Anda di halaman 1dari 60

MAKALAH KEBUGARAN BAYI

“ASUHAN PIJAT BAYI DAN BALITA,TAHAPAN PIJAT BAYI DAN


BALITA ”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kebugaran bayi

Dosen Pengampu : Catur Erty Suksesty, M.Keb, RYT

Disusun oleh :

Kelompok 2

Arista Putri Pratama P17124019049


Arsifah Dewi Anggraeni P17124019050
Camelia Azzahro P17124019051
Chaniifah Aprilia Sumarso P17124019052
Dewi Kartika Sari P17124019053
Eka Dewi Yulianti P17124019054
Eka Rahayu Widiastuti P17124019055

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata kuliah
kebugaran bayi yang berjudul “Asuhan Pijat Bayi Dan Balita,Tahapan Pijat Bayi Dan
Balita”

Dalam menyelesaikan makalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai


sumber, oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
sumber yang turut membantu penyusunan makalah ini.

Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu,
arahan, koreksi, dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Jakarta, 31 Juli 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 2
3. Tujuan Makalah 2
4. Manfaat Makalah 3

BAB II Tinjauan Teori 4

1. Asuhan Pijat Bayi dan balita 4


2. Tahapan Pijat Bayi dan balita 16

BAB III Tinjauan Kasus 37

1. Kasus SOAP 37

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................57

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin


perawatan bayi selama ratusan tahun di banyak kebudayaan dan salah satu
teknik terapi tertua di dunia. Pijat bayi sebagai bentuk pengobatan alternatif
menjadi semakin popular karena kesederhanaan, efektifitas biaya, mudah
dipelajari dan dapat dilakukan di rumah oleh keluarga (Pitre, 2012). Pijat bayi
dapat meningkatkan ikatan kasih sayang antara anak dengan orang tua, karena
itu pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orang tua bayi (Serrano et al., 2010).
Pendapat Keeler sebagaimana dikutip oleh Hayden (2008) juga
menyatakan bahwa rangsangan sensorik berupa pijat telah terbukti dapat
merangsang pertumbuhan dan meningkatkan perkembangan syaraf. Selain itu
pijat dapat membantu bayi yang rewel sehingga dapat tidur dengan nyenyak
dan dapat mengurangi penyakit, termasuk sakit perut. Namun pengetahuan
tentang pijat bayi ini masih belum diketahui oleh masyarakat, dikarenakan
masyarakat masih mempercayakan pijat bayi kepada dukun bayi dan
kurangnya pengetahuan masyarakat untuk melakukan pijat bayi kepada tenaga
kesehatan. Faktor lain yang menyebabkan masyarakat lebih memilih pijat bayi
kepada dukun bayi adalah faktor adat istiadat yang masih di pegang teguh dan
berkembang secara turun temurun. Serta, adanya keyakinan bahwa dukun bayi
dianggap lebih mengerti dan mahir dalam melakukan pijat bayi yang sudah
dipraktekkan sejak berabad-abad silam (Suparyanto, 2011).
Dampak positif yang ditimbulkan dari pijat bayi umumnya bayi yang
mendapat pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Melalui sentuhan
pemijatan terhadap jaringan otot, peredaran darah dapat meningkat makin
lancar, ataupun posisi otot dapat dipulihkan dan diperbaiki otomatis dapat

1
meningkatkan fungsi-fungsi organ tubuh dengan sebaik-baiknya (Habibie,
1998 dalam Roesli, 2013). Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan bila
pijat bayi dilakukan pemijatan dengan cara yang salah dan tidak sesuai dengan
ketentuan medis, efek sampingnya adalah pembengkakan, terdapatnya lebam,
adanya rasa sakit pada bayi sehingga bayi menjadi rewel, pergeseran urat,
cedera, bahkan bisa menyebabkan kematian pada bayi. Oleh karena itu,
banyak orang tua enggan melakukan pijat bayi, mereka takut akan terjadi
resiko pijat bayi pada buah hatinya. Resiko pijat bayi tersebut biasanya
disebabkan oleh kelalaian praktisi pijat dalam memijat, salah pijat, dan
kurangnya pengetahuan pemijat (Andria, 2011).
Gerakan-gerakan pijat bayi tradisional oleh dukun bayi terdapat
beberapa perbedaan dengan gerakan-gerakan pijat bayi berdasarkan pedoman
pijat bayi yaitu pada pedoman pijat bayi tidak terdapat pijatan di bagian
kepala bagian parietal maupun occipital, hanya berupa gerakan mengusap
halus pada area wajah, dan gerakan pijat pada perut hanya gerakan pijat sesuai
anatomi usus besar yang disebut gerakan I LOVE U, dan ini berbeda dengan
gerakan pijat oleh beberapa dukun yang terdokumentasi terdapat pemijatan
pada daerah kepala dan perut, sehingga dimungkinkan terjadinya beberapa
komplikasi (Lestari, 2013).

2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
1. Apa yang dimaksud dengan asuhan pijat bayi dan balita?
2. Apa saja tahapan pijat bayi dan balita?

3. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui asuhan pijat bayi dan balita
2. Untuk mengetahui tahapan pijat bayi dan balita

2
4. Manfaat makalah
1. Bagi Penulis
a. Dapat mengetahui dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari
makalah mata kuliah kebugaran bayi.
2. Bagi Institusi
a. Sebagai tambahan sumber pengetahuan dan perbandingan pada
mata kuliah kebugaran bayi.
3. Bagi Mahasiswa Kebidanan
a. Dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang asuhan pijat
bayi dan balita, tahapan pijat bayi dan balita.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asuhan Pijat Bayi dan balita


A. Pengertian pijat bayi
Pijat bayi (stimulus touch ) adalah terapi sentuhan kulit dengan
menggunakan tangan,Pemijatan juga mengoptimalkan tumbuh
kembang bayi. Hasil dari penelitian dinyatakan bahwa pijat bayi dapat
mencegah bayi stunting yang saat ini sedang menjadi salah satu
program nasional dari Kementerian Kesehatan. Pijat bayi juga terbukti
mendukung kehidupan 1000 hari pertama bagi bayi baru lahir,
memberikan stimulus bagi motorik halus, menambah nafsu makan
serta menambah berat badan anak.
Pijat bayi yang dilakukan oleh ibu kepada anakpun dapat
meningkatkan ikatan kasih sayang (bonding)antara ibu dan bayi yang
akan berdampak baik bagi tumbuh kembang anak

B. Tujuan pijat bayi


Pijat bayi dilakukan guna:
1. Meningkatkan berat badan
2. Membuat bayi semakin tenang
3. Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur bayi)
4. Meningkatkan pertumbuhan
5. Memperbaiki konsentrasi bayi
6. Meningkatkan produksi ASI
7. Membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan
dan tekanan emosi
8. Memacu perkembangan otak dan sistim saraf

4
9. Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
10. Menstimulasi aktivitas Nervus Vagus untuk perbaikan
pernafasan
11. Memperkuat sistim kekebalan tubuh
12. Mengajari bayi sejak dini tentang bagian tubuh
13. Meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel

C. Waktu pemijitan
Melakukan pijat bayi baiknya dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun,
dilakukan secara rutin setiap hari selama 10-15 menit agar terlihat
hasilnya.Adapun waktunya yaitu pada saat bayi bangun tidur, saat
sedang bugar, dan tidak merasa lapar maupun haus

D. Tempat pemijitan
Pijat dapat dilakukan dirumah maupun ditempat babyspa, pada saat
memijat pastikan ruangan dalam suhu yang normal, jangan terlalu
dingin maupun terlalu panas. Letkkan bayi ditempat yang aman dan
datar.

