RENCANA PROGRAM
Hypnobirthing dan Gentle Prenatal Yoga
for Gentle Birth
a. Bagi Pasien
- Meningkatkan pelayanan pasien secara lebih menyeluruh (body, mind and spirit)
- Meningkatkan persiapan pasien menjalani kehamilan & menghadapi persalinan
- Menciptakan proses persalinan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih cepat.
- Meminimalkan dan bahkan menghilangkan rasa takut, ketegangan dan kepanikan
selama proses melahirkan dan periode setelahnya
C. Konsep Program
1)Sasaran Target
Sasaran yang dipilih dalam menawarkan jasa di antaranya:
a. Klien yang membutuhkan pelayanan persalinan yang nyaman dan aman
b. Klien yang menginginkan persalinan dengan persiapan yang holistic yaitu dengan
mengikuti kelas hypnobirthing sebagai upaya mereprograming persepsi nyeri
menjadi nyaman; dan gentle prenatal yoga sebagai upaya mempersiapkan tubuh
dalam menghadapi proses persalinan.
2)Peluang Pasar
Hypnobirthing merupakan terobosan baru di dunia kesehatan terutama di bidang
persalinan. Masyarakat yang dinamis dan sangat menyukai akan hal-hal baru,
dipastikan akan memiliki antusiasme untuk merasakan metode persalinan dengan
mengikuti kelas hypnobirthing dan gentle prenatal yoga
3) Rencana Pemasaran
Kegiatan pemasaran dan promosi yang akan dilakukan adalah:
a. Brosur
Brosur yang berisi ajakan pada masyarakat agar mengikuti kelas Hypnobirthing dan
prenatal yoga. Brosur disediakan di meja timbang tensi poli serta di tempat foto copy
lobby utama. Kelas ini juga dapat diselipkan dalam daftar jadwal praktik dokter.
b. Media Sosial
Pemasaran dapat dilakukan dengan pemanfaatan media sosial rumah sakit buah hati
Ciputat, yaitu melalui instagram dan facebook RS Buah Hati Ciputat.
4) Desain Kelas
Bentuk kelas didesain se-homey mungkin, dengan pencahayaan yang sedang dan
wangi aromatherapi. Suasana kelas yang homey ini akan memberikan kesan positif
dan mendukung pada saat dilaksanakannya hypnoterapi.
Berikut bentuk kelas yang ditawarkan:
1. Hypnobirthing for Birth Plan / Hypnobirthing for Gentle Birth Class (optional)
1) Kelas dibagi menjadi 2, dapat disesuaikan dengan waktu pilihan peserta:
a. Kelas tipe A: dengan 3 kali pertemuan @ 2 jam (Senin, Rabu & Sabtu: pagi
> meminjam ruang perawatan Gold Suite) merupakan satu rangkaian kelas
yang tidak dapat dipisahkan, biaya kelas dibayarkan di awal.
Range harga kelas: Rp.300.000 sampai Rp.600.000
b. Kelas tipe B: dengan 1 kali pertemuan dibagi 3 sesi dalam satu hari @ 2
jam (Minggu: Pagi-Sore > ruang aula) Termasuk makan siang.
