Disusun oleh :
Siti Aisah (NIM 2004219)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua bayi pasti menangis, karena inilah salah satunya cara utama mereka
mengkomunikasikan keinginannya. Bayi menangis dengan berbagai jenis
tangisan, misalnya : menangis karena lapar, mengantuk, kesepian, popoknya
basah minta diganti dan merasakan nyeri. Pertama kali, orang tua mungkin akan
stress karena tidak tahu mengartikan tangis bayidan dai berusaha untuk
menenangkan tangisan bayi dengan memenuhi keinginannya. Tetapi bayi yang
rewel dan terus menangis mungkin sedang sakit, iritabel, atau kesakitan.
Kolik adalah masalah yang sering terjadi dan menyebabkan bayi menangis
lama dan sulit didiamkan. Kolik infatil dikarakterisasi dengan tangis yang susah
ditenangkan pada bayi sehat, ditemani oleh ekspresi muka kesakitan, wajah
memerah, perut yang menekuk, dan buang angin. Kolik biasanya dimulai
dibeberapa minggu awal kehidupan dan secara umum terjadi hingga berumur 4
bulan.
Stress yang terjadi dan dialami oleh orang tua adalah sangat wajar, karena itu
orang tua berpikir bagaimana cara teknik relaksasi untuk bayi terutama jika bayi
tersebut mengalami kolik. Teknik relaksasi yang bisa dilakukan salah satunya
adalah dengan pijat. Pijat bayi, selain menjadi cara yang bagus untuk
meningkatkan ikatan atau bonding antara ibu dengan bayi, kegiatan ini juga
mampu membantu untuk meringankan keluhan sakit perut, terlalu banyak gas di
perut dan kolik. ini juga dapat membantu bayi rileks, tidur lebih baik, serta
memperbaiki pencernaan. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang
menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Karena pijatan
lembut akan membantumeringankan ketegangan otot sehingga bayi
menjadi tenang dan tidur. Meneliti dari Wariwick medical school dan
institute of education dari university of Warwick meneliti 20% gerakan
pijat bayi yang di terapkan kepada 589 bayi usia di bawah 6 bulan.
Hasil penelitian tersebut salah satunya di sebutkan bahwa pijat bayi dapat
mempengaruhi keluarnya hormone tidur melatonin dengan hormone tersebut
bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur. Angela Underdown yang memimpin
penelitian ini mengatakan, efek dari tindakan pijat bayi ini adalah mengendalikan
hormone stress hingga tidak melanjutkan bila terbukti bayi yang di teliti seperti
mudah tidur dan relaksasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KOLIK
1. Pengertian Kolik
Kolik adalah suatu pola khas menangis hebat disertai nyeri abdomen
paroksimal. Kolik biasanya terjadi pada bayi berusia kurang dari 3
bulan, tetapi dapatmenetap pada bulan ke-4 atau ke-5. Kolik pada
umunya digambarkan sebagai nyeriatau kram abdomen paroksismal
dengan menangis keras dan menarik tungkai ke atas abdomen.
Definisi klasik Wessel, untuk kolik yang dikenal juga sebagai ‘rule of
three ’mengatakan : bai ang menangis lebih dari 3 jam sehari, lebih
dari 3 hari semingguselama paling sedikit 3 minggu. Definisi ini telah
dimasukkan dalam kriteria Rome III ( alternatifnya paling sedikit 1 minggu ).
Kolik dapat mempersulit orang tua dan bayi. Namun anda harus
mengetahui bahwa kolik relative berjangka pendek. Dalam waktu mingguan
atau bulanan, kolik akan berhenti, dan anda akan sukses melewati tantangan
pertama dalam mengasuh bayi yang baru lahir.
Kolik biasanya paling parah saat bayi di sekitar 6-8 minggu, dan
menghilang dengan sendirinya pada usia di antara minggu ke-8 hingga
minggu ke-14. Kolik dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor resiko.
2. Etiologi
Meskipun telah banyak studi penelitian terhadap penyebab, belum
ditemukan penyebab pastinya. Namun ada beberapa teori yang menjabarkan
penyebab kolik meliputi :
a. Gangguan pencernaan
Hal ini disebabkan karena intoleransi protein susu sapi atau laktosa
b. Refluks esophagus
Suatu kondisi medis yang ditandai dengan mengalirnya kembali isi dari
lambung yang diakibatkan karena kenaikan asam lambung.
c. Kejang pada otot usus
Hal ini disebabkan karena pencernaan bayi yang belum matang, biasanya
karena BBLR.
d. Peningkatanm gas usus
Hal ini disebabkan oleh udara yang tertelan, difusi dari darah dan produksi
bakteri koliformis intralumen. Faktor lain yang meningkatkan akumulasi
gas usus adalah tertelannya udara obligst sewaktu menghisap susu, hal ini
diperburuk oleh teknik pemberian makanan yang kurang baik.
e. Peningkatan kadar hormone yang menyebabkan sakit perut atau
perubahan suasana hati menjadi rewel.
f. Hipersensitif terhadap stimulasi lingkungan
g. Sebuah temperamen intens pada masa neonatus
h. Sebuah system saraf yang belum matang
3. Tanda dan gejala
Dokter biasanya menentukan apakah bayi anda memiliki kolik atau tidak
berdasarkan pada tiga factor berikut ini :
a. M e n a n g i s t e r u s s e t i d a k n y a s e l a m a 3 j a m
b. Menangis terus-menerus setidaknya 3 kali dalam seminggu
c. Kedua kondisi di atas terjadi setidaknya 3 minggu berturut-turut
Selain itu, kolik pada bayi juga bisa didiagnosis berdasarkan pengamatan
berbagai tanda dan gejala lainnya :
a. B a y i A n d a s e r i n g m e n a n g i s tanpa alasan yang jelas
( s e p e r t i p o p o k y a n g k o t o r , merasa lapar, atau ingin tidur)
b. Heboh menangis pada jam-jam tertentu yang sama setiap hari (misalnya
pada sianghari, sore hari atau malam hari)
c. Bayi anda kebih sering buang air besar, buang angin, atau mengeluarkan
air liur
d. Bayi anda tidak dapat tidur atau makan seperti biasanya akibat menangis,
atau tidur secara tiba-tiba dan bangun teriak-teriak
Bayi dengan kolik juga bisa menampilkan gejala-gejala sebagai berikut :
a. Melengkungkan punggung mereka
b. Mengepalkan tangan
c. Menekuk lengan dan kaki ke perut mereka
d. Perut kembung
e. Wajah memerah karena menangis
f. Bayi dengan kolik masih makan dan berat badan normal. Berat badan bisa
menjadi tanda dari masalah kesehatan lain.
4. Faktor pemicu
Ibu yang merokok selama kehamilan atau setelah persalinan,
memiliki risikoyang lebih besar akan memiliki anak yang mengalami kolik.
Banyak teori lain tentanga pa y an g me ny eb ab ka n a na k re nt an
t er ha da p k ol ik , n am un b el um ad a ya ng te la h dibuktikan. Sebagai
contoh :
a. Kolik lebih jarang terjadi pada anak pertama atau bayi yang diberikan susu
formula
b. Pola makan ibu saat menyusui tidak memicu kolik
c. Anak perempuan dan laki-laki, bagaimana pun urutan kelahirannya dan
apakah diberi ASI atau formula, sama-sama mengalami kolik.
5. Diagnosis
Harus memenuhi keseluruhannya, pada bayi baru lahir hingga berusia 4 bulan:
a. Peningkatan irritabilitas secara mendadak, rewel, atau menangis yang
berulang-ulang tanpa penyebab yang jelas.
b. Serangan berlangsung 3 jam atau lebih per hari dan terjadi sedikitnya 3
hari per minggu selama paling sedikit 1 minggu.
c. Tidak ada gangguan pertumbuhan.
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kolik harus dimulai dengan penyelidikan penyebab kolik
yang didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
a. Nutrisi
Apabila sensitivitas terhadap susu sapi formula dicurigai yang dapat
menyebabkan kolik, hal yang dapat dilakukan orang tua adalah :
1) Mengubah dari susu formula satu sapi yang lain
2) Mengubah susu formula sapi ke susu formula kedelai
3) Mengubah dari formula biasa ke yang telah dicernakan sebelumnya
formula hipoalergi
4) Tambahkan lactase ke formula
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah :
1) Mengubah jenis botol bayi, gunakan botol dengan liners plastic
2) Jika menyusu dengan botol hanya berlangsung kurang dari 20 menit,
mungkin lubangnya terlalu besar, sebaiknya dot diganti dengan dot
yang lebih kecil
3) Jangan terlalu banyak memberikan susu formula
b. Mengubah stimulasi sensorik
Hal yang dilakukan untuk mengubah stimulasi sensorik, yaitu :
1) Gendong bayi dalam keadaan tegak atau baringkan bayi dengan posisi
kepala lebih tinggi dari bagian tubuh yang lain
2) Berikan kehangatan pada bayi melalui botol yang diisi dengan air
panas dan dibungkus dengan kain lembut
3) Menyelimuti dengan selimut hangat
4) Meng ayun-ayun, menggendong atau menpuk-nepuk bayi bisa
membantu menenangkan bayi
5) Ada juga bayi yang tenang jika diajak jalan-jalan dengan mobil atau
motor
6) Perdengarkan music
7) Jika setelah 30 menit usaha menggendong atau menenangkan bayi
tidak berhasil, maka biarkan bayi menangis dan nanti dia akan tertidur
dengan sendirinya karena lelah. Jika setelah 15 menit bayi masih
menangis, gendong dan tenangkan kembali.
8) Pijat bayi
9) Rendam bayi dengan air hangat
10) Menambah atau mengurangi jumlah rangsangan dilingkungan
c. Obat-obatan
Farmakoterapi secara umum tidak menunjukkan efektifitas terhadap
kolik. Sejumlah obat-obatan telah dicoba, seperti pengendor otot, antacid,
obat penenang yang ringan dan antihistamin, tetapi belum ada yang
terbukti manjur.
Orang tua tidak boleh memberikan obat untuk kolik kepada bayi yang
berumur dibawah 6 bulan tanpa sepengetahuan dokter. Terdapat obat-
obatan yang dapat diberikan untuk menangani kolik pada bayi seperti obat
tetes simethicone. Cairan ini berperan membantu melepaskan gelembung
udara dalam pencernaan bayi yang dapat mengganggu pencernaannya.
Meski sejauh ini cairan tersebut dinyatakan aman untuk bayi, namun
penggunaaannya tetap harus berdasarkan rekomendasi dari dokter.
Berbagai metode lain seperti air gula, terapi pijat, akupuntur,
pemberian obat herbal, maupun chiropractic terkadang diterapkan untuk
menangani kolik pada bayi. Namun sejauh ini belum ada bukti ilmiah
yang menjamin efektivitas prosedur-prosedur tersebut terhadap kolik pada
bayi. Bahkan pada kasus tertentu, tindakan ini dapat membahayakan bayi.
Orangtua sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu
sebelum melkaukan metode-metode tindakan tersebut.
7. Cara menenangkan bayi yang mengalami kolik
Meski dapat membaik dengan sendirinya, penanganan untuk
menenangkan bayi dari kolik tetap diperlukan. Jika penyebabnya telah
diketahui, maka penanganan sebaiknya disesuaikan dengan penyebab.
Namun secara umum, berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk
menenangkan bayi yang mengalami kolik :
a. Pijat perut bayi dengan lembut
b. Gendong bayi selama dia menangis
c. Mandikan bayi dengan air hangat
d. Gendong bayi dalam gendongan kain atau selimut
e. Jika memungkinkan, berikan dot untuk menenangkan bayi
f. Bersenandung atau mengeluarkan suara “sshhhhh….” Pada bayi mungkin
dapat membuatnya tenang
g. Jika anda tahu bahwa bayi sudah cukup mengonsumsi cairan dan cukup
tidur, anda dapat menenangkan dengan menempatkannya di ranjang
selama beberapa waktu
h. Bawa bayi ke kamar yang tenang, sejuk dengan pencahayaan redup,
mungkin dapat membantu membuatnya lebih tenang
i. Sebagai alternative, anda dapat meletakkan bayi pada bouncer atau kursi
goyang khusus bayi. Selain itu, membawa bayi jalan-jalan dengan mobil
juga dapat membantu menenangkan
j. Jangan pernah mengguncang bayi saat dia menangis kencang.
8. Cara untuk mencegah terjadinya kolik pada bayi
a. Ganti botol susu bayi dengan jenis lain. Lubang yang terlalu kecil pada
botol bayi dapat menyebabkannya menelan lebih banyak udara daripada
cairan
b. Jika bayi menyusu, ibu menyusui sebaiknya menghindari mengkonsumsi
terlalu banyak kopi, the, dan makanan pedas
c. Tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut agar dia sendawa sehabis
makan. Lakukan dengan meletakkan bayi pada salah satu pundak.
Pastikan kepala dan lehernya disangga dengan baik. Usap dan tepuk-tepuk
dengan lembut punggungnya hingga bayi sendawa. Tidak apa jika ada
sedikit makanan atau cairan yang keluar bersama sendawa.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas / Biodata Pasien
a. Nama : An. L
b. Umur : 4 bulan
c. Tgl Lahir : 25 Januari 2021
d. Alamat : Ngentak Klero
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny. M
b. Umur : 25 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Alamat : Ngentak Klero
3. Alasan datang
Ibu mengatakan bayinya berumur 4 bulan
Ibu mengatakan dalam seminggu ini anaknya rewel
4. Keluhan utama
Ibu mengatakan bayinya dalam seminggu ini anaknya rewel
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit panas sampai kejang, di rawat
dirumah sakit dalam waktu lama dan tidak pernah dilakukan operasi.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan anaknya sekarang sehat.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit menular
(TBC, Hepatitis B) dan penyakit menurun (jantung, DM, dan Hipertensi).
6. Riwayat Kelahiran
a. Tanggal Lahir : 25 Januari 2021
b. Jenis Kelamin : perempuan
c. BB Lahir : 3100 gram
d. PB Lahir : 49 cm
e. LK Lahir : 33 cm
f. LD Lahir : 34 cm
g. LLA Lahir : 11 cm
h. AS Lahir : 9/9/10
i. Reflek Lahir : baik, normal
7. Riwayat Imunisasi
a. BCG umur : 1 bulan
b. Hepatitis B umur : 0 bulan
c. Dll : polio 1, DPT-HB- Hib 1,Polio 2, DPT-HB-Hib 2
8. Riwayat Perkembangan
a. Tengkurap umur : bayi sekarang sedang belajar miring-miring dan
tengkurep
b. Merangkak umur :-
c. Berjalan umur :-
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
5. Status Present
a. Kepala :
rambut hitam tipis, kepala bersih
b. Mata : simetris,
sklera tidak kuning, conjungtiva tidak pucat
c. Hidung :
bersih, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada benjolan didalam hidung
d. Mulut : bersih,
langit-langit dan bibir normal, reflek hisap baik, tidak ada kelainan
e. Telinga :
simetris, tidak ada benjolan abnormal, daun telinga normal
f. Leher : tidak ada
pembesaran vena jugularis
g. Dada : simetris,
tidak ada tarikan dinding dada
h. Abdomen :
normal, tidak ada kelainan, tidak kembung
i. Genetalia :
tidak ada kelainan, testis sudah turun ke skrotum
j. Anus : berlubang,
tidak ada kelainan.
k. Ekstremitas : reflek
menggenggam baik, jari lengkap, tidak ada kelainan
l. Kulit : halus,
bersih,
6. Data Penunjang
a. Hasil Laboratorium : tidak dilakukan
b. Hasil Rontgen : tidak dilakukan
c. Dll :-
V. INTERVENSI
Tanggal : 30 Mei 2021
Pukul : 15.10 WIB
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 30 Mei 2021
Pukul : 15.15
1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan dan kondisi bayinya, bahwa bayi
dalam keadaan sehat.
2. Menjelaskan pada ibu untuk diberikan terapi massage colic abdomen dan menjelaskan
pada ibu maksud dan tujuan diberikan terapi massage colic abdomen yaitu meredakan
sakit perut akibat colic, mencegah serangan berikutnya, bila dilakukan secara teratur
setiap hari.
3. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk melihat terapi yang akan diterapkan ke bayi,
karena terapi ini bisa dilakukan ibu dirumah dengan kondisi bayi yang sehat.
4. Melakukan stimulasi pada bayi dengan terapi massage colic abdomen :
a. Menyiapkan alat
b. Mencuci tangan
c. Menginstruksikan
pada ibu bayi untuk melepas baju bayinya
d. Memposisikan bayi
terlentang dengan kaki dekat dengan pemijat
e. Melakukan gerakan
resting hands
f. Melakukan gerakan
water wheel (6-12 kali)
g. Melakukan gerakan
knees up (pertahankan 15-20 detik)
h. Melakukan gerakan
sun moon (lakukan 6-12 kali)
i. Melakukan gerakan
knees up (pertahankan 15-20 detik)
j. Melakukan gerakan
relaxation
k. Membantu ibu
membersihkan bayinya dan mengenakan baju
l. Memberitahu ibu
bayi bahwa tindakan telah selesai
m. Membereskan alat-
alat
n. Mengevaluasi
setelah massage
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan setiap bayi merasa
rewel dan merasa kesakitan
6. Melakukan evaluasi setelah pemijatan
7. Melakukan dokumentasi
VII. EVALUASI
Tanggal/jam : 30 Mei 2021/15.30
1. Ibu dan kelaurga sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan
bayinya
2. Ibu bersedia untuk diberikan terapi massage colic abdomen dan
ibu paham maksud dan tujuan diberikannya terapi massage colic abdomen
3. Ibu bersedia untuk melihat terapi yang akan diterpakan ke bayi dan
ibu bersedia untuk mencoba terapi dirumah sendiri
4. Bayi telah dilakukan dengan terapi massage colic abdomen
5. Ibu bersedia untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan dan
akan diterapkan di rumah minimal 3 kali dalam seminggu jika merasa rewel
6. Telah dilakukan evaluasi
7. Telah dilakukan dokumentasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus diatas seorang bayi berumur 4 bulan dengan colic mendapatkan
penatalaksanaan berupa massage colic abdomen karena dengan pemberian massage
colic abdomen banyak member manfaat diantaranya yaitu meredakan sakit perut
akibat colic, mencegah serangan berikutnya, bila dilakukan secara teratur setiap hari.
Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat
perasaan nyaman bagi bayi. Karena pijatan lembut akan membantu meringankan
ketegangan otot sehingga bayi menjadi tenang dan tidur. Meneliti dari Wariwick
medical school dan institute of education dari university of Warwick
meneliti 20% gerakan pijat bayi yang di terapkan kepada 589 bayi usia di
bawah 6 bulan. Hasil penelitian tersebut salah satunya di sebutkan bahwa pijat bayi
dapat mempengaruhi keluarnya hormone tidur melatonin.
Dengan hormone tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur. Angela
Underdown yang memimpin penelitian ini mengatakan, efek dari tindakan pijat bayi
ini adalah mengendalikan hormone stress hingga tidak melanjutkan bila terbukti bayi
yang di teliti seperti mudah tidur dan relaksasi.
Hal yang perlu diingat adalah kolik pada bayi bukan merupakan kesalahan orang
tua atau pengasuh dalam cara merawat bayi. Umumnya kondisi bayi yang mengalami
kolik akan membaik dan orang tua perlu tetap tenang. Konsultasi ke dokter jika kolik
terjadi berulang terus menerus atau berlarut-larut. Jadi pada kasus ini penatalaksaan
kasus dengan teori penanganan kolik yaitu dengan massage colic abdomen.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolik pada bayi seringkali menyebabkan bayi menangis hingga berjam-jam
pada waktu tertentu setiap harinya. Kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang
wajar terjadi pada bayi baru lahir. Meski demikian, ada beberapa gejala kolik
yang perlu diwaspadai.
Kolik pada bayi adalah situasi saat bayi dalam kondisi sehat sering menangis
secara berlebihan. Situasi yang terjadi pada sebagian bayi ini jarang dianggap
sebagai sebuah gangguan kesehatan dan sering tidak terdiagnosis. Umumnya
kolik terjadi pada beberapa minggu awal setelah bayi lahir dan akan berhenti
setelah usia bayi 4 bulan. Biasanya bayi menangis di waktu petang dan sulit
diredakan hingga beberapa jam.
B. Saran
1. Bagi penulis
Untuk lebih menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari laporan pendahuluan ini
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarkat
Agar menambah informasi kepada masyarakat tentang massage colic abdomen dan
bisa menerapkan sendiri di keluargnya.
4. Kondisi pada kolik yang harus diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter,
antara lain :
a. Saat diangkat, tubuhnya terkulai
b. Suara tangisnya bernada tinggi dan terjadi secara terus menerus
c. Memuntahkan cairan hijau
d. Mengeluarkan cairan urine jauh lebih sedikit dari biasanya
e. Terdapat lender atau darah dalam tinja
f. Diare yang berkepanjangan
g. Nafsu makan berkurang
h. Kejang
i. Beberapa bagian kulitnya terlihat pucat atau membiru
j. Ubun-ubun tampak menonjol
k. Mengalami gangguan pernafasan
l. Disertai demam hingga 38 derajat Celsius atau lebih jika bayi berusia
kurang dari 3 bulan, dan 39 derajat Celsius atau lebih untuk bayi berusia 3
bulan keatas.