E. Hal – hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan selama pemijatan bayi
1. Hal – hal yang dianjurkan
a) Fokus hanya pada anak
Orang tua harus fokus pada anak. Niatkan karena ingin
melakukan pijat kepada anak. Maksudnya jangan
sambil melakukan pekerjaan lain (main gadget,
memasak, mencuci)
b) Ada komunikasi dengan anak
Sembari memijat, orang tua dapat mengajak anak
bicara, bercerita atau menyanyi. Hal ini mampu

5
menguatkan ikatan dengan anak. Anak akan merasa
dekat dengan orang tuanya.
c) Usia ideal
Pijat pada bayi dapat dimulai sejak bayi lahir, atau
setelah tali pusar terputus atau puput. Pijat dilakukan
hingga bayi berusia kurang dari dua tahun. Bayi berusia
dua tahun ke atas bisa dibilang sudah cukup besar dan
agak sulit dipijat.
d) Bagian tubuh yang tidak boleh dipijat
Orang tua perlu memperhatikan bagian-bagian tubuh
yang tidak boleh dipijat karena efeknya berbahaya
untuk anak. Pemijatan biasa dilakukan dengan minyak
sehingga tidak boleh terlalu dekat dengan mata atau
selaput lendir. Orang tua juga tidak boleh memijit pada
bagian ubun-ubun. Ina mengingatkan, ubun-ubun bayi
di bawah dua tahun belum terbentuk sempurna.
e) Pijat dengan minyak
Pijat disarankan menggunakan minyak yang tidak
menimbulkan iritasi pada kulit bayi. Minyak seperti
minyak kelapa atau baby oil yang biasa ditemui di
pasaran, dan angan menggunakan minyak telon.
f) Dilakukan tiap hari
JIka pijat di tukang pijat atau baby spa memerlukan
biaya, maka pijat di rumah sendiri tentu akan lebih
murah. Selain itu, frekuensi pijat juga bisa lebih sering.
orang tua memijat bayinya setiap hari selama paling
tidak 10-15 menit.
2. Hal – hal yang tidak dianjurkan
a) Membangunkan anak

6
Ketika melakukan stimulasi pijat bayi, pastikan anak
dalam kondisi yang nyaman. Tidak dianjurkan
membangunkan anak yang sedang tidur hanya demi
stimulasi pijat bayi.
b) Stimulasi pijat setelah makan
Setelah makan, perut akan terasa penuh. Begitu juga
yang terjadi pada bayi. Oleh karena itu, tidak
dianjurkan melakukan stimulasi pijat bayi sesaat setelah
makan.
c) Kondisi sakit
Saat sakit, tidak disarankan untuk melakukan stimulasi
pijat. Jika bayi sakit, baiknya dibaawa ke dokter
d) Gerakan memaksa
Dianjurkan untuk tidak melakukan gerakan berlebih
atau terlalu keras. Jika anak menangis, lebih baik
berhenti sesaat. Cari tahu apa yang membuat si kecil
menangis, entah karena ingin buang air atau merasa
tidak nyaman. Kalau ternyata bayi menangis karena
tidak suka dengan gerakan si ibu, maka dianjurkan
untuk mencari gerakan lain.
e) Tanpa lotion atau oil
Agar lebih nyaman, stimulasi pijat bayi dianjurkan
menggunakan baby oil atau lotion. Hal ini membuat
gerakan lebih fleksibel, serta tidak membuat kulit iritasi
karena gerakan kasar.

F. Persiapan pijat bayi


1. Siapkan tempat yang aman dan jauhkan bayi dari area yang
dapat membahayakan

7
2. Lepaskan perhiasan pemijat, seperti cincin, gelang, dan jam
tangan
3. Siapkan baby oil, bukan minyak telon, karena akan diolesi
pada area wajah untuk mengindari iritasi
4. Sebaiknya diputarkan lagu-lagu yang tenang atau lembut untuk
menciptakan suasana tenang selama pemijatan.
5. Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi
merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby
oil/lotion.

G. Jenis – jenis pijat bayi


1. Pijatan Kaki
a) Milking India
Memegang tungkai bayi dengan ke-2 telapak tangan
seperti memegang pemukul softbol (tangan kanan
menggenggam tungkai atas, tangan kiri menggenggam
tungkai bawah). Sambil menggenggam tungkai bayi,
kedua tangan digerakkan di pangkal paha ke tumit
seperti memerah.
b) Milking Swedia
Melakukan gerakan kebalikannya dengan cara satu
tangan memegang pergelangan kaki yang lain memijat
dari pergelangan kaki ke pangkal paha.
c) Squeezing
Melakukan gerakan menggenggam dan memutar dari
pangkal paha sampai ke ujung jari kaki.
d) Thumb After Thumb
1) Menekan dengan kedua ibu jari bergantian
mulai dari tumit ke arah ujungujung jari kaki.

