Anda di halaman 1dari 9

Promosi Kesehatan

Determinan Pemberian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-6
Bulan
Indah Puji Rahayu (1821A0030)
STIKES Surya Mitra Husada
zzierainda@yahoo.co.i

Abstrak :

Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara
bekembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian
akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2
juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak anak di bawah umur 5 tahun. Hal ini
sebanding dengan 1 anak meninggal setiap 15 detik atau 20 jumbo jet kecelakaan setiap hari
1. Salah satu penyebabnya adalah perilaku ibu dalam pemberian susu formula yang tidak
benar. Hal ini disebabkan salah satunya karena susu formula merupakan media yang baik
bagi pertumbuhan bakteri, sehingga kontaminasi mudah terjadi terutama jika perilaku ibu
dalam pemberian susu formula yang tidak benar dan dapat menyebabkan diare pada anak.
Adanya perilaku ibu yang benar mengenai cara pemberian susu formula merupakan salah
satu faktor yang dapat menurunkan angka kejadian diare pada anak akibat minum susu
formula.

Kata Kunci : Bayi, Diare, Susu Formula

1. Latar Belakang sampai saat ini dan menempati urutan


Di Indonesia diare masih merupakan ke tiga penyebab kematian bayi.
salah satu masalah kesehatan Bila tidak diatasi lebih lanjut akan
masyarakat utama. Hal ini disebabkan menyebabkan dihidrasi yang
masih tingginya angka kesakitan dan mengakibatkan kematian. Data terakhir
menimbulkan banyak kematian dari Departemen Kesehatan
terutama pada bayi dan balita, serta menunjukkan bahwa diare menjadi
sering menimbulkan kejadian luar biasa penyakit pembunuh kedua bayi di
(KLB). Pemberian susu formula pada bawah lima tahun (Balita) di Indonesia
bayi usia 0-6 bulan sangat berpengaruh setelah radang paru atau pneumonia.
terhadap frekuensi kejadian diare. Banyak faktor resiko yang diduga
Berdasarkan Survei Demografi dan menyebabkan terjadinya penyakit diare
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 pada bayi dan balita di Indonesia.
diketahui bahwa bayi usia kurang dari 4 Makanan yang tepat bagi bayi dan anak
dan 6 bulan yang telah diberikan susu usia dini adalah Air Susu Ibu (ASI)
lain selain ASI masing masing sebesar eksklusif yakni pemberian ASI saja
12,8% dan 8,4%. Diare salah satu segera setelah lahir sampai usia 6 bulan
penyakit utama pada bayi di Indonesia yang diberikan sesering mungkin. ASI
juga merupakan susu terbaik karena ini adalah anak dibawah umur lima
mengandung nutrisi yang seimbang dan tahun, yang disebabkan karena
sempurna untuk tumbuh kembang bayi. dehidrasi. Hal inilah yang menyebabkan
Setelah usia 6 bulan, selain ASI bayi sejumlah 350.000 - 500.000 anak di
juga diberi makanan pendamping ASI bawah umur 5 tahun meninggal setiap
(MP-ASI). Organisasi Kesehatan Dunia tahunnya (Noerasid dkk., 1988).
atau World Health Organization Kematian akibat diare biasanya bukan
(WHO) merekomendasikan agar bayi karena adanya infeksi dari bakteri atau
baru lahir mendapatkan ASI eksklusif virus, tetapi terjadinya dehidrasi pada
(tanpa tambahan apapun) selama 6 diare hebat yang serius disertai dengan
bulan. Salah satu alasannya karena ASI muntah–muntah, sehingga tubuh akan
mengandung nutrisi yang seimbang dan kehilangan banyak cairan tubuh.