Range harga kelas: Rp.300.000 sampai Rp.600.000
2) Fasilitas yang didapatkan: Print-out materi, CD panduan relaksasi, konsumsi
(Susu jeli untuk coffe time untuk kelas tipe A, dan makan siang untuk tipe B)
3) Bentuk kelas semi-privat, dengan tujuan materi leih mudah tersampaikan
4) Peserta maks. 7 pasang, dikelompokan berdasarkan usia trimester kehamilan
5) Kelas diawali dengan ice-breaking, saling mengenal antar peserta, bina trust
dan mengetahui motivasi dan harapan peserta setelah mengikuti kelas
Berikut materi dan praktik yang akan disampaikan dalam kelas:
a. Building a positive expectancy
- Hypnobirthing dalam kehamilan dan persalinan
- Sharing proses kehamilan
- Sharing proses persalinan normal
- Rasionalisme nyeri dalam persalinan
- Efek rasa nyaman dan takut terhadap persalinan
- Latihan relaksasi dan afirmasi positif
b. Preparing mind and body
- Latihan relakasi dan visualisasi
- Latihan pendalaman relaksasi
- Komunikasi ayah dan ibu dengan janin
- Latihan pernafasan lambat dan dalam serta visualisasi
- Pengenalan hypnoanasthesia
c. Getting ready for welcoming your baby
- Tanda-tanda persalinan
- Persiapan persalinan
- Mengenal kala I dan kala II
- Pernafasan lambat dalam persalinan
- Relaksasi, kontrol emosi dan hilangkan ketakutan
- Comfort tekhnique: rebozo, play with birthing ball
- Induksi alami: endorfin message, perinium message
- Latihan relaksasi dan afirmasi positif
2. Gentle Prenatal Yoga for Gentle Birth
1) Bentuk kelas semi-privat, dengan tujuan latihan menjadi lebih terkontrol
2) Peserta maks. 7 orang, dikelompokan berdasarkan usia trimester kehamilan
3) Ruang kelas meminjam satu ruang perawatan Gold Suite dengan tujuan lebih
privat dan homey dibandingkan ruang aula. (optional)
4) Kelas diawali dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik, yang dicatat dalam
booklet yang telah disediakan yang akan dibawa setiap kali datang kelas.
5) Dimulai dengan sesi relaksasi, sesi pemanasan, inti dan pendinginan serta
diakhiri dengan latihan pernafasan, relaksasi dan afirmasi positif
6) Sesi sharing dan sujel time (minum susu jeli bersama)
7) Waktu kelas 3 x seminggu @ 2 jam pagi / sore (Selasa, Kamis dan Sabtu)
8) Range biaya per-kedatangan Rp.50.000 – Rp. 100.000
a. Hypnobirthing Dasar
Dasar dari Hypnobirthing adalah relaksasi. Relaksasi merupakan teknik untuk mencapai
kondisi rileks. Maksudnya, ketika seluruh sistem syaraf, organ tubuh dan panca indra kita
beristirahat untuk melepaskan ketegangan yang ada sedangkan kita tetap sadar (Evariny,
2010). Relaksasi terdiri dari :
1. Relaksasi otot
Otot adalah bagian yang paling luas di tubuh manusia dan banyak digunakan untuk
beraktifitas. Saat berfikir, ternyata otot juga ikut tegang yaitu di daerah leher, tengkuk,
bahu kiri dan kanan serta punggung (Kuswandi, 2011).
2. Relaksasi wajah
Mencapai relaksasi wajah yang dalam sangat penting karena membuat bagian tubuh lain
lebih mudah mengikuti. Setelah menguasai relaksasi wajah, rahang akan benar-benar
rileks dengan mulut sedikit terbuka. Sehingga akan memasuki kondisi rileks yang alami
dengan cepat (Kuswandi, 2011).
3. Relaksasi pernapasan
Napas yang rileks adalah napas perut yang lambat dan teratur. Perlahan-lahan hirup napas
yang lewat hidung, hitung 10 kali hitungan. Selanjutnya hembuskan lewat hidung
perlahan-lahan (Kuswandi, 2011). Pernapasan perut atau diafragma adalah jika perut
yang naik lebih tinggi saat menghirup udara, sedangkan jika perut tidak terangkat atau
terangkat sedikit dibanding dada itu adalah pernapasan dada (Evariny, 2010).
Ada tiga teknik pernapasan yang penting dalam Hypnobirthing, yaitu:
- Pertama pernapasan tidur (sleep breathing). Pernapasan tidur yang perlahan dan
dalam merupakan teknik pernapasan yang lebih sering digunakan pada awal latihan
relaksasi. Perlu memfokuskan perhatian untuk menguasai teknik ini secepatnya.
Teknik ini juga dipakai untuk relaksasi saat menghadapi kontraksi selama persalinan
(Kuswandi, 2011).