8
2) Menekan tiap-tiap jari kaki menggunakan dua
jari tangan kemudian ditarik dengan lembut
3) Menekan punggung kaki dengan kedua ibu jari
secara bergantian ke arah ujung jari.
2. Pijatan Dada
a) Butterfly
Mulailah dengan meletakkan kedua telapak tangan di
tengah dada bayi. Menggerakkan kedua telapak tangan
ke atas, kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke
tengah tanpa mengangkat tangan seperti membentuk
kupu-kupu.
b) Cross
Membuat pijatan menyilang dengan telapak tangan dari
pinggang ke arah bahu dan sebaliknya. Bergantian
kanan dan kiri
3. Pijatan Perut
a) Mengayuh
1) Meletakkan talapak tanggan kanan di bawah
tulang iga dan hati. Menggerakkan telapak
tangan kanan ke bawah dengan tekanan yang
lembut sampai di bawah pusar.
2) Mengulang dengan telapak tangan kiri secara
bergantian beberapa kali.
b) Bulan-Matahari
Membuat pijatan dengan telapak tangan kanan mulai
dari perut atas sebelah kiri ke kanan searah jarum jam
sampai bagian kanan perut bawah bayi (gerakan bulan).
Dengan tangan kiri lanjutkan gerakan berputar mulai
dari perut bawah sebelah kiri ke atas mengikuti arah

9
jarum jam membentuk lingkaran penuh (gerakan
matahari). Gerakan diulang beberapa kali.
c) I Love You
Memijat dengan ujung talapak tangan dari perut kiri
atas lurus ke bawah seperti membentuk huruf I LOVE:
memijat dengan ujung telapak tangan mulai dari perut
kanan atas ke kiri kemudian ke bawah membentuk
huruf L terbalik YOU: memijat dengan ujung telapak
tangan mulai dari perut kanan bawah ke atas
membentuk setengah lingkaran ke arah perut kiri atas
kemudian ke bawah membentuk huruf U terbalik.
d) Walking
Menekan dinding perut dengan ujung-ujung jari
telunjuk tengah, dan jari manis bergantian berjalan dari
sebelah kanan ke kiri. Mengakhiri pijatan perut dengan
mengangkat kedua kaki bayi kemudian menekankan
perlahan kearah perut.
4. Pijatan Tangan
a) Milking India
Memegang lengan bayi dengan ke-2 telapak tangan
seperti memegang pemukul softbol (tangan kanan
menggenggam lengan atas, tangan kiri memegang
lengan bawah) sambil menggenggam lengan bayi kedua
tangan di gerakkan dari bahu ke pergelangan tangan
seperti memerah (perahan India).
b) Milking Swedia
Melakukan gerakan kebalikannya dari pergelangan
tangan ke pangkal lengan (perahan Swedia).

10
c) Rolling
Gunakan ke dua telapak tangan untuk membuat gerakan
seperti menggulung dimulai dari pangkal lengan
menuju pergelangan tangan.
5. Pijatan Punggung
a) Spiral
Dengan tiga jari membuat gerakan melingkar kecil di
sepanjang otot punggung dari bahu sampai pantat
sebelah kiri dan kanan. Akhiri pijatan punggung dengan
membuat beberapa kali belaian memanjang dengan
ujung-ujung jari dari leher menuju pantat.
6. Pijatan Wajah
a) Cares Love
Menggunakan ± seperempat ujung telapak tangan
menekan pada kening bayi, pelipis, dan pipi dengan
gerakan seperti membuka buku dari tengah ke samping.
b) Relax
Kedua ibu jari memijat daerah diatas alis dari tengah ke
samping
c) Circle Down
Memijat dari pangkal hidung turun sampai tulang pipi
menggunakan ibu jari atau jari telunjuk dengan gerakan
memutar perlahan.
d) Smile
Memijat diatas mulut bayi dengan ibu jari dari tengah
ke samping, tarik sehingga ia tersenyum dilanjutkan
dengan memijat lembut rahang bawah bayi dari tengah
kesamping seolah membuat bayi tersenyum.
7. Pijatan Kepala dan Leher

11
a) Mulailah dengan pijatan lembut di sekeliling ubun-
ubun dengan gerakan memutar menggunakan ujung-
ujung jari. Lanjutkan selama 1-2 menit.
b) Usap seluruh kepala dengan gerakan memutar
menggunakan berat telapak tangan dan jari yang dalam
keadaan rileks. Lanjutkan dengan ringan selama 1-2
menit.
c) Usap seluruh bagian belakang kepala bayi
menggunakan berat tangan dengan gerakan memnutar.
Lanjutkan sekitar 1 menit.
d) Lanjutkan gerakan ke seluruh bagian kepala bayi. Usap
dari belakang kepala hingga alis dan seputar ubun-
ubun.
e) Usap leher dan bahu ke arah bawah dan pijat
tengkuknya dengan lembut menggunakan ujung-ujung
jari. Lanjutkan selama 1-2 menit
8. Pijatan kepala
a) Letakkan telapak tangan pada dahi.
b) Usap dari dahi dengan telapak tangan (tidak dengan
ujung jari) sampai pangkal leher dan kembali ke dahi
secara perlahan.
9. Pijatan Bahu
Dengan menggunakan 2-3 bagian jari tangan kanan dan kiri
secara bersamaan. Lakukan gerakan menyilang pada tengkuk
dan turun ke siku kemudian masing-masing menuju kearah
sebaliknya bersilangan di tengkuk.
10. Pijatan Punggung
Dengan menggunakan bantalan jari-jari dari kedua tangan
secara bersama pijat secara perlahan kedua sisi tulang belakang

12
dari leher ke pinggang dan kembali ke leher. Pastikan tidak
melakukan penekanan pada tulang belakang.
11. Pijatan Kaki Belakang
Dengan menggunakan bantalan jari dari tiap tangan, pijat
bagian belakang kedua kaki pada saat bersamaan dari pangkal
paha ke pergelangan kaki dan kembali ke pangkal paha.
12. Pijatan Lengan
Pijat bagian belakang kedua lengan pada saat yang bersamaan,
mulai dari bahu kemudian turun ke pergelangan tangan
kembali ke bahu.
H. Siapa yang memijat
Pijat bayi/ balita menjadi sangat berarti dan bermanfaat apabila
dilakukan oleh :
1. Ibu
Ibu adalah orang paling dekat dengan si bayi/ balita, oleh
karenanya ibu harus menjadi orang pertama yang mempelopori
pemijatan terhadap bayi/ balita. Ikatan kasih sayang (bonding)
antara ibu dan anaknya sangat penting untuk diteruskan
melalui aktivitas memijat yang ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan anaknya. Pijatan ibu kepada anaknya adalah sapuan
lembut yang ditujukan untuk kesehatan pengikat jalinan kasih
sayang. Kulit ibu adalah kulit yang paling awal dikenali oleh
anak.
2. Ayah
Pijat adalah bentuk upaya untuk pemeliharaan kesehatan yang
biasanya sangat disenangi para ayah. Dengan melakukan
pemijatan akan terbuka kesempatan bagi seorang ayah untuk
menjalin kontak batin dengan anaknya.
3. Kakek atau Nenek

