Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BABY MASSAGE THERAPHY

(Pijat Pada Bayi)

Oleh :

Aurel Mutiara Dynanti

19050634004

S1 PENDIDIKAN TATA RIASJURUSAN PENDIDIKAN


KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Baby Massage Therapy" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah SPA. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang terapi pijat pada bayi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nia Kusstianti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah SPA. Sehingga penulis dapat menambah wawasan mengenai SPA.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 6 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB 2

2.1 Sejarah Pijat Bayi


2.2 Tujuan Pijat Bayi
2.3 Manfaat Pijat Bayi
2.4 Tujuh tahap perkembangan bayi
2.5 Persiapan Pijat Bayi
2.6 Pelaksanaan Pijat Bayi

BAB 3

Kesimpulan

Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan kata spa banyak digunakan, mulai dari teknik perawatan tubuh
dan rambut sampai produk-produk kecantikan. Spa yang berasal dari singkatan Sante
Par Aqua (bahasa Perancis) atau Solus per acqua (bahasa Latin) yang artinya air
penyembuhan. Dari dulu perawatan yang menggWlakan medium air ini dipercaya
bisa melahirkan harmonisasi dan keseimbangan tubuh. Spa merupakan salah satu
bentuk perawatan tubuh yang terdiri dari berbagai jenis dan tahap perawatan. Tak
hanya untuk kecantikan, spa juga dapat membantu relaksasi tubuh sehingga
kebugaran tubuh meningkat. Tujuannya untuk menyegarkan kembali pikiran, tubuh
dan jiwa. Oleh karena itu, tahapan perawatannya pun beragam mulai dari massage,
mandi uap, mandi rempahrempah, scrubing, ditambah alunan musik yang
meninabobokan dan ruangan yang nyaman.
Spa adalah upaya kesehatan tradisional yang menggulakan pendekatan
holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode kombinasi
keterampilan hidroterapi, pijat (massage) yang diselenggarakan secara terpadu untuk
menyeimbangkan tubuh, pikiran dan perasaan (body mind and spirit).
Pelayanan Spa bertujuan untuk menjaga, meningkatkan dan memulihkan
kesehatan dalam hal kesegaran, kecantikan (inner and outer beauty), relaksasi, dengan
tujuan tersebut, maka disamping menggunakan sumber alam air mineral (baik yang
diminum atau untuk pemakaian luar), air panas (terapi thermal), lumpur mineral juga
disertai dengan aromaterapi, pijatan, herbal dan suasana pendukung seperti latar
alunan musik, serta warna mangan, yang dapat menciptakan suasana yang diharapkan.
Spa tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun juga bagi bayi dan anak.
Bayi dan Anak membutuhkan perawatan badan seperti dilakukannya massage
treatment. Pada jaman dahulu Wanita hamil telah melakukan pemijatan rutin untuk
persiapan melahirkan, hingga bayi lahir membutuhkan pemijatan untuk bayi sebagai
perawatan rutin.
Dengan ini makalah Baby Massage Therapy dibuat untuk mengetahui sejarah
dan manfaat serta proses pelaksanaan pemijatan pada bayi yang dapat dilakukan oleh
therapy’s atau orang tua bayi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Pijat Bayi ?
2. Apa tujuan dilaksanakan Pijat pada Bayi ?
3. Apa manfaat dilakukan Pijat pada Bayi?
4. Apa saja yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan Pijat pada Bayi ?
5. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan Pijat pada Bayi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah pijat pada bayi
2. Mengetahui tujuan pelaksanaan pijat pada bayi
3. Mengetahui manfaat dilakukannya pijat pada bayi
4. Mengetahui persiapan sebelum pelaksanaan pijat bayi
5. Mengetahui Langkah-langkah pijat pada bayi
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui sejarah pijat pada bayi
2. Dapat memilih minyak bayi sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan bayi
3. Dapat melakukan praktik pijat pada bayi yang benar
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pijat Bayi

