Anda di halaman 1dari 14

YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN (YKWK)

SINGARAJA – BALI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
Program Studi : S1 Keperawatan, D3 KebidanandanProfesiNers,
TERAKREDITASI
Office :Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp. (0362)
3435034, Fax (0362) 3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng@gmail.com

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PIJAT BAYI

Masalah : PIJAT BAYI


PokokBahasan : Pijat Bayi
Sub PokokBahasan :

1. Menjelaskan pijat bayi dan manfaat pijat bayi


2. Menjelaskan manfaat pijat bayi
3. Menjelaskan cara memijat bayi
4. Menjelaskan langkah-langkah pijat bayi

Sasaran :

Materi : Terlampir
Waktu : 40 Menit (1 x 40 menit)
Hari/ Tanggal :
Tempat :
Pembicara : Mahasiswa STIKES Buleleng

1. Latar Belakang
Pijat bayi merupakan terapi sentuh yang paling tua, yang dibutuhkan bagi
kebutuhan dasar pada bayi. Sentuhan yang diberikan kepada bayi dengan
penekanan lembut akan menimbulkan rasa aman dan nyaman yang dirasakan oleh
bayi. Jika sentuhan dan pijat bayi diberikan secara rutin segera setelah kelahiran
bayi, adalah sebuah kontak kelanjutan tubuh bayi yang dibutuhkan oleh bayi
untuk mempertahankan rasa aman dan nyaman bayi (Riksani, 2012). Pijat bayi
merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi.

1
Jika pijat bayi dilakukan rutin akan membantu menurunkan kadar hormon stres
(katekolamin) dan meningkatkan kadar zat daya tahan tubuh pada bayi
(imunogobulin), selain itu juga merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
dan meningkatkan berat badan bayi(Roesli, 2013).Sentuhan pijatan juga dapat
membantu dalam mempererat sebuah hubungan antara bayi dengan
pemijat.Terlebih apabila sentuhan pijatan dilakukan langsung oleh ibu karena
akan membawa dampak kesehatan yang lebih besar bagi bayi (Suranto,
2011).Pijat bayi dapat melibatkan keluarga –keluarga terdekat untuk mendekatkan
hubungan emosional, misalnya ayah,
nenek, kakek. Naluri seorang bayi dapat merespon sentuhan dari ibunya
sebagai ungkapan rasa cinta, perlindungan, dan perhatian (Roesli,2013).Ditengah
perkembangan teknologi dan pelayanan kesehatan yang sudah berkembang di
masyarakat.Di Indonesia masih cukup banyak masyarakat yang memanfaatkan
pijat bayi.Pijat bayi bukan lagi suatu yang baru di Indonesia. Pijat bayi sebagian
besar masih dilakukan dengan cara tradisional, khususnya dengan memijatkan
bayi ke dukun bayi, dengan presentasi sebanyak 30,4% (BPPK, 2013).Dukun bayi
merupakan orang yang dianggap sudah ahli, terampil dan dipercayai oleh
masyarakat dalam menolong proses persalinan dan perawatan anak seperti pijat
bayi dan memandikan bayi sesuai kebutuhan masyarkat (Dep kes RI, 2008).
Dukun bayi memperoleh keterampilan karena tradisi yang diwariskan secara turun
temurun dari orang tuanya dahulu, dan menjadikan pijat bayi ke dukun bayi sudah
menjadi tradisi dan biasa dalam lingkup masyarakat. Faktor lingkungan sosial
berkaitan dengan budaya atau tradisi. Keyakinan keluarga memijatkan bayi ke
dukun bayi karena pada dasarnya pijat bayi ke dukun bayi sudah menjadi tradisi
turun temurun dari orang yang di tuakan. Sehingga tidak pernah ada rasa khawatir
atau takut dari orang tua untuk memijatkan bayi ke dukun bayi karna sudah
terbiasa.