13
Kegiatan pijat bayi/ balita yang dilakukan oleh nenek atau
kakek memberikan keuntungan antara lain mengurangi
ketegangan dan depresi, meningkatkan rasa percaya diri,
denyut nadi menjadi lebih rendah, hidup lebih rileks, dan cara
hidup berubah sehingga kunjungan ke dokter berkurang dan
dapat lebih banyak melakukan hubungan sosial
I. Gerakan dasar pemijatan
1. Gerakan usapan
Berkhasiat untuk menenangkan anak. Ahli fisioterapi
menganjurkan agar usapan dilakukan sedikit lebih bertenaga
dengan usapan mengarah kejantung, terutama pijat bagian
peripheral (lengan, bahu, tangan, kaki, betis, paha). Gerakan
usapan merangsang aliran darah getah bening. Lancarnya
aliran darah dan getah bening menyebabkan metabolisme
tubuh bayi lebih baik sehingga membuatnya tenang dan
nyaman.
2. Gerakan remasan
Gerakan remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih kuat
sekaligus melancarkan peredaran darah. Remasan ini juga
ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan kelenjar.
Dengan remasan, otot bayi terlatih untuk berkontraksi dan
relaksasi bila disertai dengan latihan peregangan
3. Gerakan kocokan
Gerakan kocokan bermanfaat untuk mengendurkan jaringan
otot. Sebab, bayi masih jarang berlatih dan bergerak seperti
orang dewasa. Ketika sekali atau dua kali bergerak, ototnya
akan cepat tegang sehingga perlu dikendurkan kembali. Modul
Stimulasi Pijat Bayi & Balita/FIKes/Unipa Sby/2019 9 d.
Gerakan urut lingkar Gerakan ini memberikan stimulus pada

14
permukaan jaringan otot dan jaringan otot yang lebih dalam.
Dengan tehnik ini aliran darah akan meningkat dan pembuluh
darah akan lebih lebar. Gerakan urut dan lingkar bermanfaat
untuk stimulus bagi otot dan saraf untuk lebih aktif.
J. Manfaat lain dari pijat bayi
a) Orang tua yang masih remaja (teenage parents)
Orang tua yang masih remaja , umumnya tidak mau atau belum
siap untuk menjadi orang tua karena mereka sendiri belum
cukup dewasa. Pada kasus seperti ini pijat bayi akan
meningkatkan kepercayaan diri mereka, meningkatkan rasa
penerimaan atas keadaan menjadi orang tua, dan
meningkatkanharga diri mereka sebagai orang tua.
b) Orang tua yang rasa ketertarikan dengan bayi kurang
Hal ini terjadi pada kasus-kasus seperti kehamilan dan
kelahiran anak yang tidak di kehendaki atau tidak
direncanakan, komplikasi kehamilan/kelahiran, dan pemisahan
ibu dan bayi untuk waktu tertentu karena kesehatan
fisik/mental ibu, atau kesehatan bayi. Pada keadaan tersebut,
pijat bayi dapat mendekatkan hubungan orang tua dengan
bayinya.
c) Orang tua angkat
Oleh karena tidak mengandung bayi yang diangkat , orang tua
angkat tidak pernah merasakan kedekatan dengan bayinya
sebelum bayi ini dilahirkan. Pijat bayi akan membantu
menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orang tua angkat
dengan bayinya. Mereka akan lebih cepat mengenal dan
merasakan bahwa mereka saling terikat keluarga.

15
2.2 Tahapan Pijat Bayi dan balita
A. Teknik pijat bayi tubuh bagian kaki
a) Perahan cara India
● Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti
memegang pemukul soft ball.
● Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian, seperti
memerah susu.

b) Peras & putar


● Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua
tangan secara bersamaan
● Peras & putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal paha ke arah mata kaki.

c) Telapak kaki

16
● Urutlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara
bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di
seluruh telapak kaki.

d) Tarikan lembut jari


● Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan
kasih yang lembut pada tiap ujung jari.

e) Gerakan peregangan
● Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat
telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit,
kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari ke arah tumit.
● Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut
punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit.

17
f) Titik tekanan
● Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di
seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-
jari.

g) Punggung kaki
● Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara
bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan
kaki ke arah jari-jari secara bergantian.

18
h) Peras & putar pergelangan kaki
● Buatlah gerakan seperti memeras dengan
mempergunakan ibu jari & jari-jari lainnya di
pergelangan kaki bayi.

i) Perahan cara swedia


● Peganglah pergelangan kaki bayi.
● Gerakkan tangan anda secara bergantian dari
pergelangan kaki ke pangkal paha.

j) Gerakan menggulung
● Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda
● Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha
menuju pergelangan kaki

19
k) Gerakan akhir
● Setelah gerakan a s/d k dilakukan pada kaki kanan &
kiri rapatkan kedua kaki bayi
● Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada
pantat & pangkal paha
● Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha
ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir
bagian kaki

B. Teknik pijat bayi tubuh bagian perut


Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
a) Mengayuh sepeda
● Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut,
bergantian dengan tangan kanan & kiri.

20
b) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
● Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan
● Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut
bagian atas sampai ke kari-jar kaki.

c) Ibu jari kesamping


● Letakkan kedua ibu jari di samping kanan & kiri pusar
perut.
● Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan & kiri.

d) Bulan-matahari
● Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri
mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus

21
buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan
bawah (seolah membentuk gambar matahari {M})
beberapa kali.
● Gunakan tangan kanan untuk mambuat gerakan
setengah lingkaran mulai dari bagian bawah perut bayi
sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk
gambar bulan {B}).
● Lakukan kedua gerakan ini secara bersama-sama.
Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari),
sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan
setengah lingkaran (bulan).

e) Gerakan I Love You


● ”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke
bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan
membentuk huruf ”I”.
● ”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L”
terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian
dari kiri atas ke kiri bawah.
● ”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U”
terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu)
ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, & berakhir di
perut kiri bawah.

22
f) Gelembung atau jari-jari berjalan
● Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi
bagian kanan.
● Gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian
kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-
gelembung udara.

C. Teknik pijat bayi bagian dada


a) Jantung besar
● Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda
di tengah dada/ulu hati
● Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian
ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah
membentuk bentuk jantung dan kembali ke ulu hati.

23
b) Kupu-kupu
● Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu
dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan
memijat menyilang dari tengah dada/ulu hati kea rah
bahu kanan, & kembali ke ulu hati.
● Gerakkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke
ulu hati.

D. Teknik pijat bayi tubuh bagian tangan


a) Memijat ketiak
● Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas
ke bawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan
kelenjar di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak
dilakukan.

24
b) Perahan cara India
● Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan
kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri
memegang pergelangan tangan bayi.
● Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak kea
rah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri
dari pundak kearah pergelangan tangan.
● Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan & kiri ke
bawah secara bergantian & berulang-ulang seolah
memeras susu sapi.

c) Peras & putar


● Peras & putar lengan bayi dengan lembut mulai dari
pundak ke pergelangan tangan.

25
d) Membuka tangan
● Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari
pergelangan tangan kearah jari-jari.

e) Putar jari-jari
● Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung
jari dengan gerakan memutar.
● Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap
ujung jari.

f) Punggung tangan
● Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda.