Baby massage adalah pemijatan yang dilakukan lebih mendekati


usapanusapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan dipermukaan
kulit, manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bertujuan untuk
menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan sistem pernafasan serta
memperlancar sirkulasi darah.
Sejarah pijat bayi tak lepas dari kata “Phatom Chinda”. Sebuah legenda
sansekerta yang menceritakan jika janin dalam Rahim ibu terbentuk dari
kombinasi kesuburan dan Kesehatan. Dua komponen itu merupakan perpaduan
empat elemen dari orangtua nya, yaitu dua tubuh dan dua jiwa.
Janin bertumbuh selama 10 bulan. Jika tiba hari baiknya, angin besar
Bernama " Gumma-cha wata” menghembus Rahim si ibu hingga kepala bayi
berputar ke bawah. Kemudian Rahim akan berkontraksi bayi keluar melalui
terowongan kelahiran. Inilah kemudian disebut sebagai proses kelahiran.
Pada tradisi dan kepercayaan masyarakat dibeberapa negara Asia, sejak
tujuh hari bayi lahir, sebenarnya sudah dapat dilakukan pemijatan. Namun cara
nya berbeda pada pemijatan anak-anak yaitu anak berumur diatas 5 tahun. Pada
bayi teknik pijatnya menggunakan bola kain paling lembut, tentu saja hal ini
dilakukan oleh seorang therapy’s atau orangtua yang telah mengetahui tenik
pemijatan pada bayi dengan benar.
Pijat dilakukan pada saat memandikan bayi. Selama tiga minggu bayi
diberi pemijatan dengan bola kain lembut setelah mandi pagi. Pada bayi berumur
satu bulan dilakukan pemijatannya dengan teknik yang berbeda. Hal ini
disebabkan karena tubuh bayi dirasa mampu untuk pijat dengan menggunakan
tangan yang dilakukan setiap hari hingga bayi berusia 3 bulan. Namun teknik
pemijatan ini bertolak belakang dengan standart perawatan bayi modern di Eropa
dan Amerika, disana pijat bayi dianjurkan setelah bayi berusia 1 bulan saat semua
fungsi dan system pada tubuh bayi telah berkembang.
2.2 Tujuan Pijat Bayi

Seiring dengan pertumbuhan bayi, pijat bayi dapat disesuikan dengan


perkembangan bayi. Saat bayi berusia 1-3 bulan pijatan dilakukan cukup dalam
waktu 5-10 menit. Khususnya pada area depan tubuh bayi. Setelah bayi dpat
mengangkat kepala nya sendiri, pijatan lembut dapat dilakukan pada tulang belakang,
punggung, leher serta pinggul. Lakukan pemijatan ini secara rutin pada bayi hingga
berumur 24 bulan.

Tujuan pemijatan pada bayi ditujukan untuk memberikan :

1. Manfaat mengoptimalkan perkembangan sistem pernafasan, sirkulasi,


pencernaan, saraf dan sistem peredaran darah pada bayi
2. Meredakan problem yang sering dihadapi bayi seperti kolik, kembung dan
konstipasi
3. Menenangkan emosional bayi
4. Merangsang respon komunikasi pada bayi
5. Sebagai media komunikasi antara orang tua dan bayi, jika pijat dilakukan
oleh orang tua bayi