2. Tujuan
A. TujuanUmum

2
Dengan diadakan penyuluhan pijat bayi diharapkan semua
kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu pijat bayi, bagaimana manfaat
dari pijat bayi, dan menjelaskan cara melakukan pijat bayi.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan sasaran
dapat:
1. Masyarakat dapat mampu menjelaskan pengertian dari pijat
bayi
2. Masyarakat mengetahui apa manfaat dari pijat bayi
3. Masyarakat dapat mengetahui cara pijat bayi
4. Masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah pijat bayi

3. Metode
Penyuluhan (Ceramah dan diskusi)

4. Media
1. Leaflet

5. Struktur Penyuluhan
1. PenanggungJawab:
2. Leader:
3. Koleader:
4. Fasilitator:
5. Observer
6. SettingTempat

Keterangan:

MEJA MEJA : Leader

: Koleader

: Fasilitator

: Observer

:Penanggung
Jawab/
moderator

: Peserta
3
7. KegiatanPenyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON PESERTA


1. 10 menit Pembukaan :
a.Salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c.Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Kontrak waktu d. Memberikan
e.Menggali pengetahuan
respon
peserta e. Memberikan
respon
2. 15 menit Inti :
1. Menjelaskan materi secara 1.
detail mengenai:
a. Menjelaskan tentang a. Menyimak
pengertian pijat bayi
b. Menyimak
b. Menjelaskan tentang
c. Menyimak
manfaat pijat bayi
Menjelaskan cara pijat
bayi
2.Bertanya
2. Sesi Tanya jawab
3. 10 menit Evaluasi materi :
Memberikan 3 pertanyaan yang Menjawab pertanyaan
berkaitan dengan materi
4. 5 menit Penutup :
a.Salam penutup a. Menjawab salam

8. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur:
Masyarakat ikut dalam kegiata penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Puskesmas Buleleng 1

4
b. Evaluasi proses:
Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi)
c. Evaluasi hasil:
Masyarakat mengerti tentang pijat bayi dan menjelaskan ulang
tentang :

1. Pengertian pijat bayi


2. Manfaat pijat bayi
3. Cara pijat bayi
4. Langkah-langkah pijat bayi

Singaraja, 01 Oktober 2019

Sekertaris : Ketua Kelompok :

Ni Luh Putu Indra Kartini Gusti Ayu Putu Mertasari


NIM. 17089014037 5 NIM. 17089014055
Mengetahui :

Clinical Instruktur (CI) Clinical Teacher (CT)


Puskesmas Buleleng I STIKES Buleleng

Ns. Luh Padmini, S.Kep Ns. Gede Budi Widiarta, S.Kep., M.Kep
NIP. 19670307 199203 2 009 NIK. 2012.0831.063

Clinical Teacher (CT)

MATERI PENYULUHAN
PIJAT BAYI

1. PENGERTIAN PIJAT BAYI


Massage adalah terapi sentuh tertua dan yang paling populer yang
dikenal manusia. Massage meliputi seni perawatan kesehatan dan

6
pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad–abad silam (Irma
indrayanti, 2016).
Pijat merupakan stimulasi taktil yang memberikan efek biokimia
dan efek fisiologi pada berbagai organ tubuh. Pijat yang dilakukan secara
benar dan teratur pada bayi diduga memiliki berbagai keuntungan dalam
proses tumbuh kembang bayi. Pijat pada bayi oleh orangtua dapat
meningkatkan hubungan emosional antara orangtua dan bayi, juga diduga
dapat meningkatkan berat badan bayi (Yuliana dkk, 2013). Pijat adalah
terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer. Pijat
adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak
abad keabad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal
manusia diciptakan kedunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat
erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. Pengalaman pijat
pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada
waktu melalui jalan lahir ibu (Cahyaningrum & Sulistyorini, 2014). Pijat
bayi bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu fisioterapi dan bidan yang
telah mengikuti pelatihan dan orang tua bayi yang telah mengetahui
tentang cara pemijatan bayi, pijatbayi paling bagus dikerjakan orang tua,
karena bisa kapanpun saling meningkatkan emosi. Terapi sentuhan telah
digunakan sejak zaman dahulu, setidaknya sejak 1800 SM pijat merupakan
bentuk utama pengobatan sebelum munculnya era farmasi pada sekitar
1940. Sentuhan khususnya yang mengandung unsur penekanan diketahui
memiliki berbagai efek positif seperti menurunkan kebutuhan oksigen
serta memberikan perasaan nyaman dan dicintai. Sebuah metaanalisis
Cochrane menemukan bukti-bukti sugestif bahwa pijat bayi mampu
meningkatkan interaksi dan pertalian bayi dengan ibu, memperbaiki
kualitas tidur, mengurangi tangisan bayi, dan memiliki dampak
menguntungkan terhadap hormon stres. Namun disayangkan belum
terdapat bukti yang cukup mendukung dampak positif pijat terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bayi (Ferius dkk, 2008). Pemijatan pada
bayi akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini akan meningkatkan
peristaltik usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan

7
demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan lebih lahap
dalam jumlah yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat memacu
produksi enzim pencernaan sehingga penyerapan makanan maksimal.
Disisi lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan
meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi
akan meningkat (Hady, 2014 ). Ibu adalah orang tua paling dekat dengan
bayi, dimana pijatan ibu kepada bayinya adalah sapuan lembut pengikat
jalinan kasih sayang. Kulit ibu adalah kulit yang paling awal dikenali oleh
bayi. Sentuhan dan pijatan yang diberikan ibu adalah bentuk komunikasi
yang dapat membangun kedekatan ibu dengan bayi dengan
menggabungkan kontak mata, senyuman, ekspresi wajah. Jika stimulasi
sering diberikan, maka hubungan kasih sayang ibu dan bayi secara timbal
balik akan semakin kuat (Irva dkk, 2014). Manfaat pijat bayi antara lain
meningkatkan berat badan dan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan
tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap,
membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding), meningkatkan
produksi ASI. Selain ada manfaat, pijat bayi juga memiliki dampak dan
komplikasi bila dilakukan dengan tidak benar akibat kesalahan pemijat
seperti trauma atau lebam pada kulit dan otot, rasa sakit pada bayi
sehingga bayi menjadi rewel, cedera otot dan tulang, pembengkakan, bayi
semakin rewel. Tetapi selama pijat bayi dilakukan dengan benar dan
lembut, maka pijat bayi aman dilakukan, bahkan bermanfaat
(Cahyaningrum & Sulistyorini, 2014). Pijat bayi adalah gerakan usapan
lambat dan lembut pada seluruh tubuh bayi yang dimulai dari kaki, perut,
dada, wajah, tangan dan punggung bayi. Pijat bayi merupakan salah satu
bentuk rangsang raba. Rangsang raba adalah yang paling penting dalam
perkembangan. Sensasi sentuhan merupakan sensori yang paling
berkembang saat lahir. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang
menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan perasaan gelisah
terutama pada bayi. Pijatan lembut akan membantu mengendurkan otot-
ototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya nyenyak. Sentuhan
lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan

8
orang tuanya (Minarti dan Utami, 2013). Masih banyak ibu-ibu yang
enggan untuk melakukan pemijatan secara rutin kepada bayinya apalagi
diawal kelahirannya. Hal tersebut karena adanya perasaan takut salah
memijat bayinya, badan bayi yang masih lemah serta tidak tahu bagaimana
teknik memijat yang benar (Minarti dkk, 2013).
2. MANFAAT PIJAT BAYI
Manfaat pijat bayi adalah sebagai berikut:

a. Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta mengingatkan bayi


akan rasa nyaman selama berada dalam kandungan mama.

b. Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan makan lebih
baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih lancar.

c. Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan orangtua, serta


membuat bayi merasa nyaman.

d. Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi terlihat lebih


sehat.

e. Bayi yang sering dipijat jarang mengalami kolik, sembelit, dan diare.

f. Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi tubuhnya lebih


baik.

g. Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta membuatnya lebih
tahan terhadap infeksi dan berbagai masalah kesehatan lain.

h. Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih riang dan
bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantrum. Secara umum, anak-
anak ini jarang memang mengalami masalah psikologis atau
emosional.

3. CARA PIJAT BAYI


Adapun cara memijat bayi yaitu sebagai berikut:
1. Cara Pijat Bayi di Kepala dan Wajah Bayi

9
Angkat bagian belakang kepalanya dengan kedua tangan dan usap-
usap kulit kepalanya dengan ujung jari. Kemudian, gosok-gosok daun
telinganya dan usap-usap alis matanya, kedua kelopak mata yang
tertutup, dan mulai dari puncak tulang hidungnya menyebrang
kekedua pipinya. Pijat dagunya dengan membuat lingkaran lingkaran
kecil
2. Cara Pijat Lengan Bayi
Pegang pergelangan tangan bayi dengan satu tangan dan tepuk-
tepuk sepanjang lengannya dengan tangaa yang lain. Pijat turun naik
mulai dari ujung sampai ke pangkal lengan, kemudian pijat telapak
tangannya dan tekan, lalu tarik setiap jari. Ulangi pada lengan yang
lain. Cara Pijat Perut Bayi
3. Cara pijat perut bayi
Gunakan ujung jari tangan, buat pijatan-pijatan kecil melingkar.
Gunakan pijatan I Love U. Gunakan 2 atau 3 jari, yang membentuk
huruf I-L-U dari arah bayi. Bila dari posisi kita membentuk huruf I – L
– U terbalik. Berikut tahapan memijat:
- Urut kiri bayi dari bawah iga ke bawah (huruf I)
- Urut melintang dari kanan bayi ke kiri bayi, kemudian
turun ke bawah (huruf L)
- Urut dari kanan bawah bayi, naik ke kanan atas bayi,
melengkung membentuk U dan turun lagi ke kiri bayi.
Semua gerakan berakhir di perut kiri bayi.
4. Cara pijat kaki bayi
Pegang kedua kaki bayi dengan satu tangan dan tepuk-tepuk
sepanjang tungkainya dengan tangan yang lain. Usap turun naik dari
jari-jari kakinya sampai ke pinggul kemudian kembali. Kemudian,
pijat telapak kakinya dan tarik setiap jari-jemarinya. Gunakan jempol
Anda untuk mengusap bagian bawah kakinya mulai dari tumit sampai
ke kaki dan pijat di sekeliling pergelangan kakinya dengan pijatan-
pijatan kecil melingkar.
5. Peregangan
Sementara bayi terlentang, pegang kedua kaki dan lututnya
bersama-sama dan tempelkan lutut sampai perutnya. (Peringatan:
Gerakan ini bisa membuat membuang gas). Selain itu, pegang kedua
kaki dan lututnya dan putar dengan gerakan melingkar, ke kiri dan ke

10
kanan, untuk melemaskan pinggulnya. Ini juga membuat
menyembuhkan sakit perut.
6. Cara pijat punggung bayi
Telungkupkan bayi di atas lantai atau di atas kedua kaki dan gerak-
gerakan kedua tangan Anda naik turun mulai dari atas punggungnya
sampai ke pantatnya. Lakukan pijatan dengan membentuk lingkaran
kecil di sepanjang tulang punggungnya. Lengkungkan jari-jemari Anda
seperti sebuah garu dan garuk punggungnya ke arah bawah.
4. LANGKAH-LANGKAH PIJAT BAYI
Tahap Kerja
Mengatur posisi bayi, dan melepaskan pakaian bayi
1. Kaki
 Gerakkan tangan dari pangkal paha ke pergelangan kaki (cara
india), atau dari pergelangan kaki ke pangkal paha (cara swedia)
seperti memerah susu
 Urutlah telapak kaki secara bergantian atau buatlah lingkaran-
lingkaran kecil dari tumit kaki menuju jari
 Pijat jari kaki dengan gerakan memutar dan diakhiri dengan tarikan
lembut pada setiap ujungnya
 Buatlah lingkaran disekitar kedua mata kaki dan urut punggung
kaki secara bergantian atau buatlah lingkaran-lingkaran kecil dari
pergelangan kaki kearah jari
 Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju
pergelangan kaki
 Usap kedua kaki bayi dari atas kebawah
2. Perut
 Lakukan gerakan seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas
kebawah perut
 Tekuk kedua kaki bayi bersamaan atau bergantian dengan lembut
kepermukaan perut bayi
 Buat lingkaran dengan tangan kanan mulai dari perut sebelah
kanan ke bawah (seuai arah jarum jam), kemudian kembali
kedaerah kanan bawah (bulan), diikuti tangan kiri yang membuat
bulatan penuh (matahari)
 Buat lingkaran searah jarum jam dengan tangan kanan anda
dibantu dengan tangan kiridimulai pada jam 8
 Pijat perut dari bagian kiri atas kebawah membentuk huruh “I”,
“LOVE” pijat dari kanan atas perut bayi kekiri atas kemudian
kekiri bawah membentik “L” terbalik. “You” pijat dari kanan
bawah keatas kemudian kekiri, dan berakhir diperut kiri bawah
membentuk huruf “U” terbalik
 Buat gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kanan
bawah kekiri bawah
3. Dada
 Buatah gerakan dari tengah dada kesamping luar

11
 Gerakkan ujung jari dari ulu hati kebawah leher, kemudian
kesamping diatas tulang selangka, lalu kembali ke ulu hati. Tangan
kanan yang memijat menyilang dari ulu hati kebahu kanan,dan
kembali ke ulu hati, kemudian tangan kiri kebahu kiri dan kembali
ke ulu hati (gerakan jantug besar dan kupu-kupu)
 Buatlah gerakan seperti gambar jantung kecil sekitar putting susu
 Buatlah jantung besar hingga ketepi selangka, lalu jari-jari tangan
diregangkan seolah membuat gambar sayap burung kecil, dari
samping dada ke atas
4. Tangan
 Gerakkan tangan seperti memerah susu atau seperti memeras dari
pundak kepergelangan tangan (cara india), atau dari pergelangan
tangan 12ea rah pundak (cara swedia)
 Pijat telapak dan punggung tangan dengan gerakan melingkar dari
pergelangan tangan kea rah jari
 Pijat jari bayi satu persatu menuju ujung jari dengan gerakan
memutar, diakhiri dengan tarikan ditiap ujungnya
 Bentuk gerakan menggulung dari pangkal lengan kepergelangan
tangan/jari-jari
 Usap kedua lengan bayi secara bersamaan dari pundak
kepergelangan tangan
5. Muka
 Gerakkan kedua tangan dari tengah wajah kesamping seperti
membasuh
 Tekankan jari-jari dari tengah dahi kesamping. Buatlah lingkaran-
lingkaran kecil dipelipis kemudian gerakkan kedalam melalui
bagian bawah mata
 Pijat bagian atas mata/alis mulai dari tengah kesamping seperti
menyetrika alis
 Tekankan ibu jari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung
kearah pipi kemudian kesamping dan keatas seolah membuat bayi
tersenyum
 Gerakkan kedua ibu jari dari tengah rahang atas kesamping dan
pipi atas seolah membuat bayi tersenyum
 Tekankan dua ibu jari ditengah dagu dan gerakkan kesamping
kemudian keatas seolah membuat bayi tersenyum
 Gerakkan jari-jari tangan dari belakang telinga ketengah dagu atau
gerakkan jari-jari dari belakangan telinga membentuk lingkaran-
lingkaran kecil keseluruh kepala
6. Punggung
 Kuda goyang, tangan digerakkan maju mundur dari bawah leher
kepantat bayi
 Usapkan telapak tangan kanan anda seperti menyetrika, dari
pundak kepantat
 Usapkan kedua sisi tulang kebelakang dengan lembut dari pantat
keatas sampai kebahu seolah melicinkan kertas

12
 Buatlah lingkaran-lingkaran kecil dari atas batas leher atas ke leher
bawah, kemudian kebahu kanan dan kiri. Lalu dari leher bawah
kesebelah kanan dan kiri punggung sampai kepantat
 Tekankan dengan lembut tangan kanan pada punggung bayi,
kemudian buat gerakan seperti menggaruk kebawah sampai
kepantat bayi. Usapkan telapak tangan kanan anda seperti
menyetrika dari pundak kepantat.
 Merapikan alat
 Mencuci tangan

DAFTAR PUSTAKA

Irma Indriyani, 2016. Pengaruh Pijat Bayi.


http://repository.ump.ac.id/947/8/IRMA%20INDRIYANI
%20BAB%20II.pdf ( Diakses pada 01 Oktober 2019)
Windy Rahmawaty, 2010. Pijat Bayi.
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/03/pijat_bayi.pdf ( Diakses pada 01
Oktober 2019 )

13
R Nugrohowati, 2015. Pengaruh pijat bayi terhadap tumbuh kembang bayi.
http://digilib.unisayogya.ac.id/720/1/NASKAH
%20PUBLIKASI.pdf (Diakses pada 01 Oktober 2019)

14

Anda mungkin juga menyukai