Anda di halaman 1dari 27

AP (ACUAN PRAKTIK), DAFTAR TILIK, DAN JOB SHEET

PRASAT PIJAT BAYI


DI RT 05 RW 07 JAGAKARSA
TAHUN 2018

Disusun Oleh :
VINOLIA LEONI (07170100089)
KELAS : A3

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2018
AP (ACUAN PRAKTIK )

MATA KULIAH/ PRAKTIKUM : KOMUNITAS


SEMESTER : VIII
SASARAN : MAHASISWA D3 KEBIDANAN
MATERI POKOK :PIJAT BAYI
WAKTU/ PERTEMUAN : 30 MENIT / AGUSTUS 2018
PROGRAM STUDI : DIV KEBIDANAN

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Standar Kompetensi/Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu
Mempraktekkan pijat bayi sesuai dengan prosedur yang ada
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pijat bayi kepada bayi dan
mengajarkan ibunya untuk pijat bayi sehingga dapat mempraktekannya di
rumah.
3. Indikator
Setelah melakukan demonstrasi tentang teknik menyusui yang baik dan
benar, mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan kembali tentang pijat bayi
2. Menjelaskan fisiologi pijat bayi
3. Menjelaskan kembali manfaat pijat bayi
4. Menjalaskan waktu untuk pijat bayi
5. Menjelaskan hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan saat melakukan
pijat bayi
6. Menyebutkan kembali persiapan yang akan di lakukan sebelum pijat
bayi
7. Menyebutkan langkah-langkah pijat bayi
B. Metode dan Media
Metode : Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
Media : Daftar tilik

C. Langkah Pembelajaran

NO Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan mahasiswa

1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Mahasiswa


2. Menyebutkan nama dan mengucapkan
(5 menit)
asal salam.
3. Menjelaskan tujuan 2. Mahasiswa
4. Mengkaji tingkat memperkenalkan
pengetahuan pasien dan diri kepada pasien.
keluarga tentang pijat 3. Mahasiswa
bayi menjelaskan tujuan
demonstrasi.
4. Mahasiswa
mengajukan
pertanyaan tentang
pijat bayi
2 Inti (20 menit) 1. Menjelaskan tentang pijat 1. Mahasiswa
bayi melakukan
2. Menjelaskan fisiologi demonstrasi pijat
pijat bayi bayi
3. Menjelaskan manfaat pijat 2. Mahasiswa
bayi menanyakan hal hal
4. Menjelaskan waktu untuk yang kurang jelas.
dilakukan pijat bayi
5. Menjelaskan hak yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan saat pijat bayi
6. Memberitahu persiapan
untuk melakukan pijat
bayi
7. Menjelaskan teknik pijat
bayi
8. Memberi kesempatah
untuk menanyakan hal-hal
yang kurang jelas.

3 Penutup (5 menit) 1. Mengevaluasi tindakan 1. Mahasiswa


yang telah dilakukan menanyakan
2. Mengucakpan terimakasih tindakan yang belom
atas perhatian yang dipahami
2. Mahasiswa
diberikan dan memberi
mengucapkan
salam penutup. terimakasih dan
salam penutup.
D. Evaluasi
1. Struktural
a. Persiapan tempat dan alat
b. Persiapan Waktu (Kontrak waktu)
c. Persiapan AP
2. Proses
a. Menjelaskan kembali tentang pijat bayi
b. Menjelaskan fisiologi pijat bayi
c. Menjelaskan kembali manfaat pijat bayi
d. Menjalaskan waktu untuk pijat bayi
e. Menjelaskan hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan saat melakukan
pijat bayi
f. Menyebutkan kembali persiapan yang akan di lakukan sebelum pijat
bayi
g. Menyebutkan langkah-langkah pijat bayi
3. Hasil
a. Selama demonstrasi pasien memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Selama demonstrasi pasien mampu mengaplikasikan sendiri
Lampiran-Lampiran