2.3 Manfaat Pijat Bayi


Efek fisik / klinis pijat bayi adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem imunitas (sel pembunuh
alami ).
b. Mengubah gelombang otak secara positif.
c. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan.
d. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan.
e. Meningkatkan kenaikan berat badan.
f. Mengurangi depresi dan ketegangan.
g. Meningkatkan kesiagaan.
h. Membuat tidur lelap.
i. Mengurangi rasa sakit.
j. Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut).
k. Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya (bonding)
2.4 Tujuh tahap perkembangan bayi
1. 3 bulan: bayi mulai mengangkat kepala titik bayi berusaha menggunakan otot
tendon leher untuk mengangkat kepalanya.
2. 5 bulan: bayi belajar membalikkan tubuh di otot pada dada pinggang dan pinggul
meregang agar mampu melakukan gerakan ini.
3. 7 bulan: bayi belajar duduk titik tulang punggung belakang mulai menerima
beban dan melengkung.
4. Delapan hingga sembilan bulan: bayi mulai merangkak titik pada fase ini Baik
berusaha mendorong tubuhnya maju. Menggunakan otot pinggul, otot paha dan
lutut untuk bisa merangkak.
5. 9 hingga 10 bulan: gigi mulai tumbuh titik mungkin terjadi sobek pada pada
gusinya dan mudah infeksi titik jika infeksi terjadi gejala bisa diketahui dengan
timbulnya demam
6. Pada usia 11 bulan: belajar berdiri di titik pada fase ini bayi akan dan mudah
jatuh titik hingga mengakibatkan efek entakan pada organ lain di dalam
tubuhnya.
7. Pada usia 12 bulan titik2 belajar berjalan titik bayi akan mulai menggunakan
persendian pada tulang paha, otot hamstring dan betisnya.
2.5 Persiapan Pijat Bayi
Sebelum melakukan pijat, pastikan semua yang diperlukan sudah siap dan sudah
tersedia dengan baik :
1. Persiapan tempat:
- Pastikan ruangan dalam keadaan hangat agar bayi merasa nyaman
titik siapkan selimut alas. Penerangan harus cukup dan jangan terlalu
gelap.
2. Persiapan alat dan bahan:
- Siapkan popok dan pakaian bersih.
- Siapkan handuk.
- siapkan minyak pijat. Pilih bahan dasar yang terbuat dari bahan alami
titik seperti minyak kelapa minyak biji anggur dan sebagainya untuk
anak-anak di atas 2 tahun minyak pijat yang dapat digunakan adalah
campuran antara minyak Dasar dengan esensial oil, seperti lavender
atau chamomile. Paduannya terdiri dari 10 mili minyak dasar
ditambah 1 tetes essential oil. Anak-anak tidak diperbolehkan
menggunakan minyak atsiri selain lavender atau chamomile.
3. Persiapan terapis, ibu atau Ayah melakukan pijat:
- Pastikan tidak dalam keadaan lelah atau stres.
- Pastikan kuku tangan tidak Panjang.
- lepas semua perhiasan yang dapat membuat bayi merasa dingin atau
bahkan bisa melukai bayi.
4. Persiapan bayi:
- Pastikan bayi tidak dalam keadaan terlalu kenyang ataupun lapar.
- lebih baik bila dilakukan setelah bayi mandi
- pastikan bayi siap. Coba beritahu sang baik jika pijat akan segera
dimulai dengan ucapan ucapan yang halus, mengajak bayi
berkomunikasi terlebih dahulu

2.6 Pelaksanaan Pijat Bayi

Langkah-langkah baby massage :

1. Sentuhan Cinta
Usap menggunakan empat ujung jari pada seluruh wajah bayi. Dari dahi
menuju dagu, perumpaan bentuk usapan simbol love/cinta.

2.1 gambar melakukan sentuhan cinta


2. Usapan
Gunakan empat jari ujung jari pada tiga baris di dahi bayi. Usap kearah luar.
2.2 gambar melakukan usapan pada dahi

3. Usapan
Usapan pada pipi bayi, lakukan dengan ibu jari pada 3 baris pipi.
2.3 gambar melakukan usapan pada pipi

4. Rotasi Pipi
Gunakan empat ujung jari atau ibu jari, rotasi kearah dalam pada kedua area
pipi.

3.4 gambar melakukan rotasi pipi

5. Remas Lengan
Pergunakan seluruh telapak tangan. Lakukan remasan lembut dari lengan
atas ke arah pergelangan lengan bayi.
3.5 gambar melakukan remas tangan

6. Punggung Tangan
Gunakan ibu jari. Usap punggung tangan bayi kearah kelingking pada 3 jalur.
Kemudian usap semua jari. Akhiri dengan tekanan lembut pada tiga titik
telapak tangan.

3.6 gambar melakukan usap punggung tangan

7. Dada
Lakukan usapan dengan empat jari tangan pada dada atas bayi. Gerakan nya
membentuk hati.
3.6 gambar melakukan gerakan usapan bentuk hati pada dada

8. Dada
Usapan dengan ibu jari dibawah tulang rusuk bayi, mengarah ke luar.
3.8 gambar melakukan usapan pada dada

9. Dada
Usapan dengan empat jari, arahnya dari dada kearah perut. Akhiri dengan
angkat pinggang bayi dengan lembut.
3.9 gambar melakukan usapan kearah perut

10. Perut
Gunakan empat jari, usap perlahan didaerah perut searah jarum jam.

3.10 gambar melakukan usapan searah jarum jam

11. Paha luar


Pergunakan seluruh telapak tangan. Remas lebut ke dua paha bayi dari
pangkal dengan arah dari paha kearah betis.

