebaliknya, ia marasa kehabisan energi setelah “melawan” perlakuan pemijatan
yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan
dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit
dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap
harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan Subakti,2009).
Bayi yang nafsu makannya baik memerlukan isapan asi yang cukup
banyak setiap hari. Semakin banyak dihisap, ASI pun semakin terstimulasi
( terangsang ) untuk berproduksi (Putri, 2009).
i. Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang anda miliki dengan
bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan aspek kedekatan
yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi wajah lain (Prasetyono, 2013).
k. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin dan
endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang
dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau tekanan emosi
(Prasetyono, 2013).
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemijatan pada si kecil
sebagai berikut:
Yang harus diperhatikan, ketika akan dipijat si bayi harus dalam keadaan
tenang dan nyaman. Jika rewel, jangan memaksakan untuk memijat.
Sebab, bayi akan semakin rewel dan memberontak. Buatlah bayi ceria,
ajak bercanda atau bermain sampai siap untuk dipijat. Hindari juga
memijat ketika bayi dalam keadaan lapar, hal ini bisa mengakibatkan bayi
merasa tidak nyaman dan berusaha meronta. Sebaiknya pemijatan
dilakukan 15 menit setelah si kecil makan.
Sebelum memijat, pastikan tangan anda bersih dan hangat, karena tangan
yang kurang bersih dapat menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit,
jadi cuci tangan terlebih dahulu lalu pastikan tangan dalam keadaan kering
karena kulit bayi sangat peka dengan suhu tangan ibu dan tidak nyaman
bila tangan yang menyentuhnya itu dingin.
Periksa kuku dan perhiasan untuk menghindari goresan pada kulit bayi.
Potonglah kuku dan lembutkan (dikikir). Keberadaan cincin, gelang dan
aksesoris lainnya yang terbuat dari logam atau plastik dapat melukai kulit
bayi.
1. Ruang yang kering dan tidak pengap. Ruangan yang pengap dan lembab
menyebabkan bayi gerah. Selain itu, suasana seperti itu juga menyebabkan
kulit bayi sensitive sehingga bayi merasa menjadi resah saat dipijat.
2. Ruangan yang hangat tetapi tidak panas. Ruangan yang dingin atau terlalu
banyak angin menyebabkan bayi kedinginan dan masuk angin. Untuk
menghangatkan ruangan dapat memasang lampu yang memberikan rasa
hangat.
3. Ruangan yang penerangnya cukup. Ini penting agar tidak terjadi kesalahan
akurasi pada daerah yang dipijat. Penerangan yang remang-remang atau
gelap menyulitkan ibu untuk membedakan warna kemerahan kulit si kecil
bekas pemijatan. Sebab, warna kemerahan mengindikasi bahwa pemijatan
telah cukup.
4. Ruangan tidak berisik. Suara-suara berisik mengganggu konsentrasi ibu
dan bayi. Untuk menciptakan ketenangan, pastikan suara yang mengisi
ruangan adalah suara ibu, ayah, iringan musik lembuh, seperti memutar
music klasik dari Mozart, dave koz dan sebagainya.
5. Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu. Bila ingin
menerapkan aroma terapi cukup dengan aroma yang muncul dari minyak
pijat saja. Tidak dianjurkan menggunakan pewangi ruangan aerosol atau
benda bakar (dupa) karena membuat bayi alergi (Prasetyono, 2013).
Peralatan Yang Harus Disiapkan
Misalnya kasur atau busa yang dilapisi dengan kain lembut. Luas alas ini
sebesar ukuran bayi agar ibu dapat bergerak dengan bebas. Alas ini
sebaiknya dalam posisi datar.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan selama pemijatan
berlangsung untuk menciptakan suasana pemijatan tenang dan nyaman,
diantaranya adalah:
1. Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain minimum
15 menit untuk melakukan keseluruh tahapan pemijatan
2. Duduklah dengan posisi nyaman dan tenang.
3. Minta ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai
wajah dan kepala bayi sambil mengajak bicara.
4. Pandang mata bayi selama pemijatan berlangsung.
5. Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang atau lembut untuk
menciptakan suasana tenang selama pemijatan.
6. Awali pemijatan dengan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap
tambahkan tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin
bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
7. Jika suatu saat bayi tampak merasa tidak nyaman segera hentikan
pemijatan. Dalam memijat kita harus membangun toleransi dengan mulai
beberapa gerakan, sedikit demi sedikit dengan durasi waktu yang bertahap
dari 2-3 menit hingga 5-10 menit.
8. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis cobalah
untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan (Putri, 2009).
a. Kaki
Manfaat: Bagi bayi yang sedang belajar berjalan, pijatan di bagian ini berguna
untuk menguatkan otot dan saraf motorik di bagian kaki. Selain itu, pijat kaki juga
bisa meredakan rasa pegal usai bayi belajar berjalan.
1. Memerah susu
Dalam teknik ini, peganglah kaki bayi pada pergelangan kaki seperti
memegang tongkat pemukul. Kemudian gerakan tangan ke pergelangan
kaki secara bergantian seperti memerah susu. Atau, dengan arah yang
sama, gunakan kedua tangan secara bersamaan mulai dari pangkal paha
dengan gerakan memeras, memijat dan memutar kedua kaki bayi secara
lembut (Prasetyono, 2013).
2. Telapak kaki
3. Jari
Ingat bahwa tulang pada ruas jari kaki bayi masih belum kuat, karena itu
pijatan tidak perlu disertai dengan penekanan. Pijatlah dengan lembut jari-
jari kaki satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki dan
akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari (Prasetyono, 2013).
4. Punggung kaki
Gunakan kedua ibu jari untuk membuat lingkaran disekitar kedua mata
kaki sebelah dalam dan luar. Kemudian urutlah dengan lembut seluruh
punggung kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan
kaki ke arah jari. Teknik lain yakni dengan membuat gerakan yang
membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara
bersamaan dari daerah mata ke jari kaki (Prasetyono, 2013).
5. Betis
Pada bagian betis kaki dengan salah satu tangan anda, kemudian remas-
remas dari pangkal lutut menuju pergelangan kaki. Gerakan ini dapat
diulang berkali-kali (Prasetyono, 2013).
6. Paha
7. Gerakan akhir
Bagian akhir ini semua kaki dipijat, yakni dengan merapatkan kedua kaki
bayi, lalu letakkan kedua tangan secara bersamaan pada pangkal paha.
Kemudian, lakukan usapan-usapan dengan lembut dan halus pada kedua
kaki bayi dari atas ke bawah (Prasetyono, 2013).
b. Perut
Gerakan berikutnya, jepit kedua pergelangan kaki bayi dengan tangan kiri,
lalu angkat kedua kaki tersebut lurus sedikit diatas perut. Sedangkan untuk
tangan kanan bisa langsung dilakukan gerakan mengusap-usap perut dari
atas sampai ke jari-jari kaki.
Terakhir, untuk melemaskan otot-otot perut dan pangkal paha, kedua lutut
ditekuk pelan-pelan dan dengan lembut menuju ke permukaan perut bayi.
Atau, masing-masing tangan anda memegang pergelanagan kaki,
kemudian gerakkan kedua kaki bayi secara bergantian seperti sedang
mengayuh sepeda (Prasetyono, 2013).
2. Bulan – matahari
Lakukan kedua gerakan ini secara bersamaan dengan tangan kiri membuat
gerakan lingkaran penuh dan tangan kanan membuat setengah lingkaran
(Prasetyono, 2013).
Cara lain adalah dengan membayangkan ada gambar jam pada perut bayi.
Perut bayi bagian paling atas dianggap jam 12, bagian perut bawah di
anggap jam 6, lalu buat gerakan berikut: buat lingkatan searah jarum jam
dengan tangan kanan anda dibantu dengan tangan kiri dimulai pada jam 8
(didaerah usus buntu) (Prasetyono, 2013).
Hati-hati jika melakukan pemijatan pada daerah dada dan perut. Jangan
sampai terlalu menekan ke perut. Beberapa dokter tidak menyarankan
pemijatan pada bagian perut, karena bisa mengganggu organ dalam bayi.
Perhatikan juga reaksi yang timbul selama proses. Jika bayi tampak
gelisah, berusahalah memalingkan kepala, memukul jidat, meringis
kesakitan, berontak bahkan menangis, sebaiknya hentikan dulu. Mungkin
dia sedang tidak nyaman karena tekanan yang terlalu kuat atau sebab lain
(Prasetyono, 2013).
Letakkan ujung-ujung jari pada pada perut bayi bagian kanan bawah dan
buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kiri bawah
guna memindahkan gelembung-gelembung udara yang terselip di balik
kulit. Dengan kedua telapak tangan, buatlah gerakan dari tengah dada ke
samping luar seolah sedang meratakan lipatan kertas (Prasetyono, 2013).
c. Dada
Manfaat : membantu pernapasan bayi, terutama jika bayi sedang flu atau batuk
1. Gerakan Jantung
2. Menyilang
3. Lingkaran kecil
e.Tangan
Manfaat : Gerakan ini memperlancar peredaran darah dan merangsang otot serta
saraf motorik tangan bayi.