sempurna dan ini juga sesuai dengan Sehingga bisa berakibat dehidrasi,
Resolusi World Health Assembly asidosis, hipokalemia yang tidak jarang
(WHA 2001). Susu formula merupakan akan berakhir dengan kejang dan
media yang baik bagi pertumbuhan kematian. Pada bayi dan anak-anak
bakteri, sehingga kontaminasi mudah kondisi ini lebih berbahaya karena
terjadi terutama jika persiapan dan cadangan intrasel dalam tubuh mereka
pemberian kurang memperhatikan segi kecil dan cairan ekstrasel lebih mudah
antiseptik. Pemberian susu formula dilepaskan jika dibandingkan orang
yang tidak baik dapat meningkatkan dewasa. Pada pasien diare akut yang
risiko terjadinya diare pada bayi. parah harus segera masuk rumah sakit
untuk rawat inap, selanjutnya dilakukan
2. Kasus/Masalah upaya pengobatan (Setiawan, 2005).
Penyakit diare masih menjadi penyebab
kematian balita (bayi dibawah lima 3. Tinjauan Pustaka
tahun) terbesar di dunia yaitu nomor 1. Pengertian
dua pada balita dan nomor tiga bagi a) Bayi
bayi serta nomor lima bagi semua umur. Bayi adalah makhluk yang hadir
Untuk mencapai pertumbuhan kedunia dengan sebuah
perkembangan dan kesehatan optimal, mekanisme bawaan untuk
bayi harus diberi ASI eksklusif selama menyenangkan orang lain, dan
6 bulan pertama, selanjutnya untuk hanya meminta balasan berupa
kecukupan nutrisi bayi harus mulai kondisi lingkungan yang tepat,
diberi makanan pendamping ASI cukup yang memungkinkan bertumbuh
dan aman dengan pemberian ASI kembangnya "benih sifat
dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau pengasih" yang secara alami telah
lebih. Angka kesakitan penyakit diare ada dalam dirinya (Lama,2010).
adalah sekitar 200 – 400 kejadian di Bayi merupakan individu dengan
antara 1000 penduduk setiap tahunnya. pola pertumbuhan dan
Dengan demikian di Indonesia dapat perkembangan yang unik (Lewis,
ditemukan penderita diare sekitar 60 2010). Bayi merupakan suatu
juta kejadian setiap tahunnya, dengan tahap perkembangan manusia
sebagian besar (70% - 80%) penderita setelah dilahirkan (Puspita, 2010).
b) Diare 3. Diare akibat parasit, seperti akibat
Diare didefinisikan sebagai tiga atau Shigella, juga menimbulkan diare
lebih hajat besar atau berak cair per dengan tinja yang mengandung lendir
hari (WHO, 2009). dan darah. Menurut Widjaja (2002),
Menurut Riskesdas (2007), diare diare disebabkan oleh faktor infeksi,
adalah berak cair berulang kali (lebih malabsorpsi (gangguan penyerapan
dari 3 kali sehari), dengan atau tanpa zat gizi), makanan dan faktor
darah. Diare juga merupakan gejala psikologis. Menurut Sudarmoko
penyakit yang sering mengenai bayi (2011), beberapa hal yang harus
dan balita. Diare terbagi dalam dua dilakukan untuk mencegah agar anak-
jenis yaitu diare akut dan diare anak tidak terjangkit penyakit diare
persisten atau diare kronik. Diare adalah:
akut adalah diare yang berlangsung  Untuk meminimalisir risiko
kurang dari 14 hari, sementara diare tertular, balita harus dijauhkan dari
persisten atau diare kronis adalah balita lain yang sedang menderita
diare yang berlangsung lebih dari 14 sakit disertai dengan
hari (Depkes, 2011). muntahmuntah dan diare.
Menurut Purnamasari (2011), tanda  Untuk beberapa makanan
dan gejala diare dapat berbeda padat/keras, bila ternyata terbukti
tergantung dari kuman penyebabnya, membuat keadaan semakin buruk
1. Diare akibat virus bentuk tinjanya sebaiknya konsumsinya dihentikan
cair seperti air, anak buang air untuk sementara waktu.
besar menyemprot, seringkali  Menjaga kebersihan diri dan
disertai mual dan muntah, disertai kebersihan lingkungan tempat
dengan demam yang tidak terlalu tinggal. Mencuci tangan anak
tinggi, anak menjadi tidak nafsu sebelum makan dan sesudah
makan. makan, cuci tangan sebelum
2. Diare akibat bakteri menunjukkan memasak makanan dan pastikan
gejala yang berbeda pada tangan selalu bersih ketika
beberapa bakteri. Gejala umum memberikan makan pada anak.
yang terjadi adalah diare yang Pastikan peralatan makan dan
tidak menyemprot, disertai minum anak bersih dan tidak
dengan demam tinggi, jarang terkontaminasi kuman apapun juga.
disertai mual dan muntah.  Minum dan makan makanan yang
Konsistensi tinja berbeda sudah dimasak serta menghindari
tergantung pada diare yang memberikan makanan setengah
menginfeksi. Infeksi akibat matang pada anak.