A. DASAR TEORI SINGKAT


1. Pengertian pijat bayi
Pijat bayi biasa disebut dengan stimulus touch Pijat bayi dapat
diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi.
Pijat bayi sudah dikenal sejak berabadabad yang lalu, pada berbagai
bangsa dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk terapi dan tujuan. Pijat
bayi merupakan pengungkapan rasa kasih sayang antara orang tua dengan
anak lewat sentuhan kulit yang berdampak luar biasa.
2. Fisiologi Pijat Bayi
Mengurai secara rinci efek pijat bayi terhadap fungsi fisiologi tubuh
melalui beberapa sistim syaraf sebagai berikut :
a. Sistem Peredaran Darah
Pijatan dengan tekanan yang agak dalam (± 1-2 mm) akan
menambah aliran darah sampai 85% dan meningkatkan aliran cairan
limfa. Pijatan memberi efek pelebaran pada vena dan kapiler serta
memacu efek saraf vasomotor sehingga membantu darah bergerak
melalui vena. Efek ini akan menimbulkan rasa segar karena akan
mendapat oksigen lebih banyak dan berbagai macam nutrien,
hormon serta yang lainnya. Disamping itu juga akan terjadi
pembersihan tempat yang dipijat dari zat racun sehingga efek jangka
panjang pada sistem peredaran darah adalah meningkatkan tonus dan
regangan pembuluh darah itu sendiri.
b. Sistem Limfatik
Pijat sangat berperan untuk aliran limfatik. Racun dan sampah tubuh
dialirkan ke pembuluh darah untuk dinetralisisr, bengkak/udem akan
berkurang.Dengan dipijat pembentukan limfosit akan meningkat,
aliran limfe menjadi lancar. Jumlah limfosit yang meningkat akan
meningkatkan sistem kekebalan yang dapat membantu mencegah
infeksi dan penyakit. Pemijatan akan meningkatkan aktivitas
neurotransmiter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor
yang mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses
ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon
adrenalin. Sehingga akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama
IgM dan IgG
c. Kulit
Kulit bagian dermis terdapat banyak pembuluh darah, pembuluh
limfe dan ujung - ujung dari saraf, yang akan berpengaruh pada saat
pemijatan. Rangsangan pada reseptor akan menyebabkan perubahan
reaksi reflek seperti pelebaran pembuluh darah, relaksasi otot dan
Pori - pori akan terbuka. Membukanya pori - pori akan
mengeluarkan keringat sehingga dapat membuang racun dan sampah
tubuh, selain itu juga sangat membantu untuk kulit yang kering.
d. Sistem otot
Pada saat latihan posisi otot hanya memanjang, selama pijat posisi
otot ditarik kearah samping dan memanjang. Keadaan ini akan
meningkatkan mikrosirkulasi yang dapat menyembuhkan ketegangan
otot dan menguraikan perlengketan jaringan sehingga akan
mencegah jaringan perut. Selain itu dengan pijat dapat mengeluarkan
racun seperti asam laktat yang menyebabkan kelesuan. Dengan
meningkatnya fleksibilitas dan integritas dari jaringan, pijat dapat
menyembuhkan kram serta dapat menguraikan ketegangan postur.
e. Sistem Saraf
Pijat mempengaruhi sistem saraf dari tepi sampai pusat. Tekanan
pada reseptor saraf di kulit akan menyebabkan pelebaran vena, arteri
dan kepiler sehingga akan menghambat penyempitan, melemaskan
ketegangan otot, melambatkan detak jantung dan meningkatkan
gerakan usus di saluran cerna. Berdasarkan hasil penelitian Field dan
Schanberg (1986), pijat juga memberi dampak pemacuan saraf
nervus vagus (saraf otak ke-10) yang berhubungan dengan sistim
perut besar dan merangsang pengeluaran hormon penyerapan gastrin
dan insulin, dimana kedua hormon tersebut akan meningkatkan
absorbsi makanan menjadi lebih baik, sehingga bayi akan merasa
cepat lapar dan akan menyusui lebih aktif serta sering. Hal ini akan
merangsang peningkatan sekresi hormon prolaktin dan oksitosin ibu
yang berakibat ASI akan semakin banyak diproduksi. Pemijatan
memberikan rangsangan pada saraf vasodilator, sehingga ketegangan
otot akan sembuh dengan adanya respon relaksasi. Pada bayi sehat
yang mendapat pemijatan menunjukkan peningkatan jam tidur
sehingga dapat meningkatkan kesiagaan (alertness) atau kosentrasi.
Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak dengan
cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang
beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG
(Electro Enchephalogram)
1. Manfaat pijat bayi
a. Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta mengingatkan
bayi akan rasa nyaman selama berada dalam kandungan mama.
b. Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan makan
lebih baik. Juga,
c. pencernaan bayi akan lebih lancar.
d. Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan orangtua, serta
membuat bayi merasa nyaman.
e. Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi terlihat
lebih sehat.
f. Bayi yang sering dipijat jarang mengalami kolik, sembelit, dan
diare.
g. Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi tubuhnya lebih
baik.
h. Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta membuatnya
lebih tahan terhadap infeksi dan berbagai masalah kesehatan lain.
i. Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih riang
dan bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantrum. Secara
umum, anak-anak ini jarang memang mengalami masalah
psikologis atau emosional.
2. Waktu Pemijatan
pemijatan dapat dilakukan kapanpun, namun waktu yang dianjurkan
adalah :
a. Pagi hari
Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa-
sisa minyak pijat akan lebih mudah dibersihkan, selain itu
pemijatan pada pagi hari memberikan nuansa ceria bagi bayi.
b. Malam hari
Pemijatan malam hari sangatlah baik. Sebab, setelah pemijatan
biasanya bayi akan santai dan mengantuk, hal ini berguna utuk
membantu bayi tidur lebih nyenyak.
c. Pemijatan dilakukan 15 menit setelah si kecil makanPemijatan
segera setelah makandapat menyebabkan gangguan pencernaan,
bahkan muntah. Hal ini terjadi karena lambung masih belum siap
diguncang dan gerak peristaltik masih berlangsung untuk
mengantar makanan kesaluran pencernaan
3. Hal-hal Yang Dianjurkan dan Yang Tidak Dianjurkan Selama Pemijatan
Bayi
a. Hal - hal Yang Dianjurkan
Ciptakan suasana yang tenang atau lembut selama pemijatan.
 Memandang mata bayi selama pemijatan dengan disertai
pancaran kasih sayang
 Melakukan sentuhan ringan pada awal pemijatan,
kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada
sentuhan tersebut.
 Sesering mungkin lumurkan minyak atau baby oil sebelum
dan selama pemijatan.
 Melakukan gerakan pembukaan
 berupa sentuhan ringan disepanjang sisi muka bayi atau
mengusap rambutnya dengan mengajak bicara.
 Dianjurkan melakukan gerakan urutan dari bagian kaki,
karena umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada
daerah kaki.
 Tanggap dengan isyarat atau respon yang diberikan oleh
bayi pada saat pemijatan.
 Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak
atau baby oil.
 Memandikan bayi segera pemijatan agar merasa segar dan
bersih.
b. Hal - hal Yang Tidak Dianjurkan Selama Pemijata Bayi
 Memijat bayi langsung setelah makan. Waktu terbaik
pemijatan adalah 2 jam setelah makan makanan padat.
Pada jam tersebut diasumsikan bayi tidak dalam kondisi
terlalu lapar ataupun kelewat kenyang
 Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan
 Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
 Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat
 Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

B. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


 Kain alas
 Popok
 Baby oil
 Waslap
 Kom kecil
 Handuk
 Baju ganti
C. REFERENSI
1. Putri, A. Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat
Bayi dan Balita. Yogyakarta : Briliant Offset. 2009
2. Suririnah. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. 2009
3. Subakti, Yazid & Deri R. Keajaiban Pijat Bayi & Balita. Jakarta : Wahyu
Media. 2008
4. Roesli, U. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : Trubus Agriwidya, Anggota
IKAPI, MBA, CIMI, dan Jhonson and Jhoson. 2004
5. Gola, G. Ayo bangun! Dengan bugar karena tidur yang benar. Jakarta :
Penerbit Hikmah. 2009

Jakarta, Agustus 2018


Dosen Pembimbing

( Herjanti, S.ST M.Kes )


JOB SHEET

MATA KULIAH : KOMUNITAS


MATERI POKOK : PIJAT BAYI
SEMESTER : VIII
SASARAN : MAHASISWA DIII KEBIDANAN
WAKTU/ PERTEMUAN : AGUSTUS 2018
PROGRAM STUDI : DIV KEBIDANAN

A. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


4. Setelah mengikuti praktikum, mahsiswa dapat menyiapkan alat untuk
mempraktikan pijat bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
5. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan pijat bayi sesuai dengan prosedur
yang ada pada job sheet

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH KLINIK ILUSTRASI GAMBAR
Persiapan
1 Menyiapkan ruangan yang
hangat dan tidak pengap
Key point :
Agar bayi tidak mengalami
hipotermi

2 Persiapan alat
 Kain alas
 Popok
 Baby oil
 Waslap
 Kom kecil
 Handuk
 Baju ganti
3 Melakukan informed consent
Key point :
Memberitahu tujuan, manfaat
dan prosedur bayi pada orang
tua bayi, Menganjurkan orang
tua untuk melihat
pelaksanaannya
4 Cuci tangan sebelum tindakan
dan keringkan
Key point :
Cuci tangan sesuai prosedur
dan keringkan dengan handuk
kering

5 Mengkomunikasikan kepada
bayi sebelum melakukan
pemijatan
Key point :
dengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambil
mengajak bicara
6 Melumurkan babyi oil pada
daerah yang dipijat
Key point :
pemeriksa duduk pada posisi
nyaman dan tenang sediakan
waktu 15 menit untuk tidak
diganggu sehingga dapat
melakukan seluruh tahap-tahap
pemijatan
Kaki
7 Perahan secara india
Key point :
Memegang kaki pada paha,
seperti memegang pemukul
soft ball, lalu menggerakan
tangan pemeriksa ke bawah
secara bergantian, seperti
memerah susu
8 Peras dan putir
Key point :
Memegang kaki bayi pada
pangkal paha dengan kedua
tangan secara bersamaan,
lalu peras dan putar kaki bayi
dengan lembut dimulai
dengan pangkal paha ke arah
mata kaki bayi
9 Telapak kaki
Key point :
Mengurut telapak kaki bayi
dengan kedua ibu jari
pemeriksaan secara
bergantian, dimulai dari
tumit kaki menuju jari-jari di
seluruh telapak kaki bayi
10 Tarikan lembut jari
Key point :
Memijat jari-jari bayi satu
persatu dengan gerakan
memutar menjauh telapak
kaki, diakhiri dengan tarikan
kasih yang lembut pada tiap
ujung jari
11 Gerakan peregangan (stretch)
Key point :
Mempergunakan sisi dari jari
telunjuk pemeriksa, lalu
memijat telapak kaki bayi
mulai dari batas jari-jari ke
arar tumit, kemudian ulang
dari perbatasan jari ke arah
tumit, dan dengan jari tangan
lain gerakan dengan lembut
punggung kaki pada daerah
kaki bayi kearah tumit
12 Titik tekanan
Key point :
Tekan-tekanlah kedua ibu jari
pemeriksaan secara
bersamaan di seluruh
permukaaan telapak kaki bayi
dari arah tumit ke jari-jari
13 Peras dan putar pergelangan
kaki (ankle circles)
Key point :
Membuat gerakan seperti
memeras dengan
mempergunakan ibu jari dan
jari-jari lainnya di
pergelangan kaki bayi
14 Perahan secara swedia
Key point :
Memegang pergelangan kaki
bayi dengan tangan
pemeriksaan secara
bergantian dari pergelangan
kaki bayi ke pangkal kaki
bayi
15 Gerakan menggulung
Key point :
Memegang kedua pangkal
paha pada bayi dengan kedua
tangan pemeriksa dan
buatlah gerakan menggulung
dan pangkal paha menuju
pergelangan kaki
Perut
16 Mengayuh sepedah
Key point :
Melakukan gerakan memijat
pada perut bayi seperti
mengayuh pedal sepedah,
dari atas lebawah perut,
bergantian dengan tangan
kanan dan kiri pemeriksa
17 Mengayuh sepedah dengan
kaki diangkut
Key point :
Mengangkat kedua kaki bayi
dengan tangan kiri
pemeriksa, lalu tangan kanan
pemeriksa memijat perut bayi
dari perut bagian atas
sampai ke jari-jari kaki bayi
18 Ibu jari kesamping
Key point :
Meletakan kedua tangan
pemeriksa di perut bayi
dengan kedua ibu jari
pemeriksa disamping kanan
dan kiri pusar perut bayi, lalu
menggerakan kedua ibu jari
pemeriksa kearah tepi perut
kanan dan kiri bayi
19 Bulan dan matahari
Key point :
Meletakan tangan kiri
pemeriksa di perut kanan
bawah bayi (daerah usus
buntu) lalu menggerakan
tangan pemeriksa searah
jarum jam kemudian kembali
lagi ke daerah kanan bawah
bayi seolah membentuk
gambar marahari,
menggunakan tangan kanan
pemeriksa untuk membuat
gerakan setengah lingkaran
mulai dari bagian kanan
bawah perut bayi sampai ke
bagian kiri perut bayi seolah
membentuk gambar bulan.
Melakukan kedua gerakan ini
secara bersama-sama dengan
tangan kiri
20 Gerakan I LOVE YOU
Key point :
“ I “ memijat perut bayi
mulai dari bagian kiri atas
kebawah dengan
menggunakan jari-jari
tangan kanan membentuk
huruf “ I”
“ LOVE “ memijat perut bayi
membentuk huruf “L”
terbaik. Mulai dari kanan
atas kekiri atas, kemudian
dari kiri atas ke kiri bawah.
“YOU” memijat perut bayi
membentuk huruf “U”
terbalik, mulai dari kanan
bawah (daerah usus buntu)
ke atas, kemudian ke kiri,
kebawah dan berakhir di
perut kiri bawah bayi.
Dada
21 Jantung besar
Key point :
Meletakan ujung-ujung jari
kedua telapak tangan
pemeriksa di tengah dada/ulu
hati bayi lalu gerakan tangan
pemeriksa ke atas sampai di
bawah leher bayi, kemudian
ke samping atas tulang
selangka, lalu ke bawah
membentuk bentuk jantung
dari kemudian le ulu hati
22 Kupu-kupu
Key point :
Meletakan tangan kanan
pemeriksa di tengah dada/ulu
hati bayi lalu gerakan secara
melintang ke bahu kanan bayi
dan kembali ke ulu hati bayi
dan menggerakan juga
tangan kiri pemeriksa ke
bahu kiri bayi dan kembali
lagi ke ulu hati bayi seperti
gambar kupu-kupu
Tangan
23 Memijat ketiak (Armpits)
Key point :
Memijat daerah ketiak bayi
dari atas ke bawah jika
terdapat pembengkakan
kelenjar di daerah ketiak,
sebaiknya gerakan ini tidak
dilakukan
24 Perahan cara india
Key point :
Memegang lengan bayi
bagian pundak dengan
tangan kanan pemeriksa
seperti memegang pemukul
soft ball, dan tangan kiri
pemeriksa memegang
pergelangan tangan bayi lalu
gerakan tangan kanan
pemeriksa mulai dari bagian
pundak kearah pergelangan
tangan bayi, kemudian
gerakan tangan kiri dari
pundak kearah pergelangan
tangan bayi
Lakukan secara bergantian
dan berulang-ulang seolah
memerah susu sapi
Peras dan putar (squeeze and
twist)
Key point :
Menggunakan ledua tangan
pemeriksa secara bersamaan
untuk memeras dan memutar
lengan bayi dengan lembut
mulai dari pundak sampai
pergelangan tangan bayi
Membuka tangan
Key point :
Memijat telapak tangan bayi
dengan kedua ibu jari
pemeriksa mulai dari
pergelangan tangan kearah
jari-jari
Putar jari-jari

Key point :

Memijat lembut jari bayi satu


persatu menuju ke arah ujung
jari dengan gerakan memutar
dan mengakhiri gerakan ini
dengan tarikan lembut pada
tiap ujung jari
Punggung tangan
Key point :
Meletakan tangan bayi di
antara kedua tangan
pemeriksa lalu mengusap
punggung tangan bayi dari
pergelangan tangan kearah
jari-jari bayi dengan lembut
Peras dan putar pergelangan
tangan (wirst circle)
Key point :
Memeras sekeliling
pergelangan tangan bayi
dengan ibu jari dan jari
telunjuk pemeriksa
Perahan cara swedia
Key point :
Menggerakan tangan kanan
dan kiri pemeriksa secara
bergantian mulai dari
pergelangan tangan kanan
bayi ke arah pundah bayi,
dan lanjutkan dengan pijatan
dari pergelangan tangan kiri
bayi kearah pundah bayi
Gerakan menggulung
Key point :
Memengang lengan bayi
bagian atas/bahu dengan
kedua telapak tangan
pemeriksa, lalu bentuk
gerakan menggulung dari
pangkal lengan meuju keatah
pergelangan tangan atau
jari-jari bayi
Muka
Dahi : menyetrika dahi (open
book)
Key point :
Meletakan jari-jari kedua
tangan pemeriksa pada
pertengahan dari bayi lalu
tekankan jari-jari pemeriksa
dengan lembut mulai dari
tengah dari keluar ke
samping kanan dari kiri
seolah menyetrika
dari/membuka lembaran
buku, lalu menggerakan
kebawah ke daerah pelipis,
buatlah lingkaran-lingkaran
kecil di daerah pelipis,
kemudian gerakan kedalam
melalui daerah pipi di bawah
mata bayi
Alis : menyetrika alis
Key point :
Meletakan kedua ibu jari
pemeriksa diantara kedua
alis mata bayi, lalu gunakkan
kedua ibu jari pemeriksa
untuk memijat secara lembut
pada alis mata dan di atas
kelopak mata bayi , mulai
dari tengah ke samping
seolah menyetrika alis
Hidung : senyum I
Key point :
Meletakkan kedua jari
pemeriksa pada pertengahan
alis bayi, lalu tekankan ibu
jari pemeriksa dari
pertengahan kedua alis turun
memalui tepi hidung ke arah
dengan membuat gerakan ke
samping dan keatas seolah
membuat bayi tersenyum
Mulut bagian atas : senyum II
Key point :
Meletakkan ledua ibu jari
pemeriksa di atas mulut
dibawah sekat hidung lalu
menggerakan kedua ibu jari
pemeriksa dari tengah ke
samping dan ke atas ke
daerah pipi seolah membuat
bayi tersenyum.
Mulut bagian bawah :
senyum III
Key point :
Meletakkan kedua ibu jari
pemeriksa di tengah dagu
bayi lalu tekankan dua jari
pemeriksa pada dagu bayi
dengan gerakan dari tengah
ke samping kemudian ke atas
kearah pipi seolah membuat
bayi tersenyum
Lingkaran kecil di rahang
(small circles around jaw)
Key point :
Menggunakan jari kedua
tangan pemeriksa dan
buatlah lingkaran-lingkaran
kecil di daerah rahang bayi

Belakang telinga
Key point :
Mempergunakan ujung-ujung
jari pemeriksa lalu tekanlah
secara lembut pada daerah
belakang telinga kanan dan
kiri banyi ke bawah dagu
sampai ke arah pertengahan
dagu bayi
Punggung
Gerakan maju mundur (kursi
goyang)
Key point :
Menengkurapkan bayi secara
melintang di depan pemeriksa
dengan kepala di sebelah kiri dan
kaki di sebelah kanan pemeriksa,
lalu pijat dengan kedua telapak
tangan pemeriksa di sepanjang
punggung bayi dengan gerakan
maju mundur, dimulai dari bawah
leher sampai ke pantat bayi, lalu
kembali lagi ke leher bayi
Gerakan menyetrika
Key point :
Memegang pantat bayi dengan
tangan kanan pemeriksa, lalu
tangan kiri pemeriksa memijat
mulai dari leher ke bawah sampai
bertemu dengan tangan pemeriksa
yang menahan pantat bayi seolah
menyetrika punggung bayi
Gerakan menyetrika dan
mengangkat kaki
Key point :
Mengulangi gerakan menyetrika
punggung, dengan tangan kanan
pemeriksa memengang kaki bayi
dan gerakan dilanjutkan sampai ke
tumit kaki
Gerakan menglingkar
Key point :
Dengan kedua jari tangan
pemeriksa, buatlah gerakan
lingkaran-lingkaran kecil mulai
dari daerah leher lalu turun ke
bawah dengan lingkaran yang lebih
besar sampai daerah pantat bayi
Gerakan menggaruk
Key point :
Menekan dengan lembut kelima
jari-jari tangan kanan pemeriksa
pada punggung bayi, lalu membuat
gerakan menggaruk ke bawah
memanjang sampai ke pantat bayi
Gerakan relaksasi dan peregangan
Tangan disilangkan
Key point :
Memegang kedua pergelangan
tangan bayi dan silangkan
keduanya di dada bayi lalu
meruluskan kembali kedua tangan
bayi kearah samping, ulangi
sebanyak 4-5 kali
Membentuk diagonal tangan – kaki
Key point :
Pertemukan ujung kaki kanan dan
ujung tangan kiri bayi di atas tubuh
bayi, sehingga membentuk garis
diagonal, lalu tarik lagi ke posisi
semula, diulang sebanyak 4-5 kali
Menyilangkan kaki
Key point :
Memegang kedua pergelangan kaki
bayi dan silangkan kedua kakinya
keatas, sehingga membentuk garis
diagonal, lalu tarik lagi ke posisi
semula, diulangi sebanyak 4-5 kali
Menekuk bayi
Key point :
Memegang pergelangan kaki kanan
dan kiri bayi dalam posisi kaki
lurus, lalu tekuk lutut kaki perlahan
menuju kearah perut, diulangi
sebanyak 4-5 kali
Menekuk kaki bergantian
Key point :
Gerakan sama seperti menekuk
kaki, tetapi dengan
mempergunakan kaki secara
bergantian
Membersihkan bayi
Key point :
dengan waslap yang sudah
dicelupkan ke air hangat (jika
malam hari), atau memandikan
bayi (jika pagi hari)

Cuci tangan sebelum tindakan dan


keringkan
Key point :
Cuci tangan sesuai prosedur dan
keringkan dengan handuk kering

Anda mungkin juga menyukai