1. Perlahan cara India
Teknik perlahan cara India bermanfaat untuk relaksasi otot dan arahnya
menjauhi tubuh.
Caranya, peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari
pundak seperti memegang gagang senter. Kemudian, gerakkan tangan
kanan dan kiri kebawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah
sedang memerah susu sapi. Atau, kedua tangan melakukan memeras,
memijat dan memutar secara lembut pada lengan bayi mulai dari pundak
hingga pergelangan tangan (Prasetyono, 2013).
2. Memijat ketiak
Gerakan memijat ketiak ini, pertama angkat tangan bayi dengan salah satu
tangan anda. Kemudian, buatlah gerakan memijat pada wilayah ini, lalu
menurun hingga ke bagian tulang rusuk dan perut.
Yang perlu diperhatikan adalah bila wilayah ketiak ini terdapat benjolan
atau terdapat pembengkakan kelenjar, sebaiknya jangan memijat pada
wilayah ini (Prasetyono, 2013).
3. Pergelangan tangan
4. Telapak tangan
Dengan kedua ibu jari, pijatlah telapak tangan seolah membuat lingkaran –
lingkaran kecil dari pergelangan tangan kea rah jari – jemari. Sedangkan
keempat jari lainnya memijat punggung tangan (Prasetyono, 2013).
5. Jari
Pijat jari bayi satu – persatu menuju ujung jari dengan gerakan memutar.
Akhiri gerakan ini dengan tarikan pada tiap ujung jari. Dalam tarikan
ujung jari ini, anda bisa membunyikan suara “tak” dari lidah, sehingga bila
si bayi mendengar suara itu dia akan tampak gembira (Prasetyono, 2013).
6. Gerakan menggulung
7. Gerakan akhir
e. Muka
Manfaat: Gerakan menekan wajah dan kepala si kecil akan menghindarkannya
dari potensi kerusakan saraf wajah, membangun kemampuan otot leher untuk
menoleh ke kiri dan kanan, dan memperkuat otot tengkuk. Setiap sentuhan ibu
juga akan membangun stimulus bagi kelancaran sensor saraf penglihatan,
pendengaran, dan penciuman serta membantu si kecil mengelola otot sekitar
mulut agar kemampuan bicaranya cepat berkembang.
1. Membasuh muka
Tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan anda dengan lembut
sambil bicara pada bayi secara halus. Gerakan kedua tangan anda
kesamping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasih muka.
Cara seperti ini dapat dilakukan sambil bermain “ciluk-ba” (Prasetyono,
2013).
2. Dahi
3. Alis
Memijat bagian alis mata caranya ialah dengan meletakkan kedua ibu jari
anda diantara kedua alis mata. Lalu, pijat bagian ataas mataa/alis mulai
dari tengan kesamping searah dengan bulu rambut alis (Prasetyono, 2013).
4. Dagu
Pijatan pada dagu ini atau rahang bawah, pegang pipi kiri dan kanan
dengan kedua tangan dan kedua ibu jari diletakkan ditengah dagu bawah
mulut.selanjutnya adalah menekan dua ibu jari pada dagu, lalu kesamping
menuju kea rah pipi bawah atau samping mulut (Prasetyono, 2013).
6. Belakang telinga
Dengan tekanan lembut, gerakkan jari-jari kedua tangan anda mulai dari
belakang telinga membentuk lingkaran-lingkaran kecil diseluruh kepala
(Prasetyono, 2013).
f. Punggung
Manfaat: Tubuh bayi, terutama punggung, akan terasa pegal saat ia terlalu lama
digendong atau tidur di kasur dalam posisi yang sama selama beberapa waktu.
Pijat ini bermanfaat untuk merelaksasi punggungnya dan menghindari
perkembangan tulang belakang bayi yang tidak sempurna.
Bayi ditidurkan tengkurap dengan posisi kepala disebelah kiri dan kaki
disebelah kanan anda. Lalu, pijatlah punggung bayi hingga ke bawah leher
dengan gerakan maju dan mundur dengan kedua telapak kanan. Lalu
kembali dari bawah leher sampai ke pantat bayi (Prasetyono, 2013).
2.Usapan punggung
Tahan bokong bayi dengan tangan kanaan, lalu dipijit punggung bayi
dengan telapak tangan kiri anda mulai dari leher sampai bokong dimana
tangan kanan berada.
Gerakan selanjutnya, pegang kedua pergelangan kaki bayi dengan tangan
kanan anda, kemudian usap yang dimulai dari pinggang hingga tumit.
(Putri, 2009).