Escheria coli memberikan tinja  Selalu mencuci sayuran dan buah
yang encer berwarna kecoklatan. sebelum dimakan. Pada sayuran
Infeksi akibat Vibrio cholera, biasanya di akarnya banyak
tinja encer seperti air cucian mengandung bakteri Escheria coli.
beras. Infeksi akibat Shigella
dapat menyebabkan tinja
mengandung lendir dan darah.
 Tetap memberikan pengobatan sebagai pengganti air susu ibu.
hingga tinja tampak kembali Susu formula biasanya diberikan
normal, tidak lembek atau cair. jika karena alasan tertentu kondisi
Menurut Purnamasari (2011), ibu tidak bisa memenuhi
penanganan diare cukup kebutuhan susu si bayi, misalnya
sederhana. Saat ini dikembangkan karena bekerja, karena air susu
program penanganan diare pada ibu yang keluar sedikit dan lain-
anak yang dikenal dengan Lintas lain. Tidak semua anak atau bayi
Diare (lima langkah tuntaskan mau minum susu formula, oleh
diare) yaitu: sebab itu susu tersebut diberikan
1. Penggunaan oralit formula dengan memperhatikan aspek dan
baru kondisi bayi atau anak yang
2. Pemberian zink bersangkutan. Susu formula
3. Melanjutkan pemberian ASI adalah susu yang dibuat dari susu
dan makanan sapi atau susu buatan yang diubah
4. Pemberian antibiotik sesuai komposisinya hingga dapat
indikasi dipakai sebagai pengganti ASI.
5. Konseling ibu Susu formula Alasan dipakainya susu sapi
merupakan susu buatan pabrik sebagai bahan dasar mungkin oleh
yang telah diformulasi banyaknya susu yang dapat
menyerupai ASI, walau ASI dihasilkan oleh peternak
tetap yang terbaik. Susu (Pudjiadi, 2002).
formula dibuat sesuai golongan  Jenis Jenis Susu Formula
usia bayi, mulai dari bayi yang Jenis Susu Formula Susu formula
baru lahir (new born) usia 0-6 terbuat dari susu sapi, susu kedelai,
bulan, 6-12 bulan, dan usia protein hidrolisa yang susunan
batita 1-3 tahun, usia gizinya diubah sedemikian rupa
prasekolah 3-5 tahun, serta sehingga mendekati susunan zat
usia sekolah lima tahun ke atas gizi dalam 7 8 ASI. Di Indonesia
(Sutomo dkk, 2010). telah beredar berbagai merek
c) Susu Formula dagang, akan tetapi susu formula
 Susu formula adalah cairan yang dapat dibagi menjadi tiga golongan
dihasilkan oleh kelenjer yaitu sebagai berikut:
(mammae) baik binatang maupun 1. Susu formula adapted Adapted
seorang ibu. Susu formula adalah berarti disesuaikan dengan
cairan yang berisi zat-zat fisiologis bayi, susu formula ini
didalamnya tidak mengandung komposisinya sangat mendekati
antibody, sel darah putih, zat ASI, sehingga cocok untuk
pembunuh bakteri, enzim, digunakan bagi bayi baru lahir
hormone dan faktor pertumbuhan sampai umur 4 bulan. Formula
(Roesli, 2000). Susu formula adapted yang beredar di
adalah susu cair atau bubuk Indonesia antara lain: Vitalac,
dengan komposisi tertentu untuk Nutrilion, Bebelac, Dumex dan
bayi atau anak yang berfungsi Enfamil.
2. Susu formula complete starting a. Formula awal adaptasi
Susunan zat gizi dalam susu (adapted formula)
formula ini sudah lengkap b. Formula awal lengkap
sehingga dapat diberikan (complete starting formula)
sebagai susu awal (permulaan). 2. Formula Lanjutan (follow-up
Berbeda dengan susu formula formula) Menurut Khasanah
adapted, kadar protein dan (2011), prinsip pemilihan susu
mineralnya lebih tinggi yang tepat dan baik untuk anak
dibandingkan susu formula adalah susu yang tepat dan baik
adapted, karena sscara untuk anak adalah susu yang
pembuatan susu formula sesuai dan bisa diterima oleh
complete starting lebih mudah sistem tubuh bayi. Susu terbaik
dibandingkan dengan susu tidak harus susu yang disukai
formula adapted maka harga bayi atau susu yang harganya
susu formula complete starting mahal. Susu terbaik tidak akan
lebih murah. Susu formula menimbulkan gangguan saluran
complete starting yang beredar cerna seperti, diare, muntah,
di Indonesia antara lain: SGM- atau kesulitan buang air besar.