- Kedua adalah pernapasan perlahan (slow breathing), merupakan bagian paling
penting pada persiapan melahirkan. Teknik pernapasan ini berupa tarikan napas
panjang, tenang, pelan yang langsung memfokuskan pada bayi dan membantu pada
setiap kontraksi. Tujuan napas panjang yaitu membuat tarikan dan hembusan napas
sepanjang mungkin agar dapat menyesuaikan dengan panjangnya gelombang
kontraksi. Selain itu, pernapasan ini membuat dinding perut mengembang sebesar dan
setinggi mungkin (Kuswandi, 2011).
- Ketiga adalah teknik pernapasan lanjut (birth breathing). Setelah napas teratur dan
mampu membawa diri menuju kondisi rileks dengan mudah, relaksasi dapat
diperdalam menggunakan ini dengan cepat (Kuswandi, 2011).
b. Relaksasi visualisasi
Dengan teknik visualisasi, berarti berlatih menggunakan imajinasi untuk mencapai
kondisi rileks. Selain itu, teknik ini juga akan melatih menciptakan suatu tempat khusus
yang indah, tenang dan nyaman di dalam pikiran. Teknik ini sangat efektif dalam
menanggulangi masalah stress yang mempengaruhi tubuh (Evariny, 2010).
c. Relaksasi pikiran
Pada saat berbaring/duduk, pandang atau pusatkan perhatian pada satu titik atau benda
terus-menerus hingga terasa kelopak mata semakin santai, mulai berkedip perlahan untuk
kemudian biarkan kedua mata terpejam. Nikmati santainya jiwa dan raga (Kuswandi, 2011).
Pada bagian ini akan dijelaskan langkah atau bagian-bagian yang akan dilalui dalam sebuah
sesi terapi hipnosis.
1. Pre induksi
Pre induksi merupakan tahap awal sebelum proses hipnosis dilakukan. Pre induksi adalah
tahap yang mengondisikan seseorang untuk mau, bersedia dan siap untuk dihipnosis
(Bringiwatty, 2010). Tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses pre induksi
antara lain :
- Membangun dan menjaga relasi (building report)
Tahap ini dimulai sejak pertemuan pertama kali antara terapis dan klien, baik
pertemuan secara langsung atau tidak (Minarni, 2010). Bila terapis membina
hubungan baik dengan klien sehingga klien percaya dan mau menuruti permintaan
terapis, maka langkah berikutnya akan menjadi mudah (Bringiwatty, 2010).
- Menggali dan mengumpulkan informasi (intake interview)
Pada tahap ini terapis menggali segala informasi segala keadaan klien. Dalam
pengkajian awal terapis perlu tahu identitas klien. Dalam proses ini terapis juga dapat
mencari tahu keluhan yang dirasakan klien dengan 4W (what, where, when, why) dan
1H (how) (Minarni, 2010).
- Membangun ekspektasi/harapan (build expectations.
Membangun ekspektasi maksudnya adalah suatu cara yang ditempuh terapis untuk
meyakinkan klien, hal ini dapat dilakukan dengan cara menjelaskan keuntungan bagi
klien setelah dihipnosis sehingga klien tertarik dan bersedia dihipnosis (Bringiwatty,
2010).
- Mengatasi dan menghilangkan rasa takut
Tahap ini terapis perlu memberikan pemahaman yang benar tentang terapi yang akan
dilakukan. Terapis juga menjelaskan tentang prinsip kerja dan bagaiman hipnosis
dapat membantu klien dalam mengatasi masalah atau keluhannya (Minarni, 2010).
- Uji sugestibilitas
Uji sugestibilitas bermanfaat untuk mengetahui tingkat sugestibilitas klien (rendah,
sedang, tinggi). Semakin tinggi tingkat sugestibilitas seseorang maka semakin mudah
orang itu dihipnotis, demikian sebaliknya.
2. Relaksasi Induksi
Induksi adalah suatu proses yang dilakukan oleh terapis untuk membawa atau menuntun
klien masuk dalam kondisi hipnosis atau sering juga disebut dengan kondisi trans (trance)
(Minarni, 2010). Teknik dasar induksi antara lain :
a. Fiksasi pada mata (Eye Fixation)
Metode ini dilakukan dengan memerintah klien untuk menatap atau terfokus pada
suatu obyek tertentu. Obyek dapat berupa satu titik pandang, cahaya lilin, ujung jari
dan lain-lain yang dapat digunakan untuk membuat mata atau pandangan klien
terfokus dengan mudah (Minarni, 2010).
b. Teknik relaksasi
Teknik ini dimulai dengan relaksasi dari puncak kepala sampai dengan ujung-ujung
kaki atau sebaliknya yang diikuti dengan perintah untuk rileks, semakin dalam.
Relaksasi ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai tubuh dan pikiran klien benar-
benar santai dan rileks (Minarni, 2010).
c. Loss equilibrium
Teknik loss of equilibrium adalah teknik yang dilakukan sambil menggerakkan
sebagian atau seluruh tubuh subyek. Para ibu sering menggunakan ini saat
mengayun anaknya agar tidur (Bringiwatty, 2010).
3. Deepening
Deepening adalah proses memperdalam kondisi hipnosis (Bringiwatty, 2010).
Deepening dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain :
a. Menghitung turun
Maksud dari teknik menghitung turun ini adalah memberikan perintah pada klien
dengan hitungan mundur dari angka yang besar sampai yang lebih kecil (Minarni,
2010).
b. Turun tangga
Teknik ini hampir sama dengan teknik menghitung turun, namun pada teknik ini klien
diperintahkan untuk dapat mengimajinasikan sebuah tangga dan klien sedang berjalan
menuruni tangga tersebut. Sebelum melakukan teknik ini, pastikan bahwa klien bukan
orang yang takut terhadap ketinggian (Minarni, 2010).
e. Pemandangan alam
Perintahkan klien untuk membayangkan atau menggambarkan suatu tempat yang
paling disukai, ajak klien untuk menikmati suasana yang aman nyaman dan damai
ditempat tersebut, selanjutnya perintahkan klien untuk semakin rileks, semakin santai,
dan semakin mengantuk (Minarni, 2010).
4. Sugesti/Afirmasi
Sugesti adalah pernyataan atau gerak isyarat yang diberikan terapis kepada klien dalam
proses meningkatkan sugestibilitas klien (Bringiwatty, 2010).
5. Anchoring
Dalam dunia hipnosis “anchor” dapat diartikan sebagai penambat
pikiran. Anchor merupakan hasil dari proses pemrogaman pikiran bawah sadar, setelah
sugesti diberikan, anchor dipasang pada pikiran bawah sadar klien dengan tujuan pada
saat diperlukan program-program yang telah ditanamkan tersebut dapat bekerja atau
berjalan secara otomatis tanpa perlu adanya pemikiran atau pertimbangan lagi dari klien
(Minarni, 2010).
6. Awakening/Terminasi
Jika pemberian sugesti dan anchoring telah selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya
yang harus dilakukan terapis adalah membangunkan klien dari proses hipnosisnya
(menyadarkan kembali). Proses pembangunan atau awakening merupakan tahap terakhir
dari sesi hipnosis (Minarni, 2010).
Referensi :
Adriana, Evariny. (2010). Melahirkan tanpa rasa sakit. (Jakarta): PT Bhuana Populer
Kuswandi, Lany. 2007. Kehamilan dan Persalinan dengan Hipnobirthing. (Jakarta). PT Bhuana.
Ilmu Populer kelompok Gramedia..
Batbual, Bringiwatty, 2010. Hypnosis Hypnobrithing Nyeri Persalinan dan. Berbagai Metode
Penanganannya. (Yogyakarta). Gosyen Publishing
BARANG YANG DIBUTUHKAN
Hypnobirthing dan Gentle Prenatal Yoga for Gentle Birth
KONSUMSI
1 Makan siang 25 x 30.000 Rp. 750.000
2 Snack 25 x 10.000 Rp. 250.000