3.11 melakukan peremasan pada kedua paha


12. Kaki
Pergunakan ibu jari, usap punggung kaki bayi kearah kelingking pada tiga
jalur. Kemudian usap semua jari kaki bayi. Akhiri dengan rotasi mata kaki
bagian luar menggunakan kedua tangan secara bersamaan.

3.12 Melakukan pemijatan pada punggung kaki

Posisikan Bayi Telungkup :

13. Usap Kepala


Lakukan usapan lembut pada kepala dan bahu dengan empat jari. Mulai ruas
punggung tengah kearah luar.
3.13 gambar melakukan usapan pada kepaladan punggung

14. Punggung
Lakukan usapan dengan empat jai membentuk hati pada punggung.
Kemudian usapan dengan ibu jari dibawah tulang belikat kearah luar. Akhiri
dengan usapan empat jari vertikal dari punggung ke pinggang bayi.

3.14 gambar melakukan pemijatan punggung

15. Pinggang dan Pantat


Lakukan usapa dengan empat jari pada tiga jalur di area pinggang dengan
usapan membentuk hati pada pantat. Lalu asupan dengan ibu jari pada dua
jalur dibawah pantat.
3.15 gambar melakukan pemijatan pada pantat dan pinggang

16. Kaki Belakang


Remas lembut dengan kedua tangan seluruh bagian kaki bayi.

3.16 Gambar melakukan remasan pada kaki belakang

17. Paha Belakang


Lakukan dengan ibu jari. Buat tiga usapan jalur pada paha dari arah luar ke
arah paha dalam. Demikian dilakukan gerakan yang sama pada betis bayi,
lakukan dari arah luar kedalam. Rotasi keliling mata kaki bayi dibagian
dalam.
3.17 gambar melakukan pemijatan pada padah dan betis
18. Telapak Kaki
Buat usapan tiga jalur dengan dua ibu jari. Lakukan serentak dengan arah
dari tumit menuju jari-jari.

3.18 gambar melakukan pemijatan pada telapak kaki

19. Remasan Seluruh Kaki


Remasan dengan lembut mengunakan telapak tangan. Lakukan dari pingul
kearah betis bayi.
3.19 gambar melakukan remasan pada seluruh tubuh

20. Terlentang Kembali


Mobilisasi sendi pada area pinggul bayi dengan perlahan. Lakukan satu kaki
demi satu kaki.

3.20 gambar melakukan mobilisasi sendi

21. Seluruh Kaki


Akhiri pemijatan dengan remasan lembut dari pingul kearah betis.
3.20 gambar melakukan pemijatan seluruh kaki

Pada bayi berusia 1 sampai 3 bulan, setiap gerakan cukup dilakukan sekali.
Sehingga total gerakan menjadi maksimal 10 menit. Pada bayi berusia diatas 6 bulan
dapat dilakukan 3 kali pada setiap gerakan dengan catatan bayi memberi respon
berupa menikmati proses treatment.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Baby massage therapy adalah perawatan bayi dengan melakukan pemijatan secara rutin oleh
seorang therapy’s atau orang tua bayi. Seiring dengan pertumbuhan bayi, pijat bayi dapat
disesuikan dengan perkembangan bayi. Saat bayi berusia 1-3 bulan pijatan dilakukan cukup
dalam waktu 5-10 menit. Khususnya pada area depan tubuh bayi. Setelah bayi dpat
mengangkat kepala nya sendiri, pijatan lembut dapat dilakukan pada tulang belakang,
punggung, leher serta pinggul. Lakukan pemijatan ini secara rutin pada bayi hingga berumur
24 bulan. Adapun tahapan pelaksanaan pemijatan bayi yang perlu diperhatikan.

3.2 Saran

Terkait dengan pembahasan ini, penulis menyadari ketidaksempurnaan pada penyampain


materi terkait dan tata bahasa yang masih perlu diperbaiki. Dengan hal tersebut penulis sangat
membuthukan kritik dan saran yang membangun sebagai penyempurnaan makalah.

Anda mungkin juga menyukai