1, Lactogen-1, dan New Pemberian susu formula dengan
camelpi. takaran yang kurang tepat dapat
3. Susu formula follow-up mengganggu pertumbuhan bayi,
Pengertian follow-up dalam sedangkan pemberian yang
susu formula ini adalah berlebihan dapat menyebabkan
lanjutan, yaitu mengganti susu bayi berisiko mengalami
formula yang sedang berlebih atau obesitas.
digunakan dengan susu Sebaliknya, jika pemberian susu
formula follow-up. Susu formula terlalu encer atau
formula ini digunakan pada jumlahnya dibatasi dapat
bayi yang berumur 6 bulan menyebabkan marasmus atau
keatas. Pada umumnya susu kurang gizi. Untuk bayi yang
formula ini mengandung diberikan susu formula biasanya
protein dan mineral. Contoh frekuensi pemberiannya setiap
susu formula followup yaitu 3-4 jam pada bulan pertamanya
antar lain: lactogen-2, SGM-2, atau bila bayi lapar. Semakin
Chilmil, Promil dan Nutrima besar frekuensi menyusui akan
(Muchadi, 1996). semakin berkurang, tapi jumlah
Menurut Notoatmodjo (2010), susu formula akan meningkat.
penggolongan formula bayi Apabila ibu mengalami
menurut European Society for kesulitan dalam menentukan
Paediatric Gasctroentlerdogy and jumlahnya dengan tepat,
Nutrition (ESPGAN) adalah: sebaiknya gunakan botol susu
1. Formula awal (starting yang ada petunjuk ukuran
formula), yang di bagi sehingga memudahkannya
dalam: menyiapkan susu formula
dengan jumlah yang tepat, Susu buatan sering tercemar
Khasanah (2011). bakteri, terutama bila ibu
a) Komposisi Susu menggunakan botol dan tidak
Susu sapi (susu formula) dan merebusnya setiap selesai
ASI mengandung dua macam memberi minum. Bakteri
protein utama, yaitu whey tumbuh sangat cepat pada
dan kasein (casein). minuman buatan.
Whey adalah protein halus,
lembut, dan mudah dicerna. 2. Infeksi
Kasein adalah protein yang Susu formula tidak mengandung
bentuknya kasar, bergumpal, antibody untuk melindungi
dan sukar dicerna oleh usus tubuh bayi terhadap infeksi.
bayi. Protein susu yang Bayi yang diberi susu formula
utama adalah whey, lebih sering sakit diare dan
sedangkan susu sapi yang infeksi saluran nafas
utama adalah casein, ASI 3. Pemborosan
mengandung alfa- Ibu dari kelompok ekonomi
laktalbumin, sedangkan susu rendah mungkin tidak mampu
sapi mengandung lactoglubin membeli cukup susu formula
dan bovine serum albumin untuk bayinya. Mereka mungkin
yang sering menyebabkan member dalam jumlah lebih
alergi. Susu sapi tidak sedikit dan mungkin menaruh
mengandung taurin, taurin sedikit susu atau bubuk susu
adalah protein otak, susunan kedalam botol, sebagai
saraf juga penting untuk akibatnya bayi yang diberi susu
pertumbuhan retina, formula sering kelaparan dan
mengandung kalsium, sedikit akhirnya dapat menyebabkan
mengandung zat besi, kurang nya gizi pada bayi.
mengandung natrium, 4. Kekurangan vitamin
kalium, fosfor, dan chlor dan Susu formula tidak mengandung
susu formula tidak terdapat vitamin yang cukup untuk bayi.
sel darah putih, zat pembuluh Menurut Richard dan Victor,
bakteri anti bodi, (1992). ASI mengandung lebih
mengandung enzim,hormon banyak vitamin C dan vitamin
dan juga tidak mengandung D.
faktor pertumbuhan (Afifah, 5. Kekurangan zat besi
2007). Zat besi dari susu formula tidak
b) Bahaya Pemberian Susu diserap sempurna seperti zat
Formula besi dan ASL bayi yang diberi
c) Berbagi dampak negatif yang minuman buatan seperi susu
terjadi pada bayi akibat dari formula dapat terkena anemia
pemberian susu formula, karena kekurangan zat besi.
antara lain: 6. Lemak yang tidak cocok
1. Pencemaran
Susu formula yang terbuat dari yaitu tinja menjadi lebih keras
susu sapi mengandung banyak dan tebal (Nelson, 2000).
asam lemak jauh dibandingkan 9. Alergi
ASI. Untuk pertumbuhan bayi Bayi yang diberi susu formula
yang sehat di perlukan asam terlalu dini kemungkinan
lemak esensial dan asam linoleat menderita lebih banyak masalah
yang cukup dan mungkin juga alergi, misalnya: asma.
tidak mengandung 11 kolesterol Pengguna susu formula yang
yang cukup bagi pertumbuhan tidak tepat dapat menimbulkan
otak dan sebagai penyebab bahaya. Menurut Nursalam
kegemukan (obesitas) pada bayi (2005), ada tiga macam bahaya
dan sebagian susu formula tidak yang ditimbulkan akibat
mengandung energi yang pemberian susu formula pada
dibutuhkan bagi pertumbuhan bayi:
bayi. a) Infeksi:
7. Protein dapat menyebabkan bayi
Protein yang tidak cocok Susu menderita diare. Bayi dengan
formula mengandung terlalu susu formula 4 kali lebih
banyak kasein, kasein banyak terkena diare
mengandung campuran asam dibandingkan dengan yang
amino yang tidak cocok dan diberi ASI. Infeksi umumnya
sulit dikeluarkan atau dicerna disebabkan karena bakteri.
oleh ginjal bayi yang belum b) Oral moniliasis:
sempurna. Petugas kesehatan infeksi yang disebabkan amur
sering menganjurkan kepada pada susu yang juga
ibu-ibu untuk mengencerkan menimbulkan diare, pada
susu formula dengan air untuk bayi yang mengkonsumsi
mengurangi protein total. Tetapi susu formula 6 kali lebih
susu yang diencerkan tidak banyak terkena moniliasis
mengandung asam amino pada mulut bayi.
esensial yang cukup yang c) Marasmus gizi:
diperlukan bagi pertumbuhan suatu keadaan gizi buruk
otak bayi. yang disebabkan kekurangan
8. Tidak bisa dicerna kalori dan protein.
Pada susu sapi dicerna karena Pengenceran susu dengan air
tidak mengandung enzim lipase yang melebihi ketentuan
untuk mencerna lemak. Karena bukan saja menurunkan kadar
susu formula lambat dicerna kalori tetapi juga kadar
maka lebih lama untuk mengisi protein, sehingga kebutuhan
lambung bayi dari pada ASI, bayi akan kedua zat gizi
akibatnya bayi tidak cepat lapar. utama tersebut tidak
Bayi yang diberi susu formula terpenuhi.
bisa dapat menderita sembelit,
4. Pembahasan penderita diare banyak sekali
Gizi untuk bayi yang paling sempurna kehilangan cairan tubuh maka hal ini
dan paling murah bagi bayi adalah ASI. dapat menyebabkan kematian terutama
Manfaat ASI saat ini sudah tidak dapat pada bayi dan anak-anak usia dibawah
diragukan lagi dan pemerintah juga lima tahun. Kematian terjadi jika
telah menggalakkan pemberian ASI kehilangan sampai 10% cairan tubuh
secaa eksklusif. Pada kenyataanya, (Sudarmoko, 2011). Menurut Badan
kaum ibu khususnya di kota kota besar, Pengawas Obat dan Makanan Republik
dewasa ini cenderung memilih Indonesia diare, sakit perut, dan perut
memberikan susu formula sebagai kembung merupakan gejala intoleransi
pengganti ataupun pendamping ASI laktosa. Intoleransi laktosa yaitu
dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi berkurangnya kemampuan untuk
bayinya. Tingginya pemberian susu mencerna laktosa yang disebabkan oleh
formula pada bayi disebabkan karena kekurangan enzim laktase. Apabila
lebih mudah dan cepat sehingga apabila ketersediaan laktase tidak mencukupi,
ASI ibu tidak keluar atau ASI keluar laktosa yang terkandung dalam susu
sedikit susu formula dapat mengantikan tidak akan mengalami proses
fungsi ASI. Begitu pula dengan ibu pencernaan (POM RI, 2008).
yang bekerja, susu formula merupakan Tindakan Pemberian Susu Formula
pilihan yang mereka anggap paling baik Tindakan pemberian susu formula
untuk menggantikan fungsi ASI. adalah pemberian susu formula yang
Pemberian susu formula bertujuan dilakukan oleh ibu/pengasuh yang
untuk mengganti asupan ASI sebagai mengasuh bayi usia 0-6 bulan meliputi:
asupan utama bagi bayi usia 0-6 bulan. 1. kebiasaan mencuci tangan sebelum
Pemberian susu formula pada bayi usia mengencerkan susu
0-6 bulan mempunyai hubungan dengan 2. Cara membersihkan botol susu
kejadian diare. Terjadinya diare pada 3. Penggunaan air untuk mengencerkan
bayi yang diberi susu formula karena susu
bayi dengan usia dibawah 6 bulan 4. Cara penyimpanan botol susu
sistem pencernaannya belum sempurna, 5. Cara pengenceran susu formula.
dan umur bayi berperan terhadap
berkurangnya frekuensi defekasi, 5. Kesimpulan
dimana hal ini merupakan petunjuk dari Salah satu faktor yang mempengaruhi
semakin matangnya kapasitas “water- kejadian diare pada bayi adalah
conserving” pada usus. pemberian susu formula. Susu formula
Berdasarkan gejala klinis, bayi yang merupakan susu yang sesuai dan bisa
didiagnosis mengalami diare oleh diterima oleh sistem kekebalan tubuh
tenaga kesehatan maka akan dilakukan pada bayi atau susu formula adalah susu
penanganan lebih lanjut. Diare sapi yang kandungan nutrisinya diubah
menyebabkan kehilangan garam sedemikian rupa sehingga dapat
(natrium) dan air secara cepat, yang diberikan kepada bayi tanpa
sangat penting untuk hidup. Jika air dan memberikan efek samping. Pada susu
garam tidak digantikan cepat, tubuh sapi lebih banyak mengandung protein
akan mengalami dehidrasi. Bila casein yang lebih sulit dicerna oleh usus
bayi, termasuk susu formula. Protein – Gandrungmangu I Kabupaten Cilacap
protein yang terdapat dalam susu Tahun 2006. Dari:
formula tidak dapat dicerna dengan baik http://litbangstikesalirsyad.files.wordp
oleh pencernaan bayi, sehingga akan ress.com. [11 Mei 2009
mengakibatkan penyakit diare pada Moehji, Sjahmin. 1985, Pemeliharaan
anak. Sehingga, diare merupakan salah Gizi Bayi dan Balita. Bhratara Karya
satu penyakit utama pada bayi di Aksara, Jakarta
Indonesia sampai saat ini dan Suharyono. 1985, Diare Akut. Fakultas
menempati urutan ke tiga penyebab Ekonomi Universitas Indonesia,
kematian bayi. Jakarta
Dan apabila tidak segera diatasi lebih Depkes RI. 2005, Status Lingkungan
lanjut akan menyebabkan dihidrasi Hidup Indonesia 2005. Dari:
yang mengakibatkan kematian. www.menlh.go.id [ 30 Juli 2009
Kesehatan Dunia atau World Health Moore, Mary Courtney. 1997, Buku
Organization (WHO) Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi.
merekomendasikan agar bayi baru lahir Hipokrates, Jakarta
mendapatkan ASI eksklusif (tanpa Depkes RI. 2007, Pedoman Pemberian
tambahan apapun) selama 6 bulan. Makanan Bayi dan Anak dalam
Salah satu alasannya karena ASI Situasi Darurat. Dari:
mengandung nutrisi yang seimbang dan http:depkes.go.id [ 28 Juli 2009]
sempurna dan ini juga sesuai dengan
Resolusi World Health Assembly
(WHA 2001).

6. Daftar Pustaka
UNICEF, WHO dan IDAI. 2005.
Rekomendasi tentang Pemberian
Makan Bayi Pada Situasi Darurat.
Dari: http:www.who.or.id. [23 Mei
2009]
Destriatania, Suci. 2007, Gambaran
Pola Konsumsi Susu Formula pada
Anak Usia 0-24 Bulan di Kelurahan 2
Ilir Kecamatan Ilir Timur II
Palembang Tahun 2007. [Skripsi].
Fak
Baskoro 2007. Buku Pedoman Terapi
Diet dan Nutrisi. Hipokrates, Jakarta
Puspitaningrum, Citra, Yuni Sapto
Edhy Rahayu dan Rusana. 2006.
Perbedaan Frekuensi Diare antara
Bayi yang Diberi ASI Eksklusif
Dengan Bayi yang Diberi Susu
Formula Di Wilayah Kerja Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai