Anda di halaman 1dari 18

PENYULUHAN PIJAT BAYI

Disusun oleh :
PKN KOMUNITAS PROFESI NERS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS XIII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018

LAPORAN PENDAHULUAN

1
PIJAT BAYI

A. Latar Belakang
Berdasarkan dari pengamatan, presentase insidensi perawatan bayi tentang
pentingnya pijat bayi cukup banyak. Setelah dilakukan survey ternyata penyebab
utamanya adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan bayi terutama
pentingnya pijat bayi. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan menyebutkan
bahwa bidan berwenang memantau tumbuh kembang bayi melalui deteksi dini
dan stimulasi tumbuh kembang. Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini
dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi (Prasetyono,2013).
Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi
sentuhan dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat, terutama bila
dilakukan sendiri oleh orang tua bayi. Penelitian tentang pengaruh pijat bayi
terhadap kenaikan berat badan bayi memperoleh hasil bahwa pada kelompok
control kenaikan berat badan sebesar 6,16%, sedangkan pada kelompok yang
dipijat 9,44% (Dasuki,2003). Dewasa ini penelitian di Australia yang
diungkapkan oleh Lana Kristiane F.Flores membuktikan bahwa bayi yang dipijat
oleh orang tuanyaakan mempunyai kecenderungan peningkatan berat badan ,
hubungan emosional, dan social yang lebih baik. (Roesli,2001). Namun, ilmu
kedokteran tentang pijat bayi masih belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang
peranannya oleh dukun bayi. Selama ini, pemijatan tidak hanya dilakukan bila
bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas
perawatan bayi setelah lahir (Sari,2004).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan desa ibu hamil yang ada di
desa karanggeda ada 30 dan 5 ibu hamil dengan resti. Bidan menyarankan untuk
melakukan kelas ibu hamil di dusun 1 karena banyak ibu yang hamil. Kemudian
kami wawancara dengan Ibu kadus 1 jumlah ibu hamil yang ada di dusun 1 ada
15. Sebelumnya belum pernah dilakukan penyuluhan mengenai cara memijat

2
bayi, oleh karena itu penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil mengenai cara
memijat bayi perlu disampaikan.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Potensial terjadinya peningkatan derajat kesehatan pada balita di masyarakat
Desa Kalimanah wetan, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga
2. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan Masyarakat ibu-ibu kader desa
Kalimanah Wetan dapat mensosialisasikan pijat bayi kepada masyarakat
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit, Masyarakat
Desa Kalimanah-Wetan, Kecamatan Kalimanah mampu :
a. Menjelaskan pengertian Pijat Bayi
b. Menyebutkan manfaat pijat bayi
c. Menyebutkan persiapan pijat bayi
d. Menyebutkan hal yang boleh dan tidak boleh saat pijat bayi
e. Mendemonstrasikan pijat bayi
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Perawatan bayi
Pokok Bahasan : Pentinggnya Pijat Bayi
Sub pokok bahasan : 1. Pengertian Pijat Bayi
2. Manfaat Pijat Bayi
3. Persiapan Pijat Bayi
4. Teknik Pijat Bayi
5. Hal yang boleh dan tidak boleh saat Pijat Bayi

2. Metode

3
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi
 Demonstrasi

3. Media dan Alat


 Leaflet
 LCD Proyektor
 Video Pijat Bayi
 Panthom bayi
 Minyak telon
4. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Kamis, 15 Juli November 2018
Waktu : 08.30 WIB
Tempat : Balai Desa Kalimanah Wetan
5. Pengorganisasian
a. Susunan organisasi
 Penanggung jawab : Isnaeni ruhyanti
 Moderator : Aulia Rochmat ulumah
 Presentator : Isnaeni ruhyanti
 Fasilitator : Tatik Wahyu I
 Observer : Freentyn Fristy I. P
b. Setting Tempat :

: Warga

: Moderator

: Penyaji

: Demonstran

: Fasilitator

: Observer

: Pembimbing
Keterangan :

4
 Pembimbing : Dedi Purwito
 Penanggung Jawab : Isnaeni Ruhyanti
 Penyaji : Isnaeni Ruhyanti
 Moderator : Aulia Rochmat ulumah
 Demonstrasi : Tatik Wahyu I
 Fasilitator : Sheyla Eka P
 Observer : Frenttyn Fristy I. P
Tugas :
 Penyaji : Menyajikan
materi penyuluhan
 Moderator : Mengatur jalannya
acara penyuluhan
 Fasilitator : Memfasilitasi audience
agar berpartisipasi aktif
 Observer :Mengamati proses pelaksanaan
kegiatan dari awal sampai akhir
D. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
a) Kelompok penyuluh dan peserta berada pada posisi yang sudah
direncanakan.
b) Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
c) Pre planning telah disetujui.
d) Media dan alat pengajaran telah tersedia.
b. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b) Peserta dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai.
c) Peserta berperan aktif selama kegiatan berjalan.
c. Evaluasi Hasil
a) Ibu hamil yang hadir 80%
b) Ibu hamil mampu menjelaskan pengertian pijat bayi.
c) Ibu hamil mengetahui manfaat memijat bayi
d) Ibu hamil mampu mempersiapkan peralatan untuk memijat bayi.
e) Ibu hamil mampu melakukan tekhnik pijat bayi.

5
SATUAN ACARA PENGAJARAN
PIJAT BAYI

Topik : Perawatan Bayi


Sub Topik : Pentingnya Pijat Bayi

6
Sasaran dan Tempat :Ibu Hamil Dusun 1 Desa Karang Gedang, Kecamatan
Bukateja
Tempat : Balai Desa Kalimanah Wetan
Hari/Tanggal : Kamis, 15 November 2018
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Isnaeni Ruhyanti

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pijat bayi, warga dapat
memahami dan mengerti manfaat dari pijat bayi dan dapat melakukan tekhnik
pijat bayi secara baik dan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, diharapkan
ibu yang memiliki bayi mampu:
a) Menjelaskan pengertian pijat bayi
b) Menyebutkan manfaat pijat bayi
c) Menyebutkan persiapan memijat bayi mencakup waktu yang tepat dan
peralatannya
d) Menyebutkan teknik memijat bayi
e) Menyebutkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
B. Materi
a) Pengertian pijat bayi
b) Manfaat pijat bayi
c) Persiapan memijat bayi mencakupwaktu yang tepat dan peralatannya
d) Teknik memijat bayi
e) Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
C. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi
 Demonstrasi

D. Media dan Alat Pengajaran


 Leaflet
 LCD Proyektor

7
 Video Pijat Bayi
 Panthom Bayi
 Pengalas
 Minyak telon
E. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Respon Peserta
kegiatan
Pendahuluan a. Salam pembukaan 1. Menjawab salam
b. Menyampaikan tujuan2. Menyimak
(3 menit)
3. Mendengarkan, menjawab
penyuluhan
c. Apersepsi pertanyaan

Penyajian 2 a. Menyampaikan materi pentingnya1. Mendengarkan dengan penuh


(12 menit) pijat bayi perhatian
b. Mendemonstrasikan pijat bayi 2. Memperhatikan demonstrasi
c. Mempersilahkan 1 ibu untuk
mempraktekkan pijat bayi

Evaluasi a. Memberi kesempatan peserta1. Menjawab


(6 menit) untuk bertanya
b. Menjawab pertanyaan
2. Mendengarkan
Penutup 4 a. Menyimpulkan 1. Mendengarkan
b. Salam penutup 2. Menjawab salam
(2 menit)

F. Pengorganisasian
 Pembimbing : Rahmat Susilo
 Penanggung Jawab : Isnaeni Ruhyanti
 Penyaji : Isnaeni Ruhyanti
 Moderator : Aulia Rochmatul Umah
 Demonstran : Tatik Wahyu I.
 Fasilitator : Sheyla Eka P
 Observer : Freentyn Fristy I. P
G. Uraiantugas

8
a. Pembimbing
 Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
b. Moderator
 Membuka acara.
 Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
 Menjelaskan tujuan dan topik
 Mengadakan kontrak waktu.
 Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter.
 Mengarahkan alur diskusi
 Memimpin jalannya diskusi
 Menutup acara.
c. Presenter
 Memberikan penjelasan / penyuluhan mengenai perawatan pijat bayi
d. Fasilitator
 Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
 Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
e. Observer
 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
H. Setting Tempat
: Warga

: Moderator

: Penyaji

: Demonstran

: Fasilitator

: Observer

: Pembimbing
11. Evaluasi
Jenis Post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu:
1. Jelaskan pengertian pijat bayi!
2. Sebutkan manfaat pijat bayi!
3. Sebutkan alat yag disiapkan untuk pijat bayi!
4. Sebutka hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat pijat bayi!

12. Referensi
Maharani, Sabrina,2009. Pijat dan Senam Sehat Untuk bayi. Jogjakarta: Kata
Hati.

9
Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis
Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset.
Prasetyono.2013.Buku Pintar Pijat Bayi. Jogjakarta: BukuBiru

LAMPIRAN MATERI
PIJAT BAYI
A. Pengertian Pijat Bayi
Menurut Roesli (dalam Prasetyono,2013) menyatakan bahwa pijat bayi adalah
seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenal sejak awal manusia
diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan sejak berabad-abad tahun silam secara
turun-menurun oleh dukun bayi. Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0-
12 bulan.
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia,
yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan
sejak berabad-abad silam (Prasetyono,2013).
B. Manfaat Pijat Bayi
1. Membuat Bayi Semakin Tenang
Umumnya bayi yang mendapatkan pijatan secara teratur akan lebih rileks
dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan otomatis
membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Bukan hanya secara fisik, pijat bayi
juga sangat mempengaruhi emosional, karena aktivitas pijat akan menjalin
bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama pijat bayi adalah sentuhan
(touch), bukan tekanan (pressure). Oleh sebab itu selain oleh trapis spesialis,
pijat bayi sangat baik dilakukan oleh ibu dan ayah (Putri,2009).
2. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi

10
Berdasarkan penelitian T. Field & Scafidi dari universitas Miami, AS.
Terapi pijat memberikan efek positif secara fisik, antara lain kenaikan berat
badan bayi dan peningkatan produksi air susu ibu (ASI). Telah diamati
perubahan berat badan 20 bayi premature setelah mendapat pijatan secara
teratur. Bayi mengalami kenaikan berat badan 20 - 47% per hari setelah
dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Sedangkan, bayi berusia 1 – 3 bulan yang
dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam minggu mengalami kenaikan
berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat.
Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim
penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun
menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar dan karena itu lebih
sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI (Putri, 2009).
3. Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus saat dilakukan pemijatan yang aman
dan nyaman dapat membuat bayi mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan
lama begitu pemijatan usai dilakukan pemijatan kepadanya.Selain lama, bayi
tampak tertidur lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya.Hal ini
menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat.Ibu-ibu selalu merasa
senang bila melihat bayinya tertidur lelap.Kebanyakan untuk alasan inilah
mereka lakukan pemijatan bayi.
Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi berbagai
kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi
sebaliknya, ia marasa kehabisan energi setelah “melawan” perlakuan
pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena
pemijatan dilakukan dengan paksaan.Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan
sulit dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI
tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan Subakti,2009).
4. Meningkatkan konsentrasi bayi
Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh
tubuh manusia, termasuk keotaknya, terutama untuk memperlancar sirkulasi
dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk bayi tidak lancar maka

11
fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik
aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara
cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.
Pemijitan juga mengefektifkan istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat
atau tidur dengan efektif maka saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran
ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak si bayi
(Putri, 2009).
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan aktifitas neurotransmitter serotonin ini akan
meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid
(adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen
adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan
tubuh (Putri, 2009).
6. Meningkatkan produksi ASI
Pijat bayi menyebabkan bayi lebih refleks dan dapat beristirahat dengan
efektif. Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan membawa energi
cukup beraktifitas. Dengan aktifitas yang optimal, bayi akan cepat lapar
sehingga nafsu makannya meningkat. Peningkatan nafsu makan ini juga
ditambah dengan peningkatan aktifitas nervus vagus / saraf pengembara
system saraf otak yang bekerja untuk daerah leher kebawah sampai dada dan
rongga perut. Dalam menggerakkan sel peristaltic ( sel disaluran pencernaan
yang menggerakkan dalam saluran pencernaan) untuk mendorong makanan
kesaluran pencernaan. Dengan demikian, bayi lebih cepat lapar atau ingin
makan karena pencernaannya semakin lancar.
Bayi yang nafsu makannya baik memerlukan isapan asi yang cukup
banyak setiap hari. Semakin banyak dihisap, ASI pun semakin terstimulasi
( terangsang ) untuk berproduksi (Putri, 2009).
7. Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur
saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat

12
diproses dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat bayi
membantu proses pencernaan (Putri, 2009).
8. Menstimulasi Aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan
Aktifitas serat-serat nervus vulgar berpengaruh pada paru-paru.Sebuah
penelitian yang dilakukan di Torch Research institute menunjukkan bahwa
perlu pemijatan selama 20 menit yang dilakukan setiap malam pada anak-
anak asma dapat menyebabkan mereka bernafas lebih baik. Ukuran
keberhasilan ini ditunjukkan dengan pembacaan grafik peningkatan aliran
udara setiap hari yang semakin meningkat(Prasetyono, 2013).

9. Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang anda miliki dengan
bayi.Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan aspek
kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi wajah lain
(Prasetyono, 2013).
10. Mengurangi rasa sakit
Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik, serta
membantunya tidur lebih nyenyak.Tidak hanya itu, pijatan juga
memperlancar sirkulasi darah di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas
yang terjebak disana (Prasetyono, 2013).
11. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin dan
endorphin.Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan
yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau
tekanan emosi (Prasetyono, 2013).
12. Meningkatkan percaya diri
Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya.Pijat
bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak.Ketenangan ini
membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan lebih percaya diri untuk
merawat si kecil (Prasetyono, 2013).

13
13. Memahami kebutuhan si kecil
Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat.Orang tua yang
melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena
dilakukan berulang – ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi bayinya
saat gelisah. (Prasetyono, 2013).
14. Pasangan menikah dini
Mereka yang menikah diusia dini yang masih muda atau terlalu dini
umumnya belum cukup dewasa atau siap untuk menjadi orang tua.Banyak hal
yang harus mereka ketahui, terutama sekali dalam hal merawat bayi. Pada
kasus kali ini,melalui pijat bayi, rasa percaya diri dan harga diri mereka
sebagai orang tua yang sanggup merawat bayi semakin meningkat
(Prasetyono, 2013).
C. Persiapan Memijat Bayi
Pijat bayi dapat dilakukan segera setelah bayi lahir.Jadi, dapat dimulai kapan
saja sesuai keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan
dilakukan tiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemijatan pada si kecil
sebagai berikut:
1. Waktu yang tepat
a. Pagi hari
Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa-sisa
minyak pijat akan lebih mudah dibersihkan, selain itu pemijatan pada pagi
hari memberikan nuansa ceria pada bayi. Yang harus diperhatikan, jangan
langsung memijat bayi usai ia makan/disusui. Jangan pula membangunkan
bayi hanya untuk dipijat, atau memijat bayi saat ia sakit, memijat paksa, dan
memaksakan posisi saat memijat.
b. Malam hari
Pemijatan pada malam hari sangatlah baik. Sebab, setelah pemijatan,
biasanya bayi akan santai dan mengantuk, hal ini berguna untuk membantu
bayi tidur lebih nyenyak. Yang harus diperhatikan, ketika akan dipijat si bayi
harus dalam keadaan tenang dan nyaman. Jika rewel, jangan memaksakan

14
untuk memijat. Sebab, bayi akan semakin rewel dan memberontak. Buatlah
bayi ceria, ajak bercanda atau bermain sampai siap untuk dipijat.Hindari
juga memijat ketika bayi dalam keadaan lapar, hal ini bisa mengakibatkan
bayi merasa tidak nyaman dan berusaha meronta.Sebaiknya pemijatan
dilakukan 15 menit setelah si kecil makan.
c. Tangan yang aman untuk memijat
Sebelum memijat, pastikan tangan anda bersih dan hangat, karena tangan
yang kurang bersih dapat menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit,
jadi cuci tangan terlebih dahulu lalu pastikan tangan dalam keadaan kering
karena kulit bayi sangat peka dengan suhu tangan ibu dan tidak nyaman bila
tangan yang menyentuhnya itu dingin.Periksa kuku dan perhiasan untuk
menghindari goresan pada kulit bayi.Potonglah kuku dan lembutkan
(dikikir).Keberadaan cincin, gelang dan aksesoris lainnya yang terbuat dari
logam atau plastik dapat melukai kulit bayi.
d. Ruang yang nyaman
Ruang yang kering dan tidak pengap. Ruangan yang pengap dan lembab
menyebabkan bayi gerah.Selain itu, suasana seperti itu juga menyebabkan
kulit bayi sensitive sehingga bayi merasa menjadi resah saat dipijat.
Ruangan yang hangat tetapi tidak panas.Ruangan yang dingin atau terlalu
banyak angin menyebabkan bayi kedinginan dan masuk angin.Untuk
menghangatkan ruangan dapat memasang lampu yang memberikan rasa
hangat.
3. Peralatan Yang Harus Disiapkan
Peralatan yang dibutuhkan sebelum melakukan pemijatan antara lain:
a. Alas yang empuk dan lembut
b. Handuk atau lap, popok dan baju ganti
c. Minyak untuk memijat
d. Air dan waslap
4. Teknik memijat bayi
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tak bias
dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang harus
diperhatikan.
a. Bayi umur 0 – 1 bulan

15
Gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus.Sebelum
tali pusar bayi dilepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan didaerah perut.
b. Bayi umur 1 – 3 bulan
Gerakan memijat dilakukan dengan halus disertai tekanan ringan dalam
waktu yang lebih singkat.
c. Bayi umur 3 bulan – anak umur 3 tahun
Seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang makin
meningkat. Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit. Lumurkan
sesering mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut sebelum
dan selama pemijatan.Setelah itu, lakukan gerakan pembukaan berupa
sentuhan ringan disepanjang sisi muka bayi atau usaplah rambutnya.
Gerakan pembuka ini untuk memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan
segera dilakukan padanya.
5. Panduan Memijat Bayi
a. Wajah (melemaskan otot wajah)
Pijat daerah diatas alis dengan ke dua ibu jari menggunakan tekanan yang
lembut, tarik garis dengan ibu jari dari arah hidung ke arah pipi.
Pijat sekitar area mulutnya dengan kedua ibu jari, tarik sampai ia
tersenyum, pijat lembut rahang bawah bayi dari tengah ke arah samping
dan di daerah belakang telinga ke arah dagu.
b. Dada (memperkuat organ paru-paru dan jantung)
Dengan kedua tangan di tengah dada bayi, buat gerakan ke atas dan kesisi
luar tubuh, kemudian ke ulu hati tanpa mengangkat tangan, lalu pijat
menyilang dari tengah dada ke arah bahu, seperti membentuk kupu-kupu.
c. Perut (Meningkatkan sistem pencernaan dan mengurangi sembelit)
Pijat perut bayi dari atas ke bawah, lau angkat ke dua kaki bayi dan tekan
lututnya perlahan-lahan ke arah perut.
a. Pijatan “Matahari Bulan” :
1) Dengan tangan kaan, buatlah arah bulan separuh yang terbalik dari
arah kiri ke kanan

16
2) Tangan kanan diatas, dan tangan kiri di bawah dan lakukan gerakan
memutar mengikuti arah jarum jam dengan membentuk lingkaran
penuh seperti matahari
3) Rasakan gelembung angin lalu tekan lembut denga jari anda searah
jarum jam

b. Pijatan “ I Love U” :
1) Usap perut sebelah kiri bayi dengan tangan kanan sembari
membentuk huruf “I”
2) Buat huruf “L” terbalik dari arah kiri ke kanan
3) Buat huruf “U” terbalik dari arah kiri ke kanan
4) Bisikkan ke telinga bayi dengan kata “I Love U”
d. Tangan dan kaki (Menghilangkan ketegangan dan mempekuat tulang)
Pijat tangan bayi dari bahu menuju pergelangan tangan, seperti
memerah. Lakukan gerakan kebalikannya dari pergelangan tangan ke
arah lengan, tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar.
Kedua ibu jari bergantian memijat permukaan telapak tangan dan
punggung tangan. Gunakan telapak tangan untuk membuat gerakan
seperti menggulung.
e. Punggung (Memperkuat otot untuk menyanggah tulang belakang
Pijat maju mundur dengan ke 2 telapak tangan di sepanjang
punggungnya. Lakukan sedikit tekanan lembut dan luncurkan salah
satu telapak tangan dari leher ke arah pantan. Buat gerakan melingkar
terutama pada otot sebelah tulang punggung. Buat pijatan memanjang
dengan kedua telapak tangan dari leher ke arah kaki untuk mengakhiri
pijatan.
D. Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
1. Hal-hal yang boleh dilakukan
a. Terus melakukan kontak mata dengan bayi anda.
b. Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut untuk membantu anda dan
bayi akan merasa rileks.

17
c. Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan, tingkatkan tekanan
pijatan saat anda semakin yakin dan bayi anda terbiasa dipijat.
d. Perhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi anda. Jika ia menangis keras,
hentikan pijatan. Mungkin bayi anda ingin digendong, disusui atau
mengantuk.
e. Jika anda menggunakan baby oil, mandikan bayi anda setelah dipijat.
f. Jauhkan baby oil dari mata bayi anda.
g. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan keterangan
lebih lanjut mengenai pemijatan bayi (Maharani, 2009).
2. Hal yang tidak boleh dilakukan:
a. Memijat bayi tidak lama setelah ia makan/minum susu.
b. Membangunkan bayi anda untuk dipijat.
c. Memijat bayi anda dalam keadaan sakit.
d. Memijat bayi anda dengan paksa.
e. Memaksa posisi saat memijat bayi anda (Maharani, 2009)

18

Anda mungkin juga menyukai