26
● Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke
arah jari-jari dengan lembut.

g) Peras & putar pergelangan tangan


● Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari
dan jari telunjuk.

h) Perahan cara swedia


● Gerakan tangan kanan & kiri anda secara bergantian
mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kea rah
pundak.
● Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi ke
arah pundak.

27
i) Gerakan menggulung
● Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua
telapak tangan.
● Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan
menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.

E. Teknik pijat bayi tubuh bagian kepala dan wajah


Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
a) Dahi : menyetrika dahi
● Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan
dahi
● Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari
tengah dahi keluar ke samping kanan & kiri seolah
menyetrika dahi atau membuka lembaran buku
● Gerakan ke bawah ke daerah peilpis, buatlah lingkaran-
lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke
dalam melalui daerah pipi di bawah mata

28
b) Alis : menyetrika alis
● Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata
● Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut
pada alis, mata & di atas kelopak mata, mulai dari
tengah ke samping seolah menyetrika alis

c) Hidung : Senyum I
● Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis
● Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis
turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat
gerakan ke samping & ke atas seolah membuat bayi
tersenyum

29
d) Mulut bagian atas : Senyum II
● Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah
sekat hidung
● Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping &
ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum

e) Mulut bagian bawah : Senyum III


● Letakkan kedua ibu jari anda ditengah dagu
● Tekankan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari
tengah ke samping, kemudian ke atas kea rah pipi
seolah membuat bayi tersenyum

f) Lingkaran kecil di rahang

30
● Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran
kecil di daerah rahang bayi

g) Belakang telinga
● Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan
tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan &
kiri
● Gerakkan ke arah pertengahan

F. Teknik pijat bayi tubuh bagian punggung


a) Gerakan maju mundur (kursi goyang)
● Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan
kepala di sebelah kiri & kaki di sebelah kanan.
● Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari
bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke
leher.

31
b) Gerakan menyetrika
● Pegang pantat bayi dengan tangan kanan
● Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah
sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan
pantat bayi seolah menyetrika punggung

c) Gerakan menyetrika & mengangkat


● Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini
tangan kanan memegang kaki bayi & gerakan
dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi

d) Gerakan melingkar

32
● Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk
turun ke bawah di sebelah kanan & kiri tulang
punggung sampai di daerah pantat
● Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher,
kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat

e) Gerakan menggaruk
● Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan
pada punggung bayi
● Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai
ke pantat bayi

G. Sentuhan relaksasi
a) Relaksasi
● Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan
halus dan melambung-lambungkan secara lembut.

33
b) Tangan disilangkan
● Pegang kedua pergelangan tangan bayi & silangkan
keduanya di dada
● Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping.

c) Membentuk diagonal tangan-kaki


● Pertemukan ujung kaki kanan & ujung tangan kiri bayi
di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal.
Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan & tangan kiri
bayi ke posisi semula
● Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan
di atas tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan &
kaki bayi ke posisi semula.

34
d) Menyilangkan kaki
● Pegang pergelangan kaki kanan & kiri bayi, lalu
silangkan ke atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki
kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam. Setelah itu,
kembalikan posisi kaki pada posisi semula
● Pegang kedua pergelangan kaki bayi & silangkan kedua
kakinya ke atas sehingga mata kaki kanan dalam
bertemu dengan mata kaki kiri luar

e) Menekuk kaki
● Pegang pergelangan kaki kanan & kiri bayi dalam
posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut kaki perlahan menuju
ke arah perut

f) Menekuk kaki bergantian


● Gerakannya sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan
mempergunakan kaki secara bergantian.

35
H. Daftar tilik tahapan pijat bayi, senam bayi dan renang bayi

36
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK A.

DENGAN GIZI KURANG

A. Data Subjektif

Anamnesa Pada Tanggal 07 Maret 2019 Pukul 15.40 WIB

1. Identiatas Anak Dan Orang Tua


Nama Anak : An. A.
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 20 September 2018
Usia : 6 bulan
Anakke- : 2 (Dua)

Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. R


Umur : 35tahun Umur : 35tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Buruh
Alamat : DayaAsri Alamat : DayaAsri

2. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya di Bidan sebanyak 8 kali
selama kehamilan, dan ibu sudah melakukan imunisasi lengkap sejak menikah

37
hingga hamil anak pertama dan keduanya saat ini. Ibu mengatakan tidak
mengalami anemia, hyperemesis, serta hipertensi selama kehamilan
3. Riwayat Persalinan
Bayi lahir spontan ditolong oleh bidan padatanggal: 20 September 2018 pukul
08.00 WIB, usia gestasi 39 minggu, air ketuban jernih tidak bercampur dengan
mekonium dan tidak ada lilitan tali pusat. Bayi menangis kuat dan bernafas
normal segera setelah lahir, warna kulit bayi kemerahan, dan bergerak aktif. BB
2800 gr, PB 47 cm. Segera setelah bayi lahir dilakukan IMD selama satu jam,
dan tidak terdapat kelainan kogenital pada bayi.
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
a. Riwayat imunisasi
Imunisasi dasar pada An. A. telah lengkap

No Jenis Imunisasi Diberikan Usia

1 BCG 1 bulan

2 DPT 1 2 bulan

3 DPT 2 3 bulan

4 DPT 3 4 bulan

5 POLIO 1 bulan

6 HEPATITIS 1 2 bulan

7 HEPATITIS 2 3 bulan

8 HEPATITIS 3 4 bulan

b. Riwayat Riwayat Pertumbuhan sejak usia 0-6 bulan

38
Ibu mengatakan pertumbuhan sejak usia 0-6 bulan tidak selalu
baik,berat badan anak tidak selalu naik pada saat melakukan
penimbangan di posyandu, dan untuk perkembangan anak saat ini, anak
sudah dapat menegakkan dada saat telungkup, serta telah dapat meraih
mainan yang diletakkan sedikit jauh namun masih berada dalam
jangkauannya.
c. Riwayat penyakit yang lalu dan saat ini
Ibu mengatakan anaknya sering sakit seperti batuk, pilek. Selama
dilakukan asuhan dengan kunjungan 3 kali, anak sudah sakit sebanyak 1
kali. Dan apabila anak sudah sakit, terjadi penurunan napsu makan anak
atau bahkan anak tidak mau makan.
d. Riwayat ekonomi, sosial dan budaya
Faktor ekonomi yang terbatas menyebabkan ibu sedikit sulit
menyediakan nutrisi yang cukup untuk anaknya, dengan rata-rata
pengeluaran <Rp. 1.000.000 dalam 1 bulan ibu hanya dapat
memberikan makanan tambahan kepada anaknya berupa nasi yang
dihaluskan
e. Riwayat kesehatan lingkungan
Ibu mengatakan lingkungan rumahnya sering dibersihkan, ventilasi
jendela ada. Keluarga sudah menggunakan WC latrine (leher angsa),
jarak sumur dengan septic tank 7 m.
5. Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Minum susu : 3x sehari
Minum air mineral : ± sebanyak 2 gelas berukuran kecil
b. Eliminasi
BAB : 2 x sehari
BAK : 8 x sehari
c. Personal hygne

39
Mandi 2 x/hari pada pagi hari dan sore hari.
d. Istirahat
Waktu tidur siang : ± 2 jam
Waktu tidur malam : ± 7 jam
e. Aktivitas
Sekarang saat ini anak bermain dengan kakak dan tetangganya .

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
UUK : Datar
UUB : Datar
Bentuk kepala : Bundar dan tidak ada benjolan
Keadaan : Rambut hitam dan bersih
Lingkar Kepala : 44 cm

b. Mata
Bentuk Mata : Simetis kanan dan kiri
Strabismus : Tidak ada
Konjugtiva : Merah muda
Sklera : Putih, tidak ikterk

c. Hidung
Bentuk : Simetris
Lubang Hidug : Ada, terbentuk sempurna
Keadaan : Bersih
Lendir / Sekret : Tidak ada

40
d. Mulut
Bentuk : Simetris
Palatum : Normal
Reflek : Baik
Gusi : Normal
Bibir : Berwarna merah muda
Stomatitis : Tidak ada
Caries : Tidak ada

e. Telinga
Posisi : Memanjang
Bentuk : Simetris
Lubang : Ada dan tidak ada serumen
Leher : Kepala bisa bergerak normal

f. Dada
Posisi : Simetris
Suara pernafasan : Normal, tidak terdengar ronchi danwheezing
Tarikan dinding dada : Tidak Ada
Bunyi Jantung : Reguler

g. Perut
Bentuk : Bundar
Pembesaran abnormal : Tidak ada

h. Punggung
Tonjolan Tulang Punggung : Tidak ada

i. Ekstremitas

41
Ekstremitas Atas : Lengkap tanpa cacat
Ekstremitas Bawah : Lengkap tanpa cacat
Pergerakan : Aktif
j. Genetalia
Jenis Kelamin : Perempuan
Lubang Anus : Ada
Bentuk : Normal
Keadaan : Bersih

k. Status Gizi
PB : 64 cm
BB : 5,3 kg
2. Pemeriksaan Perkembangan
a. Pemeriksaan KPSP dengan menggunakan KPSP form 6bulan
1 Pada waku bayi telentang, Gerak halus Ya Tidak
apakah ia dapat mengikuti
gerakan anda dengan √
menggerakkan kepala
sepenuhnya dari satu sisi ke sisi
lain?
2 Dapatkah bayi mempertahankan Gerak kasar Ya Tidak
posisi kepala dalam keadaan
tegak dan stabil? Jawab tidak √
bila kepala bayi jatuh ke kanan
atau ke kiri
3 Sentuhkan pensil dipunggung Gerak halus Ya Tidak
tangan atau ujung jari bayi
(jangan meletakkan diatas √
telapak tangan bayi). Apakah
bayi dapat menggenggam pensil
itu selama beberapa detik?
4 Ketika bayi telungkup ditempat Gerak halus Ya Tidak

42
yang datar apakah ia dapat
mengangkat dada dengan kedua √
lengannya sebagai penyangga?
5 Pernahkah bayi mengeluarkan Bicara & Ya Tidak
suara gembira bernada tinggi bahasa √
atau memekik tetapi bukan
menangis?
6 Pernahkah bayi berbalik paling Gerak kasar Ya Tidak
sedikit dua kali, dari telentang
ke telungkup atau sebaliknya? √
7 Pernahkan anda melihat bayi Sosialisasi Ya Tidak
tersenyum ketika melihat &
mainan lucu, gambar atau kemandirian √
binatang peliharaan pada saat ia
bermain sendiri
8 Dapatkah bayi mengarahkan Gerak halus Ya Tidak
matanya pada benda kecil
sebesar kacang, kismis, atau √
uang logam? Jawan Tidak jika
ia tidak dapat mengarahkan
matanya
9 Jadapatkah bayi meraih Gerak halus Ya Tidak
mainanyang diletakkan agak
jauh namun masih berada dalam √
jangkauan tangannya?
10 Pada posisi bayi telentang, Gerak halus Ya Tidak
pegang kedua tangannya lalu
tarik perlahan-lahan keposisi √
duduk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya
secara kaku
Analisa data: Bila jawaban “Ya” = 9-10 maka perkembangan anak
sesuai dengan tahapan perkembangan (S). Bila jawaban “Ya” = 7-8

43
maka perkembangan anak meragukan (M). Bila jawaban “Ya” = 6 atau
kurang maka kemungkinan ada penyimpangan.
Dengan menggunakan KPSP form 6 bulan didapatkan hasil jawaban
“Ya” = 10 maka perkembangan An. A. adalah “Sesuai”.
b. Pemeriksaan Tesdaya dengar (TDD) menurut anak

No Umur lebih dari 3 tahun Ya Tidak

1 Perlihatkan benda-benda yang ada di √


sekeliling anak sepert isendok, cangkir,
bola, bunga dan sebagainya. Suruh anak
menyebutkan nama benda-benda tersebut
dengan benar ?

2 Suruh anak duduk, dalam jarak 3 meter di √


depan anak. Suruh anak mengulangi angka-
angka yang telah anda ucapkan: “empat”
“satu” “delapan”atau menirukan dengan
menggunakan jaritangannya. Kemudian
tutup mulut anda dengan buku/kertas,
ucapkan 4 angka-angka berlain An. A
Apakah anak dapat mengulangi atau
menirukan ucapan anda dengan
menggunakan jaritangannya? (Anda dapat
mengulanginya dengan suara yang lebih
keras)

Analisa data: Bila ada satu atau lebih jawaban ‘Tidak’ kemungkinan
anak mengalami gangguan pendengaran

44
C. ANALISA

Diagnosa: Bayi A. usia 6 bulan dengan gizi kurang

Dasar :

DS: Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal 20 September 2018

Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat namun tidak mau mencoba
makan- makanan selain susu

DO: Pemeriksaan tanda-tanda vital normal,

1. Nadi 100 x/menit,


2. Pernafasan 40 x/menit, suhu 36,50C,
3. Berat badan : 5,3 kg
4. Tinggi Badan : 64 cm
5. LingkarKepala : 44 cm

Masalah: Potensial Gizi Buruk,

Kurangnya pengetahuan ibu terhadap nutrisi anak

D. Penatalaksanaan

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan KPSP pada An. A.
Ibu bersedia anaknya dilakukan pemeriksaan
2. Memberitahu orang tua bahwa An. A. dari hasil pemeriksaan, mulai dari tanda-
tanda vital dalam batas normal, suhu 36,50C, pernafasan 40 x/menit, nadi 100
x/menit, pemeriksaan fisik tidak ada kelainan BB: 5,3 kg PB 64 .
Ibu sudah mengerti dengan kondisi anaknya

45
3. Memberitahu kepada ibu bahwa berat badan anak saat ini termasuk dalam
gangguan pertumbuhan gizi kurang
Ibu sudah mengerti akan kondisi anaknya sekarang
4. Melakukan pendekatan kepada keluarga seperti memberikan pengetahuan
tentang pentingnya asupan nutrisi untuk anaknya
Ibu dan keluarga bersedia
5. Menjelaskan kepada ibu penyebab dari gizi kurang di tingkat pengetahuan,
yakni rendahnya ekonomi, kebersihan rumah, dan perilaku pola asuh kepada
anak.
Ibu sudah mengerti tentang penyebab gizi kurang
6. Memberitahu kepada ibu tentang efek dari kurangnya gizi pada balita ialah
menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, kekurangan energy.
Ibu sudah mengerti dengan efek samping dari balita yng mengalami gizi
kurang.
7. Memberitahu ibu untuk tidak memberikan makanan kerasmisalnya nasi yang
tidak dihaluskan
Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya
8. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan tambahan yang lebih baik
diolah sendiri seperti membuat bubur susu, sari buah, serta sayuran yang
dihaluskan
Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya
9. Memberitahu ibu agar menjaga kebersihan dengan mencuci tangan serta
mencuci alat makan atau bahan makanan yang akan diberikan kepada bayi
Ibu bersedia melakukannya
10. Memberikan terapi pijat bayi setiap dilakukannya kunjungan yang bertujuan
untuk meningkatkan berat badan bayi, dan penambah nafsu makan
Ibu bersedia anaknya dipijat
11. Memberikan anak susu SGM 6-12 bulan
Ibu bersedia memberikan susu SGM kepada anaknya

46
12. Memberikan anak makanan tambahan berupa bubur susu dan sayuran yang
dihaluskan yang diberikan 3 kali dalam sehari.
Ibu bersedia memberikan makanan tambahan kepada anaknya

Catatan Perkembangan I

Tanggal : 24 Maret 2019 Pukul 10.00 WIB

A. Data Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan anaknya berusia 6 bulan


2. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

B. Data Objektif (O)

Pertumbuhan anak:

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 40 x/menit,

Suhu :36,70C,

BB : 5,4 kg

TB : 64 cm

C. Analisa Data (A)

Diagnosa: An. A. usia 6 bulan dengan gizi kurang

Dasar :

47
DS: Ibu mengatakan anaknya usia 6 bulan

Ibu mengatakan ankanya saat ini dalam kondisi sehat

DO: Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 40 x/menit,

Suhu :36,70C,

Berat badan : 5,4 kg Tinggi badan : 64 cm

Masalah: Potensial Gizi Buruk

Kurangnya kesadaran ibu terhadap nutrisi anak

P. Penatalaksanaan (P)

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pengukuran berat badan serta


tinggi badan pada An. A.
Ibu bersedia dilakukan pemeriksaan pada An. A.
2. Memberitahu orang tua bahwa An. A. dari hasil pemeriksaan, mulai dari tanda-
tanda vital dalam batas normal, suhu 36,70C, pernafasan 40 x/menit, nadi 100
x/menit, pengukuran BB: 5,4 kg PB 64 cm.
Ibu sudah mengerti dengan kondisi anaknya

48
3. Mengevaluasi kenaikan berat badan anak dan nafsu makan anak setelah
dilakukan terapi pijat bayi. Anak sudah mengalami kenaikan berat badan
namun masih dalam kategori gizi kurang
Ibu sudah mengerti akan kondisi anaknya sekarang
4. Mengevaluasi ibu apakah ibu sudah memberikan asupan nutrisi yang sesuai
dengan usia bayi
Ibu sudah memberikan asupan nutrisi yang sesuai untuk anaknya yaitu
makanan yang lunak sebanyak 3 kali dalam sehari
5. Mengevaluasi apakah ibu sudah memberikan susu formula berupa susu SGM 6-
12 bulan
Ibu sudah memberikan susu SGM kepada anaknya
6. Mengevaluasi ibu apakah ibu menjaga kebersihan alat serta bahan makanan
yang akan diberikan kepada anak
Ibu sudah melakukan kebersihan pada alat dan bahan makanan yang akan
diberikan kepada anak
7. Mengevaluasi ibu apakah ibu sudah menjaga kebersihan lingkungan rumah,
terutama kamar tidur anak
Ibu sudah menjaga kebersihan lingkungan rumah
8. Mengevaluasi apakah ibu dapat dengan benar melakukan terapi pijat bayi
sendiri di rumah

Catatan Perkembangan II

Tanggal : 07 April 2019 Pukul 16.00 WIB

A. Data Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan anaknya berusia 6 bulan

49
2. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat dan sudah mau mencoba
makanan selain susu

B. Data Objektif (O)

Pertumbuhan anak:

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 41 x/menit,

Suhu :36,70C,

BB : 5,7 kg

TB : 64 cm

C. Analisa Data (A)

Diagnosa: An. A. usia 6 bulan dengan status gizi baik

Dasar :

DS: Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat dan sudah ingin mencoba
makanan lunak

DO: Keadaan umum : Baik

Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 41 x/menit,

Suhu :36,50C,

50
Berat badan : 5,7 kg

Tinggi badan : 64 cm

Masalah : Potensial Gizi Kurang

D. Penatalaksanaan (P)

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pengukuran berat badan dan


tingg ibadan
Ibu bersedia anaknya dilakukan pemeriksaan
2. Memberitahu orang tua bahwa An. A. dari hasil pemeriksaan, mulai dari tanda-
tanda vital dalam batas normal, suhu 36,50C, pernafasan 41 x/menit, nadi 100
x/menit,pengukuran BB: 5,7 kg PB 64 cm.
Ibu sudah mengerti dengan kondisi anaknya
3. Mengevaluasi kenaikan berat badan anak setelah dilakukan terapi pijat bayi
Berat badan anak sudah naik 300 gr menjadi 5,7 kg
4. Memberikan pujian kepada ibu bahwa ibu berhasil dalam melakukan asuhan
kepada anak sehingga berat badan anaknya sudah naik 300 gr dalam waktu 2
minggu
Ibu senang dengan kenaikan berat badan anaknya
5. Mengevaluasi kebersihan lingkungan rumah
Ibu sudah melakukan kebersihan lingkungan rumah
6. Mengevaluasi ibu apakah ibu tetap menjaga kebersihan alat serta bahan
makanan yang akan diberikan kepada anak
Ibu tetap menjaga kebersihan nya.
7. Mengevaluasi ibu tentang pemberian asupan nutrisi kepada anak sesuai dengan
usia anak yaitu, makanan lunak berupa nasi yang sudah dihaluskan serta
sayuran yang di haluskan

51
Ibu sudah memberikan asupan nutrisi kepada ankanya sesuai dengan yang
dianjurkan
8. Mengevaluasi pemberian susu SGM 6-12 bulan pada anak
Ibu sudah memberikan susu SGM pada anak
9. Tetap memberikan semangat pada ibu bahwa ibu akan berhasil melakukan
anjuran yang telah dijelaskan dan anak akan dapat mengalami peningkatan
berat badan kembali.
Ibu tampak terlihat percaya diri dan akanlebih semangat lagi

Catatan Perkembangan III

Tanggal : 21 April 2019 Pukul 15.00 WIB

A. Data Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan anaknya berusia 6 bulan


2. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

B. Data Objektif (O)

Pertumbuhan anak:

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 40 x/menit,

Suhu :36,50C,

BB : 5,9 kg

TB : 64 cm

Status Gizi : Normal

52
C. Analisa Data (A)

Diagnosa : An. A. usia 6 bulan dengan status gizi baik

Dasar

DS: Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

Ibu mengatakan saat ini nafsu makan anaknya bertambah

DO: Keadaan umum : Baik

Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 40 x/menit,

Suhu :36,50C,

BB : 5,9 kg

TB : 64 cm

Status Gizi : Normal

Masalah : Potensial Gizi Kurang

D. Penatalaksanaan (P)

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pengukuran berat badan serta


panjang badan
Ibu bersedia anaknya dilakukan pemeriksaan

53
2. Memberitahu orang tua bahwa An. A. dari hasil pemeriksaan, mulai dari
tanda-tanda vital dalam batas normal, suhu 36,50C, pernafasan 40 x/menit,
nadi 100 x/menit,pengukuran BB: 5,9 kg PB 64 cm
Ibu sudah mengerti dengan kondisi anaknya
3. Mengevaluasi kenaikan berat badan anak setelah pemberian makanan
tambahan dan pemberian terapi pijat bayi
Anak sudah mengalami kenaikan berat badan 200 gr
4. Memberikan pujian kepada ibu bahwa ibu berhasil memberikan asuhan
kepada anaknya sehingga berat badan anak mengalami peningkatan selama 2
minggu yaitu 200 gram.
Ibu senang BB anaknya mengalami kenaikan sebanyak 200 gram
5. Mengevaluasi ibu, apakah ibu tetap memberikan makanan yang sesuai dengan
usia anak
Ibu tetap memberikan makanan yang sesuai untuk anak
6. Menjelaskan kepada ibu untuk dapat melakukan terapi pijat bayisebanyak 2- 3
kali dalam seminggu agar nafsu makan anak tetap baik
Ibu bersedi melakukannya
7. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang lunak, dan
memperkenalkan sari-sari buah seperti buah jeruk, dan lainnya kepada anak
Ibu bersedia memberikan makanan lunak dan sari buah kepada anak
8. Tetap menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan anaknya serta kebersihan
lingkungan rumahnya
Ibu akan tetap menjaga kebersihan anaknya dan lingkungan rumahnya
9. Memberikan anak susu SGM 6-12 bulan dan makanan tambahan
Ibu bersedia untuk memberikan susu SGM serta makanan tambahan

Catatan Perkembangan IV

54
Tanggal : 02 Mei 2019 Pukul 15.00 WIB

A. Data Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan anaknya berusia 6 bulan


2. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

B. Data Objektif (O)

Pertumbuhan anak:

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 40 x/menit,

Suhu : 36,50C,

BB : 6 kg

TB : 64 cm

Status Gizi : baik

C. Analisa Data (A)

Diagnosa: An. A. usia 6 bulan dengan status gizi baik

Dasar

DS: Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

Ibu mengatakan saat ini nafsu makan anaknya bertambah

DO: Keadaan umum : Baik

Nadi : 100 x/menit,

Pernafasan : 40 x/menit,

55
Suhu :36,50C,

BB : 6 kg

TB : 64 cm

Status Gizi : Gizi Baik

Masalah : Potensial Gizi Kurang

D. Penatalaksanaan (P)

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pengukuran berat badan serta


panjang badan
Ibu bersedia anaknya dilakukan pemeriksaan
2. Memberitahu orang tua bahwa An. A. dari hasil pemeriksaan, mulai dari
tanda-tanda vital dalam batas normal, suhu 36,50C, pernafasan 40 x/menit,
nadi 100 x/menit,pengukuran BB: 6 kg PB 64 cm
Ibu sudah mengerti dengan kondisi anaknya
3. Mengevaluasi kenaikan berat badan anak setelah pemberian makanan
tambahan dan pemberian terapi pijat bayi
Anak sudah mengalami kenaikan berat badan 100 gr
4. Memberikan pujian kepada ibu bahwa ibu berhasil memberikan asuhan
kepada anaknya sehingga berat badan anak mengalami peningkatan selama 1
minggu yaitu 100 gram.
Ibu senang BB anaknya mengalami kenaikan sebanyak 100 gram
5. Mengevaluasi ibu, apakah ibu tetap memberikan makanan yang sesuai dengan
usia anak
Ibu tetap memberikan makanan yang sesuai untuk anak
6. Menjelaskan kepada ibu untuk dapat melakukan terapi pijat bayisebanyak 2- 3
kali dalam seminggu agar nafsu makan anak tetap baik

56
Ibu bersedi melakukannya
7. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang lunak, dan
memperkenalkan sari-sari buah seperti buah jeruk, dan lainnya kepada anak
Ibu bersedia memberikan makanan lunak dan sari buah kepada anak
8. Tetap menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan anaknya serta kebersihan
lingkungan rumahnya
Ibu akan tetap menjaga kebersihan anaknya dan lingkungan rumahnya

DAFTAR PUSTAKA

Hardiyanti Dkk. 2016. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan
Pada Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Rskia Ummi Khasanah. Yogyakarta

Ramadani, Kartika. 2011. Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi Terhadap Perilaku


Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Di Dusun Nogosari
Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta

Rakhmawati Windy, 2007. Modul Pijat Bayi. Bandung: Fakultas Ilmu


Keperawatan Universitas Padjajaran

Putra, ST, dkk. 2016. Modul Pelatihan Stimulasi Pijat Bayi. Jakarta:UKK
Tumbuh Kembang- Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia

57

Anda mungkin